PENDAHULUAN
Menurut Crow & Crow, kurikulum adalah rancangan pengajaran atau sejumlah mata
pelajaran yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk
memperoleh ijazah. Secara umum kurikulum adalah rencana keseluruhan yang mencakup
tujuan pembelajaran, isi materi, metode pengajaran, serta penilaian yang digunakan dalam
proses pendidikan. Kurikulum mempunyai lima komponen utama yaitu tujuan, strategi
pembelajaran, organisasi kurikulum, evaluasi.
Selain karakteristik, Kurikulum Merdeka juga memiliki tiga implementasi yaitu mandiri
belajar, mandiri berubah, mandiri berbagi. Dari ketiga implementasi tersebut, yang akan
difokuskan pada pembahasan ini adalah mandiri belajar yang bertujuan untuk menggali
potensi peserta didik. Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar untuk mengingat
fakta, melainkan juga untuk memahami, menerapkan, dan menciptakan pengetahuan. Mereka
didorong untuk mengatur dan mengelola proses belajar mereka, sehingga membentuk
kemandirian dan tanggung jawab atas pembelajaran mereka.
ISI
Dalam merdeka belajar bukan hanya tentang memberi siswa kemerdekaan dalam
mengeksplorasi minat mereka, tetapi juga memberikan alat untuk menjadi inisiator dalam
pendidikan mereka. Dalam lingkungan ini, guru bertindak sebagai fasilitator, bukan hanya
sebagai sumber pengetahuan. Tetapi mengajak peserta didik untuk lebih bertanggung jawab
pada proses belajar mereka, menumbuhkan kemandirian dan motivasi intrinsik. Pembelajaran
mandiri memungkinkan siswa untuk menemukan potensi tersembunyi mereka. Dengan
memperkenalkan kerangka kerja yang mendukung eksplorasi dan penemuan, siswa dapat
mengeksplorasi minat mereka, mengembangkan keterampilan, dan menemukan bakat yang
mungkin sebelumnya tidak mereka sadari.
Dalam mandiri belajar bukan berarti tidak adanya tantangan, justru di era digital dan era
industri 4.0 seperti saat ini sangat memungkinkan peserta didik untuk bisa belajar mandiri
dimanapun dan kapanpun. Hal itu berpengaruh pada peran guru, sekolah, dan orang tua.
Sehingga membutuhkan penyesuaian dalam pola pikir siswa, guru, dan bahkan sistem
pendidikan secara keseluruhan. Guru harus mampu membimbing, memberikan umpan balik,
dan menginspirasi siswa untuk mengambil peran aktif dalam pembelajaran mereka. Juga
mengajarkan siswa bagaimana cara mengatur waktu serta memprioritaskan tugas-tugas
mereka. Dengan cara lain bisa memberikan umpan balik yang jelas dan konstruktif yang
membantu siswa memahami kekuatan dan area yang perlu diperbaiki dalam proses
pembelajaran mandiri mereka, sehingga pembelajaran mandiri bisa dikembangkan dengan
baik dan dapat lebih tergali.
KESIMPULAN