Anda di halaman 1dari 5

Firdha

2110127320001
A01

Menurut Depdikbud (1994) kurikulum merupakan seperangkat rencana dan


pengaturan megenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyeleggaraan kegiatan belajar mengajar.
Anak berbakat sebagai kelompok orang yang memiliki kebutuhan dan kemampuan
intelektual khusus, membutuhkan kurikulum khusus yan sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya.
Kurikulum yang dirancang untuk anak berbakat harus dirancang khusus sehingga
mampu memenuhi kebutuhan siswa dan dapat merangsang pengembangan potensi yang
dimilikinya.inilah yang oleh para ahli disebut-sebut dengan istilah kurikulum berdiferensiasi.
Kurikulum berdiferensiasi adalah kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan
kebutuhan dan kemampuan siswa berbakat. Dalam kurikulum berdiferensiasi, terjadi proses
pengayaan, pengembangan, penggemukan, pendalaman dan/atau peerluasan dari kurikulum
umum, baik pada sisi isi, proses, maupun hasil.

A. Hakekat pembelajaran differensiasi


Kurikulum berdiferensiasi sangat penting ditekankan untuk anak berbakat. Kurikulum ini
memiliki tiga level kurikulum yaitu:
1. Prescribed Curriculum and Instruction
Level pertama, prescribed curriculum and instruction adalah kurikulum yang
dikembangkan oleh standard lokal dan tidak menyediakan kesempatan untuk strategi
belajar yang cocok untuk berbakat.
2. Teacher-Differentiated Curriculum
Pada level kedua, teacher-differentiated curriculum, guru memodifikasi kurikulum
yang telah ada menjadi kurikulum yang menarik dan menantang untuk berbakat.
Disini, murid tidak hanya dipandang sebagai seorang ‘murid’ saja, tetapi murid adalah
pembelajar aktif.
3. Learner-Differentiated Curriculum
Level ketiga, learner-differentiated curriculum, adalah level tertinggi dimana murid
berbakat dianggap sebagai “producers of knowledge”, bukan hanya “consumers of
knowledge”. Level ini mendukung perkembangan self-discovery, self-esteem,
kreativitas, dan otonomi. Selain perkembangan kognitif, pada level ini jug
mengembangkan faktor sosial dan emosional murid.

B. Karakteristik Umum Kurikulum Berdiferensiasi


Pengajaran berdiferensiasi memiliki 4 (empat) karakteristik umum, yaitu:
1. Pengajaran berfokus pada konsep dan prinsip pokok materi pelajaran.
Dalam proses pembelajaran berdiferensiasi, pengajaran harus berfokus pada konsep
atau pokok materi pelajaran sehingga semua dapat mengeksplorasi konsep-konsep
pokok bahan ajar. yang agak lambat (struggling learners) bisa memahami dan
menggunakan ide- ide dari konsep-konsep yang diajarkan. Sedangkan bagi para
berbakat memperluas pemahaman dan aplikasi konsep pokok tersebut.
2. Evaluasi kesiapan dan perkembangan belajar diakomodasi ke dalam kurikulum.
Kesiapan dan perkembangan belajar harus dievaluasi untuk dijadikan sebagai dasar
keputusan penentuan materi serta strategi pembelajaran yang akan diterapkan.
Kapasitas belajar seseorang berbeda dengan orang lain. Oleh karena itu, tidak semua
memerlukan satu kegiatan atau bagian tertentu dari proses pembelajaran secara sama.
Guru perlu terus menerus mengevaluasi kesiapan dan minat dengan memberikan
dukungan bila membutuhkan interaksi dan bimbingan tambahan, serta memperluas
eksplorasi terutama bagi mereka yang sudah siap untuk mendapatkan pengalaman
belajar yang lebih menantang.
3. Ada pengelompokan secara fleksibel.
Dalam pengajaran berdiferen-siasi, berbakat sering belajar dengan banyak pola,
seperti belajar sendiri-sendiri, belajar berpasangan maupun belajar dalam kelompok.
Oleh karena itu, pada saat-saat tertentu dapat diberi kebebas-an untuk memilih materi
pelajaran dengan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka masing-
masing. Strategi ini memungkinkan untuk belajar lebih cepat bagi mereka yang
mampu, sedangkan bagi mereka yang kurang, akan belajar sesuai dengan batas
kemampuannya. Contoh untuk strategi belajar-mengajar berdasarkan kecepatan
adalah pengajaran modul.
4. Menjadi penjelajah aktif (active explorer).
Prinsip belajar yang relevan adalah belajar bagaimana belajar (learning how to learn ).
Artinya, dikelas target pembelajaran bukan sekadar penguasaan materi, melainkan
harus belajar juga bagaimana belajar (secara mandiri) untuk hal-hal lain. Ini bisa
terjadi apabila dalam kegiatan pembelajaran telah di biasakan untuk berpikir mandiri,
berani berpendapat, dan berani bereksperimen, sehingga tidak merasa terkekang dan
potensi kreativitasnya dapat tumbuh dengan sempurna. Tugas guru adalah
membimbing eksplorasi tersebut, karena beragam kegiatan dapat terjadi secara
simultan di dalam kelas, guru akan berperan sebagai pembimbing dan fasilitator, dan
bukannya sebagai dispenser informasi.

C. Prinsip –prinsip pengajaran berdifferensiasi


1. Prinsip Individualitas
Perbedaan individual merupakan salah satu masalah utama dalam proses
belajar-mengajar. Ketidakmampuan guru melihat perbedaan-perbedaan individual
anak dalam kelas yang dihadapi akan menyebabkan kegagalan dalam memelihara dan
membina interaksi edukatif secara efektif.
Pengajaran individual bukanlah semata-mata pengajaran yang hanya ditujukan
kepada seorang raja, melainkan dapat saja ditujukan kepada sekelompok atau kelas,
namun dengan mengakui dan melayani perbedaan-perbedaan sehingga pengajaran itu
memungkinkan berkembangnya potensi masing-masing secara optimal.
2. Prinsip Belajar Tuntas
Belajar tuntas (mastery learning) adalah suatu proses pembelajaran yang mengakui
bahwa semua anak memiliki kemampuan yang sama dan bisa belajar apa saja, hanya
waktu yang diperlukan untuk mencapai kemampuan tertentu berbeda. tidak
diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan
pekerjaan dengan prosedur yang benar, dan hasil yang baik.
3. Prinsip Motivasi
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
sesuatu. Sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif
menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai
tujuan. Guru memiliki peran yang besar untuk menumbuhkan motivasi eksternal,
diantaranya: Pertama, menggunakan cara atau metode dan media mengajar yang
bervariasi; Kedua , memilih bahan yang menarik minat dan dibutuhkan ; Ketiga,
memberikan sasaran antara; Keempat , memberikan kesempatan sukses; Kelima,
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan; dan Keenam, menciptakan
persaingan yang sehat.
4. Prinsip Latar/Konteks
Latar atau konteks mengandung arti bahwa pembelajaran harus dikaitkan dengan
situasi dunia nyata , sehingga mendorong membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai individu
maupun anggota keluarga, masyarakat, dan bangsa. Dengan konsep ini, hasil
pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi.
5. Prinsip Minat dan Kebutuhan
Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang, sedangkan
kebutuhan adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang. Oleh karena itu, minat dan
kebutuhan merupakan utama yang menentukan derajat keaktifan belajar . Dengan
demikian dalam rangka meningkatkan aktivitas dalam belajar, maka materi
pembelajaran dan cara penyampaiannya pun harus disesuaikan dengan minat dan
kebutuhan tersebut.
6. Prinsip Penilaian (Assessment)
Penilaian (assessment) dibagi menjadi dua katagori yaitu: Pertama, informal
assessment , biasanya dilakukan oleh guru melalui observasi berbagai keterampilan,
dan mempelajari laporan, maupun melalui tes yang dibuat guru untuk mengetahui
tingkat penguasaan pelajaran yang telah diajarkan; Kedua, formal assessment yaitu
penilaian lewat tes standar seperti tes hasil belajar, tes inteligensi, wawancara dengan
orang tua, tes bahasa, kepribadian, kreatif, kemampuan fisik, minat dan sebagainya.
7. Prinsip Terpadu
Artinya penyelenggaraan pembelajaran anak berbakat dikembangkan dan
dilaksanakan di sekolah biasa. Anak dengan berbagai perbedaan belajar di ruang kelas
yang sama.

D. Unsur- unsur Kurikulum Diferensiasi


Beberapa unsur pokok yang perlu diperhatikan dalam kurikulum berdiferensiasi, yaitu :
1. Materi (konten) yang dipercepat atau lebih maju.
2. Pemahaman yang lebih majemuk.
3. Bekerja dengan konsep dan proses pemikiran yang abstrak.
4. Waktu belajar untuk tugas rutin dapat dipercepat, dan waktu untuk memahami suatu
topik dapat lebih lama.
5. Menciptakan informasi atau topik baru.
6. Kemandirian dalam berpikir dan belajar.
7. Memindahkan pembelajaran kebidang lain yang lebih menantang.

E. Asas-asas Kurikulum Diferensiasi


Asas-asas kurikulum berdiferensiasi yang dikembangkan oleh Leadership Training
Institute sebagai berikut :
1. Menyampaikan materi/konten yang berhubungan dengan isu, tema dan masalah yang
luas.
2. Memadukan banak disiplin dalam setiap bidang.
3. Memberikan pengalamn yang komprehensif.
4. Memberi kesempatan untuk mendalami topik yang telah dipilih

A. Mantra umum
Matra umum beranjak dari kurikulum umum. Matra umum merupakan dasar dimana
dapat mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan berbagai kemampuan intelektual
anak berbakat (Semiawan, C, 1992). Setiap anak berbakat seharusnya mendapatkan
pengalaman belajar dari kurikulum umum sebagai langkah pertama pembelajaran
yang menjadi dasar umum.
B. Mantra diferensiasi
Matra ini adalah matra terpenting dalam perkembangan kurikulum berdiferensiasi
karena materi kurikulum diperluas atau diperdalam lagi tanpa menjadi lebih banyak.
Materi ini secara kualitatif memnuhi tuntutan bakat, perilaku, keterampilan,
pengetahuan, serta sifat luar biasa pada anak berbakat (Semiawan, C, 1992).
C. Mantra subliminal
Matra ini berkenaan dengan latar belakang budaya yang merupakan kontek
pendiddikan dan harus ditandai oleh iklim akademis yang menyegarkan. Iklim
akademis : pergaulan antar sesama anak, antar guru dan anak, guru dan guru, serta
guru dan kepala sekolah, peraturan disiplin yang berlaku yang menandai interaksi
belajar yang merupakan suasana yang amat menentukan keberhasilan kualitas belajar.
A. Pertanyaan kreativitas
1. Apa nama sebuah benda yang kalau ddi tutup berubah menjadi tongkat, tapi ketika
di buka malah jadi tenda
2. Benda mana yang lebih berat : kapas 10 kilo atau besi 10 kilo
3. Aku selalu di atas presiden dan mentri, tapi aku tidak punya jabatan apapun dalam
pemerintahan siapakah aku ?
4. Seorang pria terjebak di dalam gua, ia kebinguangn kerna gua tersebut gelap. Di
tangannya ada lilin dan obor, apa yang harus ia nyalakan terlebih dahulu
5. Kalau ada bus kecelakaan, pesaawat jatuh, ada kapal tenggelam, semuanya akan
muncul di mana
B. Menjawab layanan keterampilan berfikir
1. Beri sebanyak mungkin alasan mengapa orang memakai pakaian
Jawaban : kerna pakaian sangat berfungsi bagi tubuh manusia yg utamanya untuk
melindungi tubuh maanusia dari sengatan matahari, terpaan angina, debu yang tertiup,
serangga, duri, dan hujan.
2. Pemburu gajah bertemu di hutan, tetapi tidak ditembak. Berilah alaan sebanyak mungkin
mengapa tidak ditembaknya
Jawaban: kerna gajah terlalu besar untuk di buru lalu buat apa juga gajah di buru, gajah
sekarang juga mulai musnah di hutan hutan maka harus dilestarikan kerna gajah jarang
melahirkan.
3. X mencintai y, tapi menikah demgan z. mengapa? Berilah berbagai alasan
Jawaban : mungkin si z lebih sempurna dari si y di jodohkan oleh orang tuanya dengan si
z sehingga dia tidak berjodoh dengan si x
4. Potonglah sebuah kue tar menjadi 8 potong, melalui tiga kali potongan
Jawaban :
5. Bayangkan seekor hewan, kenali cirinya yang khas. Buatlah cerita, beri nama bintang
tersebut dan jelaskan mengapa hewan tersebut tidak berada di kebun binatang?
Jawaban : seekor hewan yang bebulu warnanya lalu mempunyai buntut yg panjang da
nada pula yang pendek dia biasa berwarna belang, putih atau pun hitam tetapi kebanyakan
dia berwana putih hewan ini di kenal dengan sebutan kucing. Kucing sangat banyak
berada di mana mana akan tetapi dia tidak ada di kebun binatang kerna kucing bukan
hewan yg terancam punah dan bukan hewan yang di lindungi. Kucing termasuk hewan yg
bisa di pelihara, aku pun memelihara nya di rumah yang aku beri nama dengan sebutn
meong.

Anda mungkin juga menyukai