Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap manusia memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda-beda
antara satu sama lain misalnya tingkat kecerdasan, kepribadian, jasmani
maupun rohani. Bahkan didunia ini terdapat anak yang memiliki kemampuan
berfikir atau kecerdasan diatas rata-rata anak seusianya yang kemudian
dikenal dengan anak cerdas istimewa atau anak gifted. Berkaca dari segala
perbedaan ini, maka perlu dipikirkan mengenai model pendidikan yang sesuai
bagi anak gifted. Hal ini dikarenakan anak gifted memang harus diberi
pelayanan pendidikan yang dapat memfasilitasi perkembangan dari keunikan
dan kemampuan yang dimilikinya.
Salah satu program pembelajaran yang dapat diberikan kepada anak
gifted adalah berupa pengayaan. Pembelajaran dengan konsep pengayaan
berupaya untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam
berpikir, memecahkan masalah, bereksperimen, berinovasi, serta
meningkatkan keterampilan dalam seni atau gerak. Pengayaan memberikan
pelayanan bagi anak gifted untuk mencapai kapasitas optimal dalam belajar.
Oleh karena itu, konsep pengayaan perlu untuk digali lebih jauh guna
pemanfaataan sebaik mungkin oleh para pendidik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengayaan?
2. Apa tujuan pengayaan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pengayaan
2. Untuk mengetahui tujuan pengayaan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengayaan
Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau
kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan
1
oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya.
Pengertian program pengayaan dalam kurikulum dirumuskan secara jelas
kompetensiinti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang harus dikuasai peserta
didik. Penguasaan KI dan KD setiap peserta didik diukur dengan
menggunakan sistem penilaian acuan kriteria (PAK). Jika seorang peserta
didik mencapai standar tertentu maka peserta didik tersebut dipandang telah
mencapai ketuntasan. Oleh karena itu program pengayaan dapat diartikan:
memberikan tambahan/perluasan pengalaman atau kegiatan peserta didik yang
teridentifikasi melampaui ketuntasan belajar yang ditentukan oleh kurikulum.
Dengan memperhatikan prinsip perbedaan individu (kemampuan awal,
kecerdasan, kepribadian, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, gaya belajar)
tersebut, maka program pengayaan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/hak
anak.2
Dalam program pengayaan, guru memfasilitasi peserta didik untuk
memperkaya wawasan dan keterampilannya serta mampu mengaplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari. Program pengayaan dilaksanakan ketika peserta
didik teridentifikasi telah melampaui ketuntasan belajar yang ditentukan oleh
kurikulum. Guru perlu mengantisipasi dengan menyiapkan program-program
atau aktivitas yang sesuai KD untuk memfasilitasi peserta didik. Waktu yang
masih tersedia dapat dimanfaatkan peserta didik untuk
1
Kunandar, Penilaian Autentik, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), Hlm. 337.
2
Ketut Ayu Lola Monika, Pelaksanaan Pengajaran Pengayaan untuk Siswa Yang
Memiliki Prestasi Belajar dalam Pembelajaran Kurikulum 2013, Jurnal Ilmiah Kependidikan
Vol. 1 No. 2, Agustus 2018, Hlm. 76.
memperdalam/memperluas atau mengembangkan hingga mencapai tahapan
networking (jejaring) dalam pendekatan ilmiah (scientific approach).3 Berikut
ini pengertian pengayaan menurut para ahli:4
1. Menurut Kusnandar, program pengayaan adalah program pembelajaran
yang diberikan kepada peserta didik yang belajar lebih cepat. Hal ini
dilakasanakan berdasarkan suatu proses yang terus terjadi dan belajar
sebagai suatu yang menyenangkan dan sekaligus menantang.
2. Menurut Kamarudin, konsep program pengayaan merupakan satu
rancangan pembelajaran yang disediakan untuk semua murid yang
membolehkan mereka mendapat pengalaman dan pengetahuan
berdasarkan aktivitas-aktivitas yang sesuai dengan kebolehan dan
kemampuan mereka. Berdasarkan pernyataan tersebut, beliau
menjelaskan lagi bahwa aktivitas-aktivitas tersebut dibentuk dengan
perbagai cara supaya menarik dan mencabar selaras dengan peringkat
pembelajaran mereka.
3. Menurut Maman Rahman, kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang
diberikan kepada siswa-siswi kelompok cepat sehingga siswa-siswi
tersebut menjadi lebih kaya pengetahuan dan ketrampilan atau lebih
mendalami bahan pelajaran yang mereka pelajari.
4. Benyamin S. Bloom, memandang pembelajaran pengayaan sebagai
pengalaman atau kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan
minimal yang ditentukan dengan memperhatikan aspek pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis oleh kurikulum dan tidak semua
peserta didik dapat melakukannya.
5. Menurut Arikunto, pengayaan adalah pembelajaran tambahan dengan
tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi peserta
3
Ibid., Hlm. 76.
4
Evi Dwiretnowati, Skripsi: “Pengelolaan Program Pengayaan Dalam Persiapan
Menghadapi Ujian Nasional Di SMP NEGERI 1 DONOROJO PACITAN”, (Surakarta:
Universitas Muhammadiyah, 2012), Hlm. 2-3.
didik yang memiliki kelebihan sedemikain rupa sehingga mereka dapat
mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan kecakapannya.
Ada beberapa model pengayaan, yaitu model Renzulli, model IPPM
Treffinger, model purdue Three-Stage, dan model Antonomous Learner.
Berikut penjelasannya:5
1. Model Renzulli
Model pengayaan Renzulli (1997) dibuat untuk menyediakan
variasi pengalaman pengayaan. Model ini menyediakan tiga tipe
pengayaan yang mendukung pengalaman dan proses latihan untuk
semua siswa disekolah. Siswa cerdas istimewa dan berbakat akan
merespon pengalaman mereka dalam memecahkan masalah nyata, yang
selanjutnya akan mengembangkan produk nyata. Tiga tipe tersebut
adalah:
a. Pengayaan Tipe I yang melibatkan pengalaman secara umum.
Pengayaan tipe ini menunjukkan kepada siswa tentang topik-topik
baru, gagasan-gagasan dan pengetahuan yang tidak tertulis dalam
kurikulum regular.
b. Pengayaan Tipe II lebih menekankan pada kegiatan latihan
kelompok. Latihan kelompok ini merupakan suatu kegiatan yang
dirancang untuk mengembangkan proses kognisi dan afeksi.
c. Pengayaan Tipe III digunakan untuk meneliti individu dan kelompok
kecil pada masalah nyata. Kegiatan pengayaan tipe ini biasanya
diterapkan pada kelas khusus.
2. Model IPPM Treffinger
Model ini lebih menekankan pada proses identifikasi untuk
merencanakan program studi anak cerdas istimewa dan berbakat
berdasarkan bakat, kekuatan, dan minatnya. Model ini juga menekankan

5
Reni Akbar, Menguatkan Bakat Anak, (Jakarta: Gramedia, 2010), Hlm. 60-62.
pengembangan keterampilan secara bebas dan keberbakatan yang
mandiri.
3. Model Purdue Three-Stage
Model ini dikembangkan oleh Feldhusen dan Kollof (1979).
Model ini diterapkan dalam ruang khusus dengan kelompok kecil antara
8-15 anak cerdas istimewa/anak berbakat. Anak mengikuti kurikulum
yang difokuskan pada keterampilan berpikir dan dasar-dasar suatu mata
pelajaran.
B. Tujuan Pengayaan
Pada dasarnya pengayaan mempunyai tiga pendekatan yaitu orientasi
proses, orientasi isi/materi, dan orientasi produk, berikut penjelasannya:6
1. Orientasi Proses
Pendekatan yang berorientasi pada pada proses dibuat untuk
mengembangkan proses mental siswa, yang dalam beberapa kasus, hasil
kreatifitasnya baik. Siswa biasanya diberi langkah-langkah dari satu atau
lebih komponen model, yang diterapkan dalam keterampilan melalui
penggunaan pusat-pusat belajar seperti diskusi yang menarik, atau
melakukan studi yang bebas mengambil topik sesuai minat.
2. Orientasi Isi/Materi
Pendekatan yang berorientasi pada isi/materi menekankan
presentasi dari bidang isi. Umumnya pendekatan pada orientasi isi
bertujuan untuk mengetahui konten atau materi yang harus dipelajari.
3. Orientasi Produk
Pendekatan yang berorientasi pada produk menekankan hasil
atau produk pengajaran daripada proses dan isi. Orientasi ini mengacu
pada hasil karya tertentu misalnya laporan novel atau karya lain dan
meningkatkan tingkat berpikir tinggi.7

6
Ibid., Hlm. 60.
7
Conny Semiawan, Perspektif Pendidikan Anak Berbakat, (Jakarta: Grasindo, 1997),
Hlm. 147.

Anda mungkin juga menyukai