Anda di halaman 1dari 8

Naskah masuk : 25 Oktober 2019

Naskah direview : 12 Desember 2019 p-ISSN: 2354-9580


Naskah diterima : 18 Desember 2019 e-ISSN: 2685-211X

PENGEMBANGAN KREATIVITAS DAN KONSEP DIRI ANAK SD

¹Kurnia Puspita Sari, ²Neviyarni, 3Irdamurni


1
kurniapuspitasari248@gmail.com, ²neviyarni.suhaili911@gmail.com,
³irdamurni241161@gmail.com
Prodi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana, Universitas Negeri Padang

ABSTRAK
Permasalahan yang terlihat di sekolah dasar yaitu pembelajaran belum mengoptimalkan
proses kreativitas pada diri siswa serta kebanyakan siswa tidak dapat mengenal potensinya.
Kecenderungan mereka di sekolah, belum mampu berpikir secara logis terhadap peristiwa yang
sifatnya nyata, pengembangan konsep diri pada mereka belumlah optimal sehingga siswa
cenderung belum mampu berargumentasi dalam memecahkan masalah. Padahal seharusnya proses
berpikir kreatif siswa perlu diberikan sejak usia SD. Tujuan pembahasan ini adalah untuk
mengetahui pengembangan kreativitas serta konsep diri anak SD. Metode kepustakaan (library
research) digunakan sebagai metodologi penelitian dalam penelitian ini. Te k n i k
pengumpulan data dalam pembahasan ini dengan mengkaji atau mengeksplorasi beberapa buku,
jurnal serta dokumen lain yang dianggap relevan. Penelitian ini membahas tentang hal yang
penting dalam pendidikan yaitu kreativitas dengan demikian mengoptimalkan kreativitas
sepatutnya dilakukan sejak SD. Pengetahuan dalam mengekspresikan serta mengaktualisasikan
diri dalam bentuk yang terstruktur baik kaitannya dengan diri sendiri, alam maupun orang lain hal
itu adalah pengertian dari kreativitas. Kreativitas erat kaitannya dengan konsep diri. Konsep diri yaitu
pengevaluasian tentang kepantasan diri pribadi diungkapkan dalam bentuk sikap tentang dirinya.
Guru seharusnya memahami apa saja hal-hal yang dapat meningkatkan konsep diri serta
kreativitas bagi diri anak agar perkembangannya dapat berjalan optimal, tentunya hal tersebut
tidak luput dari pengaruh lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Kata kunci: kreativitas, konsep diri, anak SD

DEVELOPMENT OF CREATIVITY AND SELF-CONCEPT OF CHILDREN


PRIMARY SCHOOL

¹Kurnia Puspita Sari, ²Neviyarni, 3Irdamurni


1
kurniapuspitasari248@gmail.com, ²neviyarni.suhaili911@gmail.com,
³irdamurni241161@gmail.com
Prodi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana, Universitas Negeri Padang

ABSTRACT

The problem seen in elementary schools is that learning has not yet optimized the process
of creativity in students and most students cannot recognize their potential. Their tendency in
school, has not been able to think logically about events that are real, the development of self-
concept in them is not optimal so students tend not to be able to argue in solving problems. Even
though the student's creative thinking process should be given from elementary school age. The
purpose of this discussion is to find out the development of creativity and self-concept of
elementary school children. The library research method is used as a research methodology in this
study. Data collection techniques in this discussion by reviewing or exploring several books,

44 | Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. VII No. 1 Januari 2020


Naskah masuk : 25 Oktober 2019
Naskah direview : 12 Desember 2019 p-ISSN: 2354-9580
Naskah diterima : 18 Desember 2019 e-ISSN: 2685-211X

journals and other documents that are considered relevant. This research discusses the important
thing in education, namely creativity, thus optimizing creativity should be done since elementary
school. Knowledge in expressing and actualizing oneself in a structured form both in relation to
oneself, nature and others is an understanding of creativity. Creativity is closely related to self-
concept. The concept of self, namely the evaluation of personal self-efficacy expressed in the form
of attitudes about him. Teachers should understand what are the things that can improve self-
concept and creativity for children so that their development can run optimally, of course it is not
immune to the influence of the family, school and community environment.

Keywords: creativity, self-concept, elementary school children

PENDAHULUAN Seorang anak sebaiknya sejak dini


Kreativitas merupakan suatu digali kreativitasnya. Kreativitas
tuntutan pendidikan dan kehidupan dimaksudkan kompetensi dalam
yang penting pada saat ini. Individu mengkombinasikan suatu hal menjadi
dan organisasi yang kreatif akan selalu sesuatu yang baru didasarkan pada
dibutuhkan oleh lingkungan karena komponen yang telah ada hingga
mereka mampu memenuhi kebutuhan membentuk suatu hal yang berguna.
lingkungan yang terus berubah. Potensi Gagasan kreatif yang muncul
kreatif pada dasarnya dimiliki oleh berguna bagi semua orang terbukti
setiap siswa, karena mereka memiliki dengan pesatnya kemajuan teknologi
ciri sebagai individu kreatif misalnya: dan informasi mempermudah aktivitas
rasa ingin tahu yang besar, senang manusia. Semua itu merupakan salah
bertanya, imajinasi yang tinggi, berani satu hasil dari sebuah kreativitas.
menghadapi resiko dan lain sebagainya. Untuk mewujudkan pribadi yang
Ada beberapa faktor yang kreatif tidak luput dari faktor
mempengaruhi hal tersebut diantaranya perkembangan konsep diri anak
guru, orang tua dan lingkungan. tersebut. Faktor penentu dalam
Menurut Bayanie (2012:2) keberhasilan perkembangan setiap anak
kreativitas yaitu potensi yang penting dilihat dari aspek konsep diri. Sifat khas
bagi diri anak. Melalui kreativitas, ia pada diri individu yang membedakan
mampu memecahkan masalah yang antara satu dengan yang lainnya disebut
dihadapinya secara efektif dan efisien konsep diri.
nantinya mereka memiliki Konsep diri seseorang dapat
kemungkinan untuk sukses dimasa yang dilihat dari sikap dirinya berupa
akan datang. menifestasi dari orang tersebut.

45 | Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. VII No. 1 Januari 2020


Naskah masuk : 25 Oktober 2019
Naskah direview : 12 Desember 2019 p-ISSN: 2354-9580
Naskah diterima : 18 Desember 2019 e-ISSN: 2685-211X

Manusia sejatinya diberikan rangsangan hilang karena jarang diekspose keluar


untuk berkembang sehingga membuat dan terasa tidak bernilai. Karena hal
dirinya sadar akan keberadaannya. tersebut membuat mereka untuk tidak
Seluruh proses yang telah dialaminya mengasah kekreatifannya. Jika dilihat
pun sejatinya akan membantu ia dalam pada saat sekarang ini pendidikan
membentuk kepribadiannya. belum optimal dalam membentuk
Berdasarkan uraian di atas siswanya menjadi pribadi yang kreatif.
terdapat beberapa permasalahan yaitu Kecenderungan mereka dipersiapkan
pertama, adanya keyakinan di untuk menjadi tenaga teknis ketimbang
masyarakat bahwa anak yang kreatif itu menjadi seorang visioner. Baik materi
sifatnya genetik diturunkan dari ataupun proses pembelajaran yang
orangtuanya padahal anggapan seperti dipelajari di sekolah kurang
itu tidak mutlak. Kedua, anggapan berkontribusi untuk mempersiapkan
masyarakat bahwa anak yang tekun mereka untuk terjun ke lapangan.
bekerja adalah mereka yang punya Dikarenakan proses pengembangan
kecerdasan dan berprestasi, cenderung kreativitas yang belum bisa
lebih berhasil dalam kehidupan dioptimalkan, hal tersebut berdampak
ketimbang mereka yang kreatif. kepada perkembangan konsep diri.
Ketiga, anggapan di masyarakat Permasalahan yang terlihat siswa
bahwa sedikit orang yang mempunyai kurang percaya dengan potensi yang
kemampuan berkreasi. Keempat, dimilikinya. Padahal kesuksesan
anggapan ilmuwan bahwa kreativitas seseorang dipengaruhi oleh cara ia
sulit dipelajari dan diukur. memandang kompetensi yang
Permasalahan yang terlihat di sekolah, dimilikinya. Anggapan negatif terhadap
pada dasarnya kreativitas menekankan kemampuan dirinya menyebabkan
adanya dorongan atau lingkungan seseorang memandang setiap tugas
pendukung/pendorong terwujudnya yang diberikan kepadanya sebagai
kreativitas itu, dalam kegiatan sesuatu yang sulit untuk diselesaikan,
pembelajaran hal tersebut belum sehingga penting kiranya memahami
terwujud, bahkan ada kecenderungan akan konsep diri itu sendiri.
menghambat terhadap pengembangan Anak yang memiliki kreativitas
kreativitas siswa (Suherman, 2010:133). tinggi mereka cenderung berkarya
Permasalahan lain yang tampak lebih banyak kedepannya. Mereka
di sekolah, kekreatifan anak akan terasa dapat menciptakan hal-hal baru diluar
45 | Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. VII No. 1 Januari 2020
Naskah masuk : 25 Oktober 2019
Naskah direview : 12 Desember 2019 p-ISSN: 2354-9580
Naskah diterima : 18 Desember 2019 e-ISSN: 2685-211X

pemikiran kita. Hal tersebut terwujud diperhatikan dalam metode penelitian


dengan adanya perkembangan konsep studi pustaka yaitu: Pertama, penulis
diri yang optimal. Berdasarkan dihadapkan langsung dengan teks/data
pemaparan di atas, karena pentingnya angka. Kedua, bahan pustaka diartikan
pemahaman pengembangan kreativitas sebagai sumber kedua artinya penulis
dan konsep diri anak SD, maka memperoleh informasi dari pihak
diperlukan kajian studi kepustakaan kedua bukan orisinil dari pihak
untuk membahasnya. Untuk itu perlu pertama di lapangan. Ketiga,
dibicarakan pembahasan tentang data/informasi yang diperoleh bersifat
“Pengembangan Kreativitas dan “siap pakai”. Keempat, bahan pustaka
Konsep Diri Anak SD”. yang diperoleh tidak dibatasi ruang dan
Tujuan pembahasan ini adalah waktu (Zed, 2003:3). Teknik
“Mendeskripsikan pengembangan pengumpulan data yang dilakukan
kreativitas dan konsep diri anak SD”. dengan cara mengkaji beberapa buku,
Pembahasan dalam penelitian ini, literatur serta dokumen lain yang
berbeda dari penelitian sebelumnya dianggap sesuai dengan kajian di atas.
yaitu terfokus untuk mengkaji tentang
bagaimana perkembangan kreativitas HASIL DAN PEMBAHASAN
dan konsep diri anak dimulai sejak usia Pengembangan Kreativitas Anak SD
SD. Hal tersebut dikaji karena Menurut Munandar (2004:21),
pentingnya perkembangan kreativitas perwujudan dari proses hubungan
dan konsep diri yang optimal bagi anak manusia terhadap tempat tinggalnya,
terutama anak SD agar lahir generasi potensi dirinya dalam membentuk
yang kreatif dengan pribadi yang sesuatu yang baru didasarkan fakta,
tangguh. diartikan dengan kreativitas. Kreativitas
didefinisikan sebagai perwujudan
METODE PENELITIAN gagasan atau teori yang inovatif yang
Pembahasan dalam penelitian ini sifatnya baru, kreatif juga didefinisikan
menggunakan metodologi penelitian sebagai suatu usaha produktif yang unik
kepustakaan (library research). dari seseorang (Budiarti, 2015:66).
Penelitian berbasis literatur yaitu Berdasarkan hal tersebut kita ketahui
bentuk penelitian yang menggunakan bahwa dalam pendidikan, kreativitas
literatur sebagai objek kajian. Ada amat penting dalam mengembangkan
beberapa ciri utama yang perlu materi yang dipelajari menjadi sesuatu
46 | Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. VII No. 1 Januari 2020
Naskah masuk : 25 Oktober 2019
Naskah direview : 12 Desember 2019 p-ISSN: 2354-9580
Naskah diterima : 18 Desember 2019 e-ISSN: 2685-211X

yang unik dan bermanfaat. Untuk itu pribadi seseorang yang membuat ia
pengembangan kreativitas seharusnya dapat mengatakan pada dirinya siapa
dilakukan sejak dini. sebenarnya diriya. Selain itu konsep diri
Menurut Williams dalam pada hakikatnya tidak terlepas dari
(Munandar, 2015:24) karakteristik dirinya sendiri dan upaya ia dalam
kreativitas, dapat dibagi menjadi dua memahami dunianya (Surna, 2014:56).
kategori yaitu: a) ketegori pengetahuan, Menurut Muawanah (2012:8) anggapan
berkaitan dengan potensi bernalar yang seseorang tentang diri sendiri yang
menyebar, b) kategori sikap, berkaitan sifatnya sosial, psikis, fisik, emosi dan
dengan perilaku serta perasaan lain sebagainya adalah pengertian dari
seseorang. Pentingnya mengoptimalkan konsep diri.
potensi kreatif sejak usia sekolah dasar Menurut Burn dalam (Surna,
antara lain: 1) mengembangkan 2014:60) kepercayaan seseorang pada
imajinasinya, dengan hal tersebut pribadinya sendiri adalah pengertian dari
membuat ia bisa mengoptimalkan potensi konsep diri. Hakikat jati diri itu
dirinya sendiri hal demikian sifatnya sebenarnya mengimplementasikan
penting karena merupakan hal pokok pribadi seseorang di dunia nyata, sikap
dari suatu individu, 2) diartikan sebagai ia menurut pikirannya sendiri serta
potensi dirinya dalam mencari metode- menentukan akan menjadi apa ia di
metode baru untuk menyelesaikan kemudian hari.
berbagai persoalan yang ditemuinya, 3) Berdasarkan penjelasan
menyibukkan anak dengan suatu hal sebelumnya, konsep diri adalah
yang inovatif sangat berguna bahkan penilaian seseorang akan kepribadiannya.
membuat ia merasa bahagia. Pemahaman seorang anak tentang
Disimpulkan bahwa dari nilai-nilai konsep diri memberikan dampak pada
kreatif seseorang, akan dapat melahirkan pola pikir, cita-cita, perasaan dan tujuan
gagasan-gasasan, temuan, ciptaan atau hidup yang ingin ia capai (Anissa and
teknologi modern yang nantinya Handayani, 2012:59).
membantu manusia dalam menjalankan Menurut Surna, (2014:62) ada
aktivitasnya (Munandar, 2015:25). beberapa cara yang bisa dilakukan
dalam meningkatkan konsep diri
Pengembangan Konsep Diri akademik peserta didik antara lain:
Konsep diri diartikan sebagai a. Guru hendaknya dapat membangun
suatu anggapan yang mengarah kepada suasana pembelajaran yang dapat
47 | Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. VII No. 1 Januari 2020
Naskah masuk : 25 Oktober 2019
Naskah direview : 12 Desember 2019 p-ISSN: 2354-9580
Naskah diterima : 18 Desember 2019 e-ISSN: 2685-211X

meningkatkan semangat peserta didik apa saja nantinya akan membangun


dalam belajar sehingga ia dapat serta mengoptimalkan konsep diri bagi
mengoptimalkan potensinya. peserta didik antara lain.
b. Guru hendaknya dapat berhubungan a. Perasaan dihargai di lingkungannya,
baik dengan siswanya, di dalam seharusnya seorang guru bisa
aktivitas belajar seorang guru harus membuat suasana kelas nantinya
dapat menempatkan dirinya diantara membuat setiap siswa merasa diakui
kehidupan pribadi peserta didik yang di lingkungannya sehingga dapat
tengah berada pada tahap menumbuhkan sikap percaya dirinya
optimalisasi kemampuannya. Dengan ditengah masyarakat. Perasaan
demikian guru dapat memahami apa dihargai dan bernilai di lingkungan
yang menjadi keinginan, kekurangan yang ia tempati adalah satu
maupun kekuatan dari peserta didik komponen dalam mengoptimalkan
yang membuat guru dapat konsep diri yang baik bagi peserta
membantunya dalam mengatasi didik.
masalah yang tengah dihadapi b. Perasaan sanggup, seorang anak jika
peserta didik. diberikan peluang dan pengetahuan
c. Guru hendaknya dapat membangun yang baik dalam pembelajaran
suasana belajar yang menantang, kecenderungan mereka
ajarkan siswa agar dapat bersaing menunjukkan konsep diri yang
baik dengan dirinya sendiri maupun bagus. Hal demikian membuat
dengan temannya. Hal tersebut dirinya merasa percaya diri akan
membuat ia belajar serta bekerja tugas yang sedang dikerjakannya.
dengan optimal, belajar untuk c. Perasaan patut, dalam pembelajaran
mengerjakan tugas dengan baik, penting kiranya diberikan umpan
belajar dalam memahami balik, salah satu fungsinya yaitu
kemampuan dirinya, belajar untuk memberikan gambaran tentang
tidak mudah dengan apa yang telah ia kemampuan masing-masing anak.
capai, serta belajar memahami d. Perasaan menerima keadaan diri
kekuatan dirinya sendiri serta sendiri, guru pada hakikatnya
senantiasa menghargai apa yang telah dijadikan sebagai tumpuan peserta
dicapai. didiknya dalam mendapatkan
Menurut Harjasuganda (2008:4), pujian, maka dari itu seharusnya
guru hendaknya mengerti komponen guru memberikan pujian kepada
48 | Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. VII No. 1 Januari 2020
Naskah masuk : 25 Oktober 2019
Naskah direview : 12 Desember 2019 p-ISSN: 2354-9580
Naskah diterima : 18 Desember 2019 e-ISSN: 2685-211X

mereka sehingga ia merasa senang


akan dirinya. SIMPULAN
e. Menerima kekurangan, seorang Setiap anak mempunyai ide
peseta didik yang mempunyai kreatif tetapi yang penting untuk
konsep diri yang bagus, sejatinya diperhatikan yaitu bagaimana
mereka mampu menyadari mengoptimalkan ide kreatif dari setiap
kekurangannya. anak didik. Kreativitas itu bukanlah
f. Keistimewaan, seorang guru potensi dari sejak lahir, itu merupakan
seharusnya dapat menyadari bahwa kemampuan yang dapat didalami serta
masing-masing anak didik dikembangkan. Kreativitas penting
mempunyai kepribadian serta untuk dioptimalkan karena dalam
potensi yang istimewa. Masing- kehidupan sehari-hari. Anak didik
masing anak didik tidak sama satu dihadapkan dengan berbagai persoalan,
dengan yang lainnya. Menghormati dengan kreativitas anak didik dapat
keistimewaan setiap anak didik memecahkan suatu permasalahan serta
berdampak kepada pembentukan berpengaruh kepada prestasi
konsep diri yang optimal pada diri akademiknya. Maka dari itu proses
anak didik itu sendiri. perkembangan kreativitas anak sangat
Menurut Lutan dalam penting untuk diperhatikan agar proses
(Harjasuganda, 2008:4) hal-hal yang perkembangannya berjalan optimal.
berpengaruh terhadap konsep diri yaitu Kreativitas dikembangkan sejak
menghormati diri kita sendiri dan usia sekolah dasar karena merupakan
penilaian terhadap diri kita yang dasar menuju tahap berikutnya. Begitu
sebenarnya. Keduanya akan sangat pun dengan pengembangan konsep diri,
dipengaruhi oleh kompetensi guru dalam upaya yang dilakukan dalam
memberikan motivasi agar anak didik mengoptimalkan konsep diri kepada
terbiasa menghargai keberhasilan yang ia anak didik merupakan tanggung jawab
capai, menyadari kelemahannya serta bersama antara guru, orang tua dan
apa saja yang menjadi pemicunya. lingkungan di sekitarnya. Jika
Menurut Pambudi (2012:150), perkembangan kreativitas dan konsep
perkembangan konsep diri disebabkan diri pada anak SD berjalan optimal
oleh berbagai faktor dimana faktor maka akan lahir generasi yang kreatif
tersebut akan memunculkan tekanan bagi dengan aktualisasi diri yang bagus.
individu.
49 | Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. VII No. 1 Januari 2020
Naskah masuk : 25 Oktober 2019
Naskah direview : 12 Desember 2019 p-ISSN: 2354-9580
Naskah diterima : 18 Desember 2019 e-ISSN: 2685-211X

DAFTAR PUSTAKA Suherman, Ayi. 2010. “Model


Pembelajaran Pakem Dalam
Anissa, Nova, and Agustin Handayani.
Pendidikan Jasmani Di Sekolah
2012. “Hubungan Antara Konsep
Dasar.” Jurnal Penelitian
Diri Dan Kematangan Emosi
Pendidikan 11(1): 131–41.
Dengan Penyesuaian Diri Istri
Yang Tinggal Bersama Keluarga
Surna, I Nyoman. 2014. Psikologi
Suami.” Jurnal Psikologi Pitutur
Pendidikan. Jakarta: Erlangga.
1(1): 57–67.
Zed, Mestika. 2003. Metode Penelitian
Bayanie, Mareta. 2012. “Hubungan
Kepustakaan. Jakarta: Yayasan
Motivasi Berprestasi Dan Konsep
Obor Indonesia.
Diri Dengan Sikap Kreatif.” Jurnal
Pendidikan Usia Dini 7(1): 155–72.

Budiarti, Yesi. 2015. “Pengembangan


Kemampuan Kreativitas Dalam
Pembelajaran.” PROMOSI (Jurnal
Pendidikan Ekonomi) 3(1).

Harjasuganda, Djukanda. 2008.


“Pengembangan Konsep Diri Yang
Positif Pada Siswa SD Sebagai
Dampak Penerapan Umpan Balik
(Feedback) Dalam Proses
Pembelajaran Penjas.” Dalam
Jurnal Pendidikan Dasar Nomor
9(8): 4–5.

Muawanah, Lis Binti. 2012.


“Kematangan Emosi, Konsep Diri
Dan Kenakalan Remaja.” Jurnal
Persona 1(1): 6–14.

Munandar, Haris. 2015. “Berorientasi


Nilai Islami Pada Materi
Hidrolisis.” 03(01): 27–37.

Munandar, Utami. 2004. Pengembangan


Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
PT.Asdi Mahasatya.

Pambudi, Prabawati Setyo. 2012.


“Hubungan Konsep Diri Dengan
Prestasi Akademik Pada
Mahasiswa Keperawatan.”
JURNAL NURSING STUDIES 1(1):
149–56.

50 | Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. VII No. 1 Januari 2020

Anda mungkin juga menyukai