Anda di halaman 1dari 11

PELAKSNAAN PENDELEGASIAN

KEPERAWATAN

Setelah pembelajaran peserta didik mampu :


1) Menjelaskan pengertian pendelegasian diruangan perawatan
2) Menjelaskan tujuan pendelegasian diruangan perawatan
3) Menyebutkan tipe pendelegasian diruangan perawatan
4) Menjelaskan metode dalam pendelegasian diruangan perawatan
5) Menjelaskan pedoman pendelegasian diruangan

Petunjuk umum mempelajari materi


Proses pembelajaran pada topik ini dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran teori dan aplikatif
praktek yang mengacu mengacu pada Sistem Kredit Semester (SKS) sebagai berikut :
1) Para mahasiswa dituntut untuk mencapai kompetensi pada kegiatan pembelajaran ini secara
tuntas, sehingga mahasiswa yang belum menguasai kompetensi yang diharapkan harus mengulang
kembali sampai kompetensi yang diharapkan tersebut tercapai.
2) Para mahasiswa dituntut untuk belajar secara mandiri tanpa bantuan optimal dari dosen atau
fasilitator.
3) Para mahasiswa harus mengerjakan tugas-tugas atau latihan yang tertuang di dalam modul ini dan
dilaporkan kepada dosen/fasilitator pada setiap kegiatan tutorial.
4) Para mahasiswa harus mengerjakan tes yang sudah disediakan pada setiap modul. Untuk
mengetahui tingkat ketercapaian bahan belajar, para mahasiswa dapat mencocokkan jawaban yang
ditetapkan dengan kunci jawaban yang telah disediakan serta menghitung sendiri perolehan nilai.
Melalui penilaian mandiri ini, para mahasiswa dapat mengetahui dimana letak kekurangannya,
sehingga memperbaiki dan memperkaya materi secara mandiri pula.
5) Kegiatan pelajaran tatap muka yang terjadwal dan terprogram, akan dilaksanakan didalam kelas
dalam membahas teori dan atau dilaksanakan dilaboratorium dalam menerapakan atau
mempraktekan teori.
6) Para mahasiswa dalam pelaksanaan tutorial dengan dosen/fasilitator wajib mengikutinya,
toleransiyang diberikan bila ada halangan yang benar-benar penting yang menyebabkan tidak dapat
mengikuti tutorial.
7) Kegiatan mandiri yang mendalami, mempersiapkan atau untuk tujuan suatu tugas akademik lain,
seperti : membaca dan mengkaji buku sumber lainnya diperbolehkan untuk mendukung
pemahaman terhadap modul ini. Apabila mahasiswa memungkinkan untuk mempelajari modul ini
lebih lama atau melaksanakan pelatihan kegiatan hal tersebut merupakan perjuangan belajarnya
yang perlu dikembangkan, karena kegiatan belajar mandiri pada dasarnya tidak terikat oleh jumlah
waktu yang harus ditentukan
A. Pendahuluan
Seorang manajer keperawatan dalam melaksanakan praktik keperawatan profesional harus
memiliki kemampuan untuk melatih, mendukung, mendelegasikan dan mengarahkan staf keperawatan
dalam memberikan asuhan keperawatan. Delegasi keperawatan merupakan salah satu aktifitas kepala
ruangan melaksanakan fungsi manajemen dalam pemberian pelayanan keperawatan. Mekanisme delegasi
keperawatan yang efektif menjamin kualitas pendelegasian keperawatan. Marquis dan Huston (1998),
pendelegasian adalah penyelesaian suatu pekerjaan melalui orang lain dan dapat juga diartikan sebagai
suatu pemberian suatu tugas kepada seseorang atau kelompok dalam menyelesaikan tujuan organisasi.
Pendelegasian dalam praktik keperawatan profesional sering ditemukan mengalami masalah, dimana
proses pendelegasian tidak dilaksanakan secara efektif.
Kesalahan yang sering dilakukan oleh manajer dalam mendelegasikan tugas antara lain, yaitu
kurangnya pendelegasian sering terjadi karena kurangnya kepercayaan manajer kepada pegawai, terlalu
banyak mendelegasikan bisa membebani pegawai, dan melakukan delegasi yang tidak tepat antara lain
mendelegasikan pada saat yang salah, kepada orang yang salah atau untuk alasan yang salah, hal ini juga
termasuk mendelegasikan tugas yang melebihi kemampuan orang yang didelegasikan. Pegawai yang tidak
didelegasikan tanggung jawab yang sesuai dapat menjadi bosan, tidak produktif dan tidak efektif (Marquis
dan Huston, 2010). Oleh karena itu pendelegasian sangat perlu diperhatikan dalam suatu organisasi.
Pendelegasian biasanya merupakan prosedur yang bersifat temporer, dan dalam suatu organisasi dapat
terjadi pada setiap pelaksanaan tugas. Pendelegasian adalah bagian dari manajemen yang memerlukan
latihan manajemen professional dan dikembangkan untuk dapat menerima pendelegasian tanggung jawab
secara struktural.
Beberapa kegiatan yang sering didelegasikan diruang perawatan adalah (1) tugas Rutin, seperti pre
dan post conferent, operan, menyelesaikan tugas administrasi pembukuan pasien ; (2) Tugas yang tidak
mencukupi waktunya; (3) Penyelesaian masalah, untuk memberikan penglaman atau tantangan kepada staf
untuk menyelesaikan masalah; dan (4) peningkatan kemampuan.

B. Pengertian Pendelegasian
Pendelegasian adalah bagian dari manajemen yang memerlukan latihan manajemen profesional
yang dikembangkan untuk dapat menerima pendelegasian tanggung jawab secara structural (Swanburg
:2000). ANA (1996) mendefinisikan pendelegasian sebagai pemindahan tanggung jawab dalam
melakukan tugas dari satu orang ke orang lain. Marquis dan Huston (1998), pendelegasian adalah
penyelesaian suatu pekerjaan melalui orang lain. Dapat juga diartikan sebagai suatu pemberian suatu
tugas kepada seseorang atau kelompok dalam menyelesaikan tujuan organisasi.
Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen penting dalam fungsi
pembinaan. Sebagai manajer perawat menerima prinsip-prinsip delegasi agar menjadi lebih produktif dalam
melakukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Secara umum, manajemen sering diartikan sebagai
kemampuan untuk mencapai suatu tujuan melalui tindakan orang lain. Dari definisi ini dapat disimpulkan
bahwa tindakan delegasi merupakan suatu hal yang inheren dan tidak dapat dihindari dalam manajemen
secara umum, maupun dalam manajemen keperawatan.
Beberapa alasan delegasi diperlukan dalam suatu manajemen diantaranya adalah memungkinkan
atasan dapat mencapai lebih dari pada mereka menangani setiap tugas sendiri, agar organisasi dapat
berfungsi lebih efisien, atasan dapat memusatkan tenaga kepada suatu tugas yang lebih diprioritaskan,
dapat mengembangkan keahlian bawahan sebagai suatu alat pembelajaran dari kesalahan, karena atasan
tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan, pendelegasian
memungkinkan manajer perawat mencapai hasil yang lebih baik dari pada semua kegiatan ditangani sendiri,
agar organisasi berjalan lebih efisien, pendelegasian memungkinkan manajer perawat dapat memusatkan
perhatian terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih penting, dengan pendelegasian memungkinkan bawahan
untuk tumbuh dan berkembang, bahkan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi untuk belajar dari
kesalahan atau keberhasilan.
C. Dasar dan Sikap Pendelegasian
Pendelegasian itu sangat penting bagi hidup dan kerja setiap organisasi dengan alasan-alasan
mendasar. Pemimpin hanya dapat bekerja bersama dan bekerja melalui orang lain, dan ini hanya dapat
diwujudkannya melalui pendelegasian. Melalui pendelegasian, pemimpin memberi tugas, wewenang, hak,
tanggung jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban kepada bawahan demi pemastian tanggung jawab
tugas (agar setiap individu peserta suatu organisasi berfungsi secara normal).
Ada beberapa sikap terhadap delegasi/pendelegasian yang memiliki efek negatif ataupun positif.
Pemimpin sering tidak mendelegasikan tugas karena pelbagai alasan, yaitu pemimpin tidak tahu atau takut,
dan mempertahankan status quo, serta tidak mempercayai orang lain/mencurigai orang lain. Pemimpin
sering mendelegasikan semua tugas karena pemimpin tidak tahu ataupun ingin membebaskan
diri/meringankan diri dari kewajibannya.
Pendelegasian dapat dilakukan dengan memerhatikan beberapa faktor penting berikut ini:
1. Tugas yang tepat harus diberikan kepada orang yang tepat pula, sesuai dengan kapasitas/kompetensi
yang ada padanya.
2. Tugas yang tepat yang akan didelegasikan harus sepadan dengan wewenang, hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan pertanggung jawaban yang tepat pula.
3. Mempercayakan suatu tugas harus disertai perhitungan waktu yang tepat, kondisi yang tepat dalam
suatu sistem manajemen terpadu yang baik.
4. Pendelegasian harus dilaksanakan dengan ekspektasi pragmatis yang didukung oleh sistem pengawasan
yang baik guna menciptakan efektivitas dan efisiensi kerja serta produksi yang tinggi.
5. Pemimpin sebagai pemberi tugas harus secara konsisten memberikan dukungan penuh (“backing”)
kepada setiap bawahan yang menerima pendelegasian tugas darinya.

Pendelegasian yang dilaksanakan dengan cara yang tepat, dapat didefinisikan sebagai empat hal berikut:
1. Cara bijaksana, yaitu sikap bertanggung jawab penuh dari pemimpin dan bawahan. Pemimpin
melaksanakan pendelegasian serta memberi dukungan, sementara bawahan siap serta taat kepada
pemimpin dalam melaksanakan tugas/tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya.
2. Cara konsistensi, yaitu sikap pasti yang terus-menerus dipertahankan oleh pemimpin dan bawahan,
antara lain:
a. tetap (tidak berubah), berdasarkan ketentuan/polisi kerja organisasi yang berlaku;
b. teratur (berdasarkan sasaran/kecepatan/ketertiban yang diminta) yang disesuaikan dengan sistem
manajemen organisasi yang ada.
c. terus-menerus (mencegah/mengatasi hambatan dengan bekerja secara tetap) — yaitu sesuai
dengan tuntutan kerja dan batas waktu yang telah ditetapkan.
d. Efektif dan efisien, yaitu memperhitungkan faktor kualitas dan kuantitas kerja.
e. Pragmatis dan produktif, yaitu berorientasi kepada hasil atau produksi tinggi, sesuai dengan
perencanaan.

D. Penerapan Pendelegasian Di Ruang MPKP


Manajer perawat pada seluruh tingkatan dapat menyiapkan tugas-tugas yang dapat didelegasikan
dari eksekutif perawat sampai eksekutif departemen atau kepala unit, dan dari kepala unit sampai
perawat/bidan klinis. Delegasi mencakup kewenangan untuk persetujuan, rekomendasi atau pelaksanaan.
Tugas-tugas seharusnya dirangking dengan waktu yang diperlukan untuk melaksanakannya dan sebaiknya
satu kewajiban didelegasikan pada satu waktu. Delegasi di ruang MPKP dilakukan dalam bentuk
pendelegasian tugas oleh Kepala Ruangan kepada Ketua Tim, Ketua Tim kepada Perawat Pelaksana.
Penerapannya pendelegasian diruang MPKP dibagi menjadi 2 jenis yaitu pendelegasian terencana dan
pendelegasian insidentil. Pendelegasian terencana adalah pendelegasian yang secara otomatis terjadi
sebagai konsekuensi sistem penugasan yang diterapkan di ruang MPKP yaitu pendelegasian dilakukan
melalui mekanisme pelimpahan tugas dan wewenang, yang dilakukan secara berjenjang.
1. Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada Ketua Tim untuk menggantikan tugas sementara karena
alasan tertentu
2. Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada Penanggung Jawab Shift
3. Pendelegasian Ketua Tim kepada Perawat Pelaksana dalam pelaksanaan tindakan keperawatan yang
telah direncanakan
Pendelegasian insidentil terjadi apabila salah satu personil ruang MPKP berhalangan hadir maka
pendelegasian tugas harus dilakukan. Dalam hal ini yang mengatur pendelegasian adalah Kepala Seksi
Perawatan, Kepala Ruangan, Ketua Tim atau Penanggung Jawab Shift, tergantung pada personil yang
berhalangan.
Mekanisme teknis delegasi insidentil, adalah sebagai berikut:
1. Bila Kepala Ruangan berhalangan, Kepala Seksi menunjuk salah satu Ketua Tim untuk menggantikan
tugas Kepala Ruangan
2. Bila Ketua Tim berhalangan hadir maka Kepala Ruangan menunjuk salah satu anggota tim (perawat
pelaksana) menjalankan tugas Ketua Tim
3. Bila ada perawat pelaksana yang berhalangan hadir sehingga satu tim kekurangan personil maka Kepala
Ruangan/Penanggung Jawab Shift berwenang memindahkan perawat pelaksana dari tim lain masuk tim
yang kekurangan personil tersebut atau Katim melimpahkan pasien kepada perawat pelaksana yang
hadir.

Cara bagi manajer perawat agar berhasil dalam pendelegasian :


1. Membuat perencanaan ke depan dan mencegah masalah
2. Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis
3. Menyetujui standar kerja
4. Menyelaraskan tugas atau kewajiban dengan kemampuan bawahan
5. Melatih dan mengembangkan staf bawahan dengan memberikan tugas dan wewenang baik secara
tertulis maupun lisan.
6. Melakukan kontrol dan mengkoordinasikan pekerjaan bawahan dengan mengukur pencapaian tujuan
berdasarkan standar serta memberikan umpan balik prestasi yang dicapai.
7. Kunjungi bawahan lebih sering dan dengarkan keluhan – keluhannya.
8. Bantu mereka untuk memecahkan masalahnya dengan memberikan ide ide baru yang bermanfaat.
9. Memberikan ‘reward’ atas hasil yang dicapai.
10. Jangan mengambil kembali tugas yang sudah didelegasikan.

Waktu Pelaksanaan pendelegasian :


1. Tugas rutin, yaitu tugas yang dapat didelegasikan kepada staf
2. Tugas yang tidak mencukupi waktunya, yang mana staf didelegasikan untuk menyelesaikan tugas
manajer keperawatan
3. Peningkatan kemampuan, yaitu pendelegasian bertujuan meningkatkan kemampuan staf dan tim
melalui proses pembelajaran
4. Delegasi sebaiknya tidak diberikan untuk tugas-tugas yang terlalu teknis (membutuhkan keahlian
tertentu) dan tugas yang berhubungan dengan kepercayaan/kerahasiaan institusi.
Hindari mendelegasikan kekuasaan dan tetap mempertahankan moral dalam
pelaksanaannya. Kontrol dilakukan khusus pada pekerjaan yang sangat teknis atau tugas tugas yang
melibatkan kepercayaan. Hal ini merupakan hal yang kompleks dalam manajemen
keperawatan, sehingga memerlukan pengetahuan dan kemampuan yang khusus. Manajer perawat yang
akan menangani hal tersebut seharusnya memiliki kemampuan ilmu manajemen dan perilaku.
Mendelegasikan tugas dan tanggung jawab dapat menyebabkan perawat klinis berasumsi bahwa manajer
tidak mampu untuk menangani tanggung jawab kepemimpinannya terhadap manajemen keperawatan.

E. Kondisi Ketidakefektian Dalam Pendelegasian


Delegasi dalam praktek keperawatan professional sering mengalami masalah, dimana proses
delegasi tidak dilaksanakan secara efektif, dan kondisi ini diarenakan karena tiga hal, yaitu :
1. Under delegasi, pelimpahan tugas terlalu sedikit, dimana staf diberi wewenang yang sangat sedikit,
terbatas dan sering tidak terlalu jelas.
2. Over delegasi, Pemberian delegasi berlebihan, yaitu terjadi penyalahgunaan wewenang.
3. unproper delegasi, Pelimpahan yang tidak tepat, yaitu kesalahan yang ditemukan adalah, pemberian
tugas limpah, orang yang tepat, dan alasan delegasi hanya karena faktor senang/tidak senang.
Pelimpahan ini tidak efektif karena kecendrungan pimpinan menilai pekerjaanya berdasarkan unsur
Subyektif.
Delegasi yang baik tergantung pada keseimbangan antara komponen tanggung jawab, kemampuan
dan wewenang. Tanggung jawab (responsibility) adalah suatu rasa tanggung jawab terhadap penerimaan
suatu tugas, kemampuan (accountability) adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas limpah.
Wewenang (authorirty) adalah pemberian hak dan kekuasaan penerima tugas limpah untuk mengambil
suatu keputusan terhadap tugas yang di limpah.

F. Keberhasilan dalam Pendelegasian


Dalam pendelegasian agar dapat behasil perawat manajer harus memeprhatikan sebagai berikut :
1. Komunikasi yang jelas dan lengkap
2. Ketersediaan sumber dan sarana
3. Perlunya suatu monitoring atau kontrol
4. Adanya pelaporan mengenai perkembangan tugas yang dilimpahkan
5. Disiplin dalam pemberian wewenang
6. Bertanggung jawab dalam pembinaan moral staf
7. Menghindari kesalahan penyampaian dalam pendelegasian

G. Alur Pendelegasian
Tugas yang didelegasikan dari atasan kepada bawahan menurut Manullang (2001) dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu:
1. Ditinjau dari tugas proses (Manullang, 2001)
Manajer bertugas

Perencanaan Pelaksanaan Pengawasan


Pengorganisasian

Sebagian didelegasikan
kepada bawahan

Perencana Pelaksanaan

Pada gambar 1 di atas terlihat bahwa fungsi manajer disederhanakan menjadi 3 fungsi yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan.
Tugas-tugas Pelaksana

perencanaan Pelaksanaan Pengawasan

A B C D E F

Pada gambar 2 di atas terlihat bahawa para bawahan yang menerima delegasi tugas dan kekuasaan,
selanjutnya mendelegasikan tugas dan kekuasaan kepada bawahannya. Pada keadaan ini, manajer terdahulu
lebih banyak lagi mendelegasikan perencanaan dan pelaksanaan, dan semakin banyak ia memusatkan
perhatian dalam pengawasan. Jika diperhatikan pada kedua gambar di atas, tampak bahwa tugas-tugas
perencanaan dan pelaksanaan sebagian besar dapat didelegasikan, sedangkan tugas pengawasan tidak dapat
didelegasikan (hanya sebagian kecil saja).

H. Prinsip-Prinsip Pendelegasian
Beberapa prinsip dasar dalam pendelegasian di ruangan perawatan antara lain adalah :
a. Pendelegasian tugas yang terencana harus menggunakan format pendelegasian tugas sesuai SOP
b. Personil yang menerima pendelegasian tugas adalah personil yang berkompeten dan setara dengan
kemampuan yang digantikan tugasnya
c. Uraian tugas yang didelegasikan harus dijelaskan secara verbal terinci dan disertai tertulis
d. Pejabat yang mengatur pendelegasian tugas wajib memonitor pelaksanaan tugas dan menjadi rujukan
bila ada kesulitan yang dihadapi
e. Setelah selesai pendelegasian dilakukan serah terima tugas yang sudah dilaksanakan dan hasilnya.

I. Pelaksanaan pendelegasian
Tahap persiapan, yang perlu disiapkan adalah:
a. Format Pendelegasian
b. Alat-alat tulis
c. Buat rencana tugas yang perlu dituntaskan
d. Pilih orang yang mampu melaksanakan tugas yang didelegasikan

Prosedur Pelaksanaan
a. Membuat perencanaa tugas yang perlu dikerjakan
b. Memilih orang yang mampu melakukan tugas yang didelegasikan
bila pendelegasian terencana :
1) Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada Ketua Tim untuk menggantikan tugas sementara
karena alasan tertentu
2) Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada Penanggung Jawab Shift
3) Pendelegasian Ketua Tim kepada Perawat Pelaksana dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
yang telah direncanakan

bila pendelegasian insidentil :


1) Bila Kepala Ruangan berhalangan, Kepala Seksi menunjuk salah satu Ketua Tim untuk
menggantikan tugas Kepala Ruangan
2) Bila Ketua Tim berhalangan hadir maka Kepala Ruangan menunjuk salah satu Anggota Tim
(perawat pelaksana) menjalankan tugas Ketua Tim
3) Bila ada perawat pelaksana yang berhalangan hadir sehingga satu tim kekurangan personil maka
Kepala Ruangan/Penanggung Jawab Shift berwenang memindahkan perawat pelaksana dari tim
lain masuk tim yang kekurangan personil tersebut atau Katim melimpahkan pasien kepada perawat
pelaksana yang hadir.
c. Mengkomunikasikan dengan jelas apa yang akan dikerjakan dan apa tujuannya
d. Menjelaskan tugas yang didelegasikan harus secara verbal terinci dan tertulis
e. Pendelegasian tugas yang terencana harus menggunakan format pendelegasian, sehingga jelas
pelaksanaan tugas dan kewenangannya
f. Membuat batasan waktu
g. Orang yang mengatur pendelegasian tugas wajib memonitor pelaksanaan tugas dan menjadi rujukan
bila ada kesulitan yang dihadapi
Setelah selesai pendelegasian, dilakukan serah terima tugas yang sudah dilaksanakan dan hasilnya

J. Format-format pendelegasian
Praktek Klinik Manajemen dan Kepemimpinan dalam
Keperawatan Stikes .............. Surabaya
log STIKER IDENTITAS
o SURAT PENDELEGASIAN TUGAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
NIM :
Jabatan :
Menyatakan memberikan wewenang untuk melaksanakan tugas pada :
Hari, tanggal :
Demi kelancaran pelaksanaan tugas tersebut, saya mendelegasikan pelaksanaan tugas beserta kewenangannya
kepada :
Nama :
NIM :
Jabatan :
Demikian surat pendelegasian ini saya buat dengan sungguh-sungguh

Surabaya, ………………...
Pendelegasi tugas Penerima delegasi

( ………………………….. ) ( ………………………….. )
Praktek Klinik Manajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan Stikes
log .............. Surabaya STIKER IDENTITAS
o
Evaluasi Penerapan Pendelegasian Tugas
Skor
No Kriteria
4 3 2 1
1 Pendelegasian dilakukan kepada staf yang memiliki kompetensi yang
dibutuhkan dalam menjalankan tugas
2 Tugas yang dilimpahkan dijelaskan sebelum melakukan pendelegasian
3 Selain pelimpahan tugas, kewenangan juga dilimpahkan
4 Waktu pendelegasian tugas ditentukan
5 Apabila yang melaksanakan tugas mengalami kesulitan, Kasie, Karu, Katim
memberikan arahan untuk mengatasi masalah
6 Ada evaluasi setelah selesai tugas dilaksanakan
Sub Total
Total skor

K. Contoh Proposal pendelegasian


PROPOSAL PENDELEGASIAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NURSE
STIKES ……………………………SURABAYA
TAHUN AJARAN 2020
A. Pendahuluan
Pendelegasian merupakan elemen yang esensial pada fase pengarahan dalam proses manajemen karena sebagian
besar tugas yang diselesaikan oleh manajer (tingkat bawah, menengah dan atas) bukan hanya hasil usaha mereka sendiri,
tetapi juga hasil usaha pegawai. Bagi manajer, pendelegasian bukan merupakan pilihan tetapi suatu keharusan. Ada banyak
tugas yang sering kali harus diselesaikan oleh satu orang. Dalam situasi ini, pendelegasian sering terkait erat dengan
produktivitas.
Ada banyak alasan yang tepat untuk melakukan pendelegasian. Kadang kala manajer harus mendelegasikan tugas rutin
sehingga mereka dapat menangani masalah yang lebih kompleks atau yang membutuhkan keahlian dengan tingkat yang lebih
tinggi. Manajer dapat mendelegasikan tugas jika seseorang telah dipersiapkan dengan lebih baik atau memiliki keahlian yang
tinggi atau lebih cakap tentang cara menyelesaikan masalah. Pendelegasian juga dapat digunakan sebagai sarana
pembelajaran atau “pemberian” kesempatan kepada pegawai. Pegawai yang tidak didelegasikan tanggung jawab yang sesuai
dapat menjadi bosan, tidak produktif, dan tidak efektif (Marquis, Bessie L, dkk.2010 ). Beberapa alasan delegasi diperlukan
dalam suatu manajemen diantaranya adalah memungkinkan atasan dapat mencapai lebih dari pada mereka menangani setiap
tugas sendiri, agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien, atasan dapat memusatkan tenaga kepada suatu tugas yang lebih
diprioritaskan, dapat mengembangkan keahlian bawahan sebagai suatu alat pembelajaran dari kesalahan, karena atasan tidak
mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan, pendelegasian memungkinkan manajer
perawat/bidan mencapai hasil yang lebih baik dari pada semua kegiatan ditangani sendiri, agar organisasi berjalan lebih
efisien, pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan dapat memusatkan perhatian terhadap tugas-tugas prioritas
yang lebih penting, dengan pendelegasian, memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan berkembang, bahkan dapat
dipergunakan sebagai bahan informasi untuk belajar dari kesalahan atau keberhasilan.

B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami pengertian delegasi.
2. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami aspek penting dalam pendelegasian.
3. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami metode-metode pendelegasian
4. Mahasiswa mampu menganalisis wewenang yang dapat didelegasikan maupun yang tidak dapat didelegasikan.
C. STRATEGI
Menentukan tempat dan sarana prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan program kegiatan pendelegasian
dengan pihak perawat di ruang pavilliun VI B.

D. Pelaksanaan Kegiatan
Topik : ...........
Hari/tanggal : ...........
Pukul : ...........
Tempat : ...........
Pelaksana : ...........
E. Pengorganisasian
Kepala ruangan : ...........
Kepala Primer : ...........
Perawat Associate : ...........
Pembimbing : ...........
F. Metode
Metode yang digunakan dalam pendelegasian adalah diskusi setelah diberikan penjelasan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan dalam pendelegasian tugas, meliputi:
1. Rencana tugas yang perlu dituntaskan
2. Komunikasikan dengan jelas apa yang akan dikerjakan dan apa tujuannya.
3. Buat batasan waktu dan monitor penyelesaian tugas
4. Jika bawahan tidak mampu melaksanakan tugas karena menghadapi masalah tertentu, manajer harus bisa menjadi
model peran dan menjadi nara sumber untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
5. Evaluasi kinerja setelah tugas selesai
6. Pendelegasian terdiri dari tugas dan kewenangan
G. Instrumen
1. Format pendelegasian
2. Alat-alat tulis
3. Mekanisme kegiatan
H. Pelaksanaan
1. Manajer perawat memutuskan tugas mana yang dapat didelegasikan
2. Manajer perawat memutuskan perawat yang akan mendapat penugasan
3. Pendelegasian tugas yang terencana harus menggunakan format pendelegasian tugas
4. Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada Ketua Tim untuk menggantikan tugas sementara karena alasan tertentu
5. Personil yang menerima pendelegasian tugas adalah personil yang berkompeten dan setara dengan kemampuan yang
digantikan tugasnya
6. Uraian tugas yang didelegasikan harus dijelaskan secara verbal terinci, disertai tertulis
7. Kepala ruangan yang mengatur pendelegasian tugas wajib memonitor pelaksanaan tugas dan menjadi rujukan bila ada
kesulitan yang dihadapi
8. Setelah selesai pendelegasian dilakukan serah terima tugas yang sudah dilaksanakan dan hasilnya.
I. SUSUNAN ACARA
WAKTU KEGIATAN

10.00 – 10.05 WIB Pembukaan dengan salam

10.05 - 10.25 WIB Karu menjelaskan tujuan dan tugas yang akan
10.25 – 10.30 WIB didelegasikan kepada perawat yang ditunjuk.
Pendelegasian selesai.

J. SETTING
Keterangan :
: Kepala ruangan
: Perawat
: Katim

K. EVALUASI
1. Stuktur
a. Katim menentukan tugas dan wewenang yang akan didelegasikan kepada perawat pelaksana yaitu tugas dan
wewenang untuk memimpin pre conference/post conference.
b. Setiap Katim yang melakukan pendelegasian menunjuk perawat pelaksana untuk menerima pendelegasian tugas
dan wewenang dari Katim.
c. Katim sudah menyiapkan format pendelegasian untuk diisi dan didokumentasikan pada saat dilakukan
pendelegasian sebagai bukti tertulis dari kegiatan pendelegasian.
2. Proses
a. Kegiatan pendelegasian dilakukan 2 kali yaitu pada hari Kamis tanggal 16 Mei pukul 08.00 di ruangan Nurse station
yang diikuti oleh Kepala ruangan, Katim 1 dan Katim 2 serta perawat pelaksana diruangan. Pendelegasian dilakukan
oleh Katim 1 (Maria C.) kepada Perawat pelaksana (M. Hainum) dan pada hari Senin tanggal 20 Mei 2013 pukul
12.00 di ruangan Nurse station yang dilakukan oleh Katim 2 (Fandi P.S) kepada Perawat Pelaksana (Eufrasia G.D.)
b. Pendelegasian yang pertama yaitu Katim 1 (Maria C.) memberikan tugas dan wewenangnya kepada perawat
pelaksana (M. Hainum) selama Katim tidak berada diruangan dan perawat pelaksana melakukan tugas dan
wewenang yaitu memimpin pre conference dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana selama
Katim tidak berada diruangan.
c. Pendelegasian yang kedua yaitu Katim 2 (Fandi P.S) memberikan tugas dan wewenangnya kepada perawat
pelaksana (Eufrasia G.D) selama Katim tidak berada diruangan dan perawat pelaksana melakukan tugas dan
wewenang yaitu memimpin pre conference dan menyampaikan laporan Katim 2 pada saat operan pada perawat
dinas siang.
d. Perawat pelaksana yang telah ditunjuk oleh Katim bertanggung jawab atas tugas-tugas yang telah didelegasikan
oleh Katim selama Katim tidak berada di ruangan.

3. Hasil
a. Katim mengevaluasi tugas dan wewenang yang telah diberikan kepada perawat pelaksana.
b. Katim mengoreksi tugas yang dikerjakan oleh perawat pelaksana sesuai dengan arahan pada saat dilakukan
pendelegasian

L. Referrency
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 1, Jakarta: Salemba
Cannadian Nursing Association (CNA). (2003). Model Praktek Profesional. http://jurnal- nursing-
administration.com. Diakses Tanggal 23 Maret 2016 jam 10 am.
Alex S Nitisemito, (2008). Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi
Kelima, Cetakan Keempat belas, Ghalia Indonesia, Jakarta
Huber, D.L. (2010). Leadership and Nursing Care Management. 4th Edition. Missouri: Elsevier Health
Sciences
Marquis, B.L. & Huston, C.J. (2013). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan: Teori & Aplikasi.
Edisi 4. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai