KEPERAWATAN
B. Pengertian Pendelegasian
Pendelegasian adalah bagian dari manajemen yang memerlukan latihan manajemen profesional
yang dikembangkan untuk dapat menerima pendelegasian tanggung jawab secara structural (Swanburg
:2000). ANA (1996) mendefinisikan pendelegasian sebagai pemindahan tanggung jawab dalam
melakukan tugas dari satu orang ke orang lain. Marquis dan Huston (1998), pendelegasian adalah
penyelesaian suatu pekerjaan melalui orang lain. Dapat juga diartikan sebagai suatu pemberian suatu
tugas kepada seseorang atau kelompok dalam menyelesaikan tujuan organisasi.
Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen penting dalam fungsi
pembinaan. Sebagai manajer perawat menerima prinsip-prinsip delegasi agar menjadi lebih produktif dalam
melakukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Secara umum, manajemen sering diartikan sebagai
kemampuan untuk mencapai suatu tujuan melalui tindakan orang lain. Dari definisi ini dapat disimpulkan
bahwa tindakan delegasi merupakan suatu hal yang inheren dan tidak dapat dihindari dalam manajemen
secara umum, maupun dalam manajemen keperawatan.
Beberapa alasan delegasi diperlukan dalam suatu manajemen diantaranya adalah memungkinkan
atasan dapat mencapai lebih dari pada mereka menangani setiap tugas sendiri, agar organisasi dapat
berfungsi lebih efisien, atasan dapat memusatkan tenaga kepada suatu tugas yang lebih diprioritaskan,
dapat mengembangkan keahlian bawahan sebagai suatu alat pembelajaran dari kesalahan, karena atasan
tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan, pendelegasian
memungkinkan manajer perawat mencapai hasil yang lebih baik dari pada semua kegiatan ditangani sendiri,
agar organisasi berjalan lebih efisien, pendelegasian memungkinkan manajer perawat dapat memusatkan
perhatian terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih penting, dengan pendelegasian memungkinkan bawahan
untuk tumbuh dan berkembang, bahkan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi untuk belajar dari
kesalahan atau keberhasilan.
C. Dasar dan Sikap Pendelegasian
Pendelegasian itu sangat penting bagi hidup dan kerja setiap organisasi dengan alasan-alasan
mendasar. Pemimpin hanya dapat bekerja bersama dan bekerja melalui orang lain, dan ini hanya dapat
diwujudkannya melalui pendelegasian. Melalui pendelegasian, pemimpin memberi tugas, wewenang, hak,
tanggung jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban kepada bawahan demi pemastian tanggung jawab
tugas (agar setiap individu peserta suatu organisasi berfungsi secara normal).
Ada beberapa sikap terhadap delegasi/pendelegasian yang memiliki efek negatif ataupun positif.
Pemimpin sering tidak mendelegasikan tugas karena pelbagai alasan, yaitu pemimpin tidak tahu atau takut,
dan mempertahankan status quo, serta tidak mempercayai orang lain/mencurigai orang lain. Pemimpin
sering mendelegasikan semua tugas karena pemimpin tidak tahu ataupun ingin membebaskan
diri/meringankan diri dari kewajibannya.
Pendelegasian dapat dilakukan dengan memerhatikan beberapa faktor penting berikut ini:
1. Tugas yang tepat harus diberikan kepada orang yang tepat pula, sesuai dengan kapasitas/kompetensi
yang ada padanya.
2. Tugas yang tepat yang akan didelegasikan harus sepadan dengan wewenang, hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan pertanggung jawaban yang tepat pula.
3. Mempercayakan suatu tugas harus disertai perhitungan waktu yang tepat, kondisi yang tepat dalam
suatu sistem manajemen terpadu yang baik.
4. Pendelegasian harus dilaksanakan dengan ekspektasi pragmatis yang didukung oleh sistem pengawasan
yang baik guna menciptakan efektivitas dan efisiensi kerja serta produksi yang tinggi.
5. Pemimpin sebagai pemberi tugas harus secara konsisten memberikan dukungan penuh (“backing”)
kepada setiap bawahan yang menerima pendelegasian tugas darinya.
Pendelegasian yang dilaksanakan dengan cara yang tepat, dapat didefinisikan sebagai empat hal berikut:
1. Cara bijaksana, yaitu sikap bertanggung jawab penuh dari pemimpin dan bawahan. Pemimpin
melaksanakan pendelegasian serta memberi dukungan, sementara bawahan siap serta taat kepada
pemimpin dalam melaksanakan tugas/tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya.
2. Cara konsistensi, yaitu sikap pasti yang terus-menerus dipertahankan oleh pemimpin dan bawahan,
antara lain:
a. tetap (tidak berubah), berdasarkan ketentuan/polisi kerja organisasi yang berlaku;
b. teratur (berdasarkan sasaran/kecepatan/ketertiban yang diminta) yang disesuaikan dengan sistem
manajemen organisasi yang ada.
c. terus-menerus (mencegah/mengatasi hambatan dengan bekerja secara tetap) — yaitu sesuai
dengan tuntutan kerja dan batas waktu yang telah ditetapkan.
d. Efektif dan efisien, yaitu memperhitungkan faktor kualitas dan kuantitas kerja.
e. Pragmatis dan produktif, yaitu berorientasi kepada hasil atau produksi tinggi, sesuai dengan
perencanaan.
G. Alur Pendelegasian
Tugas yang didelegasikan dari atasan kepada bawahan menurut Manullang (2001) dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu:
1. Ditinjau dari tugas proses (Manullang, 2001)
Manajer bertugas
Sebagian didelegasikan
kepada bawahan
Perencana Pelaksanaan
Pada gambar 1 di atas terlihat bahwa fungsi manajer disederhanakan menjadi 3 fungsi yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan.
Tugas-tugas Pelaksana
A B C D E F
Pada gambar 2 di atas terlihat bahawa para bawahan yang menerima delegasi tugas dan kekuasaan,
selanjutnya mendelegasikan tugas dan kekuasaan kepada bawahannya. Pada keadaan ini, manajer terdahulu
lebih banyak lagi mendelegasikan perencanaan dan pelaksanaan, dan semakin banyak ia memusatkan
perhatian dalam pengawasan. Jika diperhatikan pada kedua gambar di atas, tampak bahwa tugas-tugas
perencanaan dan pelaksanaan sebagian besar dapat didelegasikan, sedangkan tugas pengawasan tidak dapat
didelegasikan (hanya sebagian kecil saja).
H. Prinsip-Prinsip Pendelegasian
Beberapa prinsip dasar dalam pendelegasian di ruangan perawatan antara lain adalah :
a. Pendelegasian tugas yang terencana harus menggunakan format pendelegasian tugas sesuai SOP
b. Personil yang menerima pendelegasian tugas adalah personil yang berkompeten dan setara dengan
kemampuan yang digantikan tugasnya
c. Uraian tugas yang didelegasikan harus dijelaskan secara verbal terinci dan disertai tertulis
d. Pejabat yang mengatur pendelegasian tugas wajib memonitor pelaksanaan tugas dan menjadi rujukan
bila ada kesulitan yang dihadapi
e. Setelah selesai pendelegasian dilakukan serah terima tugas yang sudah dilaksanakan dan hasilnya.
I. Pelaksanaan pendelegasian
Tahap persiapan, yang perlu disiapkan adalah:
a. Format Pendelegasian
b. Alat-alat tulis
c. Buat rencana tugas yang perlu dituntaskan
d. Pilih orang yang mampu melaksanakan tugas yang didelegasikan
Prosedur Pelaksanaan
a. Membuat perencanaa tugas yang perlu dikerjakan
b. Memilih orang yang mampu melakukan tugas yang didelegasikan
bila pendelegasian terencana :
1) Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada Ketua Tim untuk menggantikan tugas sementara
karena alasan tertentu
2) Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada Penanggung Jawab Shift
3) Pendelegasian Ketua Tim kepada Perawat Pelaksana dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
yang telah direncanakan
J. Format-format pendelegasian
Praktek Klinik Manajemen dan Kepemimpinan dalam
Keperawatan Stikes .............. Surabaya
log STIKER IDENTITAS
o SURAT PENDELEGASIAN TUGAS
Surabaya, ………………...
Pendelegasi tugas Penerima delegasi
( ………………………….. ) ( ………………………….. )
Praktek Klinik Manajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan Stikes
log .............. Surabaya STIKER IDENTITAS
o
Evaluasi Penerapan Pendelegasian Tugas
Skor
No Kriteria
4 3 2 1
1 Pendelegasian dilakukan kepada staf yang memiliki kompetensi yang
dibutuhkan dalam menjalankan tugas
2 Tugas yang dilimpahkan dijelaskan sebelum melakukan pendelegasian
3 Selain pelimpahan tugas, kewenangan juga dilimpahkan
4 Waktu pendelegasian tugas ditentukan
5 Apabila yang melaksanakan tugas mengalami kesulitan, Kasie, Karu, Katim
memberikan arahan untuk mengatasi masalah
6 Ada evaluasi setelah selesai tugas dilaksanakan
Sub Total
Total skor
B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami pengertian delegasi.
2. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami aspek penting dalam pendelegasian.
3. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami metode-metode pendelegasian
4. Mahasiswa mampu menganalisis wewenang yang dapat didelegasikan maupun yang tidak dapat didelegasikan.
C. STRATEGI
Menentukan tempat dan sarana prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan program kegiatan pendelegasian
dengan pihak perawat di ruang pavilliun VI B.
D. Pelaksanaan Kegiatan
Topik : ...........
Hari/tanggal : ...........
Pukul : ...........
Tempat : ...........
Pelaksana : ...........
E. Pengorganisasian
Kepala ruangan : ...........
Kepala Primer : ...........
Perawat Associate : ...........
Pembimbing : ...........
F. Metode
Metode yang digunakan dalam pendelegasian adalah diskusi setelah diberikan penjelasan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan dalam pendelegasian tugas, meliputi:
1. Rencana tugas yang perlu dituntaskan
2. Komunikasikan dengan jelas apa yang akan dikerjakan dan apa tujuannya.
3. Buat batasan waktu dan monitor penyelesaian tugas
4. Jika bawahan tidak mampu melaksanakan tugas karena menghadapi masalah tertentu, manajer harus bisa menjadi
model peran dan menjadi nara sumber untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
5. Evaluasi kinerja setelah tugas selesai
6. Pendelegasian terdiri dari tugas dan kewenangan
G. Instrumen
1. Format pendelegasian
2. Alat-alat tulis
3. Mekanisme kegiatan
H. Pelaksanaan
1. Manajer perawat memutuskan tugas mana yang dapat didelegasikan
2. Manajer perawat memutuskan perawat yang akan mendapat penugasan
3. Pendelegasian tugas yang terencana harus menggunakan format pendelegasian tugas
4. Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada Ketua Tim untuk menggantikan tugas sementara karena alasan tertentu
5. Personil yang menerima pendelegasian tugas adalah personil yang berkompeten dan setara dengan kemampuan yang
digantikan tugasnya
6. Uraian tugas yang didelegasikan harus dijelaskan secara verbal terinci, disertai tertulis
7. Kepala ruangan yang mengatur pendelegasian tugas wajib memonitor pelaksanaan tugas dan menjadi rujukan bila ada
kesulitan yang dihadapi
8. Setelah selesai pendelegasian dilakukan serah terima tugas yang sudah dilaksanakan dan hasilnya.
I. SUSUNAN ACARA
WAKTU KEGIATAN
10.05 - 10.25 WIB Karu menjelaskan tujuan dan tugas yang akan
10.25 – 10.30 WIB didelegasikan kepada perawat yang ditunjuk.
Pendelegasian selesai.
J. SETTING
Keterangan :
: Kepala ruangan
: Perawat
: Katim
K. EVALUASI
1. Stuktur
a. Katim menentukan tugas dan wewenang yang akan didelegasikan kepada perawat pelaksana yaitu tugas dan
wewenang untuk memimpin pre conference/post conference.
b. Setiap Katim yang melakukan pendelegasian menunjuk perawat pelaksana untuk menerima pendelegasian tugas
dan wewenang dari Katim.
c. Katim sudah menyiapkan format pendelegasian untuk diisi dan didokumentasikan pada saat dilakukan
pendelegasian sebagai bukti tertulis dari kegiatan pendelegasian.
2. Proses
a. Kegiatan pendelegasian dilakukan 2 kali yaitu pada hari Kamis tanggal 16 Mei pukul 08.00 di ruangan Nurse station
yang diikuti oleh Kepala ruangan, Katim 1 dan Katim 2 serta perawat pelaksana diruangan. Pendelegasian dilakukan
oleh Katim 1 (Maria C.) kepada Perawat pelaksana (M. Hainum) dan pada hari Senin tanggal 20 Mei 2013 pukul
12.00 di ruangan Nurse station yang dilakukan oleh Katim 2 (Fandi P.S) kepada Perawat Pelaksana (Eufrasia G.D.)
b. Pendelegasian yang pertama yaitu Katim 1 (Maria C.) memberikan tugas dan wewenangnya kepada perawat
pelaksana (M. Hainum) selama Katim tidak berada diruangan dan perawat pelaksana melakukan tugas dan
wewenang yaitu memimpin pre conference dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana selama
Katim tidak berada diruangan.
c. Pendelegasian yang kedua yaitu Katim 2 (Fandi P.S) memberikan tugas dan wewenangnya kepada perawat
pelaksana (Eufrasia G.D) selama Katim tidak berada diruangan dan perawat pelaksana melakukan tugas dan
wewenang yaitu memimpin pre conference dan menyampaikan laporan Katim 2 pada saat operan pada perawat
dinas siang.
d. Perawat pelaksana yang telah ditunjuk oleh Katim bertanggung jawab atas tugas-tugas yang telah didelegasikan
oleh Katim selama Katim tidak berada di ruangan.
3. Hasil
a. Katim mengevaluasi tugas dan wewenang yang telah diberikan kepada perawat pelaksana.
b. Katim mengoreksi tugas yang dikerjakan oleh perawat pelaksana sesuai dengan arahan pada saat dilakukan
pendelegasian
L. Referrency
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 1, Jakarta: Salemba
Cannadian Nursing Association (CNA). (2003). Model Praktek Profesional. http://jurnal- nursing-
administration.com. Diakses Tanggal 23 Maret 2016 jam 10 am.
Alex S Nitisemito, (2008). Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi
Kelima, Cetakan Keempat belas, Ghalia Indonesia, Jakarta
Huber, D.L. (2010). Leadership and Nursing Care Management. 4th Edition. Missouri: Elsevier Health
Sciences
Marquis, B.L. & Huston, C.J. (2013). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan: Teori & Aplikasi.
Edisi 4. Jakarta: EGC.