1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT sehingga penyusunan Makalah
tentang “Simulasi Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Konsep Diri” ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Selain itu kami ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing mata kuliah “Keperawatan Kesehatan Jiwa I”
atas bimbingan dan motivasinya.
Penulis menyadari akan kekurangan dalam penyusunan Makalah ini. Karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan Makalah ini.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
A. Pengertian .......................................................................................................................2
B. Asuhan keperawatan.......................................................................................................2
a. Pengkajia ..................................................................................................................2
b. Diagnosa keperawatan..............................................................................................4
c. Rencana keperawatan................................................................................................4
A. Kesimpulan.....................................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang produktif secara ekonomi. Kemajuan ilmu pengetahuan
ilmu pengetahuan, teknologi, modernisasi menjadi stressor yang berdampak pada
kehidupan manusia, stress dapat merupakan faktor pencentus, penyebab dan akibat dari
suatu penyakit sehimgga taraf kesehatan fisik dan jiwa individu yang bersangkutan
menurun karenanya sehingga pada akhirnya orang tersebut terganggu jiwanya.
Konsep diri (self-concept) merupakan bagian dari masalah kebutuhan psikososial
yang tidak didapat sejak lahir, akan tetapi dapat dipelajari sebagai hasil dari pengalaman
sesseorang terhadap dirinya. Konsep diri ini berkembang secara bertahap sesuai dengan
tahap perkembangan psikososial seseorang. ( A. Aziz Alimul H., 2006 hlm 238).
Konsep diri dipelajari melalui kontak sosial dan pengalaman berhubungan dengan
orang lain. Pandangan individu tentang dirinya dipengaruhi oleh bagaimana individu
tersebut mengartikan pandangan orang lain tentang dirinya.
B. Rumusan Masalah
1. Dapat mengetahui tentang konsep diri
2. Dapat mengetahui asuhan keperawatan jiwa pada klien dengan gangguan konsep diri
C. Tujuan
Dapat mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pada klien dengan
gangguan konsep diri.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Konsep diri (self-concept) merupakan bagian dari masalah kebutuhan psikososial
yang tidak didapat sejak lahir, akan tetapi dapat dipelajari sebagai hasil dari pengalaman
sesseorang terhadap dirinya. Konsep diri ini berkembang secara bertahap sesuai dengan
tahap perkembangan psikososial seseorang. ( A. Aziz Alimul H., 2006 hlm 238).
Konsep diri sebagai gambaran mental individu yang terdiri dari pengetahuan tentang
diri sendiri, pengharapan bagi diri sendiri dan penilaian terhadap diri sendiri. ( Calhoun &
Acocella., 1990).
Konsep diri adalah gagasan tentang diri sendiri yang berisikan mengenai bagaimana
individu melihat dirinya sendiri sebagai probadi, bagaimana individu merasa tentang
dirinya sendiri, dan bagaimana individu mengingingkan diri sendiri menjadi manusia
sebagai mana yang diharapkan. ( Centi., 1993).
Dalam menggambarkan kepribadian tentunya kepekaan setiap individu bisa berbeda
dalam menangkap pandangan orang lain. Adanya perbedaan tingkat stabilitas dalam
mempertahankan suatu jenis perasaan diri tertentu dalam menghadapi reaksi orang lain
yang bertentangan. Perbedaan dalam intensitas dan seringnya dukungan sosial yang
dibutuhkan untuk mempertahankan perasaan diri, berbeda dalam campuran perasaan
tertentu yang bersifat positif dan yang negatif yang dihubungkan dengan konsep diri.
Hal ini juga berbeda dimana aspek kehidupan sangat erat hubungannya dengan
perasaan diri.
B. Asuhan Keperawatan
Topik :
Nn. Vina 19 tahun adalah mahasiswa semester 2 program studi S1 ilmu keperawatan di
sebuah PTN di Jawa Timur. Selama satu semester, Nn Vina beberapa kali tidak mengikuti
kuliah dan praktikum. Sehingga hasil studi semester 1 Nn Vina kurang memuaskan.
Orang tua Nn Vina kecewa sekali dengan prestasi belajar anaknya tapi mereka juga tidak
bisa berbuat apa apa. Setiap kali diingatkan tentang kuliah, Nn Vina selalu mengancam
untuk berhenti kuliah.
2
a) Pengkajian
Pengkajian terhadap masalah konsep diri adalah presepsi diri atau pola konsep diri,
pola berhubungan atau peran, pola reproduksi, koping terhadap stres, serta adanya
nilai keyakinan dan tanda tanda ke arah perubahan fisik, seperti kecemasan,
ketakutan, rasa marah, rasa bersalah, dan lain lain.
a) Citra Tubuh
Citra tubuh adalah kumpulan dari sikap individu yang disadari dan tidak disadari
terhadap tubuhnya. Termasuk persepsi masa lalu dan sekarang, serta perasaan
tentang ukuran, fungsi, penampilan dan potensi. Yang secara berkesinambungan
dimodifikasi dengan persepsi dan pengalaman yang baru. Yang perlu
dikembangkan dalam citra tubuh pasien sebagai berikut :
Berat badan
Tinggi badan
Bentuk tubuh
Tanda-tanda pertumbuhan sekunder
b) Ideal Diri
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana dia seharusnya berperilaku
berdasarkan standar, aspirasi, tujuan, atau nilai personal tertentu. Yang perlu
dikembangkan dalam ideal diri pasien sebagai berikut :
3
Aktualisasi diri
e) Identitas
Identitas adalah pengorganisasian prinsip dari kepribadian yang bertanggung
jawab terhadap kesatuan, kesinambungan, konsisten dan keunikan individu.
Pembentukan identitas dimulai pada masa bayi dan terus berlangsung sepanjang
kehidupan tapi merupakan tugas utama pada masa remaja. Yang perlu
dikembangkan dalam identitas diri :
Nama pasien
Usia pasien
Agama pasien
Jenis kelamin pasien
Status pasien
b) Diagnosa Keperawatan
a) Diagnosa : ketidak efektifan Koping berhubungan dengan gangguan konsep (
Harga diri rendah) diri dikarenakan harapan diri yang tidak realistis.
b) Diagnosa : Kehilangan harapan berhubungan dengan gangguan konsep diri (ideal
diri) dikarenakan harapan orang tua yang tidak realistis.
c) ketidakefektifan Performa peran, berhubungan dengan gangguan konsep diri
( peran ) dikarenakan ketidakmampuan menerima peran baru dalam diri.
Kriteria Evaluasi :
1. Menunjukkan koping yang efektif
2. Menggunakan perilaku untuk menurunkan stress
3. Menggunakan strategi koping yang paling efektif
4. Berpartisipasi dalam aktivitas kehidupan sehari hari
5. Mengungkapakan secara verbal tentang rencana penerimaan atau
4
mengubah situasi
Intervensi :
1. Peningkatan koping
Membantu pasien untuk beradaptasi dengan presepsi stressor,
perubahanatau ancaman yang menggangu pemenuhan tuntutan dan peran
hidup
d) Konseling
Menggunakan proses bantuan interaktif yang berfokus pada kebutuhan, masalah,
atau perasaan pasien dan orang terdekatuntuk meningkatkan atau mendukung
koping, penyelesaian masalah, dan berhubungan interpersonal.
e) Bantuan emosi
Memberikan penenangan, penerimaan dan dorongan selama periode stress
f) Peningkatan peran
Membantu pasien, orang terdekat paseien, atau anggota keluarga untuk
memperbaiki hubungan dengan mengklarifikasi dan menambahkan perilaku peran
tertentu
Rasional :
2. Penilaian yang akurat dapat memfasilitasi pencarian dari strategi koping yang
sesuai. Pasien yang memiliki status kesehatan yang berubah ubah bukan
berarti kesulitan koping yang dialami pasien menjadi satu satunya penyeban
yang berhubungan.
3. Keberhasilan penyesuaian disebabkan oleh koping yang dialami
sebelumnya berhasil.
5. Pasien dapat didukung dengan strstegi yang sudah disiapkan seperti saat
perawatan dirumah sakit, sebelum pasien diizinkan pulang tanpa dukungan
yang cukup untuk keefektifan koping. Misalnya ; pelayanan kesehatan dapat
dilakukan oleh orang orang yang perduli dengannya seperti perawat yang
5
ada dirumah, komunitas, dan konseling spiritual.
6. penyelesaian masalah yang sesuai memerlukan informasi yang akurat dan
pilihan yang sesuai. Pasien dengan ketidakefektifan koping yang tidak dapat
mendengar dan mengasimilasi informasi yang dibutuhkan
7. pasien dapat merasakan perawatan lebih baik dari pada mereka mengatasi
sendiri dan merasa sedikit lepas kendali dalam menyelesaikan masalah.
Aktifitas Kolaboratif
Diagnosa :
Kehilangan harapan gangguan konsep diri (ideal diri) dikarenakan harapan yang
tidak realistis.
Definisi :
Kehilangan harapan dapat terjadi seiring dengan sakit yang di derita. Itu dapat
terjadi dua kali dengan kejadian yang lebih parah yang dapat mengakibatkan
keadaan yang permanen atau menjadikan penyebab stress yang lebih akut,
sehingga pasien tidak dapat membuat keputusan dalam dirinya.
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
Kriteria Evaluasi :
1. Pasien mulai mengenali pilihan dan alternatif lain yang akan diambil.
2. Pasien mulai memobilisasi energi dalam dirinya (membuat keputusan )
Intervensi :
6
1. Mengkaji peran penyakit dalam kehilangan harapan pasien
2. Mengkaji penampilan secara fisik
3. Mengkaji selera, latihan dan pola tidur
4. Mengkaji dukungan lingkungan sosial
Rasional :
1. Tingkat dari fuungsi fisik, daya tahan untuk beraktifitas, perawatan yang akan
berkontribusi untuk kehilangan harapan.
2. Kehilangan harapan pasien memungkinkan tidak mempunyai energi atau
ketertarikan untuk menjalankan aktifitas
3. Mengubah Perilaku yang menyimpang dari standart normal yang terbukti sesuai
dengan kehilangan harapan
4. Pasien dapat didukung dengan strstegi yang sudah disiapkan seperti saat
Diagnosa :
Definisi :
Pola perilaku dan ekspresi diri yang tidak sesuai dengan konteks lingkungan,
norma, dan harapan.
Tujuan umum :
Tujuan khusus :
Kriteria evaluasi :
Intervensi :
7
1. Peningkatan koping
2. Penumbuhan harapan
3. Peningkatan peran
Rasiolnal :
1. Penilaian yang akurat dapat memfasilitasi pencarian dari strategi koping yang
sesuai. Pasien yang memiliki status kesehatan yang berubah ubah bukan
berarti kesulitan koping yang dialami pasien
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Gambaran diri
b. Ideal diri
c. Harga diri
d. Peran
e. Identitas diri
Konsep diri bukan merupakan suatu hal yang dibawa sejak lahir tetapi
dipelajari sebagai hasil dari pengalaman unik individu dengan: dirinya sendiri,
orang terdekat serta dengan realitas yang terjadi disepanjang kehidupannya
B. Saran.
Demikian isi makalah ini, kami sangat menyadari bahwa makalahini masih jauh dari kata
sempurna dan banyak kekurangan baik darisegi bentuk maupun materi yang kami
uraikan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca untuk perbaikan makalah selanjutnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/36672276/ASKEP_Jiwa_Pada_Gangguan_Konsep_Diri Diakses
Pada : 25 Mei 2022
https://adoc.tips/download/asuhan-keperawatan-pada-ny-r-dengan-gangguan-konsep-diri-
har.html Diakses Pada : 25 Mei 2022
10