Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SIMULASI ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN


GANGGUAN KONSEP DIRI

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Kesehatan Jiwa I

Dosen Pengampu : Ns. Tria Monja Mandira S.Kep, M.Kep

Disusun oleh : Kelompok 2 Kelas 4i

1. Elia Sabrina (201030100335) 5. Fitri Windarti (201030100328)


2. Erika (201030100363) 6. Gabela Sonia (201030100331)
3. Erza Aulia F (201030100288) 7. Imawati (201030100268)
4. Farah Zahra (201030100282) 8. Intan Khoirunnisa (201030100262)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIDYA DHARMA HUSADA
KOTA TANGERANG SELATAN – BANTEN
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT sehingga penyusunan Makalah
tentang “Simulasi Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Konsep Diri” ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Selain itu kami ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing mata kuliah “Keperawatan Kesehatan Jiwa I”
atas bimbingan dan motivasinya.

Penulis menyadari akan kekurangan dalam penyusunan Makalah ini. Karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan Makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga Makalah tentang “Simulasi Asuhan


Keperawatan Klien Dengan Gangguan Konsep Diri” ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Tangerang Selatan, 25 Mei 2022

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................2

A. Pengertian .......................................................................................................................2
B. Asuhan keperawatan.......................................................................................................2

a. Pengkajia ..................................................................................................................2
b. Diagnosa keperawatan..............................................................................................4
c. Rencana keperawatan................................................................................................4

BAB III PENUTUP...................................................................................................................9

A. Kesimpulan.....................................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang produktif secara ekonomi. Kemajuan ilmu pengetahuan
ilmu pengetahuan, teknologi, modernisasi menjadi stressor yang berdampak pada
kehidupan manusia, stress dapat merupakan faktor pencentus, penyebab dan akibat dari
suatu penyakit sehimgga taraf kesehatan fisik dan jiwa individu yang bersangkutan
menurun karenanya sehingga pada akhirnya orang tersebut terganggu jiwanya.
Konsep diri (self-concept) merupakan bagian dari masalah kebutuhan psikososial
yang tidak didapat sejak lahir, akan tetapi dapat dipelajari sebagai hasil dari pengalaman
sesseorang terhadap dirinya. Konsep diri ini berkembang secara bertahap sesuai dengan
tahap perkembangan psikososial seseorang. ( A. Aziz Alimul H., 2006 hlm 238).
Konsep diri dipelajari melalui kontak sosial dan pengalaman berhubungan dengan
orang lain. Pandangan individu tentang dirinya dipengaruhi oleh bagaimana individu
tersebut mengartikan pandangan orang lain tentang dirinya.

B. Rumusan Masalah
1. Dapat mengetahui tentang konsep diri
2. Dapat mengetahui asuhan keperawatan jiwa pada klien dengan gangguan konsep diri

C. Tujuan
Dapat mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pada klien dengan
gangguan konsep diri.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Konsep diri (self-concept) merupakan bagian dari masalah kebutuhan psikososial
yang tidak didapat sejak lahir, akan tetapi dapat dipelajari sebagai hasil dari pengalaman
sesseorang terhadap dirinya. Konsep diri ini berkembang secara bertahap sesuai dengan
tahap perkembangan psikososial seseorang. ( A. Aziz Alimul H., 2006 hlm 238).
Konsep diri sebagai gambaran mental individu yang terdiri dari pengetahuan tentang
diri sendiri, pengharapan bagi diri sendiri dan penilaian terhadap diri sendiri. ( Calhoun &
Acocella., 1990).
Konsep diri adalah gagasan tentang diri sendiri yang berisikan mengenai bagaimana
individu melihat dirinya sendiri sebagai probadi, bagaimana individu merasa tentang
dirinya sendiri, dan bagaimana individu mengingingkan diri sendiri menjadi manusia
sebagai mana yang diharapkan. ( Centi., 1993).
Dalam menggambarkan kepribadian tentunya kepekaan setiap individu bisa berbeda
dalam menangkap pandangan orang lain. Adanya perbedaan tingkat stabilitas dalam
mempertahankan suatu jenis perasaan diri tertentu dalam menghadapi reaksi orang lain
yang bertentangan. Perbedaan dalam intensitas dan seringnya dukungan sosial yang
dibutuhkan untuk mempertahankan perasaan diri, berbeda dalam campuran perasaan
tertentu yang bersifat positif dan yang negatif yang dihubungkan dengan konsep diri.
Hal ini juga berbeda dimana aspek kehidupan sangat erat hubungannya dengan
perasaan diri.

B. Asuhan Keperawatan

Topik :
Nn. Vina 19 tahun adalah mahasiswa semester 2 program studi S1 ilmu keperawatan di
sebuah PTN di Jawa Timur. Selama satu semester, Nn Vina beberapa kali tidak mengikuti
kuliah dan praktikum. Sehingga hasil studi semester 1 Nn Vina kurang memuaskan.
Orang tua Nn Vina kecewa sekali dengan prestasi belajar anaknya tapi mereka juga tidak
bisa berbuat apa apa. Setiap kali diingatkan tentang kuliah, Nn Vina selalu mengancam
untuk berhenti kuliah.

2
a) Pengkajian
Pengkajian terhadap masalah konsep diri adalah presepsi diri atau pola konsep diri,
pola berhubungan atau peran, pola reproduksi, koping terhadap stres, serta adanya
nilai keyakinan dan tanda tanda ke arah perubahan fisik, seperti kecemasan,
ketakutan, rasa marah, rasa bersalah, dan lain lain.
a) Citra Tubuh
Citra tubuh adalah kumpulan dari sikap individu yang disadari dan tidak disadari
terhadap tubuhnya. Termasuk persepsi masa lalu dan sekarang, serta perasaan
tentang ukuran, fungsi, penampilan dan potensi. Yang secara berkesinambungan
dimodifikasi dengan persepsi dan pengalaman yang baru. Yang perlu
dikembangkan dalam citra tubuh pasien sebagai berikut :
 Berat badan
 Tinggi badan
 Bentuk tubuh
 Tanda-tanda pertumbuhan sekunder
b) Ideal Diri
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana dia seharusnya berperilaku
berdasarkan standar, aspirasi, tujuan, atau nilai personal tertentu. Yang perlu
dikembangkan dalam ideal diri pasien sebagai berikut :

cita cita pasien


harapan pasien
identifikasi pada orang tua
Aspirasi pasien
Nilai-nilai yang ingin dicapai
c) Harga Diri
Harga diri adalah penilaian tentang nilai personal yang diperoleh dengan
menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri. Yang perlu
dikembangkan dalam harga diri pasien sebagai berikut :
 Percaya diri
 Penghargaan dari orang lain
d) Peran
Penampilan peran adalah serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh
lingkungan sosial berhubungan dengan fungsi individu diberbagai kelompok
sosial. Yang perlu dikembangkan dalam peran sebagai berikut :

 Minat dan bakat

3
 Aktualisasi diri
e) Identitas
Identitas adalah pengorganisasian prinsip dari kepribadian yang bertanggung
jawab terhadap kesatuan, kesinambungan, konsisten dan keunikan individu.
Pembentukan identitas dimulai pada masa bayi dan terus berlangsung sepanjang
kehidupan tapi merupakan tugas utama pada masa remaja. Yang perlu
dikembangkan dalam identitas diri :

 Nama pasien
 Usia pasien
 Agama pasien
 Jenis kelamin pasien
 Status pasien

b) Diagnosa Keperawatan
a) Diagnosa : ketidak efektifan Koping berhubungan dengan gangguan konsep (
Harga diri rendah) diri dikarenakan harapan diri yang tidak realistis.
b) Diagnosa : Kehilangan harapan berhubungan dengan gangguan konsep diri (ideal
diri) dikarenakan harapan orang tua yang tidak realistis.
c) ketidakefektifan Performa peran, berhubungan dengan gangguan konsep diri
( peran ) dikarenakan ketidakmampuan menerima peran baru dalam diri.

c) Rencana Keperawatan ( Intervensi )

a) Diagnosa : Koping, ketidak efektifan berhubungan dengan gangguan


konsep diri dikarenakan harapan diri yang tidak realistis.

Definisi : ketidakmampuan membuat penilaian yang tepat terhadap


stressor, pilihan yang tidak adekuat terhadap respons untuk bertindak dan
ketidakmampuan untuk menggunakan sumber yang tersedia.

Tujuan Umum : Klien dapat meningkatkan harga diri yang realistis

Tujuan Khusus : Klien dapat menunjukkan penyelesaian masalah yang


ia hadapi.

Kriteria Evaluasi :
1. Menunjukkan koping yang efektif
2. Menggunakan perilaku untuk menurunkan stress
3. Menggunakan strategi koping yang paling efektif
4. Berpartisipasi dalam aktivitas kehidupan sehari hari
5. Mengungkapakan secara verbal tentang rencana penerimaan atau

4
mengubah situasi

Intervensi :

1. Peningkatan koping
Membantu pasien untuk beradaptasi dengan presepsi stressor,
perubahanatau ancaman yang menggangu pemenuhan tuntutan dan peran
hidup

d) Konseling
Menggunakan proses bantuan interaktif yang berfokus pada kebutuhan, masalah,
atau perasaan pasien dan orang terdekatuntuk meningkatkan atau mendukung
koping, penyelesaian masalah, dan berhubungan interpersonal.

e) Bantuan emosi
Memberikan penenangan, penerimaan dan dorongan selama periode stress

f) Peningkatan peran
Membantu pasien, orang terdekat paseien, atau anggota keluarga untuk
memperbaiki hubungan dengan mengklarifikasi dan menambahkan perilaku peran
tertentu

g) Peningkatan harga diri


Membantu pasien untuk meningkatkan personal terhadap harga dirinya

Rasional :

1. Kebiasaan dan psikologis respon terhadap stress dapat berbeda


beda dan menunjukkan tingkatan ketidakefektifan koping.

2. Penilaian yang akurat dapat memfasilitasi pencarian dari strategi koping yang
sesuai. Pasien yang memiliki status kesehatan yang berubah ubah bukan
berarti kesulitan koping yang dialami pasien menjadi satu satunya penyeban
yang berhubungan.
3. Keberhasilan penyesuaian disebabkan oleh koping yang dialami
sebelumnya berhasil.

4. Pasien dengan riwayat gangguan beradaptasi koping bisa membutuhkan


sumber tamabahan seperti ; kemampuan koping

sebelumnya dapat mencukupi dalam situasi yang ada.

5. Pasien dapat didukung dengan strstegi yang sudah disiapkan seperti saat
perawatan dirumah sakit, sebelum pasien diizinkan pulang tanpa dukungan
yang cukup untuk keefektifan koping. Misalnya ; pelayanan kesehatan dapat
dilakukan oleh orang orang yang perduli dengannya seperti perawat yang

5
ada dirumah, komunitas, dan konseling spiritual.
6. penyelesaian masalah yang sesuai memerlukan informasi yang akurat dan
pilihan yang sesuai. Pasien dengan ketidakefektifan koping yang tidak dapat
mendengar dan mengasimilasi informasi yang dibutuhkan
7. pasien dapat merasakan perawatan lebih baik dari pada mereka mengatasi
sendiri dan merasa sedikit lepas kendali dalam menyelesaikan masalah.

Aktifitas Kolaboratif

1. Awali dengan diskusi tentang perawatan pasien untuk meninjau mekanisme


koping pasien dan untuk menyusun rencana perawatan
2. Libatkan sumber sumber dirumah sakit dalam memberi dukungan emosional untuk
pasien dan keluarga
3. Perawat berperan sebagai penghubung antara pasien, penyedia layanan

kesehatan laindan sumber komunitas.

Diagnosa :

Kehilangan harapan gangguan konsep diri (ideal diri) dikarenakan harapan yang
tidak realistis.

Definisi :

Kehilangan harapan dapat terjadi seiring dengan sakit yang di derita. Itu dapat
terjadi dua kali dengan kejadian yang lebih parah yang dapat mengakibatkan
keadaan yang permanen atau menjadikan penyebab stress yang lebih akut,
sehingga pasien tidak dapat membuat keputusan dalam dirinya.

Tujuan Umum :

Menentukan ideal diri yang realistis

Tujuan Khusus :

Dapat berperilaku yang sesuai dengan ideal diri yang ia harapkan

Kriteria Evaluasi :

1. Pasien mulai mengenali pilihan dan alternatif lain yang akan diambil.
2. Pasien mulai memobilisasi energi dalam dirinya (membuat keputusan )

Intervensi :

6
1. Mengkaji peran penyakit dalam kehilangan harapan pasien
2. Mengkaji penampilan secara fisik
3. Mengkaji selera, latihan dan pola tidur
4. Mengkaji dukungan lingkungan sosial

Rasional :

1. Tingkat dari fuungsi fisik, daya tahan untuk beraktifitas, perawatan yang akan
berkontribusi untuk kehilangan harapan.
2. Kehilangan harapan pasien memungkinkan tidak mempunyai energi atau
ketertarikan untuk menjalankan aktifitas
3. Mengubah Perilaku yang menyimpang dari standart normal yang terbukti sesuai
dengan kehilangan harapan
4. Pasien dapat didukung dengan strstegi yang sudah disiapkan seperti saat

perawatan dirumah sakit, sebelum pasien diizinkan pulang tanpa dukungan


yang cukup untuk keefektifan koping. Misalnya ; pelayanan kesehatan dapat
dilakukan oleh orang orang yang perduli dengannya seperti perawat yang ada
dirumah, komunitas, dan konseling spiritual.

Diagnosa :

Performa peran, ketidakefektifan berhubungan dengan gangguan konsep diri


dikarenakan ketidakmampuan menerima peran baru dalam diri

Definisi :

Pola perilaku dan ekspresi diri yang tidak sesuai dengan konteks lingkungan,
norma, dan harapan.

Tujuan umum :

Menunjukkan performa peran

Tujuan khusus :

Mengubah perilaku yang tidak sesuai dengan peran

Kriteria evaluasi :

1. Kemampuan untuk memenuhi harapan peran


2. Pengetahuan tentang periode transisi peran
3. Penampilan perilaku peran dalam keluarga, persahabatan, dan tempat karier
4. Melaporkan strategi perubahan peran

Intervensi :

7
1. Peningkatan koping

Membantu pasien untuk beradaptasi dengan presepsi stressor, perubahan, atau


ancaman, yang menghambat pemenuhan tuntutan dan peran hidup

2. Penumbuhan harapan
3. Peningkatan peran

Membantu pasien, orang terdekat paseien, atau anggota keluarga untuk


memperbaiki hubungan dengan mengklarifikasi dan menambahkan perilaku
peran tertentu

Rasiolnal :

1. Penilaian yang akurat dapat memfasilitasi pencarian dari strategi koping yang
sesuai. Pasien yang memiliki status kesehatan yang berubah ubah bukan
berarti kesulitan koping yang dialami pasien

menjadi satu satunya penyeban yang berhubungan.

2. Pasien dengan riwayat gangguan beradaptasi koping bisa membutuhkan


sumber tamabahan seperti ; kemampuan koping sebelumnya dapat
mencukupi dalam situasi yang ada
3. Memfasilitasi perkembangan cara pandang yang positif terhadap situasi
tertentu.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Konsep diri merupakan semua pikiran, keyakinan, dan kepercayaan yang


membuat seseorang mengetahui siapa dirinya dan memengaruhi hubungannya
dengan orang lain. Komponen konsep diri terdiri dari 5 komponen yaitu :

a. Gambaran diri
b. Ideal diri
c. Harga diri
d. Peran
e. Identitas diri

Konsep diri bukan merupakan suatu hal yang dibawa sejak lahir tetapi
dipelajari sebagai hasil dari pengalaman unik individu dengan: dirinya sendiri,
orang terdekat serta dengan realitas yang terjadi disepanjang kehidupannya

B. Saran.
Demikian isi makalah ini, kami sangat menyadari bahwa makalahini masih jauh dari kata
sempurna dan banyak kekurangan baik darisegi bentuk maupun materi yang kami
uraikan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca untuk perbaikan makalah selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://pdfcoffee.com/makalah-askep-gangguan-konsep-diri-pdf-free.html Diakses Pada : 25


Mei 2022

https://www.academia.edu/36672276/ASKEP_Jiwa_Pada_Gangguan_Konsep_Diri Diakses
Pada : 25 Mei 2022

https://adoc.tips/download/asuhan-keperawatan-pada-ny-r-dengan-gangguan-konsep-diri-
har.html Diakses Pada : 25 Mei 2022

10

Anda mungkin juga menyukai