Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PEMBELAJARAN

DI SD

Disusun oleh
Kelompok 5

NAMA : ELPI RAHMI NASUTION


NIM : 837724004
NAMA : DEWI NURMALA
NIM : 837724029
SEMESTER / KELAS : I / B (PGSD – BI)
POKJAR : SERDANG BEDAGAI

UNIVERSITAS TERBUKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (S1 PGSD)

2018
MODUL 5

PEMILIHAN METODE MENGAJAR

Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang


dikembangkan oleh guru. Oleh karena itu, guru harus memiliki kemampuan dalam memilih,
mengembangkan, dan menerapkan berbagai metode mengajar dalam mencapai tujuan
pembelajaran

Hakikat dan Faktor-Faktor dalam


Pemilihan Metode Mengajar

A. Hakikat Metode Mengajar Dalam Pembelajaran


Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus di gunakan dalam
kegiatan pembelajaran karena untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun dalam upaya
membentuk kemampuan siswa diperlukan suatu metode atau cara yang mengajar yang efektif.
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar,
terutama berkaitan dengan faktor perkembangan siswa yaitu :
1. Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tau siswa lebih
jauh terhadap materi pembelajarn (curiosity).
2. Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk bereksppresi
yang kreatif dalam aspek seni.
3. Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah.
4. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran
sesuatu.
5. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan (inkuiri)
terhadap suatu topik permasalahan.
6. Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak
7. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri (independent
study)
8. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bekerja sama
(coorperative learning)
9. Metode mengajar harusmemungkinkan siswa untuk lebih memotivasi dalam belajarnya.
Penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran ditinjau dari segi prosesnya
memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. sebagai gambaran aktifitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalamkegiatan
pembelajaran.
3. sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran.
4. sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran.

1
B. Faktor-faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemilihan Metode Mengajar
1. Tujuan Pembelajaran atau Kompetensi Siswa
Tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa merupakan pernyataan yang diharapkan
dapat diketahui, disikapi, dan/atau dilakukan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
Tujuan institusional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan,
misalnya SD, SMP, SMA, SMK, dan seterusnya. Tujuan bidang studi adalah tujuan yang
harus dicapai oleh suatu mata pelajaran atau suatu bidang studi, sedangkan tujuan
pembelajaran (instruksional) adalah tujuan yang harus dicapai dalam suatu pokok bahasan
tertentu,
Untuk mempermudah dalam memahami tujuan pembelajaran dan kompetensi siswa,
maka kaji kembali tujuan pembelajaran berdasarkan ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
a. Kognitif
1. Pengetahuan, lebih menitikberatkan pada kemampuan mengetahui atau untuk
mengingat sesuatu
2. Pemahaman, lebih menekankan pada kemampuan menerjemahkan, memahami
sesuatu dan seterusnya.
3. Penerapan, lebihmenekankan pada kemampuan membuat mengerjakan atau
menggnakan teori atau rumus
4. Analisis, lebih menekankan pada kemampuan mengkaji, menguraikan,
membedakan, mengidentifikasi, dan seterusnya.
5. Sintesis, lebih menekankan pada kemampuan menggabungkan kelompok,
mengelompokan, menyusun, membuat rencana program danseterusnya.
b. Afektif
1. Penerimaan, lebih menekankan pada kemampuan peka atau kemampuan
menerima.
2. Partisipasi, lebih menekankan pada turut serta pada suatu kegiatan dan kerelaan
hati.
3. Penilaian dan penentuan sikap, lebih menekankan pada menentuka sikap.
organisasi, kemampuan membentuk sistem nilai sebagai pedoman hidup,
pembentukan pola hidup, lebih menekankan pada penghayatan dan pegangan
hidup.
c. Psikomotor
1. Persepsi, lebih menekankan pada kemampuan berpendapat terhadap suatu dan
peka terhadap suatu hal.
2. Kesiapan, kemampuan bersiap diri secara fisik
3. Gerakan terbimbing, kemampuan dalam meniru pekerjaan yang lain atau
meniru contoh
4. Gerakan terbiasa, keterampilan yang berpegang pada pola
5. Gerakan yang kompleks,keterampilan yang lincah cepat dan lancar.
2. Karakteristik Bahan Pelajaran/Materi Pelajaran

2
Salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode mengajar adalah
karakteristik bahan pelajaran. Aspek-aspek yang terdapat dalam materi pelajaran terdiri dari
aspek konsep, prinsip, proses, nilai, fakta, intelektual, dan aspek psikomotor.
3. Waktu yang digunakan
Ada beberapa metode mengajar yang dianggap relatif banyak menggunakan waktu,
seperti metode pemecahan masalah, dan inkuiri. Penggunaan metode ini kurang tepat jika
digunakan pada jam pelajaran yang alokasi waktunya relatif singkat sehingga penguasaan
materi tidak akan optimal demikian pula dengan pembentukan kemampuan siswa.
4. Faktor Siswa
Aspek yang berkaitan dengan faktor siswa terutama pada aspek kesegaran mental
(faktor antusias dan kelelahan), jumlah siswa dan kemampuan siswa.
5. Fasilitas, Media dan Sumber Belajar
Apabila guru dan siswa akan menggunakan alat atau fasilitas maka guru bersangkutan
sebelum pembelajaran harus mempersiapkan terlebih dahulu. media pesan lisan harus dapat
dipahami siswa sehingga siswa tidak menimbulkan verbalisme. Pemberdayaan media maupun
bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan siswa.

C. Pentingnya Metode Mengajar dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran Maupun


Membentuk Kemampuan Siswa
Metode mengajar memiliki keterkaitan yang kuat dengan tujuan pembelajaran.
Keterkaitan tersebut dapat dilihat dari gambaran perilaku maupun kompetensi yang harus
dimiliki oleh siswa selama dan setelah jam pelajaran.

3
JENIS-JENIS METODE MENGAJAR

Untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun untuk membentuk kemampuan siswa


diperlukan adanya suatu metode mengajar yang efektif. Dalam kegiatan belajar ini akan
dikemukakan tentang konsep, karakteristik, prosedur, keterbatasan, dan keunggulan beberapa
metode mengajar yang banyak digunakan oleh guru.

A. Metode Ceramah (Lecture)


Metode ceramah merupakan suatu cara penyajian bahan atau penyampaian bahan
pelajaran secara lisan dari guru. Dalam bentuk penyampaiannya, metode ceramah sangat
sederhana dari mulai pemberian informasi, klarifikasi, ilustrasi, dan menyimpulkan.
Metode ceramah digunakan apabila proses pembelajaran yang dilakukan lebih bersifat
pemberian informasi berupa fakta atau konsep-konsep sederhana.
Penggunaan metode ceramah dapat menjadi baik dalam pembelajaran jika:
a. Metode ini dianggap ekonomis waktu dan biaya. Karena waktu dan materi pelajaran
dapat diatur oleh guru secara langsung
b. Target jumlah siswa akan lebih banyak
c. Bahan pelajaran sudah dipilih/dipersiapkan
Adapun beberapa kelemahan yang mungkin terjadi dalam metode ceramah yaitu :
a. Sulit bagi yang kurang memiliki kemampuan menyimak,
b. Kemungkinan menimbulkan verbalisme,
c. Sangat kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi secara total.

B. Metode Diskusi
Kelancaran diskusi sangat ditentukan oleh moderator (orang yang mengatur jalannya
diskusi) supaya semua siswa sebagai anggota aktif berpendapat secara maksimal dan seluruh
pembicaraan/diskusi mengarah pada kesimpulan bersama. Tugas utama guru dalam kegiatan
ini adalah lebih banyak sebagai pembimbing, fasilitator, atau motivator supaya interaksi siswa
dalam diskusi menjadi efektif.
Kemampuan guru yang perlu dipersiapkan dalam melaksanakan pembelajaran diskusi
yaitu:
a. Mampu merumuskan permasalahan,
b. Mampu membimbing siswa,
c. Mampu mengelompokkan siswa sesuai dengan kebutuhan permasalahan,
d. Mampu mengelola pembelajaran dan
e. Menguasai permasalahan diskusi.
Keunggulan metode diskusi diantaranya metode ini dapat memfasilitasi siswa agar
dapat, yaitu:
a. Bertukar pikiran,
b. Menghayati permasalahan,
c. Merangsang siswa untuk berpendapat,
d. Mengembangkan rasa tanggung jawab,
e. Membina kemampuan berbicara,
f. Belajar memahami pendapat dan pemikiran orang lain,
g. Memberikan kesempatan belajar.

4
Adapun kendala-kendala yang perlu diantisipasi oleh guru, yaitu:
a. Relative memerlukan waktu yang cukup banyak,
b. Apabila siswa tidak memahami konsep dasarnya, maka diskusi tidak akan efektif,
c. Materi pelajaran menjadi lebih luas,
d. yang aktif hanya siswa tertentu saja.

C. Metode Simulasi :
Metode simulasi merupakan metode mengajar yang dapat digunakan dalam
pembelajaran berkelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan simulasi cenderung
objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya. Melainkan kegiatan mengajar yang
bersifat pura-pura. Metode mengajar simulasi lebih banyak menuntut aktivitas siswa sehingga
metode simulasi sebagai metode berlandaskan pada pendekatan CBSA dan keterampilan
proses.
Adapun kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan dalam metode
simulasi:
a. Kondisi, minat, perhatian, dan motivasi siswa dalam bersimulasi.
b. Pemahaman terhadap pesan yang akan menstimulasikan,
c. Kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan.
Di antara keunggulan metode pembelajaran simulasi adalah :
a. Siswa dapat melakukan interaksi social dan berkomunikasi dalam kelompok,
b. Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran,
c. Dapat membiasakan siswa memahami permasalahan sosial,
d. Dapat membangkitkan imajinasi dan
e. Membina hubungan komunikatif.
Adapun kelemahan metode pembelajaran simulasi yang perlu diantisipasi oleh guru
adalah :
a. Relatif memerlukan waktu yang banyak,
b. Sangat bergantung pada aktivitas siswa,
c. Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar,
d. Banyak siswa yang kurang menyenangi simulasi sehingga menjadi kurang efektif.

D. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran
dengan menunjukkan langsung objek atau cara melakukan sesuatu sehingga dapat
mempelajarinya secara proses. Metode demonstrasi hakikatnya untuk menyampaikan
pembelajaran pada siswa dalam penguasaan proses objek tertentu.
Prosedur Metode demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah:
a. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran,
b. Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan,
c. Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari siswa.
d. Penguatan (diskusi, tanya jawab, latihan) terhadap hasil demonstrasi,
e. Membuat Kesimpulan.
Keunggulan Metode demonstrasi adalah:
a. Siswa dapat memahami bahan pelajaran sesuai objek yang sebenarnya.
b. Dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa
c. Dapat melakukan pekerjaan berdasarkan proses yang sistematis
d. Dapat mengetahui hubungan yang struktural atau urutan objek,

5
e. Dapat melakukan perbandingan dari beberapa objek.
Kelemahan atau kelemahan yang perlu diantisipasi oleh guru adalah :
a. Hanya dapat menimbulkan cara berpikir yang konkret saja,
b. Jika jumlah siswa banyak dan posisi siswa tidak diatur maka metode ini kurang
efektif,
c. Bergantung pada alat bantu yang sebenarnya,
d. sering terjadi siswa kurang berani dalam mencoba atau melakukan praktik yang
didemonstrasikan.

E. Metode eksperimen
Metode eksperimen merupakan metode mengajar yang dalam penyajian atau
pembahasan materinya melalui percobaan atau mencoba sesuatu serta mengamati secara
proses. Pembelajaran eksperimen selalu menuntut penggunakan alat bantu yang sebenarnya
karena esensi pembelajaran ini adalah mencobakan sesuatu objek.
Prosedur Metode eksperimen dapat dilakukan yaitu:
a. Mempersiapkan alat bantu (alat eksperimen)
b. Petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas dalam ekeperimen
c. Pelaksanaan eksperimen menggunakan lembaran kerja/pedoman.
d. Penguatan temuan eksperimen dengan diskusi, tanya jawab, dan tugas.
Agar guru dapat mengoptimalkan pembelajaran Metode eksperimen adalah:
a. Mampu membimbing siswa,
b. Menguasai konsep eksperimen.
c. Mampu mengelola kelas.
d. Mampu menciptakan kondisi pembelajaran eksperimen secara efektif.
e. Mampu memberikan penilaian secara proses.
Keunggulan metode mengajar eksperimen adalah:
a. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa,
b. Membangkitkan sikap ilmiah siswa
c. Membuat pembelajaran bersifat aktual,
d. Membina kebiasaan belajar berkelompok maupun individu.

Kelemahan Metode eksperimen yang perlu diantisipasi oleh guru adalah :


a. Memerlukan alat dan biaya,
b. Memerlukan waktu relatif lama,
c. Sangat sedikit sekolah yang memiliki fasilitas eksperimen
d. Guru dan siswa banyak belum terbiasa melakukan eksperiman.

F. Metode Karyawisata
Pembelajaran melalui karya wisata atau outdoor harus direncanakan, dilaksanakan,
dan dievaluasi secara sistematis dan sistemik. Prosedur Pembelajaran melalui karya wisata
atau outdoor dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Menetapkan tujuan yang akan dicapai siswa,
b. Mempelajari topik karya wisata.
c. Merumuskan kegiatan yang akan ditempuh,
d. melaksanakan kegiatan,
e. menilai kegiatan, dan
f. melaporkan hasil kegiatan.

6
Keunggulan dari meode karyawisata yaitu:
a. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memperoleh pengalaman nyata, praktis
dan konkret
b. Dapat menumbuhkan rasa senang, minat dan motivasi terhadap objek tertentu
c. Mendekatakan siswa dengan lingkungan

G. Metode Pemecahan Masalah


Pemecahan masalah merupakan salah satu cara yang harus banyak digunakan dalam
pembelajaran karena metode peemcahan masalah merupakan metode menagajar yang banyak
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Metode pemacahan masalah hakikatnya
sama dengan inkuiri atau discovery.
Prosedur metode pemecahan masalah dapat dilakukan dengan:
a. Merumuskan dan membatasi masalah
b. Merumuskan dugaan dan pernyataan
c. Mengumpulkan data atau mengolah data
d. Membuktikan atau menjawab pertanyaan
e. Merumuskan kesimpulan

7
HUBUNGAN PENGALAMAN BELAJAR
DENGAN METODE MENGAJAR
Beberapa hakikat belajar yaitu:
1. Belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses atau aktivitas.Siswa dikatakan belajar
kalau terdapat aktivitas pada dirinya, baik secara fisik, mental (pikiran), maupun
emosional (perasaan).
2. Hasil belajar yang diharapkan berupa perubahan perilaku siswa (behavior change), baik
aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilan.
3. Pengalaman yang terjadi dalam belajar ditekankan pada interaksi antara siswa dengan
lingkungannya baik lingkungan alam/fisik maupun lingkungan sosial.
Pengalaman yang diperoleh siswa dalam pembelajaran dapat berupa pengalaman
intelektual, emosional, social, fisik-motorik. Perkembangan itu dapat dicapai melalui
serentetan pengalaman, yaitu pengalaman mengindera, seperti melihat, mendengar, mencium
dan mengecap. Pengalaman berpikir, seperti mengingat, berfantasi, mengkhayal,
menghubungkan, membedakan, memadukan, menafsirkan, dan menyelesaikan persoalan.
Pengalaman sosial, seperti berkomunikasi, berelasi, berinteraksi, bekerja sama, menjadi
anggota kelompok, menjadi pemimpin. Pengalaman emosional, seperti menyenangi,
membenci, disenangi dihargai, dikagumi, dicintai. Pengalaman-pengalaman tersebut dapat
direncanakan ataupun tidak direncanakan, tetapi dapat dicapai dalam pembelajaran.
Setiap penggunaan metode mengajar akan berdampak terhadap pengalaman siswa
dalam pembelajaran. Hubungan pengalaman dengan metode mengajar dapat dilihat dari
gambaran karakteristik metode mengajar.

Anda mungkin juga menyukai