Anda di halaman 1dari 4

Tugas

Strategi Pembelajaran Ekonomi

Dibuat oleh :
Reza Firdaus (22053148)

Dosen Pengampu :
Tri KurniawatiS.Pd., M.Pd

Departemen Pendidikan Ekonomi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Negeri Padang
2024
Tugas Pertemuan 1:

1. Jelaskan perkembangan paradigma mengajar dalam konteks kurikulum 2013


dan kurikulum merdeka

Perkembangan paradigma mengajar dalam konteks kurikulum 2013 dan kurikulum


merdeka dapat dijelaskan sebagai berikut:
 Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berbasis kompetensi dan mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan. Kurikulum 2013 menekankan pada pengembangan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik secara terintegrasi. Kurikulum
2013 juga mengutamakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
(PAKEM) dengan menggunakan pendekatan saintifik¹.
 Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang berbasis karakter dan mengacu pada
Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada guru
dan peserta didik untuk menentukan materi, metode, media, dan evaluasi
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan potensi masing-masing. Kurikulum
Merdeka juga mendorong pembelajaran berbasis proyek, masalah, dan
lingkungan dengan menggunakan pendekatan holistik²³.

Perbedaan antara kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka antara lain:


 Kurikulum 2013 memiliki struktur dan waktu pembelajaran yang lebih terbatas
dan terstruktur, sedangkan kurikulum merdeka lebih fleksibel dan beragam⁴.
 Kurikulum 2013 lebih fokus pada aspek kognitif dan pencapaian nilai KKM,
sedangkan kurikulum merdeka lebih fokus pada aspek afektif dan pembentukan
karakter²³.
 Kurikulum 2013 menggunakan buku teks sebagai sumber belajar utama,
sedangkan kurikulum merdeka menggunakan berbagai sumber belajar yang
relevan dan bermakna²³.
 Kurikulum 2013 mengharuskan peserta didik mengikuti semua mata pelajaran
yang ditetapkan, sedangkan kurikulum merdeka memberikan pilihan kepada
peserta didik untuk memilih mata pelajaran yang diminati dan sesuai dengan
bakat⁴.
 Kurikulum 2013 mengutamakan pembelajaran di dalam kelas, sedangkan
kurikulum merdeka mengajak peserta didik untuk belajar di luar kelas atau
mengikuti kursus secara online⁴.

2. Menurut pendapat saudara apa makna mengajar?

Mengajar adalah proses yang melibatkan transfer pengetahuan, keterampilan, dan


nilai-nilai dari seorang pendidik kepada para siswa atau peserta didik. Namun, makna
mengajar tidak hanya terbatas pada aktifitas menyampaikan informasi, tetapi juga
mencakup berbagai aspek yang lebih dalam:
 Fasilitasi Pembelajaran: Mengajar bukan sekadar memberikan informasi
kepada siswa, tetapi juga membantu mereka untuk memahami dan
menginternalisasi materi pelajaran dengan cara yang sesuai dengan gaya belajar
dan kebutuhan individu mereka.
 Menginspirasi dan Mendorong: Seorang pendidik juga bertanggung jawab
untuk menginspirasi dan mendorong siswa untuk mencapai potensi maksimal
mereka. Ini melibatkan memberikan dukungan, motivasi, dan arahan yang
diperlukan bagi perkembangan pribadi dan akademik mereka.
 Memfasilitasi Pembentukan Karakter: Selain transfer pengetahuan, mengajar
juga melibatkan pembentukan karakter siswa. Pendidik memiliki peran penting
dalam membentuk sikap, nilai-nilai, dan kepribadian yang positif pada siswa.
 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Inklusif: Mengajar juga melibatkan
menciptakan lingkungan belajar yang aman, mendukung, dan inklusif di mana
semua siswa merasa diterima dan didukung untuk belajar dan berkembang.
 Evaluasi dan Umpan Balik: Bagian integral dari mengajar adalah mengevaluasi
pemahaman siswa dan memberikan umpan balik yang konstruktif untuk
membantu mereka meningkatkan pemahaman dan kinerja mereka.

Secara keseluruhan, mengajar adalah proses yang kompleks dan melibatkan lebih dari
sekadar penyampaian informasi. Ini melibatkan interaksi antara pendidik dan peserta
didik, dengan fokus pada pembelajaran, pengembangan pribadi, dan pertumbuhan
holistik siswa.

3. Apa tujuan pendidikan yang sesungguhnya?


Tujuan pendidikan yang sesungguhnya adalah untuk mengembangkan potensi
manusia secara optimal, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan membentuk karakter
yang beriman, berakhlak, dan bertanggung jawab. Tujuan pendidikan ini dapat
berbeda-beda tergantung pada konteks, ideologi, dan pandangan para ahli pendidikan.
Namun, secara umum, tujuan pendidikan adalah untuk mempersiapkan peserta didik
agar menjadi manusia yang bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat, dan negara.

Berikut adalah beberapa rumusan tujuan pendidikan menurut undang-undang dan para
ahli:
 Menurut UU No. 20 Tahun 2003, tujuan pendidikan nasional adalah
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab¹.
 Menurut John Dewey, tujuan pendidikan adalah untuk membantu individu
mencapai pertumbuhan pribadi yang seimbang dan harmonis, serta untuk
berkontribusi dalam kemajuan sosial².
 Menurut Ki Hajar Dewantara, tujuan pendidikan adalah untuk membentuk
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang berkepribadian luhur, berwatak
bebas, dan berjiwa mandiri².
 Menurut Aristoteles, tujuan pendidikan adalah untuk menciptakan kebahagiaan
bagi individu dan masyarakat, dengan mengembangkan kebajikan moral dan
intelektual².
 Menurut Al-Ghazali, tujuan pendidikan adalah untuk membimbing manusia
menuju kesempurnaan akhlak, ilmu, dan ibadah, serta untuk mengenal dan
menyembah Tuhan Yang Maha Esa.

Anda mungkin juga menyukai