1. Kurikulum merupakan tonggak pendidikan yang penting, oleh karena itu kurikulum
harus memenuhi kriteria sehingga menghasilkan pembelajaran yang berkualitas dan
mutakhir. Jelaskan komponen-komponen kurikulum pembentuk pembelajaran yang
berkualitas?
2. Anak usia dini dalam masa golden age berhak mendapatkan kurikulum berkualitas,
jelaskan ciri kurikulum berkualiatas sesuai dengan era masa kini?
Jawaban
1. Komponen-komponen kurikulum yang membentuk pembelajaran yang berkualitas
meliputi:
I. .Tujuan (Objective): Tujuan pendidikan atau tujuan pembelajaran harus
ditetapkan dengan jelas dan spesifik. Tujuan ini menentukan hasil yang
diharapkan dari pembelajaran, baik dalam hal pengetahuan, keterampilan, sikap,
maupun nilai. Tujuan yang baik harus relevan dengan kebutuhan peserta didik
dan dapat mengarahkan pengembangan kurikulum.
II. Isi/Materi (Content): Komponen ini menentukan materi atau bahan ajar yang akan
disampaikan dalam pembelajaran. Isi kurikulum haruslah komprehensif, relevan,
dan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan peserta
didik. Materi pembelajaran haruslah terstruktur dengan baik, mengikuti urutan
logis, dan memfasilitasi pemahaman dan penerapan pengetahuan.
III. Media (Sarana dan Prasarana): Komponen ini berkaitan dengan penggunaan
sarana dan prasarana dalam pembelajaran. Sarana dan prasarana meliputi buku
teks, multimedia, perangkat teknologi, laboratorium, ruang kelas, dan fasilitas
lainnya. Penggunaan media yang sesuai dan memadai dapat meningkatkan daya
tarik, partisipasi, dan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran.
IV. Strategi (Strategy): Strategi atau metode pembelajaran yang digunakan akan
berpengaruh pada efektivitas pembelajaran. Berbagai strategi pembelajaran
seperti ceramah, diskusi, penugasan, simulasi, dan proyek dapat digunakan.
Pemilihan strategi harus memperhatikan kecocokan dengan tujuan pembelajaran,
karakteristik peserta didik, serta memfasilitasi keterlibatan dan interaksi aktif
peserta didik.
V. Proses Belajar-Mengajar: Komponen ini mencakup cara penyampaian materi dan
interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Proses belajar-
mengajar haruslah interaktif, memfasilitasi pemberian umpan balik, dan
mendorong partisipasi aktif peserta didik. Penggunaan pendekatan yang berpusat
pada siswa, kolaboratif, dan penerapan konsep dalam konteks nyata dapat
meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Semua komponen tersebut saling terkait dan harus diintegrasikan secara holistik dalam
merancang kurikulum. Selain itu, evaluasi yang baik juga merupakan bagian penting
dalam siklus pembelajaran untuk mengukur pencapaian peserta didik, memperbaiki
kelemahan, dan memperbaiki kurikulum secara keseluruhan. Dengan memperhatikan
komponen-komponen ini, kurikulum dapat menciptakan pembelajaran yang
berkualitas, relevan, dan mutakhir.
2. Kurikulum berkualitas untuk anak usia dini dalam era masa kini memiliki beberapa ciri,
yaitu:
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik:
Kurikulum yang baik untuk anak usia dini harus memperhatikan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan anak. Dalam hal ini, penting untuk
memahami bahwa setiap anak memiliki karakteristik dan keunikan sendiri.
Kurikulum harus mampu mengakomodasi perbedaan individual dan memberikan
kesempatan yang setara bagi setiap anak untuk tumbuh dan berkembang.
Menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran: Pendekatan saintifik
melibatkan pengamatan, eksplorasi, dan percobaan. Kurikulum yang berkualitas
untuk anak usia dini harus memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses
berpikir kritis, eksplorasi lingkungan, serta pemecahan masalah. Pendekatan ini
mendorong anak untuk menjadi aktif, kreatif, dan mandiri dalam pembelajaran.
Menstimulasi perkembangan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal: Anak usia
dini tidak hanya perlu mengembangkan kecerdasan kognitif, tetapi juga kecerdasan
sosial dan emosional. Kurikulum yang berkualitas harus memberikan kesempatan
bagi anak untuk berinteraksi, bekerja sama, dan mengembangkan hubungan yang
sehat dengan orang lain. Selain itu, kurikulum juga harus mendorong pengembangan
kemampuan pengelolaan emosi, mengembangkan rasa percaya diri, dan
membangun kecerdasan emosional anak.
Menerapkan pendirian dan pembagian kelembagaan PAUD yang terdapat dalam
kebijakan pemerintah: Kurikulum yang berkualitas untuk anak usia dini harus
memperhatikan kebijakan pemerintah terkait pendirian dan pembagian
kelembagaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hal ini mencakup penempatan anak
usia dini dalam kelompok usia yang sesuai, penyediaan lingkungan yang aman dan
mendukung, serta peran aktif orang tua dan masyarakat dalam pembelajaran anak
usia dini.
Melalui implementasi kurikulum yang memperhatikan ciri-ciri tersebut, anak usia dini
dapat mendapatkan pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan mereka. Pembelajaran yang berkualitas pada usia dini dapat memberikan
dasar yang kuat bagi perkembangan selanjutnya, baik secara akademik maupun sosial-
emosional.