Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

1. Kurikulum merupakan tonggak pendidikan yang penting, oleh karena itu kurikulum
harus memenuhi kriteria sehingga menghasilkan pembelajaran yang berkualitas dan
mutakhir. Jelaskan komponen-komponen kurikulum pembentuk pembelajaran yang
berkualitas?

2. Anak usia dini dalam masa golden age berhak mendapatkan kurikulum berkualitas,
jelaskan ciri kurikulum berkualiatas sesuai dengan era masa kini?

3. Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Dalam penerapan


perolehanya karakteristik dan prasyarat penerapan kurikulum 2013, jelaskan?

Jawaban
1. Komponen-komponen kurikulum yang membentuk pembelajaran yang berkualitas
meliputi:
I. .Tujuan (Objective): Tujuan pendidikan atau tujuan pembelajaran harus
ditetapkan dengan jelas dan spesifik. Tujuan ini menentukan hasil yang
diharapkan dari pembelajaran, baik dalam hal pengetahuan, keterampilan, sikap,
maupun nilai. Tujuan yang baik harus relevan dengan kebutuhan peserta didik
dan dapat mengarahkan pengembangan kurikulum.
II. Isi/Materi (Content): Komponen ini menentukan materi atau bahan ajar yang akan
disampaikan dalam pembelajaran. Isi kurikulum haruslah komprehensif, relevan,
dan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan peserta
didik. Materi pembelajaran haruslah terstruktur dengan baik, mengikuti urutan
logis, dan memfasilitasi pemahaman dan penerapan pengetahuan.
III. Media (Sarana dan Prasarana): Komponen ini berkaitan dengan penggunaan
sarana dan prasarana dalam pembelajaran. Sarana dan prasarana meliputi buku
teks, multimedia, perangkat teknologi, laboratorium, ruang kelas, dan fasilitas
lainnya. Penggunaan media yang sesuai dan memadai dapat meningkatkan daya
tarik, partisipasi, dan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran.
IV. Strategi (Strategy): Strategi atau metode pembelajaran yang digunakan akan
berpengaruh pada efektivitas pembelajaran. Berbagai strategi pembelajaran
seperti ceramah, diskusi, penugasan, simulasi, dan proyek dapat digunakan.
Pemilihan strategi harus memperhatikan kecocokan dengan tujuan pembelajaran,
karakteristik peserta didik, serta memfasilitasi keterlibatan dan interaksi aktif
peserta didik.
V. Proses Belajar-Mengajar: Komponen ini mencakup cara penyampaian materi dan
interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Proses belajar-
mengajar haruslah interaktif, memfasilitasi pemberian umpan balik, dan
mendorong partisipasi aktif peserta didik. Penggunaan pendekatan yang berpusat
pada siswa, kolaboratif, dan penerapan konsep dalam konteks nyata dapat
meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Semua komponen tersebut saling terkait dan harus diintegrasikan secara holistik dalam
merancang kurikulum. Selain itu, evaluasi yang baik juga merupakan bagian penting
dalam siklus pembelajaran untuk mengukur pencapaian peserta didik, memperbaiki
kelemahan, dan memperbaiki kurikulum secara keseluruhan. Dengan memperhatikan
komponen-komponen ini, kurikulum dapat menciptakan pembelajaran yang
berkualitas, relevan, dan mutakhir.
2. Kurikulum berkualitas untuk anak usia dini dalam era masa kini memiliki beberapa ciri,
yaitu:
 Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik:
Kurikulum yang baik untuk anak usia dini harus memperhatikan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan anak. Dalam hal ini, penting untuk
memahami bahwa setiap anak memiliki karakteristik dan keunikan sendiri.
Kurikulum harus mampu mengakomodasi perbedaan individual dan memberikan
kesempatan yang setara bagi setiap anak untuk tumbuh dan berkembang.
 Menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran: Pendekatan saintifik
melibatkan pengamatan, eksplorasi, dan percobaan. Kurikulum yang berkualitas
untuk anak usia dini harus memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses
berpikir kritis, eksplorasi lingkungan, serta pemecahan masalah. Pendekatan ini
mendorong anak untuk menjadi aktif, kreatif, dan mandiri dalam pembelajaran.
 Menstimulasi perkembangan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal: Anak usia
dini tidak hanya perlu mengembangkan kecerdasan kognitif, tetapi juga kecerdasan
sosial dan emosional. Kurikulum yang berkualitas harus memberikan kesempatan
bagi anak untuk berinteraksi, bekerja sama, dan mengembangkan hubungan yang
sehat dengan orang lain. Selain itu, kurikulum juga harus mendorong pengembangan
kemampuan pengelolaan emosi, mengembangkan rasa percaya diri, dan
membangun kecerdasan emosional anak.
 Menerapkan pendirian dan pembagian kelembagaan PAUD yang terdapat dalam
kebijakan pemerintah: Kurikulum yang berkualitas untuk anak usia dini harus
memperhatikan kebijakan pemerintah terkait pendirian dan pembagian
kelembagaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hal ini mencakup penempatan anak
usia dini dalam kelompok usia yang sesuai, penyediaan lingkungan yang aman dan
mendukung, serta peran aktif orang tua dan masyarakat dalam pembelajaran anak
usia dini.
Melalui implementasi kurikulum yang memperhatikan ciri-ciri tersebut, anak usia dini
dapat mendapatkan pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan mereka. Pembelajaran yang berkualitas pada usia dini dapat memberikan
dasar yang kuat bagi perkembangan selanjutnya, baik secara akademik maupun sosial-
emosional.

3. Kurikulum 2013 memiliki karakteristik penerapan yang harus dipenuhi, yaitu:


 Berpusat pada pengembangan kompetensi dan karakter peserta didik: Kurikulum
2013 menekankan pengembangan kompetensi dan karakter peserta didik. Selain
pengetahuan, keterampilan, dan sikap, kurikulum ini juga mengedepankan
pemahaman kontekstual dan kemampuan peserta didik untuk mendemonstrasikan
pemahaman mereka terhadap konsep yang dipelajari.
 Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial
dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik: Kurikulum 2013 menekankan
pentingnya pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, dan
kerja sama, yang sejalan dengan pengembangan kemampuan intelektual dan
psikomotorik peserta didik. Kurikulum ini berusaha menciptakan keseimbangan
holistik dalam pembentukan karakter.
 Berbasis kompetensi dan karakter: Kurikulum 2013 memiliki basis kompetensi dan
karakter, yang berarti kurikulum ini dirancang untuk mengembangkan kompetensi
dan karakter peserta didik. Kurikulum ini fokus pada hasil pembelajaran yang dapat
diobservasi dan diukur dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
 Menggunakan pembelajaran kontekstual dan aktif: Kurikulum 2013 mendorong
penggunaan pendekatan pembelajaran yang kontekstual dan aktif. Pendekatan ini
berfokus pada pengalaman nyata, penerapan pengetahuan dalam konteks
kehidupan nyata, serta keterlibatan aktif peserta didik dalam proses pembelajaran.
 Menerapkan penilaian yang valid, utuh, dan menyeluruh: Kurikulum 2013
menekankan penggunaan penilaian yang valid, utuh, dan menyeluruh. Penilaian
tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga melibatkan aspek afektif dan
psikomotorik peserta didik.
 Memiliki tujuan yang digunakan untuk mempersiapkan setiap orang di Indonesia
agar memiliki kemampuan dan menghasilkan insan yang produktif, inovatif, afektif,
dan kreatif lewat ilmu pengetahuan yang terintegrasi: Kurikulum 2013 memiliki
tujuan yang mencakup persiapan peserta didik agar menjadi insan yang produktif,
inovatif, afektif, dan kreatif melalui pengembangan kemampuan yang terintegrasi
dengan ilmu pengetahuan.
 Menggunakan pendekatan konstruktivisme dalam proses pembelajaran: Kurikulum
2013 menerapkan pendekatan konstruktivisme, yang menempatkan peserta didik
sebagai konstruktor pengetahuan mereka sendiri. Pendekatan ini mendorong
peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran, membangun pemahaman
melalui interaksi dengan lingkungan dan rekan sebaya.
 Mendorong peserta didik untuk selalu bertanya dan berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran: Kurikulum 2013 mendorong peserta didik untuk selalu memiliki
keingintahuan, bertanya, dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
Peserta didik didorong untuk menjadi subjek yang aktif dalam membangun
pengetahuan dan pemahaman.

Prasyarat penerapan Kurikulum 2013 meliputi:


 Pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dan perkembangan
peserta didik: Kurikulum 2013 harus disesuaikan dengan kebutuhan, perkembangan,
dan karakteristik peserta didik. Pengembangan kurikulum harus melibatkan
pemahaman mendalam tentang peserta didik secara individu dan kolektif.
 Interaksi belajar dan mengajar yang baik antara siswa dan guru: Interaksi yang baik
antara siswa dan guru menjadi prasyarat penting dalam penerapan Kurikulum 2013.
Guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, mendorong
partisipasi aktif peserta didik, memberikan bimbingan yang tepat, serta memberikan
umpan balik yang konstruktif.
 Memenuhi standar pendidikan nasional: Kurikulum 2013 harus memenuhi standar
pendidikan nasional yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini meliputi penyesuaian
dengan kurikulum dasar, standar kompetensi, dan indikator pencapaian yang telah
ditetapkan.
 Memiliki komponen-komponen seperti tujuan, materi, strategi, dan evaluasi:
Kurikulum 2013 harus mencakup komponen-komponen dasar seperti tujuan
pembelajaran yang jelas, materi yang relevan dan bervariasi, strategi pembelajaran
yang sesuai, serta evaluasi yang valid dan menyeluruh.
 Dengan memenuhi prasyarat tersebut, penerapan Kurikulum 2013 diharapkan dapat
berjalan dengan baik dan menghasilkan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
dan karakteristik kurikulum tersebut.

Anda mungkin juga menyukai