Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS

Judul Penelitian : Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini pada Kelompok
Bermain Kristen Mutiara
Waktu Penelitian : 21 Oktober 2019
Tempat Penelitian : KB Kristen Mutiara

I. Pendahuluan
1. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan Anak Usia Dini (early Child Educational/PAUD) sangat penting
dilaksanakan sebagai dasar bagi Pembentukan kepribadian manusia secara utuh, yaitu
untuk pembentukan karakter, budi pekerti luhur, cerdas,ceria,terampil dan bertaqwa
kepada Tuhan yang Maha Esa. Salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini pada
Jalur Non Formal adalah Kelompok Bermain. Kelompok Bermain merupakan wadah
pembinaan kesejahteraan anak yang mengutamakan kegiatan bermain dan
menyelenggarakan Pendidikan Prasekolah bagi anak yang berusia sekurang –
kurangnya 3 tahun sampai dengan usia pendidikan Dasar (Direktorat PAUD, 2006).
Keberadaan Kelompok Bermain sangat diperlukan sebagai usaha membantu
meletakkan dasar pengembangan multipotensi dan multi kecerdasan pada diri setiap
anak berupa sikap spiritual (KI 1), Sikap Sosial (KI2), Pengetahuan (KI 3) dan
Keterampilan (KI 4)
Kelompok Bermain Kristen Mutiara merupakan salah satu bentuk Layanan
Pendidikan Anak Usia Dini yang ada di Kota Kupang. Kelompok Bermain ini
didirikan sejak tahun 2013 dengan visi misi membentuk generasi yang berkarakter
dan berkualitas, bertumbuh menjadi manusia yang sehat jasmani,cerdas dan berbudi
pekerti luhur. Di Kelompok Bermain Kristen Mutiara diharapkan anak dapat belajar
bersosialisasi, berkomunikasi dan belajar berperilaku sesuai norma yang berlaku.
Kelompok Bermain Kristen Mutiara diselanggarakan dengan
mengakomodasikan semua aspek perkembangan dan pertumbuhan anak dalam
suasana yang menyenangkan. Beragam metode dan kegiatan dilaksanakan dengan
berbagai variasi agar tidak membosankan. Salah satu program/kegiatan Kelompok
Bermain Kristen Mutiara adalah mengembangkan kemampuan berbicara anak.
Sebagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan di Kelompok Bermain
Kristen Mutiara adalah untuk meningkatan kemampuan berbicara anak,
dilaksanakanlah kegiatan menceritakan pengalaman di rumah pada setiap kegiatan
awal pembelajaran.
Selanjutnya hal tersebut akan menjadi bahan analisis saya dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini
Program S1 – PGPAUD Universitas Terbuka.

2. Fokus Penelitian
Setelah melakukan observasi di Kelompok Bermain Kristen Mutiara maka Penelitian
ini berfokus pada salah satu kegiatan anak yaitu kegiatan “anak menceritakan
pengalamannya di rumah secara pada setiap kegiatan awal pembelajaran”
3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan:
a. Mengumpulkan data mengenai:
1) Alasan pendidik meminta anak menceritakan pengalamannya di rumah
2) Tujuan Pendidik melakukan penelitian kelas
b. Membuat analisis kritis (critical Analysis) mengenai kegiatan tersebut

4. Manfaat penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk:
1. Memberi masukan terhadap kegiatan pengembangan anak di KB Kristen Mutiara
2. Melatih mahasiswa melakukan penelitian kelas
3. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kegiatan
anak di lembaga PAUD

II. Landasan Teori


Di masa anak usia dini adalah masa periode paling cepat dalam perkembangan
bahasanya. Pada usia 2 tahun kebanyakan anak – anak telah menguasai
vocabularysampai 50 kata. Pada usia 3 tahun kebanyakan anak – anak telah belajar
menginterprestasikan kalimat (Browne, 2009).
Pengelolaan kelas yang baik dapat memberi kesempatan anak untuk berbicara.
Pada saat penyambutan anak di pagi hari, kegiatan bermain, makan bersama, istirahat
atau kegiatan pertunjukan kecil, di waktu – waktu seperti itulah anak – anak memiliki
kesempatan untuk berbicara dengan teman sebaya atau dengan orang dewasa
Pengelolaan kelas yang bervariasi akan memberi akan memberi banyak
kesempatan pada anak untuk berbicara. Anak dapat berpartisipasi dalam diskusi, tukar
menukar ide, bertanya, memecahkan suatu permasalahan dan menjelaskan sesuatu.
Guru harus dapat mendorong anak untuk mau berbicara sebagai kegiatan utama
dalam belajar. Pada saat anak berbicaraguru harus dapat menjadi pendengar yang baik.
Lakukan Tanya jawab pada anak, agar anak belajar menyampaikan pendapatnya atau
pemikirannya.

A. Faktor – Faktor yang mempengaruhi perkembangan berbicara


1. Faktor Neurologi
a. Perkembangan Kognitif
Bagian dari kemampuan berbicara adalah kemampuan mengolah dan
merencanakan apa yang akan dikatakan.
b. Strategi memproses informasi
Untuk dapat berbicara,anak butuh untuk belajar bagaimana memfokuskan
perhatian terhadap suatu kata,untuk membedakan antara satu suara dengan
lainnya.
c. Kemampuan output motor
Kemampuan berbicara membuthkan koordinasi yang baik antara pergerakan
mulut dan lidah
d. Perkembangan sosial- emosional dan motivasi
Interaksi antara manusia termasuk bagian penting dalam membangun bahasa
dan kemampuan berbicara.

2. Faktor structural dan Fisiologi


a. Kemampuan Sensorik
Kemampuan sensorik indera seperti mendengar, melihat, menyentuh,
merasakan maupun mencium bau sangat mempengaruhi kemampuan
berbicara
b. Kemampuan oromuscular
Kemampuan berbicara pada manusia tergantung pada tergantung padabaik
atau tidaknya penggunaan otot kerongkongan untuk mengontrol bibir dan
lidah.
c. Mekanisme transmisi bahasa
Mekanisme ini berkaitan dengan bagaimana seseorang bernapas dan
kemampuan mengatur pernapasannya.

3. Faktor Lingkungan
a. Faktor sosial budaya
Keadaan bahasa dan berbicara dari lingkungan menjadi pengaruh bagi anak
dalam cara mereka berbicara.
b. Pengalaman
Pengalaman yang didapatkan oleh anak dari orang – orang sekitarnya juga
mempengaruhi kemampuan berbicara
c. Konteks fisik
Adanya objek yang dibicarakan, seperti alat permainan yang disukai anak,
gambar-gambar atau bahan – bahan lain juga merupakan faktor yang
mempengaruhi anak untuk berbicara.

Potensi anak berbicara didukung oleh beberapa hal:


1. Kematangan alat berbicara
Alat – alat berbicara seperti tenggorokan,langit-langit,lebar rongga mulut dapat
mempengaruhi kematangan berbicara. Alat – alat tersebut dapat berfungsi dengan
baik setelah sempurna dan dapat membentuk atau memproduksi suatu kata dengan
baik sebagai permulaan berbicara.
2. Kesiapan berbicara
Kesiapan berbicara dimulai sejak anak berusia antara 12 -18 bulan, yang disebut
teachable moment dari perkembangan berbicara. Pada saat inilah anak – anak betul
sudah siap untuk belajar berbicara yang sesungguhnya. Apabila tidak ada gangguan,
anak akan segera dapat berbicara sekalipun belum jelas maksudnya
3. Adanya model yang baik untuk dicontoh oleh anak
Anak membutuhkan suatu model tertentu agar dapat melafalkan kata dengan tepat
untuk dikombinasikan dengan kata lain sehingga menjadi suatu kalimat yang berarti.
Anak akan kesulitan apabila tidak pernah memperoleh model. Dengan sendirinya
potensi anak akan tidak dapat berkembang sebagaimana mestinya.
4. Kesempatan berlatih
Apabila anak kurang mendapatkan latihan keterampilan berbicara akan timbul
frustasi dan anak kurang memperoleh motivasi untuk belajar berbicara yang pada
umumnya disebut ‘anak ini lamban” bicaranya.
5. Motivasi untuk belajar dan berlatih
6. Bimbingan
Bimbingan bagi anak sangat penting untuk mengembangkan potensinya. Orang tua
maupun orang dewasa lainnyasuka memberikan contoh atau model bagi anak,
berbicara dengan pelan yang mudah diikuti oleh anak. Bimbingan sebaiknya
dilakukan secara terus menerus dan konsisten sehingga anak tidak mengalami
kesulitan apabila berbicara dengan orang lain.

III. Metodologi Penelitian


1. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian ini adalah anak – anak, pendidik dan pimpinan Kelompok Bermian
Kristen Mutiara, Kupang
2. Metode Penelitian
Metode Penelitian ini menggunakan metode interpretative yaitu menginterprestasikan
data mengenai fenomena/gejala yang diteliti di lapangan
3. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Observasi, yaitu untuk mengamati fenomena yang unik/menarik untuk dijadikan
fokus
b. Wawancara, yaitu untuk menggali informasi lebih dalam mengenai fokus
penelitian
c. Dokumentasi, yaitu untuk mengumpulkan bukti – bukti dan penjelasan yang lebih
luas mengenai fokus penelitians

IV. Analisis Data


1. Tabulasi data
Wawancara
Wawancara
Observasi dengan pimpinan Dokumentasi
dengan guru
KB
Anak – secara - Kami - Menurut saya - Dalam rencana
bergiliran melaksanakannya kegiatan anak kegiatan tertulis
menceritakan pada kegiatan menceritakanka bahwa pada
pengalamannya di awal sebagai n pengalaman di kegiatan awal
rumah kegiatan rutin rumah idak anak – anak
agar kemampuan membenai anak menceritakan
berbicara anak karena kegiatan pengalamannya
dapat bercerita dari rumah.
berkembang lebih tersebut disertai
baik. kalau dengan
kegiatan bercerita pertanyaan –
kami masukkan pertanyaan dari
dalam kegiatan guru, tidak
inti maka menuntut anak
kemungkinan untuk bercerita
waktu untuk secara mandiri.
melakukan dan anak usia
kegiatan main balita juga
pada kegiatan inti merupakan usia
tidak akan cukup golden age
untuk anak dimana usia
- anak diminta tersebut
menceritakan merupakan usia
kembali yang sangat
pengalamannya tepat untuk
dirumah agar merangsang
anak dilatih perkembangan
untuk mengingat berbicara anak
kembali kejadian - Misi sekolah :
– kejadian Membimbing
sebelumnya dan anak bertumbuh
belajar untuk menjadi
menuangkannya manusia yang
dalam bentuk sehat jasmani,
cerita singkat cerdas dan
untuk hari ini berbudi pekerti
anak tidak luhur
bercerita sesuai
tema karena pada
pembelajaran
sebelumnya anak
sudah bercerita
sesuai tema, hari
ini kegiatan
bercerita sesuai
tema tidak
dimuat dalam
pembelajaran.
guru meminta anak guru memandu
menceritakan anak bercerita
pengalamannya di dengan mengajukan
rumah dengan pertanyaan –
mengajukan pertanyaan Karena
pertanyaan – anak belum dapat
pertanyaan seperti menyusun cerita
kemarin setelah dengan baik dan
pulang sekolah apa teratur.
yang kamu
lakukan? dengan
siapa Ia melakukan
kegiatan tersebut,
bagaiman
perasaannya
setelah melakukan
kegiatan tersebut,

2. Analisis Kritis
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan “anak menceritakan
pengalaman di rumah” dengan dipandu pertanyaan – pertanyaan dari rumah
merupakan sutu kegiatan yang bertujuan meningkatkan kemampuan berbicara pada
anak. kegiatan.
Kegiatan bercerita yang dikembangkan oleh pendidik di KB Kristen Mutiara,
akan menambah kosakata sehingga dapat meningkatkan kemampuan anak berbicara.
kegiatan bercerita pengalaman di rumah dipandu oleh guru dengan memberikan
pertanyaan – pertanyaan sehingga dalam kegiatan tersebut terdapat kegiatan bercakap
– cakap dan Tanya jawab. Selain bercakap – cakap dan Tanya jawab, metode
mengucap syair dan bernyanyi juga digunakan oleh pendidik KB Kristen Mutiara
untuk menambah perbendaharaan kosakata anak agar kemampuan berbicara anak
dapat berkembang secara optimal. hal ini sejalan dengan pendapat Dodge
mengemukakan bahwa anak dapat menambah kosakata dengan berbagai cara
antaralain:
- Melibatkan anak pada pembicaraan yang bersifat informal, bercakap – cakap baik
dengan teman atau guru
- mengajak anak bernyanyi, membaca puisi, bermain dengan jari jemari atau gerakan
fisik.
dalam buku Metode Pengembangan Bahasa Edisi 1 Universitas Terbuka dikatakan
bahwa wawancara melatih anak mengungkapkan pertanyaan dengan jelas dan
teratur, dan menggunakan cerita dalam membantu kemampuan berbicara,
emngungkapkan ide, gagasan sebagai cara baik untuk mengembangkan otak.
Dengan menggunakan cerita dapat memebantu anak mampu menstimulasi berpikir
anak, memperkaya anak dengan kemampuan berbahasa dengan cerita dan informasi,
menantang anak memberikan ide baru dan mengembangkan kemampuan berpikir
dan strategi pemecahan masalah.
Secara umum, KB Kristen Mutiara telah mempunyai kegiatan – kegiatan yang
baik dan terarah. kegiatan – kegiatan tersebut telah disusun sedemikian rupa dan
sejalan dengan teori – teori dalam bidang pengembangan kemampuan bahasa
sehingga kemungkinan dapat mencapai hasil yang diharapkan yaitu meningkatkan
kemampuan berbicara anak.
V. Kesimpulan dan saran
1. Kesimpulan
- KB Kriten Mutiara mempunyai program pengembangan bahasa sejak dini untuk
meletakkan dasar – dasar yang kuat untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak
- Kegiatan Pengembangan Bahasa anak dilakukan melalui bercerita agar anak belajar
menyusun cerita dengan teratur
- Lingkungan kelas di KB Mutiara di tata dengan macam – macam gambar dan poster
– poster keaksaraan agar dapat meningkatkan perbendaharaan kosa kata anak
- Kegiatan pengembangan kemampuan berbicara anak sudah dilakukan dengan
berbagai metode namun belum memaksimalkan media – media pembelajaran yang
ada di sekitar anak

2. Saran
- Dalam mengembangkan kemampuan berbicara anak sebaiknya Pendidik KB Kristen
Mutiara dapat melibatkan anak dalam percakapan dengan teman – teman sebayanya
atau orang dewasa melalui kegiatan karya wisata dan sebagainya serta dapat
dilakukan melalui kegiatan bermain yang bervariasi seperti main peran, main
pantonim, bermain teka – teki,dll
- Kegiatan pengembangan kemampuan berbicara melaui metode bercerita sebaiknya
dilakukan dengan topic yang bervariasi dan menggunakan media – media yang
menarik dan dekat dengan anak sehingga mampu merangsang proses berpikir anak
serta meningkatkan kosa kata yang baru.
OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN
KELOMPOK BERMAIN MUTIARA

Kelompok Bermain : KB Kristen Mutiara


Tanggal : 21 Oktober 2019
Usia : 3 – 4 tahun

Hal – Hal unik/menarik Ada


No Keterangan/Uraian/Pertanyaan
yang ditemukan dalam: Ya Tidak
1 Model Pengembangan Model Pengembangan Kegiatan: Sentra.
Kegiatan Mengapa menggunakan sentra?
V
Karena melalui sentra anak bebas memilih
kegiatan main yang disiapkan dalam 1 sentra
2 Penataan Ruangan V Penataan ruang model Sentra (Sentra Balok,
Persiapan, Matematika, Seni, Imtaq) semua
sentra ditata dalam 1 ruangan
Kenapa penataan sentra digabung dalam 1
ruangan?
Karena terbatasnya ruang kelas di Kober
Mutiara
Terdapat macam – macam gambar dan poster –
poster angka dan huruf
Kenapa di dalam kelas terdapat macam – macam
gambar dan poster – poster angka dan huruf
Agar anak dapat berlatih membaca melalui
gambar – gambar. dengan membaca gambar –
gambar tersebut makan kosakata anak juga akan
bertambah

3 Cara guru mengawali V 1. Guru meminta anak mengawali kegiatan


kegiatan dengan doa yang dipimpin oleh anak
Apa tujuan anak diminta untuk memimpin doa?
Agar dapat membentuk keberanian anak untuk
memimpin teman –temannya. Selain itu dapat
meningkatkan kemampuan berbicara (artikulasi
anak)

2. Guru meminta anak bercerita bebas di depan


kelas
Kenapa anak – anak diminta untuk bercerita?
Agar kemampuan mengungkapkan bahasa anak
dapat berkembang dan membentuk rasa percaya
diri anak
3. guru meminta anak menceritakan
pengalamannya di rumah dengan mengajukan
pertanyaan – pertanyaan.
Mengapa guru memandu anak bercerita
dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan
Karena anak belum dapat menyusun cerita
dengan baik dan teratur.

4. Guru memperkenalkan waktu (kemarin, hari


ini dan besok) dengan metode Tanya jawab
Kenapa pada kegiatan Tanya jawab tentang
hari, tanggal tidak difokuskan pd hari ini
saja?
Agar anak dapat mengenal konsep waktu
kemarin, hari ini dan besok
Anak juga dapat berinteraksi dengan guru

5. Guru mengenalkan symbol huruf dan angka


menggunakan media poster dan metode
Tanya jawab
Kenapa pengenalan huruf dan angkanya
pada kegiatan awal bukan pada kegiatan
inti?
Pengenalan symbol huruf dan angka
dilakukan secara rutin pada kegiatan awal
agar anak lebih cepat mengenal symbol –
symbol huruf & angka tersebut. Jika pada
kegiatan inti maka hanya diperkenalkan pada
saat kegiatan sentra persiapan dan sentra
persiapan dilakukan hanya satu kali
seminggu

6. Guru dan anak diskusi bersama tentang


binatang udara!
Apa tujuan dari kegiatan diskusi tentang tema
hari ini??
Agar anak dapat memahami materi
pembelajaran.
4 Jenis kegiatan main yang Main pembangunan, sensorimotor, main peran
V
dilakukan anak
5 Kegiatan yang dilakukan Anak – anak diberi kesempatan menceritakan
anak pengalamannya dirumah.
V
Mengapa anak – anak bercerita tentang
pengalamannya dirumah bukan menceritakan
cerita yang sesuai tema hari ini??
Dengan menceritakan pengalamannya dirumah
anak akan belajar mengingat kembali kejadian –
kejadian sebelumnya dan belajar untuk
menuangkannya dalam bentuk cerita singkat
6 APE yang digunakan V
7 Pengaturan/Pengelompokkan Pada kegiatan awal anak – anak duduk
anak V membentuk lingkaran dan guru duduk bersama
mereka
8 Cara guru memimpin V Guru meminta anak – anak secara bergiliran
kegiatan bercerita menceritakan pengalamannya di rumah. Sebelum
anak bercerita guru terlebih dahulu menceritakan
pengalamannya. Guru membimbing kegiatan
bercerita dengan mengajukan beberapa
pertanyaan.
Pertanyaan: mengapa anak dibimbing dengan
pertanyaan?
Jawaban: agar anak dapat menceritakan
pengelaman dengan runtutan yang benar
9 Cara guru menutup kegiatan Guru melakukan recalling
inti V Diskusi tentang perasaan anak selama
melakukan kegiatan
10 Pemberian motivasi pada
V
anak
11 Evaluasi kegiatan anak Aspek yang dinilai adalah enam aspek
V
perkembangan anak
12 Partisipasi anak terhadap Ada satu anak yang tidak mau bercerita dan
V
kegiatan hanya diam saat kegiatan Tanya jawab
13 Waktu pembelajaran Kegiatan pembelajaran dilakukan setiap 3 hari
V dalam seminggu (senin, selasa, rabu)
Kegiatan di Kober dimulai pukul 07.30 s.d 09.00
14 Peran Orang tua dalam
V
kegiatan pembelajaran
Instrumen Wawancara Pendidik
KB KKristen Mutiara

1. Usia Berapa saja anak – anak yang berada di KB Mutiara ?


Jawaban : Usia 3-4 tahun

2. Berapa Jumlah Siswa yang ada pada KB Kristen Mutiara?


Jawaban: Jumlah siswa ada 6 orang. anak perempuan berjumlah 2 orang dan anak laki –
laki berjumlah 4 orang

3. Model Pembelajaran yang digunakan di KB Kristen Mutiara?


Jawaban: Model Pembelajaran Sentra

4. Alasan menggunakan model Pembelajaran Sentra?


Jawaban: Karena dalam pembelajaran sentra anak bebas memilih kegiatan main yang
telah disiapkan oleh guru.

5. Apa perbedaan/keistimewaan program di KB Kristen Mutiara dibandingkan dengan KB


lainnya?
Jawaban: Di KB Kristen Mutiara adalah KB Kristen sehingga anak – anak diajarkan
untuk memimpin teman – temannya berdoa (Berdoa memulai kegiatan, Berdoa makan,
dan berdoa pulang) sehingga aspek Nilai Agama dan Moral dapat berkembang dengan
baik.

6. Adakah keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran di KB Kristen Mutiara?


Jawaban: dalam proses Belajar mengajar sehari – hari orang tua tidak dilibatkan. orang
tua hanya dilibatkan pada saat kegiatan puncak tema.

7. Bagaimana cara menyusun RPPH untuk KB yang Ibu asuh?


Jawaban: kami menyusun RPPH berdasarkan RPPM yang telah dibuat bersama.

8. Referensi apa yang digunakan untuk menyusun Rencana Pembelajaran Harian?


Jawaban: Kami menggunakan buku Pedoman Kurikulum 2013, Permendikbud 146 dan
Permendikbud 137.

9. Dari referensi – referensi tersebut manfaat/ilmu apa yang ibu dapat?


Jawaban: kami dapat mengerti tahap – tahap perkembangan anak dan dapat menyusun
rencana pembelajaran sesuai standar perkembangan anak.

10. Tadi pada kegiatan awal ibu meminta anak – anak menceritakan pengalamannya di
rumah. Mengapa kegiatan bercerita dilakukan pada kegiatan awal bukan pada kegiatan
inti?
Jawaban: Kami melaksanakannya pada kegiatan awal sebagai kegiatan rutin agar
kemampuan berbicara anak dapat berkembang lebih baik. kalau kegiatan bercerita kami
masukkan dalam kegiatan inti maka kemungkinan waktu untuk melakukan kegiatan main
pada kegiatan inti tidak akan cukup untuk anak

11. Mengapa anak diminta menceritakan pengalamannya di rumah bukan menceritakan


cerita sesuai tema hari ini?
Jawaban: anak diminta menceritakan kembali pengalamannya dirumah agar anak dilatih
untuk mengingat kembali kejadian – kejadian sebelumnya dan belajar untuk
menuangkannya dalam bentuk cerita singkat untuk hari ini anak tidak bercerita sesuai
tema karena pada pembelajaran sebelumnya anak sudah bercerita sesuai tema, hari ini
kegiatan bercerita sesuai tema tidak dimuat dalam pembelajaran.

12. Selain bercerita metode dan kegiatan apa saja yang ibu gunakan untuk meningkatkan
kemampuan berbicara anak?
Jawaban: Metode Tanya jawab, mengucap syair, bernyanyi.

13. Alat penilaian apa yang digunakan untuk mengukur kemampuan bercerita anak?
Jawaban: Catatan Anekdot dan Ceklist
Instrumen Wawancara Pengelola
KB Kristen Mutiara

1. Sejak kapan berdirinya KB Kristen Mutiara?


Jawaban: Kelompok Bermain ini sudah didirikan sejak tahun 2013 sampai sekarang

2. Apa Alasan didirikannya KB Kristen Mutiara ini?


Jawaban: Karena TK Kristen Mutiara adalah lembaga PAUD terpadu makanya di dalam
lembaga kami harus ada Kelompok Bermain

3. Apa visi/misi dari KB Kristen Mutiara dalam konteks pendidikan anak?


Jawaban:
Visi: Membentuk generasi yang berkarakter dan berkualitas
Misi: - Membimbing anak bertumbuh menjadi manusia yang sehat jasmani, cerdas dan
berbudi pekerti luhur

4. Untuk mencapai visi/misi tersebut, program apa yang diadakan di Kober yang Ibu
pimpin?
Jawaban: untuk mencapai visi misi tersebut kami merancang program pembelajaran yang
dapat meningkatkan enam aspek pengembangan sehingga dapat melahirkan anak – anak
yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur. dalam Proses pembelajaran kami
mengajarkan anak untuk membimbing teman – temannya berdoa, bagaimana berperilaku
dan bertutur kata yang baik.

5. Siapa – siapa saja yang merancang program tersebut?


yang merancang program – program tersebut adalah saya seagai kepala sekolah dan guru
– guru yang ada pada lembaga kami ini

6. Ada berapa jumlah pendidik dan jumlah anak di KB Kristen mutiara?


Jawaban: untuk tahun ini KB Kristen mutiara hanya memiliki 6 orang murid dan karena
jumlah muridnya hanya sedikit maka hanya satu pendidik yang bertanggung jawab
mengasuh anak – anak KB tersebut.

7. Model Pengembangan kegiatan apa yang diterapkan di KB Kriten Mutiara?


Jawaban: Kami menggunakan Model Pembelajaran Sentra

8. Apa alasan Ibu dan pendidik menggunakan model pembelajaran sentra pada KB Kristen
Mutiara ini ?
Jawaban: Karena menurut kami model pembelajaran Sentra lebih efektif dan lebih
spesifik, anak juga akif dan terlibat baik secara fisik maupun emosi. dengan
pembelajaran sentra anak mendapatkan pengalaman belajar dengan menggunakan panca
inderanya selain itu guru lebih focus dalam mengembangkan kreatifitasnya
9. Perbedaan/Keistimewaan program di KB Kristen Mutiara?
Perbedaan KB Mutiara ini adalah kami membimbing anak menjadi manusia yang
bermoral dan berbudi pekerti luhur melalui pembinaan rohani setiap hari Jumat karena
lembaga kami adalah lembaga Kristen selain itu seperti yang sudah saya sampaikan
sebelumnya bahwa dalam kegiatan sehari – hari kami membimbing anak dalam
berperilaku dan bertutur kata yang baik sesuai ajaran agama.

10. Tadi pendidik KB mengatakan bahwa kegiatan anak menceritakan pengalaman


dilaksanakan setiap hari pada kegiatan awal, apakah menurut ibu hal tersebut tidak
membebani anak yang usianya masih usia balita?
Jawaban: Menurut saya tidak karena kegiatan bercerita tersebut disertai dengan
pertanyaan – pertanyaan dari guru, tidak menuntut anak untuk bercerita secara mandiri.
dan anak usia balita juga merupakan usia golden age dimana usia tersebut merupakan
usia yang sangat tepat untuk merangsang perkembangan berbicara anak.

Anda mungkin juga menyukai