No. Soal
1. PT Garmen Jaya yang berada di Cikarang akan mendirikan cabang baru, dengan tiga laternatif lokasi,
yaitu Tangerang, Serang dan Bogor. Dalam melakukan pemilihan lokasi, pihak manajemen telah
menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh di setiap lokasi, bobot kepentingan setiap faktor, dan skor
untuk masing-masing lokasi sebagai berikut.
Berdasarkan kasus tersebut, lokasi mana yang paling baik untuk dipilih dengan menggunakan The
factor-rating method!. Jelaskan alasan Saudara!
3. Jelaskan tiga elemen yang disediakan untuk tata letak pelayanan yang baik !
Jawaban
1. Untuk menentukan lokasi yang paling baik menggunakan metode The factor-rating, kita perlu
mengalikan skor faktor dengan bobot kepentingan masing-masing faktor untuk setiap lokasi, dan
kemudian menjumlahkan hasilnya. Lokasi dengan total skor tertinggi akan dianggap sebagai lokasi yang
paling baik dipilih. Berikut adalah perhitungan untuk setiap lokasi:
Tangerang: (0,6 * 100) + (0,5 * 90) + (0,4 * 100) + (0,4 * 90) + (0,4 * 100) + (0,5 * 80) = 60 + 45 + 40
+ 36 + 40 + 40 = 261
Serang: (0,6 * 120) + (0,5 * 110) + (0,4 * 100) + (0,4 * 100) + (0,4 * 110) + (0,5 * 90) = 72 + 55 + 40 +
40 + 44 + 45 = 296
Bogor: (0,6 * 90) + (0,5 * 80) + (0,4 * 100) + (0,4 * 100) + (0,4 * 90) + (0,5 * 90) = 54 + 40 + 40 + 40 +
36 + 45 = 255
Berdasarkan perhitungan di atas, total skor tertinggi dimiliki oleh lokasi Serang dengan skor 296. Oleh
karena itu, lokasi Serang dianggap sebagai lokasi yang paling baik dipilih berdasarkan faktor-faktor
yang dianalisis.
2. Ada empat jenis tata letak yang umum digunakan dalam desain ruang fisik suatu organisasi, yaitu tata
letak fungsional, tata letak produk, tata letak proses, dan tata letak selular. Berikut penjelasan singkat
mengenai masing-masing jenis tata letak:
3. Dalam merancang tata letak pelayanan yang baik, terdapat tiga elemen penting yang perlu diperhatikan.
Berikut penjelasan mengenai tiga elemen tersebut:
a. Ruang Fisik:
Ruang fisik adalah elemen utama dalam tata letak pelayanan yang baik. Ruang fisik meliputi
desain, ukuran, dan penataan ruang serta fasilitas fisik yang ada di tempat pelayanan. Ruang
fisik yang baik harus memperhatikan aspek ergonomi, keamanan, kenyamanan, dan efisiensi.
Faktor-faktor seperti pencahayaan, ventilasi, tata letak furniture, aksesibilitas, dan kebersihan
ruangan sangat berpengaruh terhadap pengalaman pelanggan dan kinerja staf pelayanan.
b. Aliran dan Sistem:
Aliran dan sistem mengacu pada bagaimana proses pelayanan berlangsung dan diatur dalam tata
letak. Hal ini meliputi alur pelanggan, rute, dan urutan kegiatan dalam proses pelayanan. Aliran
yang baik harus meminimalkan waktu tunggu, memperhatikan keteraturan, dan mengoptimalkan
interaksi antara pelanggan dan staf pelayanan. Sistem yang efisien, seperti pengaturan antrian
yang terstruktur, pemisahan area untuk pelanggan dan staf, serta penggunaan teknologi yang
mendukung, dapat meningkatkan efektivitas pelayanan.
c. Komunikasi Visual:
Komunikasi visual dalam tata letak pelayanan mencakup penggunaan tanda-tanda, petunjuk, dan
informasi yang diperlukan untuk membantu pelanggan dalam berorientasi, memahami proses,
dan mendapatkan informasi yang diperlukan. Penempatan tanda-tanda yang jelas, petunjuk yang
mudah diikuti, serta penandaan yang baik untuk area dan fasilitas penting dapat membantu
mengurangi kebingungan dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Komunikasi visual juga
dapat digunakan untuk memperkuat merek atau citra perusahaan.
Dengan memperhatikan ketiga elemen tersebut, tata letak pelayanan dapat dirancang secara efektif untuk
memberikan pengalaman yang baik bagi pelanggan, meningkatkan produktivitas staf pelayanan, dan
menciptakan lingkungan yang mendukung kegiatan pelayanan secara optimal.