Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1

Matakuliah Manajemen Operasi

Oleh :
Margareth Eva Haloho
049837336

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ PEKANBARU
2023
1.

No. Faktor Bobot Skor

Tangerang Bandung Semarang Surabaya

1. Ketersediaan dan biaya tenaga 0,8 100 120 90 90


kerja

2. Sumber bahan baku 0,5 130 110 80 100

3. Sarana prasarana 0,4 100 100 100 110

4. Infrastruktur 0,5 90 100 100 110

5. Pajak daerah 0,4 100 110 90 80

6. Sumber tenaga 0,5 80 90 90 80

TOTAL SKOR : BOBOT X SKOR TIAP LOKASI

No. Faktor Bobot Skor

Tangerang Bandung Semarang Surabaya

1. Ketersediaan dan biaya tenaga 0,8 80 96 72 72


kerja

2. Sumber bahan baku 0,5 65 55 40 50

3. Sarana prasarana 0,4 40 40 40 44

4. Infrastruktur 0,5 45 50 50 55

5. Pajak daerah 0,4 40 44 36 32

6. Sumber tenaga 0,5 40 45 45 40

Total 310 330 283 29

Berdasarkan, penghitungan pada tabel di atas, Perusahaan OMIKA PERKASA sebaiknya memilih Kota
Bandung sebagai lokasi cabang baru karena mempunyai total skor tertinggi. Dalam metode factor rating
method, digunakan berbagai faktor yang memiliki bobot kepentingan sebagai pertimbangan untuk
menentukan lokasi perusahaan. Dan setiap lokasi dinilai berdasarkan pengamatan tim peneliti. Maka, Kota
Bandung memiliki nilai bobot tertinggi dan total skor yang tinggi. Sehingga Perusahaan OMIKA
PERKASA sebaiknya memilih Kota Bandung sebagai lokasi cabang baru perusahaan.
2.
 Jumlah produksi per tahun = permintaan per tahun = 18.000 unit
 Biaya simpan per unit per tahun = Rp 1.000,- 
 Biaya simpan per tahun = biaya simpan per unit per tahun x jumlah unit x0.5
Biaya simpan per tahun = Rp. 1.000 x 18.000 x 0.5 = Rp. 9.000.000,-
 Biaya penyiapan per produksi = Rp. 8.000
 Frekuensi produksi per tahun = jumlah produksi per tahun / tingkat produksi per hari
Frekuensi produksi per tahun = 18.000 / 80 = 225
 Ukuran produksi per produksi = permintaan per hari = 80
 Total biaya produksi per tahun = biaya simpan per tahun + biaya penyiapan per produksi X
frekuensi produksi per tahun + biaya variabel per unit X jumlah unit per produksi X frekuensi
produksi per tahun
Total biaya produksi per tahun = Rp 9.000.000 + Rp 8.000 X 225 + Rp 0 X 80 X 225 = Rp
10.800.000
 Maka, tingkat produksi optimal :
Tingkat produksi optimal = akar (2 X permintaan per tahun X biaya penyiapan per produksi /
biaya simpanan per unit per tahun )
Tingkat produksi optimal = akar (2 X 18.000 X 8.000 / 1.000)
Tingkat produksi optimal = akar (288)
Tingkat produksi optimal = 17

Jadi, tingkat produksi optimal perusahaan Tas kulit di Yogyakarta adalah 17 unit per produksi

3. a) Strategi adalah suatu rencana atau tindakan yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu dalam
jangka waktu tertentu. Bentuk strategi :
 Strategi Diferensiasi berarti menekankan perhatian pada keunikan. Diferensiasi juga dipandang
sebagai sesuatu yang berada di luar karakteristik fisik dan atribut layanan yang meliputi segala
sesuatu mengenai produk atau jasa yang mempengaruhi nilai yang diinginkan oleh pelanggan.

 Strategi pembiayaan merupakan strategi yang digunakan manajer operasional dalam mencapai
keunggulan bersaing. Strategi kepemimpinan dengan biaya murah memerlukan pencapaian nilai
maksimum yang ditentukan oleh pelanggan. Selain itu, strategi biaya murah ini seharusnya tidak
berdampak pada rendahnya nilai atau kualitas produk dan jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.

 Strategi cepat tanggap merupakan sejumlah nilai yang terkait dengan pengembangan dan
penyampaian produk dengan penjadwalan yang reliabel dan kinerja fleksibel. Tanggapan yang
fleksibel merupakan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan tempat
inovasi desain dan volumenya berfluktuasi. Ada 3 aspek dalam strategi cepat tanggap yaitu
tanggapan yang fleksibel, keandalan dalam penjadwalan, dan kecepatan.

b) Tahapan mendasar perumusan strategu :


 Analisis lingkungan internal dan eksternal : Tahap ini melibatkan analisis faktor-faktor internal
dan eksternal perusahaan, termasuk kekuatan dan kelemahan onternal perusahaan, serta peluang
dan ancaman dari lingkungan eksternal perusahaan. Analisis lingkungan ini memberikan
pemahaman mendalam tentang kondisi perusahaan di mana perusahaan beroperasi.

 Penetapan misi, visi, dan tujuan : Tahap ini melibatkan penetapan misi dan visi perusahaan, serta
tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Misi perusahaan adalah pernyataan mengenai tujuan
dasar dan alasan eksternal perusahaan, sedangkan visi adalah gambaran ideal tentang keadaan
masa depanyang ingin dicapai oleh perusahaan. Tujuan jangka pendek dan jangka panjang
menentukan arah perusahaan dan mengukur kesuksesan strategi perusahaan.

 Analisis dan pemilihan strategi : Tahap ini melibatkan penentuan strategi yang tepat untuk
mencapai tujuan perusahaan. Analisis strategi melibatkan identifikasi pilihan strategi yang
mungkin, termasuk strategi pertumbuhan, strategi diversifikasi, strategi fokus, dan lain-lain.
Pemilihan strategi yang tepat didasarkan pada evaluasi terhadap kelebihan dan kekuranagn
masing-masing strategi yang dipertimbangkan.
 Implementasi strategi : Tahap ini melibatkan perencanaan dan pelaksanaan strategi perusahaan
yang dipilih. Ini melibatkan pengalokasian sumber daya, pengembangan rencana taktis dan
operasional, dan implementasi strategi dengan melibatkan seluruh bagian dalam perusahaan.

 Evaluasi dan pengendalian strategi : Tahap ini melibatkan pemantauan dan evaluasi terhadap
kinerja perusahaan dan strategi yang telah di implementasikan. Evaluasi strategi biasanya
dilakukan secara periodik untuk memastikan strategi yang diambil masih relevan dan berhasil
mencapai tujuan perusahaan. Pada tahap ini juga diperlukan pengendalian terhadap strategi
perusahaan agar perusahaan tetap pada jalur yang telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai