Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR SOAL

TUGAS TUTORIAL KE-1

1. Perusahaan OMIKA PERKASA berencana untuk mendirikan cabang baru, dengan tiga laternatif
lokasi, yaitu Kota Tangerang, Bandung, Semarang dan Surabaya. Dalam melakukan pemilihan
lokasi, pihak manajemen telah menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh di setiap lokasi, bobot
kepentingan setiap faktor, dan skor untuk masing-masing lokasi sebagai berikut.

No. Faktor Bobot Skor


Tangerang Bandung Semarang Surabaya
1. Ketersediaan dan biaya 0,8 100 120 90 90
tenaga kerja
2. Sumber bahan baku 0,5 130 110 80 100
3. Sarana prasarana 0,4 100 100 100 110
4. Infrastruktur 0,5 90 100 100 110
5. Pajak daerah 0,4 100 110 90 80
6. Sumber tenaga 0,5 80 90 90 80

Berdasarkan kasus, Kota mana yang paling baik untuk dipilih dengan menggunakan The factor-rating
method!. Jelaskan alasan Saudara!

Dalam kasus ini, Kota Bandung adalah pilihan terbaik untuk dipilih dengan menggunakan metode
pembobotan faktor (The factor-rating method). Kota Bandung memiliki skor tertinggi yaitu 420
dibandingkan dengan Kota Tangerang (400), Semarang (460) dan Surabaya (490). Skor ini didapat
dengan mengalikan bobot kepentingan setiap faktor dengan skor masing-masing lokasi dan
menjumlahkannya untuk setiap lokasi.

Alasan pemilihan Kota Bandung adalah karena memiliki skor tertinggi pada faktor-faktor yang
dianggap penting oleh perusahaan OMIKA PERKASA.
Faktor-faktor tersebut adalah ketersediaan dan biaya tenaga kerja, sumber bahan baku, sarana
prasarana dan infrastruktur.
Dengan bobot terbesar dari kota lain maka kota Bandung layak dipilih untuk kota paling baik.
2. Suatu perusahaan Tas Kulit di Yogyakarta setiap tahun terus mengalami kenaikan, Permintaan per
tahun 18.000 unit, biaya penyiapan Rp. 8000, biaya simpan Rp. 1000 per unit per tahun.
Permintaan per hari 80 unit, dan tingkat produksi per hari 110 unit. Hitunglah tingkat produksi
optimal perusahaan tersebut?

Untuk menghitung tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ), kita
dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

 EPQ = √((2DS)/H)

Dalam rumus tersebut:


 D adalah permintaan per tahun (dalam unit)
 S adalah biaya penyiapan (set up cost) per produksi
 H adalah biaya simpan (carrying cost) per unit per tahun

Dari informasi yang diberikan, kita dapat menghitung nilai-nilai D, S, dan H sebagai berikut:
 D = 18.000 unit/tahun
 S = Rp. 8.000
 H = Rp. 1.000/unit/tahun

Kita juga diberikan informasi bahwa permintaan per hari adalah 80 unit dan tingkat produksi
per hari adalah 110 unit.
Untuk menghitung tingkat produksi optimal, kita dapat menggunakan rumus di atas dengan
mengganti nilai-nilai D, S, dan H yang sudah kita hitung sebelumnya.
 EPQ = √((2 x 18.000 x 8.000)/1.000) = 848
Jadi, tingkat produksi optimal perusahaan tersebut adalah 848 unit.
3. Strategi merupakan suatu langkah untuk menyusun rencana kegiatan, Sebutkan dan jelaskan
a. Bentuk Strategi
Bentuk strategi dapat berupa:
1. Strategi korporasi merupakan strategi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan oleh
manajemen puncak perusahaan mengenai alokasi sumber daya dan pengelolaan portofolio
bisnis.
2. Strategi bisnis merupakan strategi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan oleh
manajemen tingkat menengah mengenai cara bersaing di pasar.
3. Strategi fungsional merupakan strategi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan
oleh manajemen tingkat operasional mengenai cara menjalankan fungsi-fungsi bisnis
seperti produksi, pemasaran, dan keuangan.

b. Tahapan mendasar perumusan strategi

Tahapan mendasar perumusan strategi terdiri dari tiga tahap:


a. Tahap Input
 Identifikasi peluang eksternal organisasi dan ancaman
 Menganalisa kekuatan dan kelemahan internal
b. Tahap Proses
 Merumuskan tujuan jangka panjang
 Menentukan strategi alternatif
 Menilai strategi alternatif
c. Tahap Output
 Merumuskan strategi yang terbaik

Anda mungkin juga menyukai