Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1

NIM : 043907017
NAMA : Adit Nuryana
Matakuliah : Manajemen Operasi
Yth. Bpk/Ibu Tuton, ijin menanggapi atas tugas yang diberikan.
1. Perusahaan OMIKA PERKASA berencana untuk mendirikan cabang baru, dengan tiga laternatif
lokasi, yaitu Kota Tangerang, Bandung, Semarang dan Surabaya. Dalam melakukan pemilihan
lokasi, pihak manajemen telah menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh di setiap lokasi,
bobot kepentingan setiap faktor, dan skor untuk masing-masing lokasi sebagai berikut.
No. Faktor Bobot Skor
Tangerang Bandung Semarang Surabaya
1. Ketersediaan dan 0,8 100 120 90 90
biaya tenaga kerja
2. Sumber bahan baku 0,5 130 110 80 100
3. Sarana prasarana 0,4 100 100 100 110
4. Infrastruktur 0,5 90 100 100 110
5. Pajak daerah 0,4 100 110 90 80
6. Sumber tenaga 0,5 80 90 90 80
Berdasarkan kasus, Kota mana yang paling baik untuk dipilih dengan menggunakan The factor-
rating method! Jelaskan alasan Saudara!
Metode penilaian faktor (factor rating method) merupakan salah satu dari beberapa metode
kualitatif dalam pemilihan lokasi. Metode tersebut digunakan untuk memilih dan menentukan
lokasi berdasarkan berbagai faktor yang menjadi pertimbangan. Faktor-faktor tersebut diberi
bobot kepentingan, sedangkan masing-masing lokasi dinilai berdasarkan pengamatan tim peneliti.
Hasil penilaian masing-masing lokasi beserta bobot kepentingannya merupakan faktor yang
memengaruhi nilai masing-masing lokasi. Lokasi yang dipilih tentu saja yang mempunyai nilai
tertinggi.
Maka dari data diatas dikalkulasikan sebagai berikut:
No. Faktor Sub Skor
Tangerang Bandung Semarang Surabaya
1 Ketersediaan dan biaya tenaga kerja (0.8)*(100) (0.8)*(120) (0.8)*(90) (0.8)*(90)
2 Sumber bahan baku (0.5)*(130) (0.5)*(110) (0.5)*(80) (0.5)*(100)
3 Sarana prasarana (0.4)*(100) (0.4)*(100) (0.4)*(100) (0.4)*(110)
4 Infrastruktur (0.5)*(90) (0.5)*(100) (0.5)*(100) (0.5)*(110)
5 Pajak daerah (0.4)*(100) (0.4)*(110) (0.4)*(90) (0.4)*(80)
6 Sumber tenaga (0.5)*(80) (0.5)*(90) (0.5)*(90) (0.5)*(80)
TOTAL 310 330 283 293
Dari tabel diatas didapatkan nilai tertinggi yakni kota Bandung dan terpilih sebagai kota
cabang baru karena memiliki nilai tertinggi.

BMP EKMA4215 – Manajemen Operasi (Edisi 3)/Modul 3 Hal.: 3.8 – 3.9


2. Suatu perusahaan Tas Kulit di Yogyakarta setiap tahun terus mengalami kenaikan, Permintaan
per tahun 18.000 unit, biaya penyiapan Rp. 8000, biaya simpan Rp. 1000 per unit per tahun.
Permintaan per hari 80 unit, dan tingkat produksi per hari 110 unit. Hitunglah tingkat produksi
optimal perusahaan tersebut?
Produksi optimal perusahaan ditentukan dengan metode EPQ (ECONOMIC PRODUCTION
QUANTITY)

EPQ=Q=

Keterangan:
√ 2(D)(S)
(1−d / p) H

D = permintaan per tahun = 18.000 unit


S = biaya penyiapan = Rp 8.000
H = biaya simpan tiap unit dalam satu tahun = Rp 1.000
d = permintaan harian = 80 unit
p = tingkat produksi per hari = 110 unit
Sehingga:

EPQ=Q=
√ 2( 18.000)( 8.000)
(1−80/ 110)1.000

EPQ=Q=
√ 288.000.000
(1−0.73)1.000

EPQ=Q=
√ 288.000.000
( 0.27) 1.000

EPQ=Q=

288.000.000
270
EPQ=Q=√ 1066666,7
EPQ=Q=1.032,79
Maka tingkat produksi optimal perusahaan tersebut adalah 1.032,79 unit

3. Strategi merupakan suatu langkah untuk menyusun rencana kegiatan, Sebutkan dan jelaskan:
a. Bentuk Strategi
Strategi dapat menjadi beberapa bentuk sebagai berikut.
a. Strategi sebagai rencana, yaitu strategi yang didesain sebelum tindakan dilakukan untuk
mencapai sasaran tertentu. Hal ini merupakan cara yang dilakukan para eksekutif untuk
mencapai sasaran yang diharapkan.
b. Strategi sebagai cara, yaitu cara yang dilakukan untuk dapat melawan pesaing atau
oposannya.
c. Strategi sebagai model, yaitu strategi merupakan perilaku yang konsisten dalam
seperangkat kegiatan.
d. Strategi sebagai posisi, yaitu posisi organisasi pada lingkungan dengan menunjukkan
bagaimana organisasi mencoba menghadapi pesaing dan tetap survive.
e. Strategi sebagai perspektif, yaitu kepribadian organisasi yang melekat pada cara
memersepsikan dunia.

BMP EKMA4215 – Manajemen Operasi (Edisi 3)/Modul 1 Hal.: 1.31


b. Tahapan mendasar perumusan strategi
Menurut Russell dan Taylor (2011), perumusan strategi meliputi lima tahapan mendasar,
yaitu penentuan tugas utama, menilai kompetensi inti, menentukan prioritas dan
kualifikasinya, menentukan posisi perusahaan, serta menyusun strategi yang tepat.
Yang dimaksud dengan tugas utama perusahaan adalah tujuan perusahaan tersebut dan
menentukan bidang kompetitif perusahaan. Sementara itu, kompetensi inti merupakan hal-hal
yang dilakukan perusahaan yang lebih baik daripada perusahaan lain. Prioritas dan kualifikasi
merupakan karakteristik produk atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan dan
karakteristik produk dan jasa yang mampu memenangkan persaingan. Setelah menentukan
berbagai karakteristik tersebut, perusahaan lalu menentukan bagaimana posisi mereka, apakah
akan menekankan pada biaya yang rendah, kecepatan dalam menanggapi permintaan
pelanggan, kualitas, atau dalam hal fleksibilitas perusahaan.
Perusahaan menggunakan strategi aliran fleksibel untuk menghasilkan produk atau jasa
dalam jumlah kecil. Perbedaan jenis mesin dan karyawan dengan perbedaan keahlian
dikelompokkan untuk memenuhi fungsi pembuatan produk atau jasa tersebut. Produk atau
jasa dipindah-pindahkan dari satu proses ke proses lain. Strategi aliran lini menggunakan
peralatan dan karyawan yang diatur di seputar produk atau jasa. Strategi tersebut cocok bagi
produksi dalam jumlah banyak. Peralatan yang digunakan biasanya serbaotomatis dengan
model aliran proses linear. Sementara itu, strategi aliran menengah (intermedite flow strategy)
berada di antara strategi aliran fleksibel dan aliran lini. Jumlah produk atau jasa yang
dihasilkan banyak dan sistem harus dapat menangani beberapa pesanan pelanggan pada waktu
tertentu. Dalam perusahaan manufaktur, jika permintaan dapat diprediksi, kegiatan
operasional dapat diarahkan pada menghasilkan beberapa produk atau komponen standar dan
menerima pesanan pelanggan yang beragam.
Konsep strategi operasional merupakan model keputusan dan tindakan yang dilakukan
untuk mendukung sasaran strategis yang disusun oleh unit- unit bisnis. Kegiatan operasional
harus sesuai dengan persyaratan menjaga konsistensi antara kemampuan bisnis dan kebijakan
dengan keunggulan bersaing bisnis. Perubahan lingkungan bisnis merupakan satu dari
prioritas persaingan yang ada dalam perusahaan jasa. Konsep fleksibilitas proses pelayanan
juga merupakan tuntutan perusahaan manufaktur dan telah dipaparkan secara luas. Namun,
untuk perusahaan jasa, hal tersebut masih jarang dibicarakan. Fleksibilitas berkaitan dengan
kemampuan menanggapi atau menyesuaikan dengan situasi yang baru dan biasanya
diklasifikasikan sebagai proses, produk, atau infrastruktur.
Selanjutnya, pemaparan strategi operasional juga tidak terlepas dari bagaimana penilaian
kinerja setelah penerapan strategi tersebut. Balanced scorecard yang dikembangkan oleh
Robert Kaplan dan David Norton merupakan salah satu cara untuk menilai kinerja perusahaan
(Russell dan Taylor, 2011). Ada empat bidang utama dalam balanced scorecard, yaitu
keuangan (bagaimana para pemegang saham menilai perusahan), pelanggan (bagaimana
pelanggan menilai perusahaan), proses (proses bisnis manakah yang kita miliki tersebut
unggul), serta pembelajaran dan pertumbuhan (bagaimana kita mempertahankan kemampuan
kita untuk berubah dan menjadi lebih baik). Perusahaan juga harus menentukan indikator
kinerja atau yang sering disebut dengan key performance indicators.

BMP EKMA4215 – Manajemen Operasi (Edisi 3)/Modul 1 Hal.: 1.39 – 1.41

Anda mungkin juga menyukai