Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1

NIM : 043907017
NAMA : Adit Nuryana
Matakuliah : Ekonomi Manajerial
Yth. Bpk/Ibu Tuton, ijin menanggapi atas tugas yang diberikan.
1. Dalam meningkatkan nilai perusahaan dapat dilakukan dengan cara memaksimukan keuntungan
secara berkesinambungan dimana perusahaan dapat memaksimumkan pendapatan dengan kendala
biaya. Prinsip keuntungan maksimal terjadi apabila MR=MC. Jelaskan maksud dari prinsip
tersebut? Jelaskan juga ketika kondisi MR > MC dan MR < MC bagaimana keputusan yang
diambil oleh perusahaan agar memperoleh keuntungan yang maksimum!
Prinsip ekonomis untuk memperoleh keuntungan maksimal dapat dicapai apabila MR=MC
Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran yang
bercirikan hanya ada produsen tunggal yang berhadapan dengan banyaknya konsumen atau
pembeli. Fungsi permintaan adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara kuantitas
barang atau jasa yang diminta oleh konsumen dengan harga barang atau jasa tersebut. Fungsi
permintaan juga menunjukkan hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Karena hanya ada satu pasar dalam monopoli, maka permintaan
dalam industri juga dapat dikatakan sebagai permintaan dalam pasar. Sifat umum permintaan
barang, yakni makin tinggi suatu barang, maka makin sedikit jumlah yang diminta. Permintaan
yang ada dalam pasar monopoli berbeda dengan pasar persaingan sempurna, sebagai akibat
monopoli harga selalu lebih tinggi dan hasil penjualannya marginal.
Keuntungan maksimal terjadi apabila MR-MC, pendapatan marjinal sama dengan biaya
marjinal. Pendapatan marjinal adalah tambahan pendapatan apabila perusahaan menjual satu
produk lagi. Apabila harga diasumsikan konstan, tidak bergantung pada jumlah penjualan produk,
pendapatan marjinal sama dengan harga produk.
Jika MR MC, maka setiap tambahan satuan output yang diproduksi masih memberikan
tambahan keuntungan karena tambahan penerimaan masih lebih besar daripada tambahan biaya.
Jika MR-MC, maka keuntungan total mencapai maksimum, karena tambahan penerimaan (MR)
sama besarnya dengan tambahan biaya (MC) yang diperlukan untuk memproduksi satu unit
output. Selanjutnya, jika MR<MC maka tambahan penerimaan yang diperoleh dari penjualan satu
satuan tambahan output lebih kecil dari tambahan biaya yang diperlukan untuk memproduksi,
akibatnya keuntungan total berkurang.
Keputusan yang diambil oleh perusahaan agar memperoleh keuntungan yang maksimum:
Untuk memperoleh keuntungan maksimum, perusahaan juga harus memperhatikan struktur
biaya dan penerimaannya. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
menentukan jumlah output yang dapat memaksimumkan keuntungan:
• Pendekatan Total yakni dengan memproduksi barang hingga tingkat dimana selisih antara
hasil penerimaan total (Total Revenue = TR) dan Biaya Produksi Total (Total Cost = TC)
mencapai jumlah yang paling besar.
• Pendekatan Marginal yakni dengan memproduksi barang hingga tingkat dimana hasil
penerimaan marjinal (Marginal Revenue = MR) sama dengan biaya produksi marginal
(Marginal Cost = MC)
Dengan menghasilkan laba, perusahaan dapat mempertahankan pertumbuhan perusahaannya
sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain karena laba tersebut dapat ditanam kembali dan
digunakan untuk mempertahankan meningkatkan. atau pertumbuhannya. Pemaksimuman
Keuntungan Jangka Pendek dan Jangka Panjang. Di dalam jangka pendek, pemaksimuman
untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara berikut:
a. Keuntungan ditentukan dengan menghitung dan membandingkan hasil penjualan total dengan
biaya total.
Keuntungan adalah perbedaan antara hasil penjualan total yang diperoleh dengan biaya
total yang dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai maksimum apabila perbedaan antara
keduanya adalah maksimum. Maka dengan cara yang pertama ini keuntungan yan maksimum
akan dicapai apabila perbedaan nilai antra hasil penjualan total dengan biaya total adalah yang
paling maksimum.
b. Menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata dan biaya marginal.
Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi dimana hasil penjualan
marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC) atau MR=MC. Suatu perusahaan akan
menambah keuntungan apabila menambah produksi pada ketika MR>MC yaitu hasil
penjualan marginal (MR) melebihi biaya marginal (MC). Dalam keadaan ini pertambahan
produksi dan penjualan akan menambah keuntungan. Dalam keadaan sebaliknya, yaitu
apabila MR < MC, mengurangi produksi dan mpenjualan akan menambah untung. Maka
keuntungan maksimum dicapai dalam keadaan dimana MR-MC berlaku.
Suatu perusahaan dalam kondisi ekuilibrium ketika ia mencapai keuntungan (profit, л)
maksimum. Keuntungan (л) adalah perbedaan atau selisih antara total cost (TC) dan total revenue
(TR). Dengan demikian dapat dituliskan sebagai berikut: л = TR - TC. Maksimisasi keuntungan
atau profit dapat dijelaskan juga menggunakan kriteria marginal revenue sama dengan marginal
cost (atau MR=MC). Karena MR untuk perusahaan pada pasar persaingan sempurna adalah P,
maka output optimal dihasilkan jika P = MC. Perusahaan-perusahaan yang berada pada pasar
persaingan sempurna untuk memaksimumkan keuntungannya mereka akan bekerja dengan
melakukan peningkatan volume penjualan sebesarbesarnya.
Pada struktur pasar persaingan sempurna, dalam jangka panjang perusahaan akan mendapat
untung normal (normal profit). Keuntung normal ini akan dicapai apabila biaya produksi adalah
yang paling minimum. Dengan demikian dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai
oleh perushaan dalam persaingan sempurna. Selain itu dalam persaingan sempurna harga = hasil
penjualan marjinal. Dalam melakukan pemaksimuman keuntungan syaratnya adalah hasil
penjualan marjinal = biaya marjinal. Dalam jangka panjang keadaan ini juga berlaku, yaitu harga
= hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan
sempurna juga mencapai efisiensi alokatif. Dengan demikian efisiensi produktif dan efisiensi
alokatif dapat dicapai dalam pasar persaingan sempurna.
Ref: BMP EKMA4312 – Ekonomi Manajerial/Modul 1

2. Konsumen dalam mengoptimalkan kepuasanya menghasil permintaan individual. Penjumlahan


dari permintaan individual ini menjadi permintaan pasar. Karakteristik permintaan pasar adalah
elastisistas, jelaskan apa yang kalian pahami mengenai konsep elastistas kaitanya dengan
permintaan suatu barang!
Hubungan kuantitatif antara harga dan kuantitas yang dibeli dianalisis dengan menggunakan
konsep elastisitas.
Elastisitas Permintaan merupakan perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli
sebagai akibat dari perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya.
• Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga.
• Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang.
• Elastisitas yang dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan.
Elastisitas Harga atas permintaan (Ed) adalah persentase perubahan jumlah permintaan yang
disebabkan oleh persentase perubahan harga. Elastisitas Harga atas permintaan dikelompokkan
menjadi 3, yaitu:
a. Permintaan dikatakan elastis apabila persentase perubahan jumlah yg diminta > persentase
perubahan harga (Ed>1)
Apabila diperoleh Ed > 1, sifat permintaan dikatakan elastis. Hal ini berarti konsumen
peka terhadap perubahan harga barang atau perubahan harga sebesar 1% menyebabkan
terjadinya perubahan jumlah yang diminta lebih dari 1%. Barang-barang yang mempunyai
sifat permintaan yang elastis adalah barang-barang yang mempunyai pengganti (substitusi)
dan barang-barang elektronik, seperti VCD, televisi, dan DVD.
b. Permintaan dikatakan inelastis apabila persentase perubahan jumlah yg diminta < persentase
perubahan harga (Ed<1);
Pada jenis elastisitas ini konsumen kurang peka terhadap perubahan harga. Artinya,
meskipun harga naik atau turun, masyarakat akan tetap membelinya. Barang yang mempunyai
elastisitas yang inelastis adalah barang-baramg kebutuhan pokok dan barang-barang yang
tidak mempunyai pengganti (subtitusi). Ed < 1 berarti perubahan harga sebesar 1%
menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta kurang dari 1%. Misalnya beras,
meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan
pokok. Karena, meskipun dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung tidak akan
sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya, jika harga beras turun konsumen tidak akan
menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki
keterbatasan (misalnya rasa kenyang).
c. Permintaan dikatakan unitary elastis apabila persentase perubahan jumlah yg diminta =
persentase perubahan harga (Ed=1).
Elastisitas permintaan ini mengandung arti bahwa perubahan harga sebesar 1%
menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang diminta sebesar 1%. Jenis permintaan
inisebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga
belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan unit elastis.
Faktor-faktor yang memengaruhi Elastisitas Permintaan
Jika kita mengambil keputusan dari uraian di atas, ternyata barang/ jasa tertentu tidak memiliki
elastisitas yang sama. Faktor yang memengaruhinya adalah sebagai berikut.
1) Ketersediaan barang subtitusi atas suatu barang dan juga semakin tinggi tingkat
kemampuannya mensubtitusi maka permintaan barang tersebut semakin elastis.
2) Intensitas kebutuhan (desakan kebutuhan) Kebutuhan pokok bersifat inelastis, artinya
semakin penting kebutuhan pokok itu semakin inelastis permintaannya. Artinya, meskipun
harga naik, masyarakat tetap membutuhkan dan tetap membelinya. Sebaliknya, barang
mewah lebih bersifat elastis karena tidak mesti diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup
dan pembelinya dapat ditunda dan jumlah pembeli banyak seandainya harga turun.
3) Pendapatan konsumen Jika pendapatan konsumen relatif besar dibandingkan dengan harga
barang, permintaan akan inelastis. Sebaliknya, konsumen yang berpendapatan kecil dengan
terjadinya perubahan harga sedikit saja akan memengaruhi permintannya terhadap barang
sehingga permintaan bersifat elastis.
4) Tradisi Barang yang sudah menjadi kebiasaan (tradisi) untuk dipergunakan, barang tersebut
harganya akan naik. Orang akan tetap membelinya sehingga untuk barang ini permintaannya
cenderung elastis.
Ref: BMP EKMA4312 – Ekonomi Manajerial/Modul 2

3. Perhatikan tabel berikut ini:

Jam MPL P VMPL W


1 0,41 100 41 24
2 0,32 100 32 24
3 0,27 100 27 24
4 0,24 100 24 24
5 0,01 100 1 24
Hitunglah nilai π1 dan π1 kumulatif serta pada jam ke berapakah keuntungan kumulatif terjadi?
Mengapa demikian!

VMPL VMPL W π 1 Kumulatif


41 41 24 17
32 32 24 8
27 27 24 3
24 24 24 0
1 1 24 -23
125
π1 = 41+32+27+24+1/5 = 25

Dari tabel terlihat bahwa MPL mengalami penurunan seiring penambahan tenaga kerja, hal ini
akan berdampak pada peningkatan output, namun dengan laju yang semakin menurun dalam hal
ini berlaku hukum dimishing marginal product.

JAM VMPL W
1 41 24
2 32 24
3 27 24
4 24 24
5 1 24

Saat VMPL > W, perusahaan masih bisa menghasilkan tambahan profit, namun saat VMPL < W,
perusahaan justru mengalami kerugian. Jadi dapat dilihat bahwa pada jam 1 sampai jam ke 3
keuntungan kumulatif masih didapatkan oleh perusahaan.

Ref: BMP EKMA4312 – Ekonomi Manajerial/Modul 3

Anda mungkin juga menyukai