Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FAHRI NUR SETYANTO

NIM : 044131594

TUGAS 1 MATA KULIAH EKONOMI MANAJERIAL

1. Besarnya biaya yang dikeluarkan suatu perusahaan di dalam memproduksi suatu produk sangat
penting, karena menentukan apakah perusahaan tersebut efisien atau tidak, juga akan sangat
mempengaruhi besarnya laba (keuntungan atau profit) yang akan diperoleh perusahaan
tersebut. Perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang maksimal pada saat pendapatan
marjinal sama dengan biaya marjinal. Apabila pendapatan marjinal sama dengan 2 dan biaya
marjinal sama dengan 1 maka perusahaan dapat menambah keuntungan dengan menambah
produk. Fungsi biaya marjinal adalah fungsi naik dengan kenaikan yang meningkat. Apabila biaya
marjinal sama dengan 3, produk terakhir ini membuat perusahaan rugi. Dengan mengurangi
produk, kerugian yang disebabkan oleh produk terakhir ini akan hilang sehingga meningkatkan
keuntungan.
Apabila pendapatan marjinal lebih tinggi dibanding biaya marjinal, perusahaan dapat
keuntungan dengan Sebaliknya, apabila marjinal kurang perusahaan dapat keuntungan dengan
menambah menambah produk. pendapatan dari biaya marjinal, meningkatkan mengurangi
produk. Jadi, keuntungan maksimal akan tercapai pada saat tambahan pendapatan produk
terakhir sama dengan biaya marjinalnya.
Kondisi keuntungan maksimum dievaluasi pada produk terakhir, yaitu dengan membandingkan
pendapatan marjinal dan biaya marjinal produk terakhir. Prinsip ini berlaku umum, misalnya
untuk menentukan berapa jam perusahaan mempekerjakan tenaga kerjanya dalam sehari.
Perusahaan akan menyewa tenaga kerja hingga nilai produk marjinalnya sama dengan kenaikan
tingkat upah yang ada. Prinsip membandingkan pendapatan marjinal dan biaya marjinal produk
terakhir ini disebut prinsip marginalisme atau MC MR. Prinsip ini menjadi prinsip utama dalam
ilmu ekonomi yang sering digunakan dalam ekonomi manajerial. Prinsip MC MR ini
menghasilkan keuntungan maksimal atau kerugian minimal. Apabila prinsip MC = MR
diaplikasikan pada fungsi yang mempunyai nilai maksimum akan menghasilkan nilai maksimum.
MR atau marginal Revenue merupakan tingkat perubahan pendapatan total yang berhubungan
dengan jumlah produk terjual. MC atau Marginal cost merupakan tingka perubahan biaya total
seiring degan berubahnya tingkat quantitas. Dalam konsep laba maksimum tentu jumlah total
pendapatan dalam MR harus sama dengan MC (marginal cost).
Kurva MR dan MC merupakan turunan dari dari total cost dan total revenue sehingga apabila
kedua nilai tersebut sama maka laba akan maksimum.
MR > MC pada keadaan ini nilai marginal
Revenue lebih besar dari nilai marginal cost sehingga untuk menghasilkan laba maksimum
(memenuhi konsep MR-MC) maka produsen haru meningkatkan jumlah output.
Sedangkan X MR<MC merupakan keadaan dari marginal cost sehingga sebaliknya yaitu Marginal
revenue lebih kecil untuk memaksimalkan profit produsen harus mengurangi jumlah output
untuk mencapai MR=MC
SUMBER BMP MODUL EKMA4312 HAL. 1.22-1.31
2. Konsep Elastisitas digunakan untuk mengukur sampai dimana besamya respon atau kepekaan
variabel terikat jika terjadi perubahan pada variabel bebas tertentu. Besar kecilnya kepekaan
tersebut dapat dilihat dari besarnya angka koefisien elastisitas atau indeks elastisitas. Elastisitas
dalam pengertian ekonomi berarti kepekaan permintaan dan penawaran barang atau jasa
dipasar yang terjadi akibat dari perubahan harga.

Elastisitas permintaan adalah tingkat kepekaan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan
harga. Koefisien elastisitas permintaan adalah suatu angka yang menunjukan atau menggambarkan
sampai seberapa besar perubahan jumlah barang yang diminta apabila dibandingkan dengan
perubahan harga. Elastisitas Harga Permintaan Digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan
jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.

Faktor-faktor yg mempengaruhi Ep

1. Tingkat kemampuan barang lain untuk menggantikan barang bersangkutan atau substitusi

2. Pentingnya bagi kehidupan

3. Persentasi pendapatan yg akan dibelanjakan untuk membeli barang tsb.

4. Jangka waktu permintaan atas suatu barang

Permintaan yang elastis memiliki ciri nilai persentasi elastisitas yang lebih besar dari 1 (Ed>1) maka
masyarakat atau konsumen peka terhadap perubahan harga sehingga apabila haarga barang turun
maka permintaan naik, apabila harga barang naik maka permintaan turun. Hal ini terjadi karena jenis
barang yang masuk kategori elastis umumnya merupakan barang yang memiliki subtitusi atau
pengganti. Contoh barang elektronik.

Permintaan Inelastis ditandai dengan nilai persentasi elastisitas yang kurang dari 1 (ed<1) maka
masyarakat atau konsumen tidak peka terhadap perubahan harga sehingga baik harag turun atau
naik masyarakat akan tetap membeli produk tersebut. Contoh produk yang bersifat inelastis seperti
kebutuhan pangan rumah tangga seperti beras. Meski harga beras naik masyarakat akan tetap
membelinya.

Sebuah perusahaan harus mengetahui derajat kepekaan fungsi permintaan terhadap perubahan dari
variabel-variabel yang memengaruhinya. Salah satu ukuran derajat kepekaan yang paling sering
digunakan dalam analisis permintaan adalah elastisitas. Elastisitas adalah persentase perubahan
kuantitas yang diminta sebagai akibat dari perubahan nilai salah satu variabel yang menentukan
permintaan sebesar 1 persen.

Hubungan langsung antara harga suatu barang dengan kuantitas barang lainnya yang dibeli terjadi
untuk semua produk yang bisa saling menggantikan (substitutif). Untuk barang-barang yang sifatnya
saling menggantikan tersebut, kenaikan harga suatu produk akan menaikkan permintaan akan
produk yang lain. Sementara itu, hubungan antarbarang yang saling melengkapi (komplementer),
seperti antara kamera dengan film atau tape recorder dengan kaset atau pulpen dengan tinta,
menunjukkan suatu hubungan yang sangat berbeda. Untuk barang-barang tersebut, kenaikan harga
suatu produk akan menurunkan permintaan akan produk yang lain.

Konsep elastisitas (harga) silang ini digunakan untuk melihat derajat kepekaan dari permintaan akan
suatu produk terhadap perubahan harga produk lainnya. Elastisitas silang (titik) ditunjukkan oleh
persamaan berikut ini:

Elastisitas silang=e

ΔΩ, Ρ AP, Q,
[pers. 2.1]

X dan Y adalah dua barang yang berbeda. Elastisitas silang (busur) diperoleh dengan cara yang sama
seperti yang sudah dijelaskan untuk elastisitas harga dan pendapatan di muka.

Elastisitas silang untuk barang-barang yang substitutif adalah positif karena harga suatu barang dan
permintaan akan barang lainnya bergerak dengan arah yang sama. Sedangkan elastisitas silang
untuk barang-barang yang komplementer adalah negatif karena harga dan kuantitas bergerak
dengan arah yang berlawanan. Akhirnya,elastisitas silang sama dengan nol untuk barang-barang
yang tidak berhubungan, artinya perubahan harga suatu barang tidak mempunyai pengaruh
terhadap permintaan akan barang lainnya.

SUMBER BMP MODUL EKMA4312 HAL. 2.30-2.36

3. HASIL HITUNGAN

Jam            Q         MPL    P          VMPL W     Profit (VMPL-W)

1                0,41     0,41     100      41        24        17

2                0,73     0,32     100      32         24       8

3                1,00     0,27     100      27        24        3

4                1,24     0,24     100      24        24        0

5                1,25     0,01     100      1          24        -23

Pada jam ke 4 keuntungan maksimal terjadi yaitu pada saat VMPL = W. W adalahwages(upah)
pekerja. Artinya akan berada pada titik terbaik saat jumlah upah sesuaidengan jumlah harga ouput
per pekerja. Yaitu pada jam ke 4 saat VMPL = 24 dan W =24.

Anda mungkin juga menyukai