Anda di halaman 1dari 3

DISKUSI 2 EKONOMI MANAJERIAL 29

Nama: Tri Dharma Nur Patria


NIM: 041149165
UPBJJ: Bogor

Selamat malam, salam sejahtera untuk Tutor Mata Kuliah Ekonomi


Manajerial dan rekan - rekan mahasiswa lainnya.

Saya akan mencoba menanggapi diskusi kali ini.

Topik:
1. Jelaskan tentang konsep Law of diminishing return yang ada kaitanya
dengan utility konsumen dan seperti apa contohnya!
2. Jelaskan perbedaan apa yang membedakan produk yang bersifat
elastisitas elastisitas dengan produk inelastisitas. Jika terdapat dua
produk yang saling bersubtitusi, kemudian bagaimana elastistas
silangnya !

Tanggapan:
1. The law of diminishing returns atau hukum kenaikan hasil yang
berkurang menyatakan bahwa jika jumlah penggunaan satu input
variabel meningkat sementara jumlah penggunaan faktor-faktor produksi
lainnya tidak berubah maka pada mulanya kenaikan penggunaan input
tersebut akanmenyebabkan kenaikan output, tetapi kemudian tambahan
output tersebut semakin menurun (berkurang) bahkan negatif setelah
melewati titik tertentu. Dengan kata lain, hukum ini menyatakan bahwa
MP (Marginal Product) dari faktor produksi variabel akhirnya akan
menurun, jika input tersebut dikombinasikan dengan satu input lainnya
atau lebih yang jumlahnya tetap.

Hukum kenaikan hasil yang berkurang ini bukanlah hukum yang bisa
diturunkan secara deduktif. Hukum ini merupakan generalisasi dari suatu
hubungan empiris yang telah diamati dengan seksama dalam setiap
sistem produksi. Dasar dari hubungan ini secara gampang ditunjukkan
oleh input tenaga kerja dalam suatu proses produksi di mana jumlah
modal yang digunakan adalah tetap.

Sebagai contoh sebuah pabrik yang merakit bagian-bagian mesin untuk


memproduksi mobil. Jika seorang pekerja ditugaskan untuk merakit
sebuah mobil maka pekerja itu harus melakukan semua kegiatan yang
diperlukan untuk membuat mobil tersebut. Output dari kombinasi
penggunaan tenaga kerja dan modal seperti itu tampaknya akan sangat
kecil. Namun demikian, jika ada tambahan pekerja ke dalam kegiatan
perakitan tersebut, dengan menganggap input modal tetap maka output
bisa ditingkatkan dengan cepat. Intensitas penggunaan sumber daya
modal meningkat dengan adanya tambahan input tenaga kerja tersebut
dan kombinasi input menjadi lebih efisien.

2. Sebuah perusahaan harus mengetahui derajat kepekaan fungsi


permintaan terhadap perubahan dari variabel-variabel yang
mempengaruhinya. Salah satu ukuran derajat kepekaan yang paling
sering digunakan dalam analisis permintaan adalah elastisitas. Elastisitas
adalah persentase perubahan kuantitas yang diminta sebagai akibat dari
perubahan nilai salah satu variabel yang menentukan permintaan
sebesar 1 persen.

Jika permintaan bersifat elastis (yakni | ep | > 1), yang menunjukkan


persentase perubahan kuantitas lebih besar daripada persentase
perubahan harga produk maka suatu persentase kenaikan harga akan
menyebabkan persentase penurunan kuantitas lebih besar dan akhirnya
menurunkan pendapatan total (total revenue/TR). Jadi, jika permintaan
bersifat elastis, suatu kenaikan harga akan menurunkan TR dan
penurunan harga akan menaikkan TR.

Permintaan bersifat elastisitas uniter (unitary elasticity), yaitu suatu


keadaan yang menunjukkan persentase perubahan kuantitas dibagi
dengan persentase perubahan harga produk sama dengan | ep | = 1, hal
ini berarti bahwa pengaruh perubahan harga secara tepat ditutup oleh
perubahan kuantitas yang diminta sehingga TR (harga produk dikalikan
kuantitas) tidak berubah.

permintaan bersifat inelastis atau | ep | < 1, suatu kenaikan harga


produk akan menyebabkan penurunan kuantitas yang diminta lebih kecil
daripada perubahan harga produk tersebut maka TR akan naik.

Hubungan-hubungan tersebut diringkas sebagai berikut:


a. Permintaan elastis | ep| > 1 ➔TR turun jika harga naik; TR naik jika
harga turun.
b. Permintaan elastis uniter | ep| = 1 ➔TR tidak terpengaruh oleh
perubahan harga.
c. Permintaan inelastis | ep| < 1 ➔TR naik jika harga naik; TR turun jika
harga turun.

Elastisitas Silang
Hubungan langsung antara harga suatu barang dengan kuantitas barang
lainnya yang dibeli terjadi untuk semua produk yang bisa saling
menggantikan (substitutif). Untuk barang-barang yang sifatnya saling
menggantikan tersebut, kenaikan harga suatu produk akan menaikkan
permintaan akan produk yang lain.

Sementara itu, hubungan antarbarang yang saling melengkapi


(komplementer), seperti antara kamera dengan film atau tape recorder
dengan kaset atau pulpen dengan tinta, menunjukkan suatu hubungan
yang sangat berbeda. Untuk barang-barang tersebut, kenaikan harga
suatu produk akan menurunkan permintaan akan produk yang lain.

Konsep elastisitas (harga) silang ini digunakan untuk melihat derajat


kepekaan dari permintaan akan suatu produk terhadap perubahan harga
produk lainnya. Elastisitas silang (titik) ditunjukkan oleh persamaan
berikut ini:

X dan Y adalah dua barang yang berbeda. Elastisitas silang (busur)


diperoleh dengan cara yang sama seperti yang sudah dijelaskan untuk
elastisitas harga dan pendapatan di muka.

Elastisitas silang untuk barang-barang yang substitutif adalah positif


karena harga suatu barang dan permintaan akan barang lainnya
bergerak dengan arah yang sama. Sedangkan elastisitas silang untuk
barang-barang yang komplementer adalah negatif karena harga dan
kuantitas bergerak dengan arah yang berlawanan. Akhirnya, elastisitas
silang sama dengan nol untuk barang-barang yang tidak berhubungan,
artinya perubahan harga suatu barang tidak mempunyai pengaruh
terhadap permintaan akan barang lainnya.

Demikian tanggapan dari saya, atas kesempatan yang diberikan saya


ucapkan terima kasih.

*Sumber:
- BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial, Modul 2 halaman 88, 93, 95

Anda mungkin juga menyukai