58
Topik:
Jelaskan riw ayat awal perburuhan di Indo nesia, gunaka n BMP Hubungan
industria l sebagai referensi uta ma anda.
Tanggapan:
Pada masa Belanda menjajah Indonesia pada abad 18, Para buruh atau
budak digunakan oleh Belanda untuk memeliha ra kebun cengkih dan pala.
Pada masa penjajahan Inggris , Raffles sebenarnya adalah seorang yang anti
te rhadap perbudakan. Na mun karena Raffles harus meninggalkan Indonesia,
maka Indonesia kembali diserahkan ke Belanda dan berlanjutlah perbudakan
te rsebut diInd onesia.
Perbudakan te rbesar te rjadi pada masa kerja rodi, baik rodi umum (tidak
setiap hari) maupun khusus (untuk pekerjaan sehari-hari) atau rodi
gubernermen (untuk keperlua n gubernur dan pegawa inya), perorangan
(untuk kepentingan para kepala dan pembesar Indonesia), dan rodi desa
(untuk keperluan desa).
1. Zaman Perbudakan
Pada zaman perbudakan, orang bekerja di bawa h pimpinan orang lain,
tidak mempunyai hak apapun, tidak terkecuali hak ata s hidupnya. Mereka
hanya miliki kew ajiban menuruti semua perintah, petunjuk, dan peraturan
yang berasal dari pihak pemilik budak. Pada zaman ini terd apat kebiasaan
perdagangan budak belian. Keadaan ini te rus berlangsung bahkan semakin
parah sampai meletusnya Perang Budak pada tahun 1861. Para budak diberi
fasilitas berupa pondokan dan makan. Na mun, fasilitas tersebut bukan
merupakan kewajiban bagi pemilik budak, melainkan kebijaksanaan yang
timbul dari “ke luhuran budi”. Pemeliharaan para budak buka n kewajiban
pemilik buda k, karena baik sosiologis maupun yuridis tidak ada aturan yang
meneta pkan demikian.
2. Zaman Rodi
Pada kerajaan di Jawa , rodi dilakukan untuk kepentingan raja dan anggota
keluarganya, para pembe sar, para kepala dan pegawa i lainnya, serta
kepentingan umum seperti pembuatan dan pemeliharaan jalan, jembatan,
dan sebagainya. Pelaksanaan kerja rodi yang paling besar te rjadi pada masa
pemerintahan Hindia Belanda di baw ah kepemimpinan Gubernur Daedels,
yakni antara tahun 1808–1811, zaman pembuatan jalan dari Anyer sampai
Panarukan. Kompeni pandai menggunakan rodi itu untuk kepentingan
sendiri. Kerja rodi digunakan untuk segala macam keperluan, seperti
mendirikan benteng, pabrik, jalan, dan sebagainya. Rodi dilakukan tanpa
bayaran dan dimintakan untuk memenuhi segala keperluan dari gubernur
dan keperlua n pegawai-pegawainya. Di sini terliha t beratnya rodi itu
melebihi perbudakan. Dalam pemeliha raan budak berupa perumahan,
sanda ng, dan pangan menjadi tanggungan pemilik budak, sedangkan dalam
rodi pemeliha raan para pekerja dipikul oleh mereka itu sendiri. Proses
te rhapusnya rodi itu juga memakan w aktu yang lama, yaitu sejak tanggal 1
Fe brua ri 1938.
3. Zaman Punale Sanksi
Zaman ini dita nda i dengan pemberian kepada pengusaha suatu kekuasaan
te rhadap buruhnya yang dapat menimbulkan perlakuan tidak baik dan
keadaan perburuhan yang buruk. Pokok perjuangan dalam hukum
perburuhan baik yang dilakukan oleh pihak resmi maupun pihak tidak resmi,
hanya meliputi usaha membebaskan buruh dari keka ngan pihak majikan
yang tidak w ajar, yaitu membebaskan manusia Indonesia dari perbudakan;
membebaskan dari rodi atau kerja paksa; dan membebaskan (buruh) dari
punale sanksi.Pada masa punale sanksi, kedudukan buruh sudah diakui
sebagai tenaga kerja yang berhak menerima upah ata u imba lan kerja
(meskipun masih dalam ta raf yang minim). Pada tanggal 1 Janua ri 1942
punale sanksi lenyap dari dunia perburuhan di Indonesia.