57
Selamat malam, salam sejahtera untuk Tutor Mata Kuliah Hukum Bisnis dan
rekan - rekan mahasiswa lainnya.
Topik:
Salam Jum pa, saudara mahasiswa. Mari kita berdiskusi bersama dalam inisiasi
4. Hukum Perseroan Terbatas.
Jelaskan tentan g beberapa hal berikut ini :
1. Penggabungan (Merger)
2. Peleburan (Konsolidasi)
3. Pengam bilalihan (Akusisi)
Tanggapan:
Perjalanan hidup suatu perusahaan yang berbentuk PT tergantung pada
keuntungan yang diperolehnya. Semakin besar keuntungan yang diperoleh
suatu PT, maka akan semakin besar pula harapan perusahaan tersebut tetap
eksis dan mempertahankan usahanya. Sebaliknya apabila suatu PT tidak dapat
mem peroleh keuntungan yan g memadai, maka akan menjadi tidak relevan lagi
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Namun dem ikian ada
beberapa alternatif untuk mem pertahankan keh idupan PT yang bersan gkutan,
yaitu dengan jalan pen ggabun gan, peleburan dan pengam bilalihan.
1. Penggabungan (merger)
Penggabungan adalah penyatuan dua PT atau lebih dengan cara tetap
mem pertahankan berdirinya salah satu PT sebagai PT yang menerim a
penggabungan dan mem bu barkan PT-PT yang lainnya. Secara teoritis merger
dapat dibedakan antara merger horizontal dan merger vertikal. Merger
horizontal adalah penggabungan dari dua PT atau lebih uang memproduksi
hasil yang sama atau sejenis dan menjual pada daerah yang sama. Merger
vertikal adalah pen ggabungan dua PT atau lebih yang mempunyai hubungan
bertingkat yaitu antara PT yang memproduksi barang dengan PT yang
memasarkan barang.
Lan gkah-langkah yang harus ditempuh oleh Direksi dari PT yang akan
bergabung adalah:
a. menyusun rancan gan penggabungan yang berisi sekurang-kuran gnya:
1) nama perseroan yan g akan melakukan penggabungan;
2) alasan serta penjelasan masing-masing Direksi perseroan yang akan
melakukan penggabungan;
3) tata cara konversi saham dari masing-masing perseroan yang melakukan
pen ggabun gan terhadap saham perseroan hasil penggabungan:
(a) dalam tata cara konversi saham selain perbandingan penukaran
saham termasuk juga penentuan jumlah pembayaran uang kepada
para pemegan g saham dari perseroan yang men ggabungkan diri.
(b) pem bayaran uang kepada para pemegan g saham dari perseroan
yan g menggabungkan diri adalah merupakan ganti rugi kepada
para pemegan g saham yang tidak menghendaki penggabungan
tersebut.
(c) dalam hal dilakukan pembayaran kepada para pemegan g saham
tersebut dengan uang, agar diperh itungkan harga sahamnya
menurut nilai yang wajar.
4) rancangan perubahan Anggaran Dasar perseroan hasil penggabungan
apabila ada;
5) secara dan perhitungan laba rugi yang meliputi tiga tahun buku terakhir
dari semua perseroan yan g akan melakukan penggabungan; dan
6) hal-hal lain yang perlu diketahui oleh pemegang sah am masing-masing
perseroan.
b. men gumumkan dalam du a surat kabar harian tentang rencana
penggabungan dalam tenggan g waktu 14 hari sebelum panggilan RUPS;
c. melakukan pemanggilan RU PS den gan surat tercatat paling lambat 14 hari
sebelum RU PS diadakan;
d. menyelenggarakan RUPS dengan syarat harus dihadiri 3/4 bagian dari
jumlah seluruh saham den gan hak suara yang sah ;
e. jika penggabungan disetujui RUPS, maka mengadakan perubahan Anggaran
Dasar;
f. mendaftarkan hasil pen ggabungan dalam sesuai dengan ketentuan UU
Wajib Daftar Perusahaan;
g. men gajukan permohonan ke kantor Percetakan Negara untuk
mengumumkan perubahan Anggaran Dasar PT hasil penggabungan.
2. Peleburan (konsolidasi)
Peleburan adalah penggabungan dari dua PT atau lebih den gan cara
mendirikan suatu PT baru dan selanjutnya membubarkan PT-PT yan g
bergabung tadi. Lan gkah-langkah yang harus ditempuh oleh Direksi dari PT
yang akan meleburkan diri adalah:
a. menyusun rancan gan penggabungan yang berisi sekurang-kuran gnya:
1) nama perseroan yan g akan melakukan peleburan;
2) alasan serta penjelasan masing-masing Direksi perseroan yang akan
melakukan peleburan;
3) tata cara konversi saham dari masing-masing perseroan yang melakukan
peleburan terhadap saham perseroan baru:
(a) dalam tata cara konversi saham selain perbandin gan penukaran
saham termasuk juga penentuan jumlah pem bayaran uang kepada
para pemegang saham dari perseroan yan g meleburkan diri;
(b) pembayaran uang kepada para pemegang saham dari perseroan
yang meleburkan diri adalah merupakan ganti rugi kepada para
pemegang saham yan g tidak menghen daki peleburan tersebut;
(c) dalam hal dilakukan pem bayaran kepada para pemegang saham
tersebut dengan uang, agar diperhitungkan harga sahamnya menurut
nilai yang wajar.
4) rancangan Akta Pendirian perseroan baru hasil peleburan;
5) neraca dan perhitungan laba ru gi yang meliputi tiga tahun buku terakhir
dari semua perseroan yan g akan melakukan peleburan; dan
6) hal-hal lain yang perlu diketahui oleh pemegang sah am masing-masing
perseroan.
b. men gumumkan dalam du a surat kabar harian tentang rencana
penggabungan dalam tenggan g waktu 14 hari sebelum panggilan RUPS;
c. melakukan pemanggilan RU PS den gan surat tercatat paling lambat 14 hari
sebelum RU PS diadakan;
d. menyelenggarakan RUPS dengan syarat harus dihadiri 3/4 bagian dari
jumlah seluruh saham den gan hak suara yang sah ;
e. jika rencana peleburan disetujui RUPS, maka membuat Akta Pendirian PT
baru hasil peleburan;
f. mengajukan permohonan pengesahan PT baru kepada Menteri Kehakiman
untuk mendapatkan pengesahan sebagai badan hukum;
g. men daftarkan Akta Pendirian yang su dah men dapatkan pengesahan dari
Menteri Kehakiman sesuai dengan ketentuan UU Wajib Daftar Perusahaan;
h. mengajukan permohonan ke kantor Percetakan Negara untuk
mengumumkan Akta Pendirian PT baru.
3. Pengambilalihan (akuisisi)
Pengambilalihan adalah pengam bilalihan suatu PT oleh PT yang lain, baik
secara keseluruhan maupun hanya sebagian saja. Pengambilalihan PT dapat
dilakukan oleh badan hukum atau orang perorangan . Sesuai dengan ketentuan
Pasal 7 UUPT, pengam bilalihan dapat dilakukan untuk seluruh atau sebagian
besar saham yang dapat mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap
perseroan tersebut.
Apabila pen gambilalihan dilakukan oleh badan hukum berupa perseroan (PT),
berlaku ketentuan sebagai berikut.
a. Rencana pen gambilalihan dituangkan dalam rancangan pen gambilalihan
yang disusun oleh Direksi perseroan yang akan mengambil alih dan yang
akan diambil alih, yang memuat sekurang-kurangnya:
1) nama perseroan yan g mengambil alih dan yang diam bil alih; dan
2) alasan serta penjelasan Direksi masing-masing perseroan mengenai
persyaratan serta tata cara pengambilalihan saham perseroan yan g
diambil alih.
b. Pengambilalihan dilakukan dengan persetujuan RUPS masin g-masin g atas
rancangan pengambilalihan yang diajukan oleh Direksi masing-masing
perseroan.
Dalam hal pengam bilalihan dilakukan oleh badan hukum yan g bukan
perseroan, maka berlaku ketentuan sebagai berikut.
a. Rencana pen gambilalihan dituangkan dalam rancangan pen gambilalihan
yang disusun oleh Direksi perseroan yang akan diambil alih dan Badan
Pengurus badan yang bukan perseroan yan g akan mengambil alih yang
memuat sekurang-kurangnya:
(1) nama perseroan yang akan diam bil alih dan nama badan hukum yang
bukan perseroan yan g akan mengambil alih; dan
(2) alasan serta penjelasan Direksi perseroan yan g akan diambil alih dan
badan hukum yang bukan persyaratan serta tata cara pengambilalihan
saham perseroan yan g diambil alih .
b. Pengambilalihan dilakukan dengan persetujuan RUPS perseroan yang
diambil alih dan persetujuan Anggota atau Badan Pengurus dari badan
hukum yan g bukan perseroan yang mengambil alih.