Anda di halaman 1dari 7

DISKUSI 7 PENGANTAR EKONOMI MAKRO.

13

Nama: Tri Dharma Nur Patria


NIM: 041149165
UPBJJ: Bogor
Tutor: Susilawati, S.E., M.M.

Selamat malam, salam sejahtera untuk Tutor Mata Kuliah Pengantar


Ekonomi Makro dan rekan - rekan mahasiswa lainnya.

Saya akan mencoba menanggapi diskusi kali ini.

Topik:
Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi dan apa indikator yang
digunakan untuk mengukurnya?

Tanggapan:
Berikut ini adalah uraian mengenai pertumbuhan ekonomi dan apa
indikator yang digunakan untuk mengukurnya.

PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai: perkembangan kegiatan


perekonomian yang menyebabkan bertambahnya barang dan jasa yang
diproduksi dalam masyarakat. Dr. Simon Kuznets, Seorang ekonom peraih
Nobel ekonomi tahun 1971 mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi
adalah kenaikan kapasitas suatu negara dalam rangka menyediakan
berbagai barang ekonomi kepada para penduduknya dalam jangka panjang.
Dari kedua definisi tersebut dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi
merupakan masalah makroekonomi dalam jangka panjang, dimana
peningkatan kemampuan suatu negara dalam menghasilkan barang dan jasa
terlihat dalam satu periode ke periode lainnya. Penyebab meningkatnya
kemampuan ini adalah faktor produksi yang selalu bertambah baik secara
jumlah maupun kualitas. Akan tetapi peningkatan kemampuan ini biasanya
tidak selalu dibarengi dengan pertambahan jumlah produksi barang dan jasa
yang sama besarnya. Studi yang dilakukan World Bank pada tahun 1974
menunjukkan bahwa peningkatan PDB per kapita tidak menjamin
peningkatan signifikan pada indikator pembangunan seperti nutrisi,
kesehatan, dan pendidikan. Hal ini terjadi karena keuntungan yang diperoleh
dari peningkatan PDB hanya “menetes” kepada sebagian kecil populasi saja.

A. FAKTOR –FAKTOR YANG MENENTUKAN PERTUMBUHAN EKONOMI


Terdapat beberapa faktor yang menentukan dalam pertumbuhan ekonomi
suatu negara yaitu:

1. Tanah dan Kekayaan Alam


Kekayaan alam suatu negara meliputi luas tanah dan kesuburannya,
iklim dan cuaca, jumlah dan jenis hasil hutan, hasil laut serta jumlah dan
jenis bahan tambang yang ada. Adanya kekayaan alam membantu
mempermudah usaha mengembangkan perekonomian suatu negara.

Gambar Hutan Lebat

Gambar Hutan yang telah Rusak


2. Jumlah dan Mutu dari Penduduk dan Tenaga Kerja
Pertambahan jumlah penduduk yang disertai dengan peningkatan mutu
dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Pertambahan jumlah penduduk akan memperbesar jumlah tenaga kerja,
sehingga memungkinkan untuk menambah jumlah produksi. Selain itu
dengan adanya pendidikan, latihan dan keterampilan yang meningkat akan
menambah produktivitas. Akibat lain dari perkembangan penduduk adalah
makin luasnya pasar dari barang-barang yang dihasilkan sektor industri.

3. Barang-barang Modal dan Tingkat Teknologi


Bertambahnya barang-barang modal yang disertai dengan perkembangan
tingkat teknologi mempunyai arti penting dalam mempertinggi keefisienan
pertumbuhan ekonomi. Terdapat beberapa efek positif yang ditimbulkan
oleh kemajuan teknologi dalam pertumbuhan ekonomi, yaitu:
a) Kemajuan teknologi mempertinggi efisiensi kegiatan produksi barang,
karena dapat menurunkan biaya produksi dan meninggikan jumlah produksi,
dan b) Kemajuan teknologi menimbulkan penemuan barang baru yang
belum pernah diproduksi sebelumnya, sehingga dapat menambah barang
dan jasa yang digunakan oleh masyarakat. Kemajuan teknologi dapat
mempertinggi mutu barang yang diproduksi tanpa disertai peningkatan
harga.

4. Sistem Sosial dan Sikap Masyarakat


Sistem sosial dan sikap masyarakat mempunyai peranan penting dalam
mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Perombakan dalam sistem sosial yang
modern dengan menghapuskan sistem feodal merupakan langkah yang
perlu dilakukan. Selain itu perlu juga diciptakan perubahan dalam sikap
masyarakat agar bersedia untuk bekerja keras dan mengembangkan
kegiatan-kegiatan dalam rangka mengembangkan usaha untuk
meningkatkan pendapatan dan keuntungan yang lebih banyak. Hal ini dapat
dicapai dengan memperluas fasilitas pendidikan dan peningkatan taraf
pendidikan bagi masyarakat.

B. PENGHITUNGAN TINGKAT PERTUMBUHAN


Tingkat pertumbuhan ekonomi dinyatakan sebagai persentase perubahan
tahunan dari PDB riil. Untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi,
digunakan formula:

Tingkat Pertumbuhan PDB riil= (PDB riil)t – (PDB riil)t-1 x 100%


(PDB riil)t-1

Contoh: Jika PDB riil Indonesia tahun 2006 sebesar Rp 110 triliun dan
Rp 100 triliun pada tahun 2005 maka tingkat pertumbuhan ekonominya
adalah:
Pertumbuhan PDB riil= (PDB riil)2006 – (PDB riil)2005 x 100%
(PDB riil)2005

Pertumbuhan PDB riil= 110 triliun – 100 triliun x 100%


100 triliun

Pertumbuhan PDB riil= 10%

Tingkat pertumbuhan PDB riil menyatakan seberapa cepat perekonomian


berkembang secara keseluruhan. Pengukurannya dapat memberikan
informasi tentang perubahan kekuatan perekonomian suatu negara
dibandingkan negara lainnya. Namun, tidak memberikan informasi
perubahan standar hidup. Standar hidup tergantung dari PDB riil per kapita
yang didapatkan dengan membagi PDB riil dengan jumlah populasi. Jadi,
kontribusi perubahan PDB riil terhadap perubahan standar hidup tergantung
pada tingkat pertumbuhan PDB riil per kapita.

Misalnya, ketika PDB riil sebesar Rp 110 triliun pada tahun 2006, populasi
sebesar 200 juta orang. Maka PDB riil per kapita adalah Rp 110 triliun dibagi
200 juta yaitu sebesar Rp 550 ribu. Jika pada tahun sebelumnya (2005)
jumlah PDB riil sebesar Rp 100 triliun dengan populasi sebanyak 198 juta
orang maka PDB riil per kapita pada tahun 2005 sebesar Rp 505,000. Dari
kedua PDB riil per kapita tersebut bisa didapatkan tingkat pertumbuhan PDB
riil per kapitanya.

Pertumbuhan PDB riil per kapita = PDB per kapita2006 – PDB per kapita2005 x 100%
PDB per kapita2005

Pertumbuhan PDB riil per kapita = 550 ribu – 505 ribu x 100%
505 ribu

Pertumbuhan PDB riil per kapita= 8,9%

Pertumbuhan tingkat PDB riil per kapita juga dapat dihitung dengan
mengurangi tingkat pertumbuhan PDB riil dengan tingkat pertumbuhan
populasi. Tingkat pertumbuhan PDB riil sebesar 10 persen sedangkan tingkat
pertumbuhan populasi dari 198 juta menjadi 200 juta sebesar 1 persen.
Tingkat pertumbuhan PDB riil per kapita didapatkan sebesar 9 persen.

PDB riil per kapita hanya tumbuh jika pertumbuhan PDB riil-nya melebihi
pertumbuhan populasi. Jika pertumbuhan populasi melebihi pertumbuhan
PDB riil maka PDB riil per kapita akan menurun.
C. SUMBER-SUMBER PERTUMBUHAN EKONOMI
Karena PDB riil tumbuh ketika terjadi pertumbuhan kuantitas faktor
produksi, atau ketika terjadi kemajuan teknologi yang berdampak pada
peningkatan produktivitas faktor produksi, maka pemahaman terhadap
faktor-faktor penentu tingkat pertumbuhan dari faktor produksi dan tingkat
pertumbuhan produktivitas merupakan hal yang perlu diperdalam terlebih
dahulu agar dapat memahami sumber-sumber yang menentukan tingkat
pertumbuhan PDB riil.

1. Kuantitas Faktor Produksi (Jumlah Jam Kerja (aggregate hours))


Jumlah jam kerja adalah waktu yang diperlukan seseorang untuk
berproduksi selama satu tahun, yang dapat dihitung dengan mengalikan
jumlah orang yang bekerja dengan rata-rata jam kerja tiap individu; dan
jumlah orang yang bekerja akan sama dengan populasi usia kerja dikalikan
dengan rasio pekerja terhadap populasi (employment-to-population ratio).
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perubahan jumlah
jam kerja dipengaruhi oleh:
a. Pertumbuhan populasi usia kerja.
b. Perubahan rasio pekerja terhadap populasi.
c. Perubahan rata-rata jam kerja tiap pekerja.

2. Produktivitas Tenaga Kerja


Produktivitas tenaga kerja adalah kuantitas PDB riil yang diproduksi oleh
seorang pekerja dalam tiap satu jam kerja. Didapatkan dengan membagi
PDB riil dengan jumlah jam kerja. Contoh: PDB riil sebesar Rp 100 triliun
dan jumlah jam kerja sebesar 20 miliar maka produktivitas tenaga kerjanya
sebesar Rp 5.000. Ketika produktivitas tenaga kerja meningkat, PDB riil per
kapita meningkat dan berdampak pada peningkatan standar hidup.
Pertumbuhan produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu:
a. Pertumbuhan modal fisik.
b. Pertumbuhan modal manusia.
c. Penguasaan teknologi.

Pertumbuhan modal fisik merupakan hasil dari akumulasi tabungan dan


investasi. Ketika jumlah modal per tenaga kerja meningkat maka
produktivitasnya juga meningkat. Misalnya, melalui pengadaan mesin,
pabrik-pabrik baru, peralatan dan investasi untuk R&D. Investasi ini
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas industri dalam sebuah negara.
Namun, sebuah perspektif lain ditawarkan oleh Lucas yang mengatakan
bahwa kemajuan teknologi dapat diperoleh melalui investasi sumber daya
manusia. Menurutnya, produktivitas sebuah perekonomian ditentukan oleh
besarnya investasi sumber daya manusia di negara tersebut. Program
pendidikan, pelatihan kerja, kursus-kursus dapat meningkatkan
keterampilan pekerja. Dengan tingkat sumber daya manusia yang baik dan
modal fisik melimpah akan menghasilkan outputyang lebih besar.

Teori pertumbuhan ekonomi telah menempatkan teknologi sebagai faktor


endogen. Artinya, pertumbuhan teknologi ditentukan oleh faktor-faktor
internal dalam sebuah perekonomian. Dalam pengertian yang paling
sederhana, kemajuan teknologi terjadi karena ditemukannya cara baru atau
perbaikan atas cara-cara lama dalam melakukan produksi. Romer
menyebutnya dengan “ide” untuk melakukan “sesuatu”. Penjelasan di atas
dapat dirangkum dalam bagan berikut:

INDIKATOR PERTUMBUHAN EKONOMI

Indikator yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah:

1. Indikator pendapatan nasioal riil


Indikator yang pertama ini dipakai diberbagai Negara guna menilai
perkembangan ekonomi yakni perubahan pendapatan nasional riil pada
jangka waktu yang panjang. Pendapatan nasional riil ini menunjukkan
output dengan keseluruhan dari berbagai barang jadi serta jasa suatu
Negara.

Negara bisa dikatakan perekoomiannya tumbuh bila naiknya pendapatan


nasional riil dari periode sebelumnya. Tingkat pertumbuhan ekonomi ini
dihitung mulai dari bertambahnya pendapatan nasional rill yakni produk
nasional bruto riil yang pemberlakuannya dari tahun ke tahun.

2. Indikator pendapatan riil per kapita


Indikator yang kedua ini bisa dipakai guna menilai perkembangan
ekonomi yaitu pendapatan riil per kapita pada jangka waktu panjang.
Ekonomi suatu Negara bisa disebut degan tumbuh bila pendapatan
masyarakat ini menigkat dari waktu ke waktu.
3. Indikator kesejahteraan penduduk
Indikator yang ketiga pun bisa dipakai untuk mengukur perkembangan
ekonomi yakni nilai dari kesejahteraan penduduknya. Terjadinya
peningkatan pada kesejahteraan material ini secara terus menerus serta
berjangka panjang. Hal tersebut bisa ditinjau dari lancarnya distribusi
barang dan juga jasa. Distribusi yang lancar akan menunjukkan bahwa
distribusi pendapatan per kapita di semua wilayah Negara. Peningkatan
kesejahteraan ini dialami dengan merata di seluruh kawasan. Maka
tingkat kesejahteraan ini bisa diukur menggunakan pendapatan riil per
kapita.

4. Indikator tenaga kerja serta pengangguran


Indikator yang terakhir ini bisa dipakai untuk menilai dari pertumbuhan
ekonomi, yakni jumlah tenaga kerja serta tingkat dari pengangguran.
Pengangguran ialah selisih antara angkatan kerja dengan pemakaian
tenaga kerja yang sebenarnya/ riil. Angkatan kerja ialah jumlah tenaga
kerja yang ada di dalam suatu perekonomian di suatu waktu tertentu.
Sebuah Negara bisa disebut sebagai Negara berkembang bila sudah
mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja yang maksimalnya/
berkesempatan kerja penuh bila tingkat dari pengangguran ini kurang
dari 4%.

Demikian tanggapan dari saya, atas kesempatan yang diberikan saya


ucapkan terima kasih.

*Sumber:
- BMP ESPA4110 Pengantar Ekonomi Makro, Modul 7
- https://www.ruangguru.co.id/4-indikator-pertumbuhan-ekonomi-negara/

Anda mungkin juga menyukai