1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan ini diatur dalam pasal 102 ayat (2) undang-undang nomor 1
tahun 1995 yang menyebutkan sebagai berikut.
Rencana penggabungan atau pelaburan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
dituangkan dalam rancangan penggabungan atau peleburan yang memuat sekurang-
kurangnya :
a. Nama badan usaha yang akan melakukan penggabungan atau pelaburan ;
b. Alasan serta penjelasan masing-masing, direksi badan usaha yang akan
melakukan penggabungan atau peleburan dan persyaratan penggabungan atau
peleburan;
c. Tata cara konversi saham dari masing masing badan usaha, yang akan
melakukan engabunan atau pelabuaran ;
d. Rencana perubahan anggaran dasar badan usaha hasil penggabungan
(apabila ada ), yaitu rancangan akta pendirian badan usaha hasil peleburan ;
e. Neraca perhitungan laba rugi yang meliputi tiga than buku terakhir dari
semua badan usaha yang akan melakukan penggabungan atau peleburan .
2. Persetujuan RUPS
4. Pelaksanaan
Dalam hal telah dilaksanakannya proses pendahuluan yang harus dipenuhi,,
penggabungan ini dapat dilakukan dengan tidak mengikuti :
a. Kepentingan badan usaha pemegang saham minoritas, dan karyawan
badan usaha ; dan
b. Kepentingan masyarakat dan persaingan sehat dan melakukan usaha
penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan badan usah ini tidak
mengurangi hak pemegang saham minoritas untuk menjual sahamnya
dengan harga yang wajar .