memperoleh pemberitahuan Menteri Hukum dan Ham jika tidak ada perubahan
terhadap anggaran dasar (Pasal 129 ayat 2)
Paling
lambat
30 hari
Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2000 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan pasal 2 yang menjadi objek atas bea perolehan hak atas tanah dan bangunan adalah
perolehan hak atas tanah dan bangunan dalam hal penggabungan usaha.
Wajib pajak yang melakukan merger dapat menggunakan nilai buku dengan mengajukan
permohonan kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak yang membawahi
Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak pemohon terdaftar paling lama 6 (enam) bulan
setelah tanggal efektif merger atau pemekaran usaha dilakukan.
2) melampirkan daftar isian dan surat pernyataan dalam rangka business purpose test.
Selain mengajukan permohonan wajib pajak juga diwajibkan melunasi utang pajak dari tiap
badan usaha yang terkait dan memenuhi persyaratan tujuan bisnis (Business Purpose Test).
Wajib pajak memenuhi persyaratan tujuan bisnis (Business Purpose Test) apabila:
1) tujuan utama dari merger adalah menciptakan sinergi usaha yang kuat dan
memperkuat struktur permodalan serta tidak dilakukan untuk penghindaran pajak;
2) kegiatan usaha Wajib Pajak yang mengalihkan harta masih berlangsung sampai
dengan tanggal efektif merger;
3) kegiatan usaha Wajib Pajak yang mengalihkan harta sebelum merger terjadi wajib
dilanjutkan oleh Wajib Pajak yang menerima pengalihan harta paling singkat 5
(lima) tahun setelah tanggal efektif merger;
4) kegiatan usaha Wajib Pajak yang menerima harta dalam rangka merger tetap
berlangsung paling singkat 5 (lima) tahun setelah tanggal efektif merger; dan
2
5) harta yang dimiliki oleh Wajib Pajak yang menerima harta setelah terjadinya
merger atau pemekaran usaha tidak dipindahtangankan oleh Wajib Pajak yang
menerima harta paling singkat 2 (dua) tahun setelah tanggal efektif merger. atau
pemekaran usaha.
3
Berdasarkan Pasal 65 ayat 1 dan 67 ayat 1 Peraturan Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal No. 5 Tahun 2013 untuk penggabungan perusahaan diwajibkan
memiliki Izin Prinsip Penggabungan Perusahaan dan perusahaan hasil penggabungan saat
siap melakukan produksi/operasi wajib memiliki Izin Usaha.
5) rekaman risalah Rapat Umum Pemegang Saham dan telah dicatat oleh Notaris,
atau
6) keputusan sirkular yang ditandatangani oleh seluruh pemegang saham dan telah
dicatat oleh notaris, atau
11) Rekapitulasi data proyek sebelum dan sesudah penggabungan perusahaan sesuai
dengan formulir permohonan Izin Prinsip Penggabungan Perusahaan;
12) Permohonan ditandatangani diatas meterai cukup dan disampaikan oleh direksi
4
masing-masing perusahaan sebagai pemohon;
13) Permohonan yang tidak disampaikan secara langsung oleh pemohon harus
dilampiri surat kuasa asli bermeterai cukup;
6) Rekaman Izin Lingkungan untuk perusahaan yang telah memiliki AMDAL dan
UKL-UPL;
9) Persyaratan lain sebagaimana diatur dalam peraturan instansi teknis terkait dan
peraturan daerah setempat;
10) Permohonan ditandatangani oleh pimpinan perusahaan bermeterai cukup dan cap
perusahaan; dan
11) Surat Kuasa asli bermeterai cukup dan cap perusahaan, bila pengurusan tidak
5
dilakukan secara langsung oleh pimpinan perusahaan, menunjukan identitas asli
disertai dengan melampirkan rekaman identitas pemberi dan penerima kuasa;