Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengambilahihan (Akuisisi)
Adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk
mengambil alih baik seluruh ataupun sebagian besar saham perseroan yang dapat
menyebabkan beralihnya pengendalian terhadap perseroan tersebut. Bisa juga disebut
pengambilahihan kepemilikan suatu perusahaan yang mengakibatkan beralihnya
pengendalian terhadap perusahaan.
Akuisisi pada prinsipnya merupakan suatu perjanjian dan seperti halnya perjanjian pada
umumnya maka perjanjian akuisisipun menganut prinsip-prinsip hukum perikatan, yaitu:
1. Perjanjian akuisisi telah lahir sejak tercapainya kesepakatan para pihak yang
membuatnya (pasal 1320 KUHPerdata)
2. Perjanjian akuisisi yang dibuat secara sah tidak dapat ditarik kembali selain dengan
sepakat kedua belah pihak atau karena alas an-alasan yang dinyatakan oleh Undang-
Undang (Pasal 1338 ayat (2) KUHPerdata)
3. Perjanjian akuisis harus dijalankan dengan itikad baik oleh pihak-pihak yang
membuatnya (Pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata)
4. Perjanjian akuisisi tidak hanya mengikat untuk hal-hal yang secara tegas dinyatakan
didalamnya, melainkan juga untuk segala sesuatu yang menurut sifatnya diharuskan
oleh kepatutan, kebiasaan dan Undang-Undang (Pasal 1339 KuhPerdata)
5. Perjanjian akuisisi hanya mengikat pihak-pihak yang membuatnya sehingga pihak
ketiga tidak dapat dirugikan maupun mendapat manfaat darinya, kecuali hal tersebut
telah ditetapkan dalam suatu janji untuk kepentingan pihak ketiga (Pasal 1340 ayat (1)
dan ayat (2) KUHPerdata).

2. Peleburan (Konsolidasi)
Adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perseroan atau lebih untuk meleburkan diri
dengan cara membentuk satu perseroan baru dan masing-masing perseroan yang meleburkan
diri menjadi bubar. Atau proses peleburan dua perusahaan atau lebih untuk menjadi satu
perusahaan baru. Seluruh aktivitas bisnis atau operasional masing-masing perusahaan-
perusahaan yang berkonsolidasi harus berhenti untuk kemudian melebur dalam satu naungan
manajemen dan kepemimpinan.
3. Penggabungan (Merger)
Adalah penggabungan daru dua perusahaan atau lebih dengan cara mempertahanka
berdirinya dalah satu perusahaan dan melikuidasi perusahaan-perusahaan lainnya. Manfaat
penggabungan adalah di antaranya untuk meningkatkan efisiensi dan peningkatan
kemampuan menghasilkan laba, mengembangkan usaha, meningkatkan daya saing
perusahaan/lebih kompetitif
Akuisisi, Konsolidasi dan Merger menjadi trend dalam satu usaha konglomerat yang ingin
memperluas jaringan usahanya terutamakelompok usaha yang ingin berkembang cepat dalam
waktu yang singkat. Sebab dengan metode akuisisi, konsilidasi dan merger ini kelompok
usaha tidak perlu membesarkan suatu perusahaan dan menjadi semakin besar, tetapi cukup
membeli perusahaan yang sudah besar yang sedang berjalan.
Ada 6 hal yang menjadi tujuan pokok akuisis, konsolidasi dan merger yaitu:
1. Memperkuat posisi dan meningkatkan daya asing
2. Memperbesar Pangsa Pasar
3. Memperkuat struktur permodalan
4. Membangun citra baru dan membuang citra lama yang kurang baik
5. Membantu dunia usaha beroperasi secara efektif dan efisien
6. Mengeksploitasi sinergi
Tujuan dan manfaat dilakukannya akuisisi, konsolidasi dan merger adalah dengan harapan
bahwa perusahaan tersebut dapat semakin kokoh, professional, sehat, pengelolaanyya
semakin baik, dapar memperkuat posisi performasi perusahaan, memiliki keunggulan
kompetitif, mempunya kemamppuan untuk bersaing dalam eraglobalisasi, mempunya
permodalan yang kuat serta mampu memenuhi segala ketentuan pemerintah yang berlaku.

Tahap Pelaksanaan Akuisisi, Konsolidasi dan Merger


a. Penandatangan Rancangan akuisisi )perjanjian akuisisi), konsolidasi dan merger yang
telah disetuji oleh RUPS masing-masing perusahaan (pada tahap pertama)
b. Penyerahan saham-saham baru oleh perusahaan pengakuisisi, perusahaan hasil
konsolidasi penerima merger kepada para pemegang saham perusahaan yang
demerger, diakuisisi dan dikonsolidasi sesuai ketentuan konversi saham yang diatur
dalam rancangan merger dan/atau penandatanganan perjanjian jual-beli saham antara
Direksi perusahaan penerima merger pengakuisisi dan perusahaan hasil konsolidasi
dan pemegang saham perusahaan yang demerger, diakuisisi, dikonsolidasi yang
menolak pelaksanaan merger, akuisisi dan konsolidasi
c. Penandantanganan perjanjian-perjanjian sehubungan dengan pengalihan harta,
kewajiban, izin, karyawan dan persetujuan-persetujuan dan sebagainya (aktiva dan
pasiva) dari perusahaan yang diakuisisi, dikonsolidasi dan demerger kepada
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai