KONSOLIDASI,
AKUISISI,
PEMISAHAN,
PEMBUBARAN dan
HOLDING COMPANY
PT A saja
ATAU
PT B saja
PT
“B”
Henry R.Cheeseman,
• A merger occurs when one corporation is
absorbed into another corporation and
ceases to exist. The corporation that
continues to exist is called the surviving
corporation. The other is called the merger
corporation
Adrian Sutedi
• Dalam istilah hukum perusahaan merger adalah an
amalgamation of two corporations survives and the other
dissappears, yang artinya adalah tindakan
penggabungan dua perusahaan sesuai dengan syarat-
syarat yang ditetapkan oleh undang-undang, di mana
satu dari beberapa perusahaan tetap bertahan dan yang
lainnya hilang.
• Dalam terminologi yang diberikan oleh oleh OECD
(Organizations for Economics Cooperation and
Development), merger adalah “an amalgamation or
joining of two or more firms into an existing firm or a new
firm. A merger is a method by which firms can increase
their size and expand into existing new economic
activities and markets”
PP 27 Tahun 1998
• “Penggabungan adalah perbuatan hukum
yang dilakukan oleh satu perseroan atau
lebih untuk menggabungkan diri dengan
perseroan lain yang telah ada dan
selanjutnya perseroan yang
menggabungkan diri menjadi bubar”.
UU 40 Tahun 2007
• Penggabungan adalah perbuatan hukum
yang dilakukan oleh satu perseroan atau
lebih untuk menggabungkan diri dengan
perseroan lain yang telah ada yang
mengakibatkan aktiva dan pasiva dari
perusahaan yang menggabungkan diri
beralih karena hukum kepada perseroan
yang menerima penggabungan dan
selanjutnya status badan hukum perseroan
yang menggabungkan diri berakhir karena
hukum.
Karakteristik MERGER
1) Merupakan perbuatan hukum
2) Terdapat perusahaan yang menggabungkan diri dan
perusahaan yang menerima penggabungan.
3) Perusahaan yang menerima penggabungan tetap eksis
sedangkan perusahaan yang menggabungkan diri bubar
demi hukum tanpa likuidasi
4) Rancangan merger dam konsep akta merger harus disetujui
RUPS
5) Merger ada yang diikutti dengan perubahan AD dan ada
yang tidak diikutti perubahan AD
6) Aktiva dan Pasiva perusahaan yang menggabungkan diri
akan beralih demi hukum kedalam perusahaan hasil merger.
JADI…
• jika dua perusahaan melakukan merger, maka salah
satu diantaranya harus membubarkan diri dengan cara
melakukan likuidasi. Namun berbeda dengan proses
likuidasi biasa, likuidasi pada merger ini tidak
memerlukan proses pemberesan asset-asetnya,
mengingat asset-aset tersebut akan beralih menjadi
asetnya perusahaan pengambil alih. Dalam realitanya,
merger itu sendiri, dan karenanya akibat hukum pun,
sangat bervariasi sesuai dengan kebutuhan praktek
bisnis.
CONTOH Merger
CONTOH Merger
KONSOLIDASI
PT
“A”
PT “C”
PT
“B”
UU 40 Tahun 2007
Peleburan adalah perbuatan hukum yang
dilakukan oleh dua Perseroan atau lebih
untuk meleburkan diri dengan cara
mendirikan satu Perseroan baru yang
karena hukum memperoleh aktiva dan
pasiva dari Perseroan yang meleburkan
diri dan status badan hukum Perseroan
yang meleburkan diri berakhir karena
hukum
KARAKTERISTIK Konsolidasi
1) Merupakan Perbuatan Hukum
2) Terdapat 2 atau lebih perusahaan yang meleburkan
diri untuk membentuk perusahaan baru
3) Perusahaan yang meleburkan diri, bubar demi
hukum tanpa likuidasi
4) Perusahaan baru hasil peleburan harus
mendapatkan status badan hukum yang baru dari
Menteri Hukum dan HAM
5) Aktiva dan pasiva perusahaan yang meleburkan diri
demi hukum akan beralih kedalam perusahaan baru
hasil konsolidasi.
CONTOH Konsolidasi
Contoh Konsolidasi yang dilakukan oleh Bank Bumi Daya, Bank Exim, Bank Dagang
Negara, dan Bapindo
AKUISISI
PT A Mjd
PT A Induk
Perusahaan
PT B Mjd
PT B Anak
Perusahaan
UU 40 Tahun 2007
Mandiri
Bank Syariah
Mandiri
PEMBUBARAN PERSEROAN
Sebab-sebab pembubaran suatu Perseroan Terbatas
(“PT”) diatur dalam Pasal 142 ayat (1) UU No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”)
antara lain:
a. berdasarkan keputusan RUPS;
b. karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan
dalam anggaran dasar telah berakhir;
c. berdasarkan penetapan pengadilan; permohonan
kejaksaan krn melanggar kepentingan umum,
permohonan pihak yg berkepentingan krn cacat
hukum akta pendirian, permohonan organ PT krn PT
tidak mungkin dilanjutkan.
PEMBUBARAN PERSEROAN
d. dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan
pengadilan niaga yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap, harta pailit Perseroan tidak cukup untuk
membayar biaya kepailitan;
e. karena harta pailit Perseroan yang telah dinyatakan
pailit berada dalam keadaan insolvensi sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang; atau
f. karena dicabutnya izin usaha Perseroan sehingga
mewajibkan Perseroan melakukan likuidasi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
HOLDING COMPANY
Berdasarkan Black’s Law Dictionary Pocket
Edition, yang dimaksud dengan holding
company adalah:
“A company formed to control other
companies, usually confining its role to
owning stock and supervising management.”
Definition
• Holding company means type of business
organization that allows a firm (called parent) and its
directors to control or influence other firms (called
subsidiaries).
• This arrangement makes venturing outside one’s core
industry possible and under certain conditions to
benefit from tax consolidation, sharing of operating
losses, and ease of divestiture. The legal definition of
a holding company varies with the legal system. Some
require holding of a majority (80 percent) or the entire
(100 percent) voting shares of the subsidiary whereas
other require as little as five percent.
Definition
• Munir Fuady mengartikan Perusahaan Holding adalah
suatu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki
saham dalam satu atau lebih perusahaan lain
dan/atau mengatur satu atau lebih perusahaan lain
tersebut. Biasanya (walaupun tidak selamanya) suatu
perusahaan holding memiliki banyak perusahaan yang
bergerak dalam bidang-bidang bisnis yang sangat
berbeda-beda.
CONTOH HOLDING
COMPANY
CONTOH HOLDING
COMPANY
ASTRA INTERNATIONAL