Anda di halaman 1dari 5

UAS HUKUM PERUSAHAAN

Nama : Gabriella Juniarti Justine


Nim : 1940050801
Kelas : A
Dosen pengampu : Dr. Benny Hutahayan, S.H., M.H

1. Jelaskan pengertian dan pengaturan dari CSR di Indonesia


Jawab:
CSR (Corporate Social Resnposiblity) merupakan suatu konsep organisasi khususnya
perusahaan memiliki tanggung jawab kepada konsumen, karyawan, pemegang sahap,
komunitas dan lingkungan dalam segala aspek oeprasional perusahaan, yaitu terhadap
masalah-masalah yang berdampak pada lingkungan.
Pengaturan mengenai CSR Pasal 1 ayat 3 diatur dalam undang-undang nomor 40 Tahun
20017 tentang Perseoran Terbatas yang berbunyi
“Tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan serta
dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan
lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun
masyarakat pada umumnya.”
2. Sebutkan jenis-jenis privatisasi, mekanisme serta akibat hukumnya.
Jawab:
a. Penjualan aktiva BUMN kepada swasta (sale of government organization state-owned
enterprise assets).
b. Penambahan investasi baru dari sektor swasta ke dalam BUMN (new private investment in
an state-owned enterprise assets).
c. Pembelian BUMN oleh manajemen atau karyawan (management/employee buy out).
d. Penjualan saham BUMN kepada pihak swasta tertentu (private sale of share).
e. Penawaran saham BUMN kepada umum (public offering of shares).
Persero yang dapat diprivatisasi harus sekurang-kurangnya memenuhi kriteria:
a. industri/sektor usahanya kompetitif; atau
b. industri/sektor usahanya terkait dengan teknologi yang cepat berubah.
3. Jelaskan jenis-jenis rekstrukturisasi perusahaan menurut UU PT
- Peleburan menurut Pasal 1 angka 10 UU PT adalah perbuatan hukum yang dilakukan
oleh dua Perseroan atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu
Perseroan baru yang karena hukum memperoleh aktiva dan pasiva dari Perseroan
yang meleburkan diri dan status badan hukum perseroan yang meleburkan diri
berakhir karena hukum.
- Pengambilalihan menurut Pasal 1 angka 11 UU PT adalah perbuatan hukum yang
dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih saham
perseroan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas Perseroan tersebut.
- Penggabungan menurut Pasal 1 angka 9 UU PT adalah perbuatan hukum yang
dilakukan oleh satu Perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan Perseroan
lain yang telah ada yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari Perseroan yang
menggabungkan diri beralih karena hukum kepada Perseroan yang menerima
penggabungan dan selanjutnya status badan hukum Perseroan yang menggabungkan
diri berakhir karena hukum
- Pemisahan Persero menurut Pasal 1 angka 12 UU PT adalah perbuatan hukum yang
dilakukan oleh perseroan untuk memisahkan usaha yang mengakibatkan seluruh
aktiva dan pasiva Perseroan beralih karena hukum kepada dua Perseroan atau lebih
atau sebagian aktiva dan pasiva Perseroan beralih karena hukum kepada satu
Perseroan atau lebih.
4. Apa yang dimaksud denga merger, akuisisi, dan konsolidasi dalam kerangka persaingan
usaha yang sehat? Jelaskan beserta dasar hukumya.
Jawab:
- Merger tertuang di dalam pasal 1 angka 9 UU Perseroan Terbatasjo. Pasal 109 angka
1 UU Cipta Kerja mendefinisikan merger atau penggabungan sebagai perbuatan
hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri
dengan perseroan lain yang telah ada yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari
perseroan yang menggabungkan diri beralih karena hukum kepada perseroan yang
menerima penggabungan dan selanjutnya status badan hukum perseroan yang
menggabungkan diri berakhir karena hukum.
- Akuisisi tertuang di dalam pasal 1 angka 11 UU Perseroan Terbatasjo. Pasal 109
angka 1 UU Cipta Kerja mendefinisikan akuisisi atau pengambilalihan sebagai
perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk
mengambil alih saham perseroan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas
perseroan tersebut.
- Konsolidiasi tertuang di dalam  Pasal 1 angka 10 UU Perseroan Terbatasjo. Pasal 109
angka 1 UU Cipta Kerja mendefinisikan konsolidasi atau peleburan sebagai perbuatan
hukum yang dilakukan oleh dua perseroan atau lebih untuk meleburkan diri dengan
cara mendirikan satu perseroan baru yang karena hukum memperoleh aktiva dan
pasiva dari perseroan yang meleburkan diri dan status badan hukum perseroan yang
meleburkan diri berakhir karena hukum. Secara sederhana, konsolidasi dapat diartikan
sebagai penggabungan dua perseroan atau lebih dengan cara mendirikan usaha baru
dan membubarkan usaha lama.
5. Sebutkan latar belakang terjadi restrukturisasi perusahaan.
Jawab:
Restrukturisasi suatu perusahaan biasanya terjadi karena adanya perubahan kondisi
perusahaan, munculnya masalah yang berkaitan dengan sertifikat pekerja, adanya pergeseran
kepemilikian dan untuk memaksimalisasi kinerja perusahaan.
6. Jelaskan konsep dan pengertian privatisasi BUMN.
Jawab:
a. Konsep
 Privatisasi biasanya merujuk pada pengalihan pemilikan dan kendali dari publik ke
sektor swasta khususnya penjualan aset. Ini mencakup pengalihan sebagian atau
seluruhnya (Hemming dan Mansoor, 1988)
 Privatisasi tidak selalu melibatkan penjualan. Konsepnya telah diperluas mencakup
perubahan struktural yang lebih luas seperti leasing dan kontrak manajemen, waralaba
sektor publik, kontrak umum sektor publik (IBRD, 1988)
 Privatisasi secara luas adalah mencakup satu atau lebih kombinasi dari pengalihan
peranan pemerintah pada swasta dalam hal pemilikan, pembiayaan, pelaksanaan
produksi, manajemen dan lingkungan bisnis (Ramamurti, 1992)
 Privatisasi dalam arti yang lebih sempit dikemukakan oleh C. Pas, B. Lowes, dan L.
Davies yang mengartikan privatisasi sebagai denasionalisasi suatu industri,
mengubahnya dari kepemilikan pemerintah menjadi kepemilikan swasta
b. Pengertian
Privatisasi adalah penjualan saham Persero, baik sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak
lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat bagi
negara dan masyarakat, serta memperluas pemilikan saham oleh masyarakat. (Pasal 1 angka
12 UU Nomor 19 Tahun 2003 Tentang BUMN)
7. Bagaimana tata cara merger, akuisisi dan konsolidasi?
Jawab:
Merger
- Perusahaan yang melakukan merger atau penggabungan harus berbentuk Perseroan
Terbatas dan Bagi “Perseroan Tertentu”, memerlukan persetujuan dari instansi terkait.
- Adanya kpentingan Perseroan, pemegang saham minoritas, karyawan, kreditor, mitra
usaha, masyarakat, serta persaingan sehat dalam menjalankan usaha. Prosedur merger
sendiri dimulai dari penyusunan rancangan penggabungan, persetujuan RUPS
terhadap penggabungan, pembuatan akta penggabungan, dan pengumuman hasil
penggabungan.
Akuisisi
Dilakukan perseroan atau langsung dari pemegang saham. Akuisisi saham dilakukan
atas seluruh atau sebagian besar saham yang mengakibatkan beralihnya
pengendalaian terhadap perseroan tersebut. UUPT No. 40 tahun 2007 mensyaratkan
perlindungan perlindungan terhadap pihak perlindungan terhadap pihak karyawan,
disamping perlindungan pihak-pihak lainnya, dalam hal terjadinya merger, akuisisi
dan konsolidasi.
Konsolidasi
- Direksi dari perusahaan yang akan melakukan peleburan diri, harus menyusun usulan
rencana konsolidasi, usulan rencana tersebut, harus disetujui oleh komisaris yang ada
pada masing-masing perusahaan.
- Usulan rencana konsolidasi tersebut, kemudian akan dijadikan sebagai bahan guna
menyusun rancangan konsolidasi. Rancangan tersebut, disusun bersama oleh para
direksi perusahaan yang akan melakukan peleburan.
- Rancangan konsolidasi, haruslah diumumkan oleh direksi dalam dua surat kabar
harian serta akan diumumkan pada para karyawan dengan cara tertulis dan paling
lambat adalah dua minggu sebelum adanya pemanggilan RUPS.
8. Apa yang dimaksud dengan perusahaan kelompok?
Jawab:
Peruhsaan gabungan didefinisikan sebagai gabungan atau susunan perusahaan-perusahaan
yang secara yuridis mandiri, yang satu sama lain terkait begitu erat sehingga membentuk
suatu kesatuan ekonomi yang tunduk pada suatu pimpinan perusahaan induk sebagai
pimpinan sentral.
9. Jelaskan hubunga hukum internal dan eksternal perusahaan kelompok
Jawab:
a. Kepemilikan Induk Perusahaan atas Saham Anak Perusahaan.
b. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
c. Penempatan Anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris Anak Perusahaan.
d. Melalui kepemilikan atas saham anak perusahaan
e. Keterkaitan melalui Perjanjian Hak Suara
f. Keterkaitan melalui Kontrak Perseroan dapat menyerahkan kendali atas manajemen
10. Sebutkan contoh kasus praktik restrukturisasi perusahaan di Indonesia
- PT. Krakatau Steel Tbk
- PT. PAL

Anda mungkin juga menyukai