- Pengertiannya : perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu Perseroan atau lebih untuk
menggabungkan diri dengan Perseroan lain yang telah ada yang mengakibatkan aktiva
dan pasiva dari Perseroan yang menggabungkan diri beralih karena hukum kepada
Perseroan yang menerima penggabungan dan selanjutnya status badan hukum Perseroan
yang menggabungkan diri berakhir karena hukum.
- Syarat:
Syarat Formil, yaitu Perusahaan yang melakukan merger atau penggabungan harus berbentuk
Perseroan Terbatas; Bagi “Perseroan Tertentu”,memerlukan persetujuan dari instansi terkait.
Syarat materiil, yaitu bahwa merger atau penggabungan perusahaan haruslah memperhatikan:
kepentingan Perseroan, pemegang saham minoritas, karyawan, kreditor, mitra usaha,
masyarakat, dan persaingan sehat dalam menjalankan usaha.
- Akibat Hukumnya:
terhadap eksistensi perusahaan Perseroan Terbatas yang mengambil alih adalah tetap memakai
nama dan identitasnya, sedangkan eksistensi dari perusahaan Perseroan Terbatas yang diambil
alih adalah berakhir karena hukum.
B. Peleburan
- Pengertian : perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Perseroan atau lebih untuk
meleburkan diri dengan cara mendirikan satu Perseroan baru yang karena hukum
memperoleh aktiva dan pasiva dari Perseroan yang meleburkan diri dan status badan
hukum Perseroan yang meleburkan diri berakhir karena hukum.
- Syaratnya :
pasal 126 ayat (1)
Perbuatan hukum Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau
Pemisahan wajib memperhatikan kepentingan:
a. Perseroan, pemegang saham minoritas, karyawan Perseroan;
b. kreditor dan mitra usaha lainnya dari Perseroan; dan
c. masyarakat dan persaingan sehat dalam melakukan usaha.
Pasal 128
- Akibat Hukum: danya peralihan aktiva dan pasiva, peralihan pemegang saham perseroan
dan hilangnya status badan hukum yang dimiliki suatu perseroan akibat adanya
penggabungan dan peleburan tersebut.
C. Pengambil Alihan
- Pengertian: perbuatan hukum yang dilakukan oleh Badan Hukum atau orang
perseorangan untuk mengambilalih saham Perseroan yang mengakibatkan beralihnya
pengendalian atas Perseroan tersebut”.
- Syarat:
2. Jelaskan Ketentuan Terkait Persaingan Usaha yang wajib dipenuhi oleh PT yang
Melakukan Kegiatan-kegiatan Tersebut
Jawab: Nomor 57 Tahun 2010 tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha
dan Pengambilalihan Saham Perusahaan Yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya
Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat Pasal 2 ayat (1) Pelaku Usaha
dilarang melakukan Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau
Pengambilalihan saham perusahaan lain yang dapat mengakibatkan terjadinya Praktik
Monopoli dan/atau Persaingan Usaha Tidak Sehat. ayat (2) Praktik Monopoli dan/atau
Persaingan Usaha Tidak Sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terjadi jika Badan
Usaha hasil Penggabungan, Badan Usaha hasil Peleburan, atau Pelaku Usaha yang
melakukan Pengambilalihan saham perusahaan lain diduga melakukan: a. perjanjian
yang dilarang; b. kegiatan yang dilarang; dan/atau c. penyalahgunaan posisi dominan.
Pasal 3 (1) Komisi melakukan penilaian terhadap Penggabungan Badan Usaha,
Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan yang telah berlaku
efektif secara yuridis dan diduga mengakibatkan terjadinya Praktik Monopoli
dan/atau Persaingan Usaha Tidak Sehat. (2) Penilaian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan dengan menggunakan analisis: a. konsentrasi pasar; b. hambatan
masuk pasar; c. potensi perilaku anti persaingan; d. efisiensi; dan/atau e. kepailitan.
Pasal 5 ayat (1) Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau
Pengambilalihan saham perusahaan lain yang berakibat nilai aset dan/atau nilai
penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan secara tertulis kepada
Komisi paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku efektif
secara yuridis Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau
Pengambilalihan saham perusahaan. ayat (2) Jumlah tertentu sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas: a. nilai aset sebesar Rp2.500.000.000.000,00 (dua triliun