Anda di halaman 1dari 35

CORPORATE ACTION IN INDONESIAN LAW

SUHENDRY ANANTA,S.H., M.H., M.Kn


PERTEMUA PENGERTIAN
CORPORATE
MERGER AKUISISI

N 10- ACTION

CORPORAT
E ACTION

KONSOLIDASI SPINOFF IPO (INITIAL


PUBLIC OFFERING)
UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN
2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS
UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN
2007 TENTANG PENANAMAN MODAL
DASAR UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995
TENTANG PASAR MODAL
HUKUM
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2018
TENTANG PELAYANAN PERIJINAN BERUSAHA
TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR


58/POJK.04/2017 TENTANG PENYAMPAIAN PERNYATAAN
PENDAFTARAN ATAU PENGAJUAN AKSI KORPORASI
SECARA ELEKTRONIK
Corporate Action atau Aksi Korporasi adalah
langkah atau tindakan yang dilakukan oleh suatu
Perusahaan dalam rangka melaksanakan kegiatan
bisnisnya yang memiliki dampak secara langsung
terhadap kepemilikan saham yang dimiliki oleh
para pemegang sahamnya

CORPORAT
E ACTION
Corporate Action terdiri dari
Penggabungan (Merger),
Pengambilalihan Saham (Akuisisi)
Peleburan (Konsolidasi), Penawaran
Perdana saham (IPO), Pemisahan
(Spinoff)
MERGER
Merger atau Penggabungan adalah perbuatan hukum
yang dilakukan oleh satu Perseroan atau lebih untuk
menggabungkan diri dengan Perseroan lain yang telah
ada yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari
Perseroan yang menggabungkan diri beralih karena
hukum kepada Perseroan yang menerima
penggabungan dan selanjutnya status badan hukum
Perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena
hukum

Lahir status badan hukum baru,


penggabungan dari 2 (dua) atau lebih dari
Badan Hukum
MERGER
• Penggabungan dan Peleburan mengakibatkan Perseroan yang menggabungkan atau
meleburkan diri berakhir karena hukum.
• Berakhirnya Perseroan karena penggabungan dan peleburan terjadi tanpa dilakukan likuidasi
terlebih dahulu.
• Dalam hal berakhirnya Perseroan karena penggabungan dan peleburan
a) aktiva dan pasiva Perseroan yang menggabungkan atau meleburkan diri beralih karena
hukum kepada Perseroan yang menerima Penggabungan atau Perseroan hasil Peleburan;
b) pemegang saham Perseroan yang menggabungkan atau meleburkan diri karena hukum
menjadi pemegang saham Perseroan yang menerima Penggabungan atau Perseroan hasil
Peleburan; dan
c) Perseroan yang menggabungkan atau meleburkan diri berakhir karena hukum terhitung sejak
tanggal Penggabungan atau Peleburan mulai berlaku.
(Vide Pasal 122 UU PT)
RANCANGAN
1.
PENGGABUNGAN
Legal Due
DUE
2. Diligence
DILIGENCE Finance Due
Diligence
TAHAPAN
DAN 3.PERSETUJUAN / IJIN DARI
INSTANSI TERKAIT
PROSES
4. IJIN DARI OJK ( BAGI PERUSAHAAN
Tbk, Perusahaan yang diawasi oleh
OJK)

5.IJIN DARI BANK (BAGI


PERUSAHAAN BANK)
• Rancangan Penggabungan memuat sekurang-
kurangnya :
1. nama dan tempat kedudukan dari setiap
Perseroan yang akan melakukan
Penggabungan;
2. alasan serta penjelasan Direksi Perseroan
yang akan melakukan Penggabungan dan
persyaratanPenggabungan;

RANCANGAN 3. tata cara penilaian dan konversi saham


Perseroan yang menggabungkan diri
PENGGABUNGA terhadap saham Perseroan yang menerima
N Penggabungan;
4. rancangan perubahan anggaran dasar
Perseroan yang menerima Penggabungan
apabila ada;
5. laporan keuangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 66 ayat (2) huruf a yang
meliputi 3 (tiga) tahun buku terakhir dari
setiap Perseroan yang akan melakukan
• Rancangan Penggabungan memuat sekurang-
kurangnya :
6. rencana kelanjutan atau pengakhiran
kegiatan usaha dari Perseroan yang akan
melakukan Penggabungan;
7. neraca proforma Perseroan yang menerima
Penggabungan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia;

RANCANGAN 8. cara penyelesaian status, hak dan kewajiban


anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan
PENGGABUNGA karyawan Perseroan yang akan melakukan
N Penggabungan diri;
9. cara penyelesaian hak dan kewajiban
Perseroan yang akan menggabungkan diri
terhadap pihak ketiga.
10. cara penyelesaian hak pemegang saham
yang tidak setuju terhadap Penggabungan
Perseroan;
Finance Due Diligence meliputi :
• Asset Perusahaan;
• Liabilities Perusahaan;
• Loan/Pinjaman dari bank

DUE
DILIGENCE Legal Due Diligence meliputi :
• Kepemilikan Saham, Pengurus Perseroan
( Direksi dan Komisaris)
• Perijinan yang dimiliki dan jangka waktunya
• Kasus-kasus hukum yang dihadapi Perseroan
AKUISISI
• Pengambilalihan adalah perbuatan
hukum yang dilakukan oleh badan
hukum atau orang perseorangan
untuk mengambil alih saham
Perseroan yang mengakibatkan
beralihnya pengendalian atas
Perseroan tersebut. Misalnya PT. Bank
A Diakuisisi oleh PT. Bank CBA
sehingga pemegang saham
pengendali PT. Bank A berubah
menjadi atas nama PT. Bank CBA
AKUISISI

• Akuisisi atau Pengambilalihan adalah perbuatan


hukum yang dilakukan oleh pelaku usaha untuk
mengambilalih saham dan/atau aset perusahaan yang
mengakibatkan beralihnya pengendalian perusahaan
dan/atau aset perusahaan tersebut ( Pasal 1 angka 4
Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2019
METODE AKUISISI

Pengambilalihan dilakukan dengan cara pengambilalihan


saham yang telah dikeluarkan dan/atau akan dikeluarkan oleh
Perseroan melalui Direksi Perseroan atau langsung dari
pemegang saham

Pengambilalihan dapat dilakukan oleh badan hukum atau


orang perseorangan

Pengambilalihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


adalah pengambilalihan saham yang mengakibatkan
beralihnya pengendalian terhadap Perseroan tersebut.
Dalam hal Pengambilalihan yang dilakukan oleh badan hukum
berbentuk Perseroan, Direksi sebelum melakukan perbuatan
hukum pengambilalihan harus berdasarkan keputusan RUPS yang
memenuhi kuorum kehadiran dan ketentuan tentang persyaratan
pengambilan keputusan RUPS sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 89.

Dalam hal Pengambilalihan dilakukan melalui Direksi, pihak yang

METODE akan mengambil alih menyampaikan maksudnya untuk


melakukan Pengambilalihan kepada Direksi Perseroan yang akan
diambil alih

AKUISIS
I
Yang dimaksud dengan “pihak yang akan mengambil alih” adalah
Perseroan, badan hukum lain yang bukan Perseroan, atau orang
perseorangan.
RUPS untuk menyetujui Merger,
Konsolidasi, Spinoff, pengajuan
permohonan agar Perseroan dinyatakan
pailit, perpanjangan jangka waktu
berdirinya, dan pembubaran Perseroan
dapat dilangsungkan jika dalam rapat
paling sedikit 3/4 (tiga perempat)
bagian dari jumlah seluruh saham
QUORUM dengan hak suara hadir atau diwakili
PENGAMBILA dalam RUPS

N SUARA Keputusan adalah sah jika disetujui


paling sedikit 3/4 (tiga perempat)
bagian dari jumlah suara yang
dikeluarkan, kecuali anggaran dasar
menentukan kuorum kehadiran dan/atau
ketentuan tentang persyaratan
pengambilan keputusan RUPS yang lebih
besar
PEMENUHAN KEWAJIBAN

Perbuatan hukum
Merger,
Konsolidasi, Spin
Off, wajib
memperhatikan
kepentingan:

Perseroan,
kreditor dan masyarakat dan
pemegang
mitra usaha persaingan sehat
saham minoritas,
lainnya dari dalam
karyawan
Perseroan; melakukan usaha
Perseroan;
MINORITY SHAREHOLDER

Merger, Konsolidasi, Spinoff tetap


memperhatikan kepentingan pemegang
saham termasuk pemegang saham
minoritas

Bagaimana bila pemegang saham minoritas


tidak setuju terhadap tindakan pemegang
saham mayoritas terhadap tindakan Merger,
Konsolidasi dan Spinoff?
MINORITY SHAREHOLDER

Setiap pemegang perubahan anggaran dasar;


saham berhak
meminta kepada
Perseroan agar
sahamnya dibeli pengalihan atau penjaminan kekayaan
dengan harga yang Perseroan yang mempunyai nilai lebih
wajar apabila yang dari 50% (lima puluh persen) kekayaan
bersangkutan tidak bersih Perseroan;
menyetujui tindakan
Perseroan yang penggabungan, peleburan,
merugikan pemegang pengambilalihan, atau
saham atau pemisahan
Perseroan, berupa:
PT. Minuman Segar bergerak di bidang Industri
minuman segar bermaksud melakukan aksi korporasi
untuk melebarkan sayap bisnis nya dan merencanakan
melakukan pembelian perusahaan PT. Minuman
Karbonasi yang bergerak di bidang Industry minuman
berkarbonasi (soda) pendapat kelompok saudara terhadap
Bagaimana menurut
tindakan corporasi PT. Minuman Segar tersebut apa
namanya?
DISKUSI Bagaimana proses nya untuk melakukan aksi corporasi
tersebut?
KELOMPOK
Dokumen legalitas apa saja yang perlu dipenuhi dan
dokumen apa yang dilakukan perubahan?

Dilarang membuka handphone, internet dan sejenisnya.


Jawaban diharapkan murni merupakan jawaban
kelompok saudara
JAWABAN
1. Tindakan Korporasi yang dilakukan oleh PT. Minuman Segar terhadap PT.
Minuman Karbonasi adalah Akuisisi / Pengambilalihan melalui pengambilalihan
saham
2. Proses corporate action :
a) Rencana pengambilalihan / Akuisisi
b) Finance Due Diligence
c) Legal Due Diligence
d) Permohonan kepada Otoritas Jasa Keuangan
e) RUPS Luar Biasa Pemegang Saham
f) Akta Perubahan Anggaran Dasar dan persetujuan Kementrian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia
JAWABAN
3. Dokumen Yang perlu dipenuhi adalah Dokumen Rancangan Pengambilalihan
(Akuisisi) yang telah disetujui oleh Para Pemegang Saham dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) dituangkan ke dalam akta Pengambilalihan yang dibuat
dihadapan Notaris dalam Bahasa Indonesia

Dokumen legalitas yang perlu dilakukan perubahan adalah Akta Anggaran Dasar
Perseroan PT.
Minuman Segar dengan perubahan :
a) Maksud dan tujuan dari semula Industry dibidang Minuman Segar menjadi Minuman
Segar dan Minuman berkarbonasi (soda)
b) Perubahan susunan Pengurus Perseroan (Direksi dan Komisaris)
KONSOLIDASI (PELEBURAN)

• Konsolidasi atau Peleburan adalah perbuatan


hukum yang dilakukan oleh dua Perseroan atau
lebih untuk meleburkan diri dengan cara
mendirikan satu Perseroan baru yang karena
hukum memperoleh aktiva dan pasiva dari
Perseroan yang meleburkan diri dan status badan
hukum Perseroan yang meleburkan diri
berakhir karena hukum
PENGUMUMAN DI SURAT KABAR

Direksi Perseroan yang akan melakukan Penggabungan


(Merger), Peleburan (Konsolidasi), Pengambilalihan (Akusisi),
atau Pemisahan (Spinoff) wajib mengumumkan ringkasan
rancangan paling sedikit dalam 1 (satu) surat kabar dan
mengumumkan secara tertulis kepada karyawan dari
Perseroan yang akan melakukan Penggabungan, Peleburan,
Pengambilalihan, atau Pemisahan dalam jangka waktu
paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum pemanggilan
RUPS
RINGKASAN RANCANGAN

Pengumuman Ringkasan Rancangan memuat juga


pemberitahuan bahwa pihak yang berkepentingan dapat
memperoleh rancangan Penggabungan, Peleburan,
Pengambilalihan, atau Pemisahan di kantor Perseroan
terhitung sejak tanggal pengumuman sampai tanggal
RUPS diselenggarakan
BATAS WAKTU KEBERATAN

• Kreditor dapat mengajukan keberatan kepada


Perseroan dalam jangka waktu paling lambat
14 (empat belas) hari kalender setelah
pengumuman mengenai Penggabungan,
Peleburan, Pengambilalihan, atau
Pemisahan sesuai dengan rancangan
tersebut.
KEBERATAN

Apabila dalam jangka waktu 14 hari kalender kreditor tidak


mengajukan keberatan, kreditor dianggap menyetujui
Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan

Dalam hal keberatan kreditor sampai dengan tanggal


diselenggarakan RUPS tidak dapat diselesaikan oleh Direksi,
keberatan tersebut harus disampaikan dalam RUPS guna
mendapat penyelesaian.
• Selama penyelesaian belum tercapai, Penggabungan,
Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan tidak
dapat dilaksanakan
SPINOFF (PEMISAHAN)

Yang dimaksud
dengan
Pemisahan dapat
“pemisahan
dilakukan dengan
tidak murni”
cara:
lazim disebut spin
off.

Pemisahan Pemisahan tidak


murni; murni.
PEMISAHAN MURNI

• Pemisahan murni mengakibatkan seluruh


aktiva dan pasiva Perseroan beralih
karena hukum kepada 2 (dua) Perseroan
lain atau lebih yang menerima peralihan
dan Perseroan yang melakukan pemisahan
usaha tersebut berakhir karena hukum
PEMISAHAN TIDAK MURNI

• Pemisahan tidak murni mengakibatkan


sebagian aktiva dan pasiva Perseroan
beralih karena hukum kepada 1 (satu)
Perseroan lain atau lebih yang menerima
peralihan, dan Perseroan yang melakukan
Pemisahan tersebut tetap ada
PENAWARAN
UMUM
• Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran Efek
yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek
kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur
dalam Undang-undang ini dan peraturan pelaksanaannya
• Penawaran Umum dalam ketentuan ini meliputi
penawaran Efek oleh Emiten yang dilakukan dalam
wilayah Republik Indonesia atau kepada warga negara
Indonesia dengan menggunakan media massa atau
ditawarkan kepada lebih dari 100 (seratus) Pihak
atau telah dijual kepada lebih dari 50 (lima puluh)
Pihak dalam batas nilai serta batas waktu tertentu
PENAWARAN UMUM

Ketentuan Penawaran Umum


Penawaran Efek di wilayah berlaku juga bagi Emiten dalam
Republik Indonesia meliputi negeri yang melakukan
penawaran Efek yang dilakukan Penawaran Umum di luar
oleh Emiten dalam negeri atau negeri kepada warga negara
asing, baik kepada pemodal Indonesia. Hal ini diperlukan
Indonesia maupun asing, yang dalam rangka melindungi warga
dilakukan di wilayah Republik negara Indonesia yang melakukan
Indonesia melalui pemenuhan investasi dalam Efek yang
Prinsip Keterbukaan. ditawarkan oleh Pihak tersebut di
luar wilayah Republik Indonesia.
PENAWARAN UMUM

Penawaran Efek kepada lebih dari 100


(seratus) Pihak tersebut tidak dikaitkan
dengan apakah penawaran tersebut diikuti
dengan pembelian Efek atau tidak.
Sedangkan penjualan Efek kepada lebih dari 50 (lima
puluh) Pihak tersebut lebih ditekankan kepada realisasi
penjualan Efek dimaksud tanpa memperhatikan apakah
penjualan tersebut dilakukan melalui penawaran atau tidak.
Yang dimaksud dengan "media massa dalam penjelasan
angka ini adalah surat kabar, majalah, film, televisi, radio,
dan media elektronik lainnya, serta surat, brosur dan
barang cetak lain yang dibagikan kepada lebih dari 100
(seratus) Pihak.
PENAWARAN UMUM

• Jumlah 100 (seratus) Pihak dalam penawaran Efek


dan 50 (lima puluh) Pihak dalam penjualan Efek
sebagaimana dimaksud dalam angka ini dapat
berubah sesuai dengan perkembangan Pasar Modal.
Perubahan tersebut ditetapkan lebih lanjut oleh
Bapepam.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC

Anda mungkin juga menyukai