Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 2

“ MERGER “
NAMA KELOMPOK :
1. Dhila Entian 1716260002
2. Ayu Citra Utami 1716260005
3. Eva Trisniastuti 1716220007
4. Mega Pertiwi 1716220036
5. Laurencia Deby H. 1716220051
6. Naufal Nohadi M. 1716220072
7. Cristianto Kolo 1716220083
8. Regina Nathania 1716220108
Materi Pembahasan

• Pengertian Merger
( Secara umum dan menurut beberapa ahli )
• Alasan melakukan Merger
• Jenis-jenis Merger
• Prosedur Penggabungan Perusahaan
• Analisi Merger
PENGERTIAN MERGER SECARA UMUM :
Merger adalah proses difusi atau penggabungan dua
perseroan dengan salah satu diantaranya tetap berdiri
dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap
dengan segala nama dan kekayaannya dimasukan
dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut.
Proses merger dapat digambarkan sebagai berikut :

Perusahaan A + Perusahaan B = Perusahaan A


PENGERTIAN MERGER MENURUT PARA AHLI :
NO NAMA AHLI PENGERTIAN MERGER

1. Abdul Moin (2003) Merger adalah penggabungan dua perusahaan


atau lebih yang kemudian hanya ada satu
perusahaan yang tetap hidup sebagai badan
hukum, sementara yang lainnya menghentikan
aktivitasnya atau bubar.
2. M.E. Hitt Merger adalah suatu strategi bisnis yang
diterapkan dengan menggabungkan antara dua
atau lebih perusahaan yang setuju menyatukan
kegiatan operasionalnnya dengan basis yang
relatif seimbang karena mereka memiliki sumber
daya dan kapabilitas yang secara bersama-sama
dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang
lebih kuat.

3. Floyd A. Beams dan Amir merger adalah proses pengambilalihan yang


Abadi Yusuf (2000) dilakukan suatu perusahaan terhadap seluruh
operasi dari entitas usaha lain dimana entitas
yang telah diambil alih tersebut dibubarkan.
ALASAN MELAKUKAN MERGER :
Pada umumnya tujuan dilakukannya merger
adalah mendapatkan sinergi atau nilai tambah.
Keputusan untuk merger bukan sekedar
menjadikan dua tambah dua sama dengan
empat, tetapi merger harus menjadikan dua
tambah dua sama dengan lima.
Adapun beberapa alasan perusahaan melakukan
penggabungan melalui merger yaitu:

• Pertumbuhan atau • Meningkatkan likuiditas


pemilik
diversifikasi
• Melindungi diri dari
• Meningkatkan dana
pengambil alihan
• Menambah ketrampilan
• Pertimbangan pajak
manajemen atau teknologi
• Sinergi
JENIS-JENIS MERGER
• Merger Horizontal
Merger horizontal adalah merger di antara dua atau
lebih perusahaan dimana semua perusahaan tersebut
bergerak pada bidang bisnis (line of business) yang
sama.
Ex : perusahaan roti yang berbeda brand bergabung
bersama

• Merger Vertikal
Merger vertikal adalah suatu gabungan di antara dua
perusahaan atau lebih dengan mana yang satu
bertindak sebagai suplier bagi yang lainnya.
Ex : Misalnya saja Perusahaan tepung yang menjadi satu
dengan perusahaan roti atau perusahaan mobil yang
merger dengan perusahaan ban.
JENIS-JENIS MERGER
• Konglomerat
Merger konglomerat adalah gabungan antara dua
perusahaan atau lebih yang sama sekali tidak punya
keterkaitan bidang usaha satu sama lain.
Ex : perusahaan perusahaan makanan merger dengan
perusahaan mobil. Tujuan dari konglomerat adalah untuk
meningkatkan pertumbuhan badan usaha dengan cara
saling bertukar saham antara perusahaan yang dileburkan.

• Merger Kon Generik


merger kon-generik adalah proses merger yang
menggabungkan dua perusahaan atau lebih dimana bentuk
usahanya masih berhubungan namun berbeda produk.
Ex : Merger antara Bank dengan perusahaan pembiayaan
PROSEDUR PENGGABUNGAN PERUSAHAAN :
• Memenuhi Syarat Merger
• Menyusun rancangan penggabungan
• Merger disetujui oleh Rapat Umum Pemegang
Saham (“RUPS”)
• Pembuatan akta penggabungan
• Pengumuman hasil penggabungan
PROSEDUR PENGGABUNGAN PERUSAHAAN :
• Memenuhi Syarat Merger
Syarat umum penggabungan ini diatur dalam Pasal
126 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (“UUPT”) jo. Pasal 4 ayat (1) PP No. 27 Tahun
1998 tentang Penggabungan, Peleburan dan
Pengambilalihan Perseroan Terbatas (“PP
27/1998”) bahwa perbuatan hukum Penggabungan,
Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan wajib
memperhatikan kepentingan:
– Perseroan, pemegang saham minoritas, karyawan
Perseroan
– Kreditor dan mitra usaha lainnya dari Perseroan,
dan
– Masyarakat dan persaingan sehat dalam melakukan
usaha
PROSEDUR PENGGABUNGAN PERUSAHAAN :
Menyusun rancangan penggabungan
Rancangan penggabungan harus memuat sekurang-kurangnya:
• nama dan tempat kedudukan dari setiap• cara penyelesaian hak dan kewajiban
Perseroan yang akan melakukan Perseroan yang akan menggabungkan diri
Penggabungan; terhadap pihak ketiga;
• alasan serta penjelasan Direksi Perseroan yang• cara penyelesaian hak pemegang saham yang
akan melakukan Penggabungan dan tidak setuju terhadap Penggabungan
persyaratan Penggabungan; Perseroan;
• tata cara penilaian dan konversi saham• nama anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan yang menggabungkan diri terhadap serta gaji, honorarium dan tunjangan bagi
saham Perseroan yang menerima anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Penggabungan; Perseroan yang menerima Penggabungan;
• rancangan perubahan anggaran dasar• perkiraan jangka waktu pelaksanaan
Perseroan yang menerima Penggabungan Penggabungan;
apabila ada; • laporan mengenai keadaan, perkembangan,
• laporan keuangan sebagaimana dimaksud dan hasil yang dicapai dari setiap Perseroan
dalam Pasal 66 ayat (2) huruf a yang meliputi 3 yang akan melakukan Penggabungan;
(tiga) tahun buku terakhir dari setiap Perseroan• kegiatan utama setiap Perseroan yang
yang akan melakukan Penggabungan; melakukan Penggabungan dan perubahan yang
• rencana kelanjutan atau pengakhiran kegiatan terjadi selama tahun buku yang sedang
usaha dari Perseroan yang akan melakukan berjalan; dan
Penggabungan; • rincian masalah yang timbul selama tahun
• neraca proforma Perseroan yang menerima buku yang sedang berjalan yang
Penggabungan sesuai dengan prinsip akuntansi mempengaruhi kegiatan Perseroan yang akan
yang berlaku umum di Indonesia; melakukan Penggabungan.
• cara penyelesaian status, hak dan kewajiban
anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan
karyawan Perseroan yang akan melakukan
Penggabungan diri;
PROSEDUR PENGGABUNGAN PERUSAHAAN :
• Merger disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”)

– Prioritas pertama, didahulukan dan diupayakan keputusan diambil dengan cara


musyawarah untuk mufakat, sehingga dapat menghasilkan keputusan RUPS yang
disetujui bersama oleh pemegang saham yang hadir atau diwakili dalam RUPS;
– Namun, apabila gagal mengambil keputusan dengan cara musyawarah untuk
mufakat yang digariskan Pasal 87 ayat [1] UUPT dimaksud, baru diterapkan dan
ditegakkan ketentuan yang ditetapkan Pasal 89 ayat [1] UUPT, yakni keputusan
RUPS sah apabila disetujui paling sedikit ¾ (tiga perempat) bagi dari jumlah suara
yang dikeluarkan.
– Jika RUPS pertama tidak mencapai atau gagal mencapai kuorum, dapat diadakan
RUPS kedua dengan kuorum kehadiran paling sedikit:
 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, hadir atau
diwakili dalam RUPS;
 Sedang keputusan sah jika disetujui paling sedikit ¾ (tiga perempat) bagian dari
jumlah suara yang dikeluarkan.
 Sekiranya RUPS kedua ini gagal karena tidak mencapai kuorum, dapat lagi
diadakan RUPS ketiga dengan jalan perseroan mengajukan permohonan kepada
Ketua Pengadilan Negeri agar ditetapkan kuorum RUPS ketiga (lihat Pasal 86 ayat
[5] UUPT).
PROSEDUR PENGGABUNGAN PERUSAHAAN :
• Pembuatan akta penggabungan

Setelah masing-masing RUPS menyetujui rancangan


penggabungan yang diajukan, maka rancangan
penggabungan dituangkan dalam sebuah Akta
Penggabungan (lihat Pasal 128 ayat [1] UUPT) yang
dibuat:
– di hadapan notaris
– dalam Bahasa Indonesia.
PROSEDUR PENGGABUNGAN PERUSAHAAN :
• Pengumuman hasil penggabungan
Pasal 133 ayat (1) UUPT mensyaratkan bagi Direksi perseroan
yang menerima penggabungan wajib mengumumkan hasil
penggabungan dengan cara:
– Diumumkan dalam 1 (satu) surat kabar atau lebih
– dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
tanggal berlakunya penggabungan.
– Pengumuman dimaksudkan agar pihak ketiga yang
berkepentingan mengetahui bahwa telah dilakukan
Penggabungan, Peleburan, atau Pengambilalihan. Dalam
hal ini pengumuman wajib dilakukan dalam jangka waktu
paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal:
– Persetujuan Menteri atas perubahan anggaran dasar
dalam hal terjadi Penggabungan;
– Pemberitahuan diterima Menteri baik dalam hal terjadi
perubahan anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 21 ayat (3) maupun yang tidak disertai perubahan
anggaran dasar.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MERGER :
• Kelebihan Merger adalah pengambilalihan melalui
merger lebih sederhana dan lebih murah
dibandingkan pengambilalihan yang lain.
• Kekurangan Merger adalah harus ada persetujuan
dari para pemegang saham masing-masing
perusahaan. Sedangkan untuk mendapatkan
persetujuan tersebut dibutuhkan waktu yang
lama.
Contoh-Contoh Kasus Merger Di Indonesia :
• Bank CIMB Niaga

bank Niaga dan bank Lippo melakukan


merger dengan tujuan utama agar bisa
memperkuat keberadaan mereka di dalam
persaingan global.
Contoh-Contoh Kasus Merger Di Indonesia :
• Bank Mandiri

Keempat bank tersebut mengalami kesulitan dan


krisis hingga melakukan keputusan untuk
melakukan proses merger dan membentuk
suatu konsolidasi. Penggabungan keempat bank
tersebut menjadi sebuah bank yang saat ini
menjadi salah satu bank yang terbesar dan
terpercaya yaitu bank Mandiri.
Contoh-Contoh Kasus Merger Di Indonesia :

• PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Adanya penggabungan PT. Ciputra Property


dan PT Ciputra Surya Tbk atau merger
perusahaan dengan Perusahaan besar
yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk. PT.
Indofood melakukan pengabungan dan
merger dengan berbagai cabang yang akan
memperluas dan memperbesar bursa
jaringan perluasan kawasan mereka.
KESIMPULAN

Merger adalah proses difusi atau penggabungan dua perseroan


dengan salah satu diantaranya tetap berdiri dengan nama
perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama
dankekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri
tersebut. Kelebihan merger yaitu pengambilalihan melalui merger
lebih sederhana dan lebih murah dibanding pengambilalihan yang
lain sedangkan, Kekurangan Merger yaitu harus ada persetujuan
dari para pemegang saham masing-masing perusahaan,sedangkan
untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan waktu yang
lama
SARAN

• Perusahan harus ekstra hati-hati untuk menghindari


kecongkakan manajemen dalam merger. Cara terbaik untuk
menghindari kecongkakan manajemen adalah dengan
memastikan bahwa proses evaluasi menyeluruh telah
dilakukan sebelum mengambil keputusan untuk
menggabungkan perusahaan. Perusahaan harus memilih
dengan cermat organisasi atau individu yang akan digunakan
sebagai penasehat meger yang mereka lakukan untuk tujuan
yang akan direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai