Anda di halaman 1dari 16

Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang

menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Jenis Obligasi Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu: 1. Dilihat dari sisi penerbit: a. Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta. b. Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat. c. Municipal Bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untut membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility). 2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga: a. Zero Coupon Bonds: obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo. b. Coupon Bonds: obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya. c. Fixed Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik. d. Floating Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta. 3. Dilihat dari hak penukaran/opsi: a. Convertible Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya. b. Exchangeable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya. c. Callable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut. d. Putable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut. 4. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya: 1. Secured Bonds: obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk didalamnya adalah: i. Guaranteed Bonds: Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin denan penangguangan dari pihak ketiga

Mortgage Bonds: obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap. iii. Collateral Trust Bonds: obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya. 2. Unsecured Bonds: obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum. 5. Dilihat dari segi nilai nominal: a. Konvensional Bonds: obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot. b. Retail Bonds: obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds. 2. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil: a. Konvensional Bonds: obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan sistem kupon bunga. b. Syariah Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu: i. Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten. ii. Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan.

ii.

Karakteristik Obligasi: 1. Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo. 2. Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6 bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annual prosentase. 3. Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memilki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi Kupon / bunga nya. 4. Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi Ritel. Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk) dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia.

Harga Obligasi: Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal. Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu: 1. Par (nilai Pari): Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta. 2. at premium (dengan Premi): Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta. 3. at discount (dengan Discount): Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta.

Yield Obligasi: Pendapatan atau imbal hasil atau returnyang akan diperoleh dari investasi obligasi dinyatakan sebagai yield, yaitu hasil yang akan diperoleh investor apabila menempatkan dananya untuk dibelikan obligasi. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi obligasi, investor harus mempertimbangkan besarnya yield obligasi, sebagai faktor pengukur tingkat pengembalian tahunan yang akan diterima. Ada 2 (dua) istilah dalam penentuan yield yaitu current yield dan yield to maturity. 1. Currrent yield adalah yield yang dihitung berdasrkan jumlah kupon yang diterima selama satu tahun terhadap harga obligasi tersebut. Current yield = bunga tahunan harga obligasi

Contoh: Jika obligasi PT XYZ memberikan kupon kepada pemegangnya sebesar 17% per tahun sedangkan harga obligasi tersebut adalah 98% untuk nilai nominal Rp 1.000.000.000, maka:

Current Yield

= Rp 170.000.000 atau 17% Rp 980.000.000 98%

= 17.34% 2. Sementara itu yiled to maturity (YTM) adalah tingkat pengembalian atau pendapatan yang akan diperoleh investor apabila memiliki obligasi sampai jatuh tempo. Formula YTM yang seringkali digunakan oleh para pelaku adalah YTM approximation atau pendekatan nilai YTM, sebagai berikut: YTM approximation = C+ RP n R+P 2 x 100%

Keterangan: C = kupon n = periode waktu yang tersisa (tahun) R = redemption value P = harga pemeblian (purchase value)

Contoh: Obligasi XYZ dibeli pada 5 September 2003 dengan harga 94.25% memiliki kupon sebesar 16% dibayar setiap 3 bulan sekali dan jatuh tempo pada 12 juli 2007. Berapakah besar YTM approximationnya? C = 16% n = 3 tahun 10 bulan 7 hari = 3.853 tahun R = 94.25% P = 100%

YTM approximation

= 16 + 100 94.25 3.853

= 100 + 94.25 2 = 18.01 %

Definisi Obligasi (bond = B) adalah surat hutang yang diterbitkan atau dijual oleh sebuah perusahaan atau pemerintah pada saat meminjam uang dari masyarakat untuk jangka waktu panjang. Nilai nominal (par value / face value = F) adalah jumlah pokok obligasi yang akan dibayar pada saat obligasi jatuh tempo. Kupon ( C ) adalah nilai pembayaran bunga yang dinyatakan atas obligasi. Tarif Kupon (coupon rate = r ) adalah nilai kupon tahunan dibagi dengan nilai nominal obligasi. Tarif kupon ini setara dengan tingkat suku bunga untuk pinjaman di bank. Tanggal Jatuh Tempo (maturity date) adalah tanggal tertentu yang digunakan untuk pembayaran pokok (nilai nominal) obligasi. Hasil Sampai Jatuh Tempo (Yield to Maturity / YTM) adalah tingkat pengembalian (hasil) yang diharapkan pasar atas obligasi. Persamaan untuk menghitung Harga Obligasi Harga Obligasi = C x PVIFa + FV x PFIF C = nilai kupon PVIFa = [ 1 (1+r)^(-t) ] / r PVIF = 1/(1+r)t^t = (1+r)^(-t) r = tarif kupon t = banyaknya periode pembayaran kupon FV = face value = nilai nominal obligasi Contoh : Obligasi yang bernilai nominal Rp 10 juta dengan tarif kupon 14% setahun. Kupon dibayarkan setiap 6 bulan. Obligasi tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 7 tahun dan memiliki YTM 16%. Hitunglah harga obligasinya. 1 tahun = 2 periode pembayaran kupon, sehingga t = 7 tahun x 2 periode / tahun = 14 periode R per periode = 14% /2 = 7% per periode ( 1 periode = 1 semester) YTM per periode = 16%/2 = 8% per periode. Kupon per periode = 7% x Rp 10 juta = Rp 700.000 PVIFa = [1 (1+8%)^(-14)] / 8% = 8,244236983 PVIF = (1+8%) ^ (-14) = 0,340461041 Harga Obligasi (B) = Rp 700.000 x 8,244236983 + Rp 10.000.000 x 0,340461041 = Rp 9.175.576,30 Menghitung Nilai Obligasi dan Perubahan Suku Bunga Harga Obligasi (Bond Value) = Nilai Sekarang Kupon + Nilai Sekarang dari Nilai Nominal Nilai Sekarang Kupon = Nilai Sekarang Anuitas dari Kupon Pada saat tingkat suku bunga naik, nilai sekarang akan turun demikian juga dengan nilai obligasi yang akan turun bila tingkat suku bunga naik dan sebaliknya. Menghitung Nilai Obligasi Diskon dengan Kupon Tahunan

Misal sebuah obligasi dengan tarif kupon 10% dan kupon dibayar tahunan. Nilai nominalnya Rp 10 juta dan akan jatuh tempo 5 tahun kemudian. Dengan YTM 11%, berapa nilai obligasi tersebut? Nilai Kupon = tarif kupon x nilai nominal = 10% x Rp 10 juta = Rp 1 juta. Nilai Obligasi (B) = Nilai Sekarang Anuitas dari Kupon + Nilai Sekarang dari Nilai Nominal Nilai Sekarang Anuitas = [1-(1+r)^(-t)] / r R = YTM = 11% T = 5 periode Faktor Bunga Nilai Sekarang Anuitas = PVIFa (11%,5) = [ 1 (1+11%)^(-5)] / 11% = 3,695897018 Faktor Nilai Sekarang = PVIF (11%,5) = (1+11%)^(-5) = 0,593451328 Nilai Kupon = 10% x Rp 10 juta = Rp 1 juta Harga Obligasi (B) = Nilai Sekarang Anuitas dari Kupon + Nilai Sekarang dari Nilai Nominal = Rp 1 juta x 3,695897018 + Rp 10 juta x 3,695897018 = Rp 9.630.410,298 Menghitung nilai Obligasi Premium dengan Kupon Tahunan Obligasi premium adalah obligasi yang nilainya lebih tinggi daripada nilai nominalnya. Contoh : anda sedang mereview suatu obligasi yang memberikan kupon tahunan sebesar 10% dengan nilai nominal Rp 10 juta. Obligasi tersebut jatuh tempo 20 tahun dan YTM nya 8%. Berapa nilai obligasi tersebut? Faktor Bunga Nilai Sekarang Anuitas = PVIFa (8%,20) = [ 1 (1+8%)^(-20)] / 8% = 9,818147407 Faktor Nilai Sekarang = PVIF (8%,20) = (1+8%)^(-20) = 0,214548207 Harga Obligasi (B) = Nilai Sekarang Anuitas dari Kupon + Nilai Sekarang dari Nilai Nominal = Rp 1 juta x 9,818147407+ Rp 10 juta x 0,214548207 = Rp 11.963.629,48 Hubungan grafis antara harga obligasi dan YTM Dari grafik di atas terlihat bahwa semakin besar YTM, maka nilai obligasi semakin kecil. Harga Obligasi : hubungan antara Tarif Kupon dengan YTM Jika YTM = tarif kupon, maka nilai nominal obligasi = harga obligasi Jika YTM > tarif kupon, maka nilai nominal obligasi > harga obligasi Hal ini mengingat nilai diskonto nya menyebabkan hasil (tingkat pengembalian) obligasi lebih tinggi dari tarif kupon. Obligasi yang harganya di bawah nilai nominal disebut obligasi diskon. Jika YTM < tarif kupon, maka nilai nominal obligasi <. harga obligasi Tarif kupon yang lebih tinggi menyebabkan harga obligasi lebih tinggi dari nilai nominalnya. Obligasi yang harganya di atas nilai nominal disebut obligasi premium. Resiko Tingkat Suku Bunga Resiko tingkat suku bunga adalah resiko yang timbul bagi pemegang obligasi karena adanya perubahan tingkat suku bunga. Terbagi atas 2 : Resiko Harga yakni perubahan harga obligasi yang timbul karena perubahan tingkat suku bunga. Obligasi jangka panjang memiliki resiko harga yang lebih besar dibanding obligasi jangka pendek. Obligasi dengan tarif kupon yang rendah lebih besar resiko harganya dibanding obligasi tarif kupon yang tinggi. Resiko harga semakin besar saat YTM nya rendah dibanding YTM yang tinggi (lihat Hubungan grafis antara harga obligasi dan YTM) Resiko Tingkat Investasi Kembali yakni ketidakpastian yang timbul atas tingkat hasil saat arus kas yang diterima diinvestasikan kembali. Obligasi jangka pendek memiliki resiko tingkat investasi kembali yang lebih besar dibanding obligasi jangka panjang. Obligasi dengan tarif kupon yang tinggi lebih beresiko dalam hal diinvestasikan kembali dibanding obligasi dengan tarif kupon yang rendah. Menghitung Hasil Oblligasi (Yield to Maturity) Yield to Maturity (YTM) adalah tingkat bunga yang berlaku pada harga obligasi saat ini. Untuk menghitung besarnya YTM perlu digunakan metode coba-coba (trial and error) dan sama prosesnya seperti menghitung r dalam suatu perhitungan anuitas.

1. 2. -

YTM dengan kupon tahunan Misalnya suatu obligasi dengan kupon tahunan sebesar 10%, jatuh tempo 15 tahun dan nilai nominal Rp 10.000.000. Harga obligasi tersebut sekarang Rp 9.280.900 Berapakah YTM nya? Harga Obligasi (B) = Nilai Sekarang Anuitas dari Kupon + Nilai Sekarang dari Nilai Nominal B = Rp 1 juta x PVIFa + Rp 10 juta x PVIF = Rp 9.280.900 Karena harga obligasi lebih rendah dibanding nilai nominalnya, berarti ini adalah obligasi diskon dimana YTM nya lebih besar daripada 10% Misalkan r1 = 10% maka B1 = 10.000.000 9.280.900 = 643.072 R2 = 12% maka B2 = 8.637.827 - 9.280.900 =-719.100 2% 1.362.172 YTM = 10% + 643.072 / 1.362.172 x 2% = 10,94% Atau 12% - 719.100 / 1.362.172 x 2% = 10,94% Berarti YTM = 10,94%. YTM dengan Kupon Semesteran Misalkan sebuah obligasi dengan tarif kupon 10% dan kupon dibayar setengah tahunan (per semester). Nilai nominal Obligasi tersebut Rp 10 juta, dengan umur ekonomis 20 tahun dan dijual dengan harga Rp 11.979.300. Hitung YTM nya. Karena harga obligasi lebih tinggi dibanding nilai nominalnya, berarti ini adalah obligasi premium di mana YTM nya lebih kecil daripada tarif kupon (10%). Kupon semesteran artinya obligasi ini membayar kupon setiap semester (enam bulan sekali) alias setahun 2 kali bayar kupon. Hal ini lumrah untuk obligasi di Amerika. Berarti 1 periode = 1 semester. Jumlah periode pembayaran kupon obligasi tersebut = 20 tahun x 2 periode / tahun = 40 periode. Tarif kupon per periode = 10% / 2 = 5% Kupon = 5% x Rp 10 juta = Rp 500.000 / semester B = Rp 500.000 juta x PVIFa + Rp 10 juta x PVIF = Rp 11.979.300 Misalkan r1 = 5% maka B1 = 10.000.000 11.979.300 = -1.979.300 R2 = 3% maka B2 = 14.622.954,- 11.979.300= 2.643.654 2% 4.622.954 YTM = 3% + 2.643.654 / 4.622.954 x 2% = 4,14% / semester Atau 5% - 1.979.300 / 4.622.954 x 2% = 4,14% / semester Berarti YTM = 4,14% x 2 = 8,28% setahun Dengan perhitungan yang lebih teliti (tanpa pembulatan) diperoleh YTM = 8% Current Yield vs. Yield to Maturity Current Yield = kupon tahunan / harga obligasi Yield to maturity = current yield + capital gains yield Misal : obligasi dengan tarif kupon 10% dibayarkan tiap semester. Nilai nominal Rp 10 juta, umur ekonomis 20 tahun dengan harga obligasi Rp 11.979.300. Kupon setahun = 10% x Rp 10 juta = Rp 1 juta. Current Yield = Rp 1 juta / Rp 11.979.300 = 0,0835 = 8,35% Harga tahun pertama (asumsi YTM tidak berubah) = Rp 11.936.800 Capital gain yield = (RP 11.936.800 Rp 11.979.300) / Rp 1.1979.300 = -0,0035 = - 0,35% Teori Harga Obligasi Obligasi yang memiliki resiko dan umur yang sama akan memiliki hasil (return) yang sama yang dijadikan dasar untuk perhitungan harga obligasi tersebut (tidak tergantung dari tarif kupon). Jika harga satu obligasi diketahui, maka dapat dihitung YTM nya dan YTM tersebut digunakan untuk menghitung harga dari obligasi kedua. Konsep menghitung harga suatu aset didasarkan atas harga aset sejenis dapat digunakan untuk menghitung nilai aset lainnya (di luar obligasi). Perbedaan antara Utang dan Ekuitas Utang : Tidak memiliki kepentingan atas kepemilikan saham Kreditur tidak memiliki hak suara Bunga merupakan biaya untuk menjalankan usaha dan dapat mengurangi besarnya pajak yang dibayar Kreditur memiliki hak secara hukum bila pembayaran bunga dan pokok pinjaman gagal dilaksanakan Kelebihan utang dapat mengakibatkan masalah keuangan dan kebangkrutan.

Ekuitas : Memiliki kepentingan atas kepemilikan saham Pemegang saham memiliki hak suara untuk memilih dewan direksi dan masalah lainnya. Dividen bukan merupakan biaya untuk menjalankan usaha dan tidak dapat mengurangi pajak Dividend bukan merupakan kewajiban perusahaan , pemegang saham tidak memiliki hak secara hukum bila dividen tidak dibayarkan Perusahaan yang sumber dananya seluruhnya dari pemegang saham tidak dapat bangkrut karena perusahaan tersebut tidak punya utang. Kontrak Oblgiasi (Bond Indenture) Merupakan kontrak antara perusahaan dan pemegang obligasi yang mencakup : Klausul (termin) dasar dari obligasi Jumlah nilai obligasi yang diterbitkan Penjelasan atas property yang digunakan sebagai jaminan (jika ada) Dana cadangan untuk pelunasan obligasi Provisi untuk penebusan obligasi lebih awal Rincian atas perjanjian perlindungan untuk pemegang obligasi Klasifikasi Obligasi Obligasi atas nama (registered) dan atas unjuk (bearer). Obligasi tercatat merupakan bentuk penerbitan obligasi dimana perusahaan mencatat nama pemilik setiap obligasi dan pembayaran (kupon dan pokok) dilakukan ke nama pemilik yang tercatat. Sedangkan obligasi atas unjuk (bearer form) merupakan bentuk penerbitan dimana obligasi diterbitkan tanpa pencatatan atas nama pemiliknya; pembayaran dilakukan kepada siapapun yang memegang obligasi tersebut. Sekuritas. Sekuritas utang diklasifikasikan sesuai dengan jaminan dan hipotek yang dipakai untuk melindungi pemegang obligasi. Kolateral (jaminan) merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk sekuritas (misalnya : obligasi dan saham) yang dijadikan jaminan untuk pembayaran utang. Kolateral umumnya digunakan untuk merujuk aset yang dijanjikan atas pembayaran suatu utang. Sekuritas Hipotek (mortgage) sekuritas yang dilindungi dengan suatu hipotek atas property (harta) dari peminjam. Surat utang (debenture) merupakan suatu bentuk utang tanpa jaminan biasanya dengan jatuh tempo 10 tahun atau lebih. Utang tanpa jaminan (Unsecured debt-di Amerika Serikat) Utang dengan jaminan (Secured debt di Inggris) Notes merupakan utang tanpa jaminan yang awalnya memiliki jatuh tempo kurang dari 10 tahun. Senioritas merupakan preferensi dalam posisi pemberi pinjaman (mana yang lebih didahulukan) terkadang diberi istilah senior dan junior untuk menunjukkan tingkat senioritas. Karakteristik Obligasi dan Hasil yang Diharapkan Tarif kupon tergantung dari karakteristik resiko dari obligasi yang diterbitkan. Obligasi yang memiliki kupon yang lebih tinggi : Yang tanpa jaminan dibanding dengan yang dengan jaminan. Utang tersubordinasi dibanding dengan utang senior Obligasi tanpa dana cadangan pelunasan dibanding dengan obligasi tanpa dana cadangan pelunasan Obligasi yang dapat ditebus sebelum jatuh tempo (callable bond) dibanding obligasi tanpa hak untuk menebus sebelum jatuh tempo (non-callable bond) Peringkat Obligasi Yang baik untuk dilakukan investasi High Grade : Moodys Aaa dan S&P AAA kemampuan bayar teramat kuat , Moodys Aa dan S&P AA kemampuan bayar sangat kuat Medium Grade : Moodys A dan S&P A kemampuan bayarnya kuat, namun mudah terpengaruh bila ada perubahan kondisi. Moodys Baa dan S&P BBB kemampuan bayar cukup, kondisi yang berlawanan akan memberi dampak lebih jauh dalam kemampuan bayar perusahaan. Investment Grade : peringkat Baa atau BBB dan di atasnya Bersifat spekulasi

1.

2. 3.

4. 5. 6. 7. 8. 9.

a. b. c. d.

Low Grade : Moodys Ba dan B; S&P BB dan B Dianggap mungkin kemampuan membayarnya akan merosot. Very Low Grade : Moodys C (dan di bawahnya) dan S&P C (dan di bawahnya) yakni obligasi penghasilan (income bonds) tanpa bunga yang dibayar atau pembayaran pokok dan bunga di belakang. Obligasi pemerintah di Amerika terbagi atas : Treasury Securities yakni Federal government debt ,T-bills (obligasi diskon murni dengan umur setahun atau kurang) , T-notes (utang dengan kupon yang memiliki jatuh tempo antara setahun sampai 10 tahun) , T-bonds (utang yang memiliki jatuh tempo lebih dari sepuluh tahun) Municipal Securities yakni utang negara bagian dan pemerintah local , memiliki tingkat resiko gagal bayar yang disamakan dengan utang perusahaan, bunga yang diterima bebas pajak. Jika anda diminta memilih antara obligasi yang kuponnya dikenakan pajak yang memberikan hasil 8% dengan obligasi pemerintah daerah yang memberikan hasil 6% , dengan tingkat pajak 40%, mana yang dipilih? Obligasi yang dikenakan pajak 8% x (1-40%) = 4,8%. Dengan demikian sebaiknya kita memilih obligasi pemerintah daerah sebesar 6% yang bebas pajak. Obligasi Kupon Nihil (Zero Coupon Bonds) Obligasi ini tidak membayar bunga secara berkala (tarif kupon 0%) Seluruh YTM berasal dari perbedaan antara harga beli dan nilai nominalnya. Obligasi ini tidak dijual lebih dari nilai nominalnya. Terkadang disebut sebagai zeroes, deep discount bonds, atau original issue discount bonds (OIDs) Contoh : Treasury Bills dan principal-only Treasury strips Obligasi ini tidak memiliki resiko atas hasil investasi kembali. Obligasi Suku Bunga Mengambang (Floating-Rate Bonds) Tarif kupon mengambang tergantung dari beberapa nilai inde. Contoh : adjustable rate mortgages dan inflation-linked Treasuries Obligasi ini memiliki resiko harga yang lebih rendah. Kupon mengambang, sehingga lebih kecil kemungkinannya berbeda dengan YTM. Kupon nya mungkin memiliki kerah (collar) yakni tarifnya tidak bisa melebih batas atas (ceiling) atau le bih rendah dari tarif bawah (floor). Jenis Obligasi Lainnya : Disaster bonds, Income bonds, Convertible bonds, Put bonds Terdapat banyak jenis biaya provisi atas suatu obligasi dan banyak obligasi memiliki beberapa jenis provisi. Sangat penting untuk memahami bahwa provisi ini akan mempengaruhi tingkat hasilnya. Pasar Obligasi Obligasi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia melalui pialang (dealer). Harga Bersih dan Harga Kotor Harga bersih adalah harga yang tecantum. Harga kotor adalah harga yang sebenarnya dibayar, harga yang tecantum (harga bersih) ditambah bunga. Contoh : misalkan obligasi dengan kupon 4% dibayar semesteran dengan harga bersih Rp 12.825.000. Jumlah hari sejak pembayaran kupon terakhir = 61 hari. Jumlah hari dalam periode antar pembayaran kupon = 184 hari. Bunga terutang = 61 / 184 x 4% x Rp 10.000.000 = Rp 132.600. Harga kotor = Rp 12.825.000 + Rp 132.600 = Rp 12.957.600 Sehingga kita akan membayar Rp 12.957.600 untuk obligasi tersebut. Inflasi dan Tingkat Suku Bunga Tingkat suku bunga nominal = tingkat hasil sebenarnya + penyesuaian inflasi The Fisher Effect The Fisher Effect mendefinisikan hubungan antara tingkat suku bunga seenarnya, tingkat suku bunga nominal dan inflasi. (1 + R) = (1 + r)(1 + h) dimana R = nominal rate (tingkat suku bunga nominal) r = real rate (tingkat suku bunga sebenarnya) h = tingkat inflasi

1.

2.

Kira-kira , R = r + h Jika kita menginginkan tingkat suku bunga sebenarnya 10% dan inflasi 8%, berapa tingkat suku bunga nominal? R = (1+10%)(1+8%) 1 = 0,188 = 18,8% Kira-kira: R = 10% + 8% = 18% Karena tingkat suku bunga sebenarnya dan tingkat inflasi relative tinggi, terdapat perbedaan signifikan antara Fisher Effect dan kira-kiranya.. Struktur Termin atas Tingkat Suku Bunga Yakni hubungan antara waktu jatuh tempo dan hasil (yield) dengan asumsi yang lainnya sama. (efek dari resiko gagal bayar, perbedaan kupon dll dikeluarkan). Kurva hasil merupakan gambaran grafis atas struktur termin. Kurva normal dengan lengkungan ke atas; hasil jangka panjang lebih tinggi dari hasil jangka pendek. Kurva terbalik dengan lengkungan ke bawah; hasil jangka panjang lebih rendah dari hasil jangka pendek. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Obligasi Resiko gagal bayar Apakah kuponnya dipotong pajak Mudahnya obligasi tersebut diperdagangkan (makin mudah, hasilnya lebih rendah) Hal-hal lain yang mempengaruhi resiko pembayaran ke pemegang obligasi

1. 2. 3. 4.

contoh+penyelesaiannya obligasi - akuntansi keuangan II


pada tanggal 1 april dibeli obligasi PT sukses 10.000.000 dengan kurs 105 bunga 6,25% dibayar setiap tanggal 1 maret dan 1 september biaya pembelian 100.000. pada tanggal 1 oktober sepatuh obligasi yang dimiliki dijual dengan kurs 110 biaya penjualan 100.000. pada tanggal 1 des sisanya terjual dengan kurs 109 biaya penjualan 50.000. diminta semua jurnal yang berhubungan dengan transaksi tersebut. penyelesaiannya: 1 Apr harga kurs beli : 105/100 x 10.000.000 = 10.500.000 biaya pembelian : HB 10.600.000

100.000 +

bunga berjalan tanggal bunga akhir : 1 Mei tanggal pembelian : 1 April periode bunga berjalan: 1 Mei-1 April = 1 bulan = 1/12 x 6,25% x 10.000.000 = 1/12 x 6,25/100 x 10.000.000 = 52.083,333 Di bulatkan menjadi 52.083 Jurnalnya : 1 Apr surat berharga obligasi 10.600.000 Pendapatan bunga 52.083 Kas 10.652.083 Pendapatan bunga Periode pendapatan bunga/bunga berjalan : 1 Maret 1 September = 6 bulan ( hitung dari 1 maret hingga 31 Agustus, yang 1 September tidak usah dihitung karena itu tanggal 1 )

1 Sep : 6/12 x 6,25% x 10.000.000 = 6/12 x 6,25/100 x 10.000.000 = 312.500 Jurnalnya : Kas 312.500 Pendapatan bunga 312.500 1 Oktober Harga kurs jual : 110/100 x x 10.000.000 = 5.500.000 Biaya penjualan HJ HP = X 10.600.000 5.400.000 =

100.000 -

5.300.000

Laba 100.000 Jurnalnya : Kas 5.400.000 Surat berharga obligasi 5.300.000 Laba 100.000 Pendapatan bunga : 1 September 1 Oktober = 1 Bulan = 1/12 x 6,25% x 5.000.000 = 26.041

Kas

26.041 Pendapatan bunga

26.041

1 Desember : Harga kurs jual : 104/100 x x 10.000.000 = 5.450.000 Biaya penjualan 50.000 HJ HP = X 10.600.000 5.400.000 = 5.300.000 -

LABA 100.000 Jurnalnya : Kas 5.400.000 Surat berharga obligasi 5.300.000 Laba 100.000 Pendapatan bunga : 1 September 1 Desember = 3 bulan 3/12 x 6,25% x 5.000.000 = 78.125 Kas 78.125 Pendapatan bunga

78.125

Contoh Soal+Jawaban Makul Akuntansi Pengantar II KUI 10


08 Sunday Jan 2012 Posted by kuifmandiri10 in Uncategorized Leave a Comment

DEPARTEMEN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA FAKULTAS SYARIAH

LATIHAN SOAL UJIAN AKHIR AKUNTANSI PENGANTAR 2 SEMESTER GASAL T.A. 2009-2010
Dosen : Dr. Misnen Ardiansyah, SE, M.Si.

SOAL 1
PT. LUMUT memiliki saham PT Lumpur untuk tujuan jangka panjang. Berikut saldo rekening Investasi Pada saham: Tanggal Pembelian 16-08-90 16-05-91 14-12-92 Jumlah (lembar) 100 300 150 550 Nominal Per Lembar Rp10.000,Rp10.000,Rp10.000,Harga Perolehan Total Rp2.500.000,3.900.000,1.650.000,Rp.8.050.000,-

Pada tanggal 5 Januari 1996, diterima hak beli saham (HBS), 1 lembar saham mendapat 1 lembar HBS. Saham baru dapat dibeli sebesar nilai nominalnya ditambah dengan 10 lembar HBS. Harga pasar saham tanpa HBS Rp25.000,-. Sedangkan harga pasar HBS per lembar Rp1.500,-

Diminta: a. Jurnallah alokasi harga perolehan investasi saham ke HBS!


1. Hitunglah harga perolehan per lembar saham jika arus harga perolehan yang digunakan adalah metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO)! 2. Hitunglah rugi/laba penjualan saham sebanyak 100 lembar dengan harga per lembar Rp25.000,- (Metode LIFO)!

SOAL 2 PT SANAKESANA membeli peralatan dengan harga Rp12.000.000,00 dengan uang muka Rp3.000.000,00. Sisanya diangsur tiap tahun mulai tahun depan. Setiap kali angsuran adalah Rp4.500.000,00. Dalam angsuran sudah diperhitungkan bunga 10% per tahun. Diminta :
1. Hitung harga perolehan mesin. 2. Buatlah jurnal pada tanggal pembelian. 3. Buatlah jurnal setiap kali angsuran. Sertakan perhitungannya

SOAL 3
Sebuah perusahaan penggilingan padi membeli membeli mesin giling gabah dengan harga perolehan Rp6.000.000,- pada tanggal 1 Januari 2000. Taksiran nilai residu mesin tersebut adalah Rp500.000,-. Taksiran jumlah gabah yang dapat digiling selama umur ekonomis mesin giling adalah 100.000 ton. Mesin tersebut meproduksi masing-masing: 20.000 ton untuk tahun pertama, 22.000 ton tahun kedua, 25.000 ton tahun ketiga, 18.000 ton tahun ke empat, dan 15.000 ton untuk tahun ke lima. Diminta:
1. Hitunglah tarif penyusutan per ton gabah dan buatlah tabel rencana penyusutan mesin tersebut selama 5 tahun! 1. Jika pada akhir tahun ke 3 mesin tersebut dijual dengan harga Rp2.500.000,- buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut. 2. Jika pada akhir tahun ke 3 mesin tersebut tidak dijual namun ditukar dengan mesin giling yang baru dimana harga pasar mesin baru Rp7.000.000,- dan perusahaan diminta membayar sebesar Rp4.000.000,- buatlah ayat jurnal untuk mencatat pertukaran aktiva tersebut!

SOAL 4
Pada tanggal 3 Januari 2003, PT. ABC membeli sebuah mesin dengan harga Rp27.000.000,Mesin ini diperkirakan mempunyai umur ekonomis 6 (enam) tahun dan nilai sisa Rp3.000.000,- Beban depresiasi untuk mesin ini dihitung dengan menggunakan metode garis lurus.

Diminta: Apabila mesin ini dihentikan pemakaiannya pada tanggal 30 Juni 2006,
1. 2. 3. 4. 5. Buatlah jurnal untuk mencatat beban depresiasi untuk enam bulan pertama di tahun 2006! Buatlah jurnal untuk mencatat penghentian pemakain mesin apabila: Mesin ini dijual dengan harga Rp15.000.000,- secara tunai! Mesin ini dijual dengan harga Rp10.500.000,- secara tunai! Mesin ini ditukar dengan mesin mesin lain yang sejenis dan mempunyai harga tunai Rp35.000.000,- Mesin lama dihargai Rp14.000.000,- dan perusahaan mebayar kas sejumlah Rp21.000.000! 6. Mesin ini ditukar dengan mesin mesin lain yang sejenis dan mempunyai harga tunai Rp35.000.000,- Mesin lama dihargai Rp5.000.000,- dan perusahaan mebayar kas sejumlah Rp30.000.000!

SOAL 5
Pada tanggal 1 Maret 2000, PT. Mandela mengeluarkan obligasi 15% bejangka 5 tahun dengan nilai nominal 500.000.000,-. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 28 Februari dan 30 April. Obligasi ini dijual dengan harga Rp536.804.000,00. Pada tanggal tersebut tingkat bunga pasar adalah 12%. Diminta:
1. Buatlah jurnal untuk mencatat pengeluaran obligasi! 2. Buatlah jurnal untuk mencatat pembayaran bunga dan amortisasi premi pada tanggal 30 April 2000 dan 28 Februari 2001 dengan menggunakan metoda garis lurus! 3. Berdasarkan jurnal dan penghitungan pada butir 2 di atas, hitunglah jumlah biaya bunga obligasi yang dilaporkan dalam laporan rugi-laba untuk periode yang berakhir tanggal 28 Februari 2001! 4. Buatlah jurnal untuk mencatat pembayaran bunga dan amortisasi premi pada tanggal 31 April 2000 dan 28 Februari 2001 dengan menggunakan metoda bunga efektif! 5. Berdasarkan jurnal dan perhitungan pada butir 4 di atas, hitunglah jumlah biaya bunga obligasi yang dilaporkan dalam laporan rugi-laba untuk periode yang berakhir tanggal 28 Februari 2001!

SOAL 6
Pada tanggal 1 Januari 2006, PT. ABC mengeluarkan 100 lembar obligasi 10% bejangka 5 tahun dengan nilai nominal per lembar Rp10.000,-. Obligasi tersebut laku dijual seluruhnya pada tanggal 1 Maret 2006. Pada tanggal tersebut tingkat bunga pasar adalah 12%. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober. Diminta:
1. Hitunglah nilai obligasi pada tanggal penjualan! 2. Buatlah tabel amortisasi agio atau disagio obligasi menggunakan metode garis lurus! 3. Buatlah jurnal untuk mencatat pengeluaran obligasi, pembayaran bunga dan amortisasi selama tahun 2006 (1 April dan 1 Oktober), dan jurnal penyesuaian 31 Desember 2006!

SOAL 7
Pada tanggal 2 Januari 2007, PT. XYZ mengeluarkan 100 lembar obligasi 15% bejangka 5 tahun dengan nilai nominal per lembar Rp400.000,-. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 30 April dan 31 Oktober setiap tahunnya. Obligasi tersebut laku dijual seluruhnya pada tanggal 1 Maret 2007. Pada tanggal tersebut tingkat bunga pasar adalah 12%.

Diminta:
1. Hitunglah nilai jual obligasi! 2. Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan obligasi! 3. Buatlah jurnal untuk mencatat pembayaran bunga obligasi pada tanggal 31 Oktober 2007 dan 30 April 2008. Perusahaan menghitung amortisasi menggunakan metode garis lurus! 4. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 31 Desember 2008!

SOAL 8 Transaksi-trnasaksi saham PT. Bangun Perkasa adalah sebagai berikut: Tanggal Transaksi 1 April Pemesanan atas 500 lembar saham bernilai nominal @ Rp100.000,- telah
diterima, bersamaan dengan cek-cek dari berbagai pemesan untuk menutup 40% uang muka. Saham dipesan dengan kurs 120. Sisa harga pemesanan akan dibayar dalm tiga cicilan bulalan yang sama besar.

1 Mei Cicilan pertama diterima dari seluruh pemesan 1 Juni Cicilan kedu diterima dari seluruh pemesan kecali Tuan Ahmad, yang telah
memesan 100 lembar saham

5 Juni Tuan Ahmad menyatakan bahwa ia tidak dapat menyelesaikan pembayaran


cicilannya dan memberi wewenang kepada perusahaan untuk menjual sham-saham yang telah Ia pesan.

7 Juni Saham-saham yang telah dipesan Tuan Ahmad dijual tunai dengan kurs
105. beban-beban sebesar Rp125.000,- terjadi dalam penjualan saham ini. (beban-beban dan kerugian-kerugian dikurngkan pada jumlah yang terhutang pada pemesan)

25 Juni Sebuah cek dikirim kepada Tuan Ahmad sebesar pengembalian yang
terhutang kepadanya

1 Juli Cicilan terakhir diterima dari seluruh perkiraan pemesanan, dan saham
diterbitkan

Diminta:

Buatlah ayat-ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi di atas! Asumsikan bahwa pemesan yang membatalkan akan menerima pengembalian; setiap agio yang timbul akan dikembalikan hanya jika dalam penjualan kembali saham yang gagal dipesan diperoleh agio.

SOAL 9
Perseroan terbatas dengan nama PT MAWAR didirikan pada tahun 2001. Saham yang boleh dikeluarkan adalah 1.000 lembar dengan nilai nominal per lembar sebesar Rp10.000,00. Separuh dari jumlah saham ini laku dijual pada awal tahun tersebut dengan harga total Rp8.000.000,00. Untuk penjualan saham ini dibayar biaya-biaya penjualan seperti komisi makelar dan bea materai sebesar Rp500.000,00. Adapun separuhnya dipesan oleh PT WANGI dengan kurs 150%, dengan pembayaran sebagai berikut. Uang muka 40% dari seluruh harga jual. Adapun sisanya diangsur 3 kali selama tiga bulan dengan jumlah angsuran yang sama. Angsuran mulai akan diterima pada awal Februari 2001. Pada tanggal 1 Februari dan 1 Maret 1996 PT WANGI membayar angsuran harga saham sebagaimana mestinya. Namun, tanpa diduga sebelumnya angsuran ketiga pada 1 April 2001 tidak dapat dibayar oleh PT WANGI. Oleh karena itu, maka seluruh kas yang diterima oleh PT MAWAR dari PT WANGI dikembalikan dan seluruh pesanan dibatalkan. Saham yang dibatalkan ini kemudian dijual di Bursa Efek dan laku dengan kurs 140%. Diminta: a. Buatlah jurnal-jurnal yang diperlukan!
1. Buatlah jurnal pada 1 April, jika pesanan saham yang gagal diperlukan sebagai kas dari pemesanan yang gagal dikembalikan setelah dikurangi rugi penurunan kurs!

Anda mungkin juga menyukai