1. PENGERTIAN MERGER
Merger
• Penggabungan (Merger) adalah perbuatan hukum yang dilakukan
oleh satu Perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan
Perseroan lain yang telah ada yang mengakibatkan aktiva dan
pasiva dari Perseroan yang menggabungkan diri beralih karena
hukum kepada Perseroan yang menerima penggabungan dan
selanjutnya status badan hukum Perseroan yang menggabungkan
diri berakhir karena hukum (Pasal 1 angka 9 UUPT).
• Dari pengertian tersebut dapat dilihat unsur-unsur
dalam merger, yaitu:
1. Merger Horizontal:
• Kombinasi antara suatu perusahaan dengan
perusahaan lainnya yang kegiatan operasinya
masih berada dalam lini bisnis yang yang sama
(same line of business) yang tadinya saling
bersaing.
• Tujuan utamanya yaitu mewujudkan efisiensi
dalam produksi, promosi dan memasuki pasar
yang sudah mapan.
• Misal merger antar bank, merger antara firma
akuntan publik.
2. Merger Vertikal:
• Kombinasi antara satu perusahaan dengan
perusahaan lainnya yang kegiatan operasional
atau bidang usahanya menunjukkan adanya
hubungan sebagai produser-supplier.
• Tujuan dari merger vertikal adalah untuk
menjamin pengadaaan bahan baku yang
berkesinambungan, menjamin jalur pemasaran
atas barang/jasa, serta menekan biaya produksi.
• Misal merger perusahaan perkebunan karet
dengan perusahaan produsen ban.
3. Merger Konglomerat:
• Kombinasi antara suatu perusahaan dengan
perusahaan lainnya yang tidak saling memiliki
hubungan, baik dalam jenis usaha (horizontal)
maupun tingkat operasi kegiatan (vertikal).
• Tujuannya bagi perusahaan atau grup perusahaan
adalah untuk memperkecil risiko dalam rangka
diversifikasi dan memperkecil ketergantungan
terhadap satu atau bebarapa bidang usaha.
• Contoh dalam praktik adalah merger antara Mobil
Oil dengan Montgomery Ward.
4. Merger Congeneric
• Kombinasi antara suatu perusahaan dengan perusahaan
lainnya, yang kegiatan operasinya masih berada dalam
suatu hubungan antara satu dengan yang lain akan tetapi
hubungan tersebut belum dapat dikatakan sebagai
produsen terhadap produk yang sama atau kompetitor
(horisontal) dan bukan juga berhubungan antara
produser-supplier (vertikal).
• Misalnya gabungan antara perusahaan leasing dengan
bank.
• Contoh dalam praktik adalah merger antara Backer &
Company dengan perusahaan asuransi Prudential, Sony
dan Erricson.
3. Motivasi atau Tujuan
Merger
• Efisiensi atau Sinergi
• Kekuatan Pasar
• Keuntungan Pajak
• Undervaluation
• Prestise
4. Tahapan dalam Merger &
Akuisisi
1. Persetujuan RUPS
2. Rancangan Merger & Akuisisi
3. Pengumuman
4. Akta Merger
5. Persetujuan/Pemberitahuan ke
Menkumham
6. Pengumuman Akhir