Anda di halaman 1dari 22

KERJASAMA BISNIS

Kerjasama , penggabungan dan ekspansi


•Dalam perkembangannya, perusahaan dapat mengadakan kerjasama, penggabungan dengan
perusahaan lain, atau berkembang sendiri untuk memenuhi tuntutan bisnisnya, baik dengan
ataupun tanpa melebur organisasi yang lama.
•Kerjasama atau penggabungan perusahaan , karena latar belakang tuntutan bisnis yaitu untuk
memperkuat atau memperluas kegiatan perusahaan

Beberapa bentuk organisasi baru yang ditimbulkannya yaitu :


• Joint Venture
• Sindikat
•Trust
•Holding Company
•Kartel
Joint
Venture
• Joint venture merupakan bentuk kerjasama antara beberapa perusahaan yang berasal
dari beberapa Negara menjadi satu perusahaan 
Ciri-ciri Joint Venture
• Kekuasaan dan hak suara dalam Joint Venture didasarkan pada banyaknya saham yang
ditanam .
• Di Indonesia, Joint Venture merupakan kerjasama antara perusahaan domestik dan
perusahaan asing
• Joint-Venture di Indonesia adalah sebagai sarana penanaman modal asing untuk
menggarap suatu bisnis yang biasanya dilatar belakangi oleh: Keterbatasan Modal,
Teknologi, dan Tenaga ahli yang diperlukan untuk menggarap suatu investasi di
Indonesia. 
• Risiko ditanggung bersama-sama antara masing-masing partner .
Sindikat

• Menurut Swasta, 2002 sindikat adalah kegiatan bisnis yang formal,


sindikat diakui hanya dalam batas bidang keuangan .
• Sindikat ini adalah kerjasama antara beberpa orang atau lembaga
untuk menangani suatu proyek khusus dibawah suatu perjanjian melalui
penggabungan kekuatan keuangan untuk memperjualbelikan surat
berharga atau untuk membiayai suatu proyek agar terhindar dari
kerugian. 
TRUST

• Trust adalah suatu bentuk organisasi perusahaan yang didirikan
untuk menghindari kerugian masing-masing anggota dan
memperbesar keuntungan perusahaan.
• Dibentuk  dengan menggabungkan beberapa perusahaan (merger)
menjadi satu dan masing- masing perusahaan yang bergabung telah
meleburkan diri menjadi sebuah perusahaan yang besar.           
• Seluruh kekayaan dari perusahaan lama dipindahkan ke perusahaan
yang baru.
• Contoh; Bank Mandiri penggabungan dari bank Bumi Daya, Bank Dagang
Negara, Bang Bapindo, dan Bank Ekspor Import  .
Holding Company
• Menurut Bringham dan Houston (2001:413), Holding Company adalah korporasi yang
memiliki saham biasa perusahaan lain dalam jumlah yang cukup sehingga bisa
mengendalikan perusahaan lain tersebut.
• Holding Company adalah suatu perusahaan yang kondisinya kuat memiliki saham-saham
beberapa perusahaan lain dan sebagai perusahaan induk, namun perusahaan yang telah
diambil alih penguasaannya itu tetap hidup sebagai mana biasa.
• Holding Company merupakan perusahaan utama yang menaungi perusahaan lain.
Perusahaan Dalam pengertian lain, Holding company merupakan perusahaan induk yang
memegang saham untuk memimpin beberapa perusahaan dalam satu grup.
• Contoh : PT. Semen Indonesia. Semen Indonesia menjadi Holding bagi perusahaan semen
daerah, seperti PT. Semen Gresik, PT. Semen Padang, dan PT. Semen Tonasa
KARTEL
• Kerjasama dalam bentuk Kartel adalah kerjasama atau perjanjian perusahaan yang
sejenis untuk menghindarkan diri dari kerugian akibat salah satu atau perusahaan
lain yang beroperasi membuat perusahaan yang lainnya terganggu/rugi.  
• Beberapa perjanjian kartel, diantaranya:
1.  Kartel Daerah, yaitu perjanjian untuk boleh atau tidak memasuki suatu daerah
pemasasaran.
2.  Kartel Produksi, adalah suatu perjanjian untuk boleh atau tidak
(memperluas/menambah) memproduk suatu barang dalam batasan tertentu  atau
kuota. Contoh minyak dunia, haji.
3. Kartel Kondisi, yang dimaksud dengan kartel kondisi adalah perjanjian yang
dibuat untuk menentukan: syarat-syarat penjualan, penyerahan barang, tempat
penjualan, pembayaran tunai atau kredit, pemberian potongan atau fasilitas
tertentu kepada konsumen
4. Kartel Harga, maksud dari perjanjian ini adalah penentuan harga minimum  atau
harga maksimum untuk barang tertentu agar persaingan yang terjadi tidak
menjadi pertentangan dalam memperebutkan konsumen.
MERGER , KON
SOLIDASI,
AKUISISI &

PEMISAHAN PE
RU S A H A AN
Merger (penggabungan perusahaan)
1. Merupakan strategi ekspansi atau restrukturisasi perusahaan dengan cara
menggabungkan dua atau lebih. Dalam merger ada satu dibiarkan hidup
sementara perusahaan lainnya dibubarkan tanpa likuidasi. Dan umumnya
perusahaan yang memiliki aset dan pangsa pasar yang lebih besar.
2. Untuk memperkuat fondasi perusahaan
3. Dapat menciptakan pemusatan kekuatan ekonomi sehingga dapat memperbesar
pangsa pasar sekaligus melakukan efiseinsi perusahaan.

Contoh-contoh perusahaan yang merger :


a. PT. Kalbe Farma Tbk, PT. Dankos Laboratories Tbk dan PT. Enseval = PT. Kalbe
Farma Tbk (2005)
b. Bank Niaga dan Bank Lippo = PT. Bank CIMB Niaga Tbk (2008)
c. Perusahaan antar negara : Bursa Singapura (Singapore Exchange/SGX) dengan
Bursa Australia (Australian Stock Exchange/ASX)
d. Duetshe Boerse dan NYSE Euronext
e. Bursa London dan Bursa Toronto (TMX Group)
Konsolidasi (peleburan perusahaan)
1. Dalam Konsoldasi, status hukum perusahaan yang meleburkan diri
menjadi bubar tanpa likuidasi dan kemudian membentuk badan hukum
perusahaan yang benar-benar baru.

2. Contoh : Bank BDN, Bank Bumi Daya, Bank Ekspor Impor dan Bank
Bapindo = Bank Mandiri
AKUISISI (Pengambilalihan Perusahaan)

•Secara sederhana dapat diartikan sebagai pengambilalihan perusahaan dengan cara


membeli saham mayoritas perusahaan sehingga menjadi pemegang saham pengendali,
baik perusahaan yang mengambilalih maupun perusahaan yang diambilalih tetap hidup
sebagai badan hukum terpisah. Contoh pengambilalih saham mayoritas pabrik rokok
asal Indonesia PT HM Sampoerna oleh perusahaan rokok asal Amerika Philip Moris
Ltd.
•Dalam bahasa Inggris dikenal Take over berarti sebuah perusahaan pengambilalih
kontrol modal atas perusahaan lain.
•Pemegang saham yang tidak setuju atas pengambilalih perseroan, diberikan hak khusus
yang disebut appraisal right yaitu hak milik pemegang saham yang tidak setuju
terhadap keputusan RUPS untuk menjual sahamnya kepada persesoan dengan harga
wajar.
Akuisisi dapat dibedakan dalam tiga kelompok besar:

1.Akuisisi horizontal yaitu akuissi yang dilakukan oleh badan usaha yagn masih
berkecimpung dalam bidang bisnis yang sama
2.Akuisisi vertikal yaitu akuisisi yang dilakukan oleh suatu badan usaha yang
bergerak dibidang industri hilir dengan hulu atau sebaliknya
3.Akuisisi konglomerat yaitu akuisisi badan usaha yarng tidak memiliki bidang bisnis
yang sama atau tidak saling berkaitan. Ini lebih didorong oleh motivasi perbesar
kerajaan bisnis konglomerat.
Berdasarkan objek yang diambilalih, akuisisi dapat dibedakan menjadi empat sebagai berikut:
1.Akuisisi terhadap Saham Perusahaan
• Pengambilalihan perusahaan dengan cara membeli saham mayoritas
perusahaan sehingga pihak Akuisisi berhak menjadi pemegang saham
pengendali.
• Perusahaan pengakuisisi memperlakukan kepemilikannya di anak
perusahaan sebagai investasi. Perusahaan pengakuisisi tidak memiliki
secara hukum aset perusahaan diakuisisi , kecuali seluruh atau sebagian
besar saham yang diakuisisi.
2. Akuisisi Aset atau Aktiva Perusahaan
• Akuisisi aset dilakukan dengan cara membeli sebagian atau seluruh aktiva
atau aset perusahaan. Akuisisi penuh terjadi membeli semua aset pemilik
yang akan
3. Akuisisi Kombinasi (Saham dan Aset) Dilakukan dengan cara membeli
saham dan aset milik perusahaan target.
4. Akuisisi secara bertahap Adalah proses akuisisi yang dilakukan secara
bertahap atau tidak secara langsung.
Pemisahan (Corporate Split)

Pemisahan perusahaan (Corporate split), sesuai pasal 1 angka 12 UU 40 / 2007


tentang Perseroan Terbatas diartikan sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh
perseroan untuk memisahkan usaha yang mengakibatkan seluruh aktiva dan pasiva
perseroan terbatas beralih karena hukum kepada dua perseroan terbatas atau lebih
atau sebagian aktiva dan pasiva perseroan beralih karena hukum kepada satu
perseroan atau lebih.
Pemisahan Perusahaan dapat dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut:

1.Pemisahan Perusahaan Secara 2. Pemisahan Perusahaan Sebagian


Penuh atau Murni (Split off) atau Pemisahan Tidak Murni
(Spin off)
• Pemisahan Murni adalah pemisahan
perusahaan yang mengakibatkan seluruh • Pemisahaan tidak murni adalah
aktiva dan pasiva perseroan beralih pemisahaan perusahaan yang
karena hukum kepada dua perseroan lain
mengakibatkan sebagian aktiva
atau lebih, dan perseroan yang
melakukan pemisahaan usaha tersebut
dan pasiva perseroan beralih
selanjutnya berakhir karena hukum. karena hukum kepada satu
perseroan lain atau lebih yang
menerima peralihan dan perseroan
yang melakukan pemishanan
Kelebihan kelemahan dilakukan merger, akuisisi dan konsolidasi adalah
Kelemahan
1. Kesulitan menentukan nilai
Kelebihan perusahaan target secara akurat
1. Mendapatkan cashflow dengan cepat, 2. Biaya konsultan yang mahal
karena produk dan pasar sudah jelas 3. Biaya koordinasi yang mahal
2. Memperoleh kemudahaan dana/ 4. Seringkali menurunkan moral
pembiayaan, karena kreditur lebih organisasi
percaya dengan perusahaan yang 5. Tidak menjamin peningkatan nilai
telah berdiri dan mapan. perusahaan
3. Memperoleh karyawaan yang 6. Tidak menjamin peningkatan
berpengalaman kemakmuran pemegang saham
4. Mendapatkan pelanggan
5. Memperbesar ukuran perusahaan
6. Memperoleh teknologi baru milik
perusahaan lain
Alasan Perusahaan melakukan Merger Atau Konsolidasi :

a. Memperbesar pangsa pasar


b. Memperbesar aktiva atau aset perusahaan
c. Memenangkan pesaingan usaha
f. Meningkatkan efisiensi perusahaan
g. Memperkuat pondasi bisnis
h. Memperkuat kuat SDM
i. Menaikkan harga saham perusahaan akibar adanya
sentimen pasar yang positif
j. Menaikkan gengsi perusahaan
Perselisihan di dalam perusahaan bisa terjadi antara:

1. Para pemilik atau pemegang saham


2. Pimpinan dan pemilik
3. Perusahaan dan Karyawan
4. Perusahaan dan pihak ketiga
Pihak-pihak yang dapat dimintai bantuan untuk menyelesaikan perselisihan antara lain:

1.Lembaga atau perorangan sebagai penengah yang ditunjuk


bersama
2. Pejabat pemerintah sebagai pejabat maupun individu
3. Pengadilan negeri yang ditunjuk, baik untuk masalah perdata
maupun pidana
4. Organisasi profesi dan lembaga
Pemerintah, yang khusus menangani perselisihan di perusahaan
seperti:
a. BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia)
b. P4D (Panitia penyelesaian Perselisihan Perburuhan Daerah)
c. P4P (Panitia Penyelesaian Perselihan Perburuhan Pusat)
Pembubaran perusahaan
• Pembubaran perusahaan harus dinyatakan tertulis oleh perusahaan baik di
RUPS atau RULBPS, dan didaftarakan ke Pengadilan Negeri setempat.
Pembubaran perusahaaan yang berhubungan dengann kepailit harus
dilakukan sesuai pasal 47 kitab Undang-Undang Hukum perdata yang
berbunyi: Perusahaan dinyatakan pailit apabila telah menderita kerugian
lebih 75% dari modal.
Langkah-langkah penyelesaian yang harus dikerjakan
adalah sebagai berikut:
1. Membentuk tim likuidasi (likuiditor)
2. Menilai aset (penilaian kembali aktiva)
3. Menghitung kewajiban-kewajiban:
a. Pemenuhan pajak serta kewajiban lainnya terhadap pemerintah dan upah
karyawan
b. Kepada kreditur terjamin/secured creditors: pemegang hipotek, pemegang
gadai dan previlege ( piutang yang diistimewakan) yang memperoleh
prioritas pembayaran penuh
c. Kepada unsecured creditord yang akan menerima pembayaran apabila
ada sisa uang setelah pembayaran kepada (a) dan ( b)
d. Pemberitahuan dan pemanggilan kepada kreditor, baik langsung (melaluli
surat) maupu secara tidak langsung melalui media massa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai