Anda di halaman 1dari 28

Merger, Akuisisi,

dan Konsolidasi

Bisnis Internasional
R.R. Endang Sutrasmawati, S. H., S. E., M. M.
Kelompok 8:
Hasfi Mubarak S. (7311421288)

Trie Hana Nabilah Isya (7311421289)

M. Fatkhul Majid (7311421290)

Adila Nuzulu (7311421353)

M. Najwan Alghifarry (7311421354)


Table Of Contents

Definisi

Jenis

Tujuan

Kelebihan dan Kekurangann

Sumber Hukum

Contoh
Merger (Penggabungan
Usaha)
Merger
(Penggabungan Usaha)
Merger adalah salah satu strategi ekspansi perusahaan
atau restrukturisasi perusahaan dengan cara
menggabungkan dua perusahaan atau lebih. Dalam
merger hanya ada satu perusahaan yang dibiarkan
hidup, sementara perusahaan lainnya dibubarkan
tanpa likuidasi.
Jenis Merger

Merger vertikal Merger horizontal


1 2

Merger
3
konglomerasi
Tujuan Merger
• Diversifikasi untuk pertumbuhan.
• Diversifikasi menurut pasar atau pelanggan untuk mengimbangi
faktor-faktor musiman, untuk menetralisir pasar produk yang
menurun, dan sebagainya.
• Perluasan,penyempurnaan,atau komplementasi lini produk.
• Mendapatkan kemampuan riset dan pengembangan yang
diperlukan.
• Penciptaan atau perolehan lini produk baru.
• integrasi, sehingga mendapatkan penawaran yang cukup dari
bahan-baku atau suku cadang yang kritis.
• Perluasan pasar, termasuk pasar di luar negeri yang belum
dijamah.
• Memperbaiki manajemen.
• Memperoleh fasilitas-fasilitas pengolahan atau riset yang baru.
Kelebihan Kekurangan
Merger Merger
Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan Merger memiliki beberapa kekurangan,
lebih murah dibanding pengambilalihan yang lain yaitu harus ada persetujuan dari para
(Harianto dan Sudomo, 2001, p.641) pemegang saham masing-masing
perusahaan,sedangkan untuk
mendapatkan persetujuan tersebut
diperlukan waktu yang lama. (Harianto
dan Sudomo, 2001,p.642)
Alasan Melakukan Merger

• Pertumbuhan atau diversifikasi


• sinergi
• meningkatkan dana
• Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi
• Pertimbangan pajak
• Meningkatakan likuiditas pemilik
• Melindungi diri dari pengambilalihan
Sumber Hukum Merger

Dasar hukum merger tertuang di pasal 1 angka 9 Undang-Undang


Perseroan Terbatas Jo. Pasal 109 angka 1 Undang-Undang Cipta Kerja,
yang pada dasarnya merupakan suatu penggabungan sebagai suatu
kesatuan hukum dengan satu atau banyak perusahaan lainnya yang
mengakibatkan suatu aktiva dan pasiva yang digabungkan menjadi
suatu penggabungan serta status hukum perusahaan yang
menggabungkan. diri akan berakhir karena hukum.
Contoh Marger

Penggabungan tiga perusahaan farmasi pada tahun 2005 yaitu PT Kalbe Farma Tbk, PT Dankos
Laboratories Tbk, dan PT Enseval. Dalam penggabungan ini, badan hukum yang dipertahankan
adalah PT Kalbe Farma Tbk, sedangkan kedua perusahaan lainnya dibubarkan. Semua aset dan
kewajiban perusahaan yang menggabungkan diri (PT Dankos dan PT Enseval) selanjutnya akan
beralih ke dalam PT Kalbe Farma. Karena PT Kalbe Farma dan PT Dankos sudah menjadi
perusahaan terbuka yang menjual sahamnya di Pasar Modal Indonesia, proses mergernya juga wajib
dilakukan menurut aturan Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam)
Akuisisi (Pengambil
Alihan)
Akuisisi
(Pengambil Alihan)
Akuisisi adalah ketika satu perusahaan membeli
sebagian besar atau seluruh saham perusahaan lain
untuk mendapatkan kendali atas perusahaan itu.
Jenis Akuisisi Tujuan Akuisisi

Akuisisi mayoritas Untuk mendapatkan kendali sebuah


1 perusahaan
sahan

Akuisis seluruh
2
saham
Kelebihan Kekurangan
Akuisisi Akuisisi
• Akuisisi saham tidak memerlukannya rapat pemegang • Jika cukup banyak pemegang saham
saham dan suara pemegang saham, sehingga jika
minoritas yang tidak menyetujui
pemegang saham tidak menyukai tawaran maka bisa tidak
dijual.
pengambil-alihan maka akuisisi akan
• Perusahaan yang membeli bisa berurusan langsung dengan batal
pemegang saham dengan menawarkan tender offer • Jika perusahaan mengambil alih
sehingga tidak diperlukan persetujuan manajemen
seluruh saham maka terjadi merger.
perusahaan
• Memiliki biaya legal yang tinggi jika
• Karena tidak membutuhkan persetujuan manajemen,
akuisisi saham dapat digunakan untuk hostile takeover perusahaan akan membeli setiap
• Akuisisi Aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak aset dari akuisisi tersebut.
memerlukan mayoritas. Suara Pemegang saham seperti pada akuisisi
saham sehingga tidak ada halangan bagi pemegang saham minoritas jika
mereka tidak menyetujui akuisisi (Harianto dan Sudomo, 2001, p.643-
644)
Alasan Melakukan Akuisisi
Menurut Gurendrawati dan Sudibyo (1999) ada lima alasan dilakukannya akuisisi, yaitu:
• Keinginan untuk mengurangi kompetisi antar perusahaan atau ingin memonopoli salah
satu. bidang usaha.
• Untuk memanfaatkan kekuatan pasar yang belum sepenuhnya terbentuk.
• Untuk mencapai skala ekonomi tertentu sehingga dapat menjadi lower cost producer.
• Untuk memperoleh sumber baku yang lebih murah. 5. Untuk mendapatkan akses
pasar/dana yang relatif murah karena kapasitas hutang yang semakin besar serta
kemampuan baik dalam hal teknologi.
Sumber Hukum Akuisisi

• Pasal 1 angka 11 UURI No. 40 Tahun 2007 tentang Persoroan Terbatas


• Pasal 1 angka 3 PP No. 27 Tahun 1998
• Pasal 1 angka 3 PP No. 57 Tahun 2010
• Pasal 1 angka 8 PP No. 57 Tahun 2010
Contoh Akuisisi

• Pengambil-alihan saham mayoritas pabrik rokok asal Indonesia (PT HM Sampoerna)


oleh perusahaan rokok asal Amerika (Philip Morris Ltd)
• Elon Musk mengambil-alih Twitter dengan membeli saham mayoritas sebesar 44
triliun Dolar AS atau setara 660 triliun rupiah.
Konsolidasi
(Peleburan Perusahaan)
Konsolidasi
(Peleburan Perusahaan)
Konsolidasi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan
untuk memperkuat, memperteguh, mempersatukan,
atau menghubungkan beberapa hal menjadi satu.
Konsolidasi ini bisa juga dimaksudkan sebagai cara atau
perilaku untuk dapat memperkuat, mempersatukan,
dan menghubungkan. Konsolidasi dapat diartikan
sebagai penggabungan dari dua usaha maupun lebih,
penggabungan dilakukan dengan cara mendirikan
usaha baru maupun membubarkan usaha lama tanpa
melakukan likuidasi lebih dulu.
Jenis Konsolidasi

Konsolidasi Bisnis Konsolidasi


1 2
Akuntansi

Konsolidasi Konsolidasi Sosiologi


3 4
Perusahaan
Tujuan Konsolidasi

Memperbesar perusahaan

Meningkatkan efisiensi

Mengurangi tingkat risiko persainngan

Memberikan Jaminan Pasokan, Penjualan, dan Distribusi


Kelebihan Kekurangan
Konsolidasi Konsolidasi
• •Perusahaan yang melakukan konsolidasi akan • Dengan melakukan konsolidasi
mempunyai kekuatan lebih besar dalam menghadapi perusahaan yang lama akan hilang
persaingan dengan perusahaan yang lainnya, hal itu hal itu dikarenakan melebur menjadi
dikarenakan biasanya proses konsolidasi dilakukan
satu.
lebih dari 2 perusahaan yang melebur menjadi satu.
• Untuk mengenalkan perusahaan hasil
• • Dengan melakukan konsolidasi, perusahaan yang
konsolidasi (perusahaan baru)
sedang mengalami kesulitan dalam hal modal tidak
harus dilikuidasi, namun tetap masih dapat bertahan
kepada masyarakat memerlukan
walaupun dengan perubahan yang baru. waktu yang cukup lama
Alasan Melakukan
Konsolidasi

Masalah kesehatan Masalah permodalan Masalah manajemen Ingin menguasai


pasar
Sumber Hukum Konsolidasi

• Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.


• Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1998 Tentang Penggabungan, Peleburan dan
Pengambilalihan Perseroan Terbatas.
• Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2010 Tentang Penggabungan Atau Peleburan
Badan Usaha Dan Pengambilalihan Saham Perusahaan Yang Dapat Mengakibatkan
Terjadinya Praktik Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Contoh Konsolidasi

Bank Mandiri
Hasil konsolidasi dari 4 bank, yakni
• Bank Bumi Daya (BBD)
• Bank Dagang Negara (BDN),
• Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim)
• Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo).
Proses konsolidasi ke 4 bank tersebut akhirnya melahirkan Bank Mandiri pada Oktober
1998
Perbedaan ketiganya

Marger
Akuisis Konsolidasi
Penggabungan 2 atau lebih usaha dan
Pengambilalihan perusahaan Peleburan dua atau beberapa
hanya ada satu perusahaan yang
yang dilakukan dengan cara perusahaan menjadi satu. prosos
dipertahankan. erusahaan-perusahaan
membeli saham mayoritasnya. ini menghasilkan perusahaan
yang bergabung dan meleburkan diri
Perusahaan yang membeli saham baru.
tidak mengalami likuidasi. Sedangkan
ini kemudian akan menjadi
perusahaan yang bertahan akan
pengendali perusahaan yang
membeli semua aset perusahaan yang
dibeli sahamnya.
di-merger. Akibatnya, perusahaan
bertahan ini memiliki sedikitnya 50
persen dari total saham.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai