Anda di halaman 1dari 23

STRATEGI EKSPANSI

BISNIS: AKUISI DAN


MERGER
TIM PENGAMPU EKONOMI BISNIS
Konsep Dasar Merger dan akuisi
Faktor keterkaitan bidang usaha sebagai dasar penggabungan perusahaan
Tren Merger dan Akuisisi di Dunia
DATA ASI PASIFIK DATA INDONESIA
Merger
DEFINISI CONTOH

sebuah gabungan antara dua organisasi atau lebih,


dimana hanya ada satu perusahaan yang bertahan.
Definisi merger ini juga sering dikenal sebagai statutory
merger atau merger hukum.

Secara definisi UU Perseroan Terbatas Pasal 1 butir 9,

perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu Perseroan


atau lebih untuk menggabungkan diri dengan Perseroan
lain yang telah ada yang mengakibatkan aktiva dan pasiva
dari Perseroan yang menggabungkan diri beralih kepada
Perseroan yang menerima penggabungan.
Kelebihan dan Kekurangan Merger
Kelebihan Merger
Pengambil alihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah dibanding pengambil
alihan yang lain.

Kekurangan Merger
Dibandingkan akuisisi, merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu harus ada
persetujuan dari para pemegang saham masing-masing perusahaan, sedangkan untuk
mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama.
Akuisisi
DEFINISI CONTOH

salah satu jenis merger dimana salah satu


perusahaan mengambil alih kepemilikan

perusahaan lain sehingga meskipun nama target


perusahaan tetap ada tetapi kepemilikannya
telah beralih kepada perusahaan yang
mengakusisi
Kelebihan Akuisisi
1. Akuisisi Saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara pemegang saham
sehingga jika pemegang saham tidak menyukai tawaran Bidding firm, mereka dapat
menahan sahamnya dan tidak menjual kepada pihak Bidding firm.
2. Dalam Akusisi Saham, perusahaan yang membeli dapat berurusan langsung dengan
pemegang saham perusahaan yang dibeli dengan melakukan tender offer sehingga
tidak diperlukan persetujuan manajemen perusahaan.
3. Karena tidak memerlukan persetujuan manajemen dan komisaris perusahaan, akuisisi
saham dapat digunakan untuk pengambilalihan perusahaan yang tidak bersahabat
(hostile takeover).
d. Akuisisi Aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak memerlukan mayoritas
suara pemegang saham seperti pada akuisisi saham sehingga tidak ada halangan bagi
pemegang saham minoritas jika mereka tidak menyetujui akuisisi.
Kekurangan Akuisisi
1. Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak menyetujui
pengambilalihan tersebut, maka akuisisi akan batal. Pada umumnya anggaran dasar
perusahaan menentukan paling sedikit dua per tiga (sekitar 67%) suara setuju pada
akuisisi agar akuisisi terjadi.

2. Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli maka terjadi merger.

3. Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus secara hukum dibalik
nama sehingga menimbulkan biaya legal yang tinggi.
Konsolidasi
DEFINISI CONTOH

Konsolidasi sendiri terjadi jika ada beberapa


perusahaan (minimal dua) yang bergabung dan
membentuk sebuah entitas baru.

Secara defi nisi UU Perseroan Terbatas Pasal 1


butir 10 maka, konsolidasi atau peleburan dapat
adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh
dua Perseroan atau lebih untuk meleburkan diri
dengan cara mendirikan satu Perseroan baru.
Jenis Merger dan Akuisisi
Pendanaan Merger dan Akuisisi

CASH SURAT BERHARGA DAN GABUNGAN CASH DAN


SAHAM SAHAM
Lanjutan Pendanaan
1. Apabila pembayaran dilakukan secara tunai, maka transaksi tersebut dikenakan pajak,
yang berarti harus ada pengakuan laba atau rugi.
2. Apabila pembayaran dengan saham, maka tidak dikenakan pajak pada saat transaksi
merger dilakukan. Pajak baru dikenakan ketika saham tersebut dijual oleh pemiliknya.
3. Dari sudut akuntansi, merger dapat diperlakukan sebagai transaksi pembelian (purchase)
atau penggabungan kepentingan (pooling of interest).
4. Jika diperlakukan sebagai transaksi pembelian, apabila perusahaan akuisitor membayar
dengan harga lebih tinggi dari harga pasar asset atau saham (premi), maka premi tersebut
harus dicatat sebagai goodwill di neraca perusahaan yang membeli.
5. JIka diperlakukan sebagai pooling of interest , maka neraca kedua perusahaan
digabungkan dengan jalan menjumlahkan nilai aktiva atau utang kedua perusahaan.
Profesional dalam Proses Merger
Merger dan Management Strategi
Merger dan Akuisisi adalah salah satu plihan strategi yang dapat dilakukan organisasi dalam persaingan
bisnis yang ada yang terletak dalam level “corporate”, atau “corporate level strategy”.
Motif melakukan Merger dan Akuisi
Pertama, untuk meningkatkan nilai perusahaan yang melakukan merger karena merger meningkatkan
profit aktual atau profit di masa depan.

kedua, untuk kepentingan manajer perusahaan (managerial gains) dan tidak selalu untuk kepentingan
perusahaan.
Motivasi Merger dan akuasisi
JOINT VENTURES AND STRATEGIC
ALLIANCE
Merger dan akuisisi dapat menghabiskan biaya yang cukup besar, namun
dapat memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan yang melakukan
merger dan akuisisi dengan baik.
Terdapat cara lain untuk mendapatkan keuntungan yang serupa walau
tanpa melakukan merger dan akuisisi, yaitu melalui contractual
agreement, strategic alliance dan joint venture.
Pemetaan konsep contractual agreements
hingga M&A
Contractual Agreement

1. Contractual agreement memiliki tingkat komitmen antar perusahaan yang


rendah, karena pihak pihak yang ikut serta hanya berupaya agar sesuai dengan
kontrak.
2. Jika, terdapat pelanggaran maka dapat keluar dari contractual agreement
yang ada.
3. Bentuk dari contractual agreement adalah MOU (Memorandum of
Understanding) dan MOA (Memorandum of Agreement).
STRATEGIC ALLIANCE

Strategic alliance adalah beberapa


persetujuan yang didesain untuk
mencapai beberapa tujuan strategis
yang tidak mungkin dicapai oleh
organisasi tersebut sendirian.
Strategic alliance secara sederhana
merupakan kombinasi antara merger
dengan joint venture.

daftar strategic allieance garuda indonesia.


Joint Venture

▪joint venture adalah kombinasi sumber daya dari dua atau lebih
organisasi terpisah untuk menyelesaikan tugas yang sudah
didesain.

▪Ketika proyek terlalu besar, teknologi terlalu mahal atau biaya


kegagalan terlalu tinggi untuk sebuah organisasi, joint venture
seringkali digunakan.

▪Pembeda paling utama antara joint venture dan strategic alliance


adalah investasi awal yang dibutuhkan saat pembentukan.

▪Strategic alliance, secara rata-rata lebih kecil dibandingkan


investasi yang dibutuhkan saat pembentukan joint venture.

▪Selain itu, lebih sulit untuk mengukur kontribusi masing-masing


partner sepanjang masa strategic alliance, dan dengan demikian
lebih sulit untuk mengalokasikan benefi t yang diperoleh dari
daftar join-venture hotel yang tergabung dalam jaringan
aliansi tersebut.
wyndham
Faktor-Faktor Kesuksesan dan Kegagalan dalam
Merger Akuisisi

Aspek
Aspek budaya
kepemimpinan
• Budaya nasional • Autocratic
• Budaya • Participative
organisasi • Transactional
• transformational

Anda mungkin juga menyukai