Anda di halaman 1dari 5

Script ppt bisnis chap 4

Joint venture merupakan bentuk perjanjian bisnis antara dua


atau lebih pihak yang bertujuan menjalankan bisnis secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Tujuan tertentu yang dimaksud adalah adanya aktivitas bisnis
baru atau proyek yang berlangsung dalam jangka waktu
tertentu.
Oleh karena itu, bentuk perjanjiannya pun bisa dalam jangka
panjang maupun jangka pendek tergantung kesepakatan.
Ini artinya, joint venture merupakan kerja sama yang tidak
berlaku selamanya.
Kerja sama jenis ini juga sering disebut dengan usaha
patungan karena pihak-pihak yang bekerja sama sepakat untuk
menyetorkan modal dan menanggung risiko bersama.

Tujuan Adanya Joint Venture


Alasan utama terjadinya joint venture adalah guna memanfaatkan masing-
masing keunggulan dari dua atau lebih perusahaan yang bekerja sama.
Namun lebih jelasnya, mari simak alasan-alasan berikut kenapa ada
perusahaan yang melakukan joint venture.
 

1. Memaksimalkan Sumber Daya


Dengan adanya usaha patungan, entitas bisnis bisa memaksimalkan
sumber daya yang ada dengan menggabungkan sumber daya pihak yang
diajak kerja sama.
Dengan adanya peningkatan sumber daya, perusahaan bisa lebih
memaksimalkan produksi, melakukan diversifikasi, hingga memperluas
jangkauan pasar.
 

2. Penghematan Biaya
Di sisi lain, dengan adanya joint venture perusahaan bisa mengurangi
penggunaan modal dan biaya-biaya.
Dengan adanya bentuk kerja sama seperti ini, perusahaan yang memiliki
dana terbatas mampu memaksimalkan operasional bisnisnya.
Selain itu, bagi perusahaan yang memiliki dana lebih besar mampu
memanfaatkan dananya menjadi lebih efisien.
 
3. Menggabungkan Keunggulan Kompetitif
Sama halnya manusia, perusahaan juga memiliki sisi “unik” tersendiri dan
dalam hal ini adalah keunggulan kompetitif.
Misalnya saja perusahaan A memiliki keunggulan inovasi teknologi,
sedangkan perusahaan B unggul dalam hal SDM.
Dengan adanya aktivitas joint venture antara perusahaan A dan B, maka
keduanya bisa meningkatkan produksi dan melakukan diversifikasi produk.
 

4. Mengurangi Risiko
Ketika ingin mengembangkan unit bisnis atau peluang baru, pasti entitas
bisnis akan menemui banyak risiko.
Dengan melakukan kerja sama, perusahaan terkait bisa mengurangi risiko
yang terjadi dalam mengambil peluang bisnis baru itu.
Misalnya, perusahaan A ingin mendirikan bisnisnya di negara B. Maka
yang harus dilakukan oleh perusahaan A adalah melakukan joint
venture dengan perusahaan di negara B.

Contoh Joint Venture di Indonesia


Ada beberapa contoh joint venture yang bisa menjadi
gambaran bagaimana bentuk kerja sama ini bisa terjadi.
Salah satunya adalah apa yang dilakukan oleh
PT Indofood CBP Sukses Makmur dengan beberapa
perusahaan dari luar negeri salah satunya adalah Nestle dan
PepsiCo.
PT Indofood CBP Sukses Makmur bekerja sama dengan
Nestle membentuk PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia
yang dibentuk pada tahun 2005 dan berakhir pada September
2018.
Selain dengan Nestle, PT Indofood CBP Sukses Makmur juga
bekerja sama dengan PepsiCo yang memproduksi snack yang
akan berakhir Agustus 2021.
Sindikat.
Sindikat adalah kerjasama antara beberapa orang atau lembaga
untuk menangani suatu proyek khusus dibawah suatu perjanjian
melalui penggabungan kekuatan keuangan untuk memperjualbelikan
surat berharga atau untuk membiayai suatu proyek agar terhindar
dari kerugian.
Sebagai Contoh, apabila suatu perusahaan membutuhkan Rp 1
milyar dana untuk menjalankankan proyek/bisnisnya, perusahaan ini
mengajukan pinjaman kepada salah satu bank. Untuk menanggapi
permohonan pinjaman tersebut maka bank akan menanggaapinya
dengan sindikat, yaitu ajakan bergabung kepada bank yang lain.
Katakanlah akan ada empat bank yang bersindikat untuk memenuhi
permohonan kebutuhan dana perusahaan tersebut. Melalui
perjanjian (sidicate agreement), salah satu kesepakatannya bahwa
masing-masing bank menyediakan ¼ atau 1 bank meminjam 250 juta
dari kebutuhan dana tersebut. 
alasan sindikat dibuat adalah untuk menghindari kemungkinan resiko
yang mungkin terjadi seperti: resiko kredit macet, maka resikonya
akan terdistribusi pada semua bank. dana pinjaman bank tidak
tertumpu pada salah satu peminjam.

Definisi merger
Merger mengacu pada konsolidasi mutualisme antara dua atau lebih entitas untuk
membentuk perusahaan baru dengan nama baru.

Dalam merger, beberapa perusahaan dengan ukuran yang sama setuju untuk
mengintegrasikan dan menggabungkan aktivitas operasional mereka ke dalam satu
entitas tunggal.

Yang di mana di dalam entitas baru tersebut terdapat kepemilikan, kontrol, dan
keuntungan bersama.

Contoh sederhananya, PT Maju dan PT Jalan sepakat untuk melakukan Merger dan
membentuk perusahaan baru dengan nama PT Visioner.

Alasan utama suatu entitas melakukan Merger adalah untuk menyatukan sumber
daya, kekuatan, dan kelemahan perusahaan sehingga diharapkan perusahaan baru
akan beroperasi lebih baik.
Alasan lainnya juga untuk mengurangi persaingan dan mendapatkan kerja sama
yang bisa menguntungkan kedua belah pihak yang melakukan merger.

Hal ini juga berdampak kepada para pemegang saham perusahaan-perusahaan yang
melakukan Merger.

Para pemegang saham perusahaan lama di kedua belah pihak akan menjadi
pemegang saham perusahaan baru.

Definisi akuisisi

Pembelian atau pengambilalihan suatu perusahaan oleh perusahaan lain dikenal


sebagai Akuisisi.

Akuisisi dapat dilakukan dengan membeli aset perusahaan atau dengan


memperoleh kepemilikan saham suatu perusahaan lebih dari 51%.

Contoh sederhananya, PT Angka membeli 52% saham PT Nominal. Ini berarti PT


Angka memiliki kendali atas aktivitas bisnis PT Nominal.

Namun, PT Nominal tetap memiliki eksistensinya dan tetap menjalankan aktivitas


bisnisnya.

Dalam istilah Akuisisi, perusahaan yang mengakuisisi perusahaan lain dikenal


sebagai perusahaan pengakuisisi (Acquiring Company).

Sedangkan perusahaan yang diakuisisi dikenal sebagai perusahaan


target (Target Company).

Perusahaan pengakuisisi cenderung lebih memiliki kekuatan dalam hal ukuran,


struktur, dan kegiatan operasional bisnis.

Tujuan dari melakukan strategi akuisisi sebenarnya hampir sama dengan strategi
merger.

Sebagian besar perusahaan menggunakan strategi akuisisi untuk mendapatkan


pertumbuhan secara instan, daya saing yang kuat, dan ekspansi bisnis.

Sehingga diharapkan perusahaan pengakuisisi bisa mendapatkan pangsa pasar


yang lebih luas, meningkatkan profitabilitas, dan lainnya.

perbedaan mendasar antara merger dan akuisisi secara terperinci:


Merger Akuisisi
Dua perusahaan bergabung untuk Satu perusahaan membeli perusahaan
membentuk perusahaan baru. lain dan mendapatkan kendali atasnya.
Kedua perusahaan “membubarkan Kedua perusahaan tidak kehilangan
diri” dan membentuk perusahaan baru. eksistensinya.
Cenderung dilakukan oleh dua Ada kecenderungan perusahaan besar
perusahaan dengan jenis dan ukuran mengendalikan perusahaan yang lebih
yang sama, kecil
Jumlah minimum perusahaan yang
Jumlah minimum perusahaan yang
terlibat dalam strategi pengakuisisian
melakukan Merger adalah tiga.
adalah dua.
Lebih banyak persyaratan dan
Sedikit persyaratan dan formalitas
formalitas hukum yang harus
hukum yang harus diselesaikan.
diselesaikan.

Anda mungkin juga menyukai