Anda di halaman 1dari 11

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

PERTEMUAN IV
PENGGABUNGAN USAHA

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penggabungan usaha. Anda harus mampu
menjelaskan:
1.1 Pengertian penggabungan usaha
1.2 Sifat penggabungan usaha
1.3 Alasan Penggabungan Usaha
1.4 Metode akuntansi untuk penggabungan usaha

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:

Pengertian Penggabungan Usaha

Penggabungan usaha adalah penyatuan entitas-entitas usaha. Penggabungan entitas


usaha yang terpisah adalah suatu alternatif perluasan secara internal melalui akuisisi atau
pengembangan kekayaan perusahaan secara bertahap, dan seringkali memberikan manfaat
bagi semua entitas yang bersatu dan pemiliknya.

Dunia usaha semakin lama semakin berkembang dan persaingan dalam jenis produk,
mutu produk, maupun pemasarannya semakin ramai dan ketat sehingga seringkali timbul
persaingan yang tidak sehat dan saling mengalahkan. Untuk mengatasi adanya saling
merugikan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, perlu kiranya diadakan
suatu bentuk kerja sama yang saling menguntungkan. Salah satu bentuk kerjasama yang
dapat ditempuh adalah dengan melalui penggabungan usaha antara dua atau lebih perusahaan
dengan perusahaan yang lain baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis.

Berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 22 paragraf 08 tahun 1999 :
”Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih perusahaan
yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan (uniting

1
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

wiith) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi perusahaan
lain”
Sedangkan menurut Hadori Yunus, pengertiannya adalah sebagai berikut :
”Penggabungan badan usaha adalah usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan
satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomis.”
Menurut IFRS 3, penggabungan usaha terjadi sewaktu suatu perusahaan dibentuk sebagai
entitas pelapor tunggal atas satu atau beberapa perusahaan yang diperolehnya. Dengan kata
lain, penggabungan badan usaha (business combination) adalah meliputi suatu pembelian
aktiva bersih, termasuk goodwill dari suatu entitas lain. Namun bukan sebagai suatu
pembelian atas ekuitas perusahaan lain atau bukan menghasilkan suatu hubungan perusahaan
induk dan anak. Berdasarkan definisi penggabungan badan usaha menurut IFRS 3 tersebut di
atas, dapat dijelaskan bahwa seluruh penggabungan usaha harus dicatat dengan menggunakan
metode pembelian. Dan metode The Pooling tidak lagi digunakan.
Dari definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa penggabungan usaha merupakan usaha
pengembangan atau perluasan perusahaan dengan cara menyatukan perusahaan dengan satu
atau lebih perusahaan lain menjadi satu kesatuan ekonomi.
Kombinasi perusahaan-perusahaan dilakukan karena bermacam-macam tujuan yang
ingin dicapai, di antaranya untuk memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas, volume
penjualan yang lebih tinggi, organisasi yang lebih kuat, produksi dan manajemen yang lebih
baik, penghematan biaya melalui operasi yang ekonomis dan efisien, pengendalian yang lebih
baik terhadap pasar dan posisi persaingan, diversifikasi produk, dan kemampuan
mengumpulkan modal yang lebih besar.
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Tujuan Pembelajaran 1.2:

Sifat Penggabungan Usaha

Sifat Penggabungan Usaha diantaranya adalah :

• Horizontal integration

Adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dalam lini usaha atau pasar yang sama,
misalnya perusahaan consumer product bergabung dengan perusahaan consumer product
juga.

Pengertian lain adalah penggabungan perusahaan-perusahaan yang sejenis yang menjadi satu
perusahaan yang lebih besar. Pada umumnya dasar dibentuknya penggabungan usaha ini
adalah untuk menghindari adanya persaingan diantara perusahaan yang sejenis dan
meningkatkan efisiensi diantara perusahaan-perusahaan yang bersangkutan tersebut.

• Vertical integration

Adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan operasi yang berbeda, secara
berturut-turut, tahapan produksi dan atau distribusi yang sama, misalnya Merck & Co salah
satu produsen obat terbesar, mengakuisisi Medco Containment Services, Inc, distributor obat-
obatan dokter. Penggabungan usaha secara integrasi vertikal ini diharapkan dapat mengurangi
biaya pengiriman obat-obatan ke pasar

• Conglomeration

Adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dengan produk dan atau jasa yang


tidak saling berhubungan dan bermacam-macam. Suatu perusahaan melakan diversifikasi
untuk mengurangi risiko yang ada pada lini usaha tertentu, atau untuk mengimbangi
perubahan penghasilan, seperti kegunaan akuisisi pada perusahaan manufaktur.

3
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Tujuan Pembelajaran 1.3:

Alasan Penggabungan Usaha

Jika perluasan adalah sasaran utama dari perusahaan, mengapa usaha diperluas
melalui penggabungan dan bukan dengan melakukan konstruksi fasilitas-fasilitas baru?
Beberapa alasan yang mungkin untuk memilih penggabungan usaha sebagai alat perluasan
adalah:

• Manfaat Biaya (Cost Adventage).

Seringkali lebih murah bagi perusahaan untuk memperoleh fasilitas yang dibutuhkan
melalui pengembangan. Hal ini benar, terutama pada periode inflasi.

• Risiko Lebih Rendah (Lower Risk).

Membeli lini produk dan pasar yang telah didirikan biasanya lebih kecil risikonya
dibandingkan dengan mengembangkan produk baru dan pasarnya. Penggabungan usaha
kurang berisiko terutama ketika tujuannya adalah diversifikasi.

• Penundaan Operasi Pengurangan (Fewer Operating Delays).

Fasilitas-fasilitas pabrik yang diperoleh melalui penggabungan usaha dapat


diharapkan untuk segera beroperasi dan memenuhi peraturan yang berhubungan dengan
lingkungan dan peraturan pemerintah yang lainnya.

• Mencegah Pengambil alihan (Avoidance of Takeovers).

Beberapa perusahaan bergabung untuk mencegah pengakuisisian diantara mereka.


Karena perusahaan-perusahaan yang lebih kecil cenderung lebih mudah diserang untuk
diambilalih, beberapa di antara mereka memakai strategi pembeli yang agresif sebagai
pertahanan terbaik melawan usaha pengambilalihan oleh perusahaan lain. Perusahaan-
perusahaan dengan rasio hutang-terhadap ekuitas yang tinggi biasanya bukan merupakan
calon pengambilalih yang menarik. Dalam industri perbankan, contohnya, bank-bank yang
independent mengakuisisi bank-bank tetangganya untuk memperluas pangsa pasar (market

4
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

share) dan berkembang menjadi bank regional. Bank menggunakan penggabungan sebagai
suatu cara untuk mencegah pengambilalihan oleh bank asing.

• Akuisisi Harta Tidak Berwujud (Acquisition of Intangible Assets).

Penggabungan usaha melibatkan penggabungan sumber daya tidak berwujud maupun


berwujud.

Tujuan Pembelajaran 1.4:

Metode akuntansi untuk penggabungan usaha

Metode Akuntansi untuk Penggabungan Usaha dibagi atas dua , yaitu :

1. Metode Penyatuan Kepemilikan (by pooling of interest method)

Suatu penggabungan usaha yang memenuhi kriteria PSAK tahun 2007 No. 22 untuk
penyatuan kepemilikan harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan metode penyatuan.
Dalam metode penyatuan kepemilikan, diasumsikan bahwa kepemilikan perusahaan-
perusahaan yang bergabung adalah satu kesatuan dan secara relatif tetap tidak berubah pada
entitas akuntansi yang baru. Karena tidak ada salah satupun dari perusahaan-perusahaan yang
bergabung telah dianggap memperoleh perusahaan-perusahaan yang bergabung lainnya, tidak
ada pembelian, tidak ada harga pembelian, sehingga karenanya tidak ada dasar
pertanggungjawaban yang baru.

Pada metode penyatuan, aktiva dan kewajiban dari perusahaan-perusahaan yang


bergabung dimasukkan dalam entitas gabungan sebesar nilai bukunya. Oleh karena itu setiap
goodwill pada buku masing-masing perusahaan yang bergabung akan dimasukkan sebagai
aktiva pada entitas yang masih beroperasi (disatukan). Laba ditahan dari perusahaan-
perusahaan yang bergabung juga dimasukkan dalam entitas yang disatukan, dan pendapatan
yang bergabung untuk seluruh tahun dengan mengabaikan tanggal penggabungan usaha
dilakukan.

5
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Perusahaan-perusahaan terpisah dalam suatu penggabungan usaha masing-masing


dapat menggunakan metode akuntansi yang berbeda untuk mencatat aktiva dan
kewajiabannya. Dalam penggabungan secara penyatuan kepemilikan, jumlah yang dicatat
oleh masing-masing perusahaan dengan menggunakan metode akuntansi yang berbeda dapat
disesuaikan menjadi dasar akuntansi yang sama apabila perusahaan tersebut diperlukan oleh
perusahaan lainnya. Perubahan metode akuntansi untuk menyesuaikan masing-masing harus
berlaku surut, dan laporan-laporan keuangan yang disajikan untuk periode-periode
sebelumnya harus disajikan kembali (restated).

Prosedur Akuntansi Penggabungan usaha Metode Pooling Of Interest

a) Semua aktiva dan kewajiban milik perusahaan yang bergabung dinilai pada nilai
buku saat diadakan penggabungan
b) Besarnya nilai investasi pada perusahaan yang bergabung sebesar jumlah modal
perusahaan yang digabung atau sebesar aktiva bersih perusahaan yang digabung
c) Bila terjadi selisih antara jumlah yang dibukukan sebagai modal saham yang
diterbitkan ditambah kompensasi pembelian lainnya dalam bentuk kas ataupun
aktiva lainnya dengan jumlah aktiva bersih yang diperoleh, maka harus diadakan
penyesuaian terhadap modal perusahaan yang akan digabung
d) Laporan keuangan gabungan adalah penjumlahan dari laporan keuangan milik
perusahaan yang bergabung.

Contoh soal :
Dibawah ini adalah neraca saldo PT ABC dan PT XYZ per 31 Maret 2015
Keterangan PT ABC PT XYZ
Akitva lain-lain 750.000.000 290.000.000
Beban-beban 150.000.000 60.000.000
Total debit 900.000.000 350.000.000
Modal saham @ 10.000 500.000.000 200.000.000
Laba ditahan 200.000.000 50.000.000
Pendapatan 200.000.000 100.000.000

6
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Total Kredit 900.000.000 350.000.000


Apabila PT ABC bermaksud ingin menggabungkan diri dengan PT XYZ, dengan penerbitan
22.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 10.000 untuk memperoleh aktiva tetap
milik PT XYZ dimana dalam hal ini identitas PT ABC tetap atau tidak akan ada perusahaan
baru yang terbentuk, maka pencatatan yang dilakukan didalam pembukuan PT ABC adalah
sebagai berikut :

Aktiva lain-lain Rp. 1.040.000.000


Beban-beban Rp. 210.000.000

Modal saham Rp. 720.000.000


Laba ditahan Rp. 230.000.000
Pendapatan Rp. 300.000.000

Keterangan
Aktiva lain-lain = Jumlah aktiva PT ABC + Jumlah Aktiva PT XYZ
= 750.000.000+290.000.000 = 1.040.000.000
Beban-beban = Jumlah beban PT ABC + Jumlah Beban PT XYZ
= 150.000.000 +60.000.000 = 210.000.000
Modal Saham = Modal Saham PT ABC + (lembar saham x nilai nominal)
= 500.000.000 + ( 22.000 x 10.000) = 720.000.000
Laba Ditahan = ( Aktiva lain-lain + Beban- beban) – ( Modal saham + Pendapatan)
= ( 1.040.000.000 + 210.000.000) – ( 720.000.000 + 300.000.000)
= 1.250.000.000 - 1.020.000.000 = 230.000.000
Pendapatan = Jumlah Pendapatan PT ABC + Jumlah Pendapatan PT XYZ
= 200.000.000 + 100.000.000 = 300.000.000

7
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

2. Metode Pembelian (by purchase method)

Metode pembelian didasarkan pada asumsi bahwa penggabungan usaha merupakan


suatu transaksi yang salah satu entitas memperoleh aktiva bersih dari perusahaan-perusahaan
lain yang bergabung. Berdasarkan metode ini perusahaan yang memperoleh atau membeli
mencatat aktiva yang diterima dan kewajiban yang ditanggung sebesar nilai wajarnya.

Biaya untuk memperoleh perusahaan (biaya perolehan) ditetapkan dengan cara yang
sama seperti pada transaksi lain. Biaya ini dialokasikan pada aktiva dan kewajiban yang
dapat diidentifikasikan sesuai dengan nilai wajarnya pada tanggal penggabungan. Menurut
PSAK tahun 2007 No.19 setiap kelebihan biaya perolehan atas nilai wajar aktiva bersih yang
diperoleh dialokasikan ke goodwill dan diamortisasikan selama maksimum 20 tahun.

Prosedur Akuntansi Penggabungan usaha Metode Purchase

 Menyesuaikan nilai aktiva dan kewajiban milik perusahaan yang akan digabung
sebesar nilai wajarnya

 Mencatat transaksi penggabungan sebesar nilai investasinya (biaya perolehan). Jika
pengakuisisi mengeluarkan saham, maka nilai wajar saham tersebut sebesar harga
pasar pada tanggal transaksi penggabunga. Bila harga pasar tidak dapat digunakan
sebagai indikator, maka diestimasi secara proporsional perusahaan pengakuisisi atau
yang diakuisisi (mana yang lebih dapat ditentukan).

 Membuat jurnal pemilikan aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang digabung.
Apabila terjadi selisih antara nilai investasi dengan aktiva bersih yang diterima
perusahaan pengakuisisi, maka selisih tersebut dicatat ke dalam rekening goodwill
pada kelompok aktiva.

8
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Contoh soal

Keterangan PT Arco PT Bird Nilai wajar


PT Arco
Aktiva lancar Rp. 350.000.000 Rp. 90.000.000
Aktiva tetap Rp. 400.000.000 Rp. 200.000.000 Rp. 100.000.000
Harga Pokok Rp. 100.000.000 Rp. 40.000.000 Rp. 260.000.000
Biaya-Biaya Rp. 50.000.000 Rp. 20.000.000

Total Debit Rp. 900.000.000 Rp. 350.000.000


Hutang dagang Rp. 100.000.000 Rp. 15.000.000
Modal saham Rp. 500.000.000 Rp. 200.000.000
(nominal Rp.10.000)
Agio Saham Rp. 25.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 20.000.000
LYD (laba yang Rp. 75.000.000 Rp. 25.000.000
ditahan)
Penjualan Rp. 200.000.000 Rp. 100.000.000
Total Kredit Rp. 900.000.000 Rp. 350.000.000

PT. Arco berniat akan mengambil alih aktiva bersih milik PT. Bird dengan cara
mengeluarkan 18.000 lembar sahamnya dengan nilai nominal @ Rp 10.000,- dan nilai
pasarnya @ Rp 20.000,-. Biaya - biaya penggabungan yang timbul adalah sebagai berikut :

Biaya Komisi Rp. 2.500.000

Biaya Akuntan Rp. 5.000.000

Biaya Hukum Rp. 1.000.000

Biaya Penerbitan Saham Rp. 500.000

Biaya Pengeluaran Saham Rp. 750.000

Biaya Pendaftaran Saham Rp. 1.250.000

Total Biaya Penggabungan Rp.11.000.000

9
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Maka pencatatan dengan Metode Purchase sebagai berikut :

Jurnal Pengeluaran 18.000 lembar saham Pada PT Bird

Investasi pada PT Bird Rp. 360.000.000

Modal Saham Rp. 180.000.000

Agio Saham Rp. 180.000.000

Laba ditahan tidak ada ( 0)

Jurnal untuk mencatat biaya yang timbul:

Biaya - biaya gabungan Investasi pada PT Bird Rp. 8.500.000

Agio saham Rp. 2.500.000

Kas Rp. 11.000.000

PPN atas Penggabungan Perusahaan


Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas penjualan barang kena pajak oleh pengusaha
kena pajak, dimana barang kena pajak ini mengalami penambahan nilai atas barang tersebut.
Misalnya ketika barang tersebut ada di pihak penjual maka nilai barang tersebut sebesar
harga perolehannya (misalnya Rp 100), selanjutnya barang tersebut dijual dengan harga Rp
120, maka ketika bepindah barang tersebut ke pihak pembeli, maka nilai barang tersebut
berubah dari Rp 100 menjadi Rp 120. Hal ini artinya ada kenaikan nilai atas barang tersebut
sebesar Rp 20 ( Rp 120 – Rp 100). Oleh karena itu atas barang tersebut akan dikenakan pajak
pertambahan nilai.
Apabila kita hubungkan dengan proses penggabungan perusahaan yang telah diuraikan
pada sesi sebelumnya, bagaimana perlakuan pajak pertambahan nilai atas penggabungan
tersebut? Sesuai dengan ilustrasi barusan, maka sepanjang penggabungan tersebut dicatat
dengan menggunakan nilai buku maka penggabungan tersebut ‘tidak akan’ dikenakan PPN.
Sementara apabila dengan menggunakan nilai hasil penilaian kembali atau revaluasi maka
nilai aktiva akan lebih tinggi sehingga ada unsur kenaikan nilai dari perusahaan tersebut.
Maka wajar apabila, atas dasar revaluasi tersebut dikenakan PPN.

10
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Apa yang dimaksud dengan penggabungan usaha ?
2. Jelaskan sifat penggabungan usaha ?
3. Jelaskan apa yang menjadi alasan dilakukannya penggabungan usaha?
4. Jelaskan apa saja metode akuntansi untuk penggabungan usaha?

11

Anda mungkin juga menyukai