Anda di halaman 1dari 20

Penggabungan

Usaha
Yuli Permatasari, S.E., M.Acc.
Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dalam pernyataannya
Nomor 22 mengenai Akuntansi Penggabungan Usaha paragraf 08
menyatakan:

“Penggabungan usaha (Business Combination) adalah penyatuan dua atau


lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu
perusahaan menyatu dengan (uniting with) perusahaan lain atau
memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain”
Dalam PSAK No.22 tersebut, dijelaskan lebih lanjut bahwa:

a. Penggabungan usaha dapat dilakukan dengan berbagai cara yang didasarkan


pada pertimbangan hukum, perpajakan, atau alasannya.

b. Penggabungan usaha dapat berupa pembelian saham suatu perusahaan oleh


perusahaan lain atau pembelian aktiva neto suatu perusahaan oleh perusahaan
lain. Untuk kas, aktiva setara kas atau aktiva lainnya. Transaksi penggabungan
ini dapat terjadi antar pemegang saham perusahaan yang bergabung atau antara
suatu perusahaan dengan pemegang saham perusahaan lain.

c. Penggabungan usaha dapat berupa pembentukan suatu badan usaha baru untuk
mengendalikan perusahaan yang bergabung, pengendalian aktiva neto dari satu
atau lebih badan usaha yang bergabung kepada badan usaha lain atau
pembubaran satu atau lebih badan usaha yang
Dua jenis pengggabungan usaha menurut PSAK Nomor 22:

1. Akuisisi adalah suatu penggabungan usaha dimana salah perusahaan, yaitu


pengakuisisi memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang
diakuisisi, dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau
mengeluarkan saham

2. Penyatuan kepentingan adalah suatu penggabungan usaha dimana para


pemegang saham perusahaan yang bergabung bersama-sama menyatukan
kendali atas seluruh aktiva neto dan operasi perusahaan yang bergabung tersebut
dan selanjutnya memikul memikul bersama segala resiko dan manfaat yang
melekat pada entitas gabungan, sehingga tidak ada pihak yang dapat
diidentifikasi sebagai perusahaan pengakuisisi
Sifat Penggabungan Usaha
1. Integrasi Horisontal adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dalam lini
usaha atau pasar yang sama.

2. Integrasi vertical adalah penggabungan dua perusahaan atau lebih dengan


operasi yang berbeda secara berturut-turut, tahapan produksi atau
distribusinya.

3. Integrasi konglomerasi adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dengan


produk atau jasa yang tidka saling berhubungan dan bermacam-macam.
Alasan Penggabungan Usaha
1. Manfaat biaya (Cost Advantange). Acapkali lebih murah bagi perusahaan
untuk memperoleh fasilitas yang dibutuhkan melalui penggabungan
dibandingkan melalui pengembangan, terutama pada keadaan inflasi.

2. Risiko Lebih Rendah (Lower Risk). Membeli lini produk dan pasar yang telah
didirikan biasanya lebih besar risikonya dibandingkan dengan mengembangkan
produk baru dan pasarnya. Penggabungan usaha kurang berisiko terutama
ketika tujuannya adalah diversifikasi.

3. Penundaan Operasi Lebih Sedikit (Fewer Operating Delays). Fasilitas-


fasilitas pabrik yang diperoleh melalui penggabungan usaha dapat diharapkan
untuk segera beroperasi. Sedangkan apabila membangun fasilitas perusahaan
yang baru akan menimbulkan masalah yang baru juga misalnya perlunya izin
pemerintah.
Alasan Penggabungan Usaha
4. Mencegah Pengambilalihan (Avoidance of Takeovers). Beberapa perusahaan
bergabung untuk mencegah pengambilalihan diantara mereka.

5. Akuisisi Harta Tidak Berwujud (Acquisition of Intangible Assets).


Penggabungan usaha melibatkan penggabungan sumber daya tidak berwujud
maupun berwujud. Akusisi atas hak paten, hak atas mineral, database
pelanggan, atau keahlian manajemen mungkin menjadi faktor utama yang
memotivasi suatu penggabungan usaha.

6. Alasan-alasan lain. Selain untuk perluasan, perusahaan-perusahaan mungkin


memilih penggabungan usaha untuk memperoleh manfaat dari segi pajak.
Bentuk Penggabungan Usaha
(bentuk hukum)

Perusahaan Integrasi secara


Induk dan Anak Fisik

Merger Konsolidasi
Perusahaan Induk dan Anak
Perusahaan induk dan anak perusahaan adalah
penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar
saham atau seluruh saham perusahaan lain untuk
memperoleh hak pengendalian (controlling interest).
Perusahaan yang dikuasai tersebut tidak kehilangan status
hukumnya dan masih beroperasi sebagaimana perusahaan
lainnya. Pihak yang mempunyai saham minoritas disebut
anak perusahaan (subsidiary) dan pihak yang memiliki
saham mayoritas adalah induk perusahaan (parent). Sejak
saat itu perusahaan anak dan induk telah melakukan
penggabungan usaha yang disebut afiliasi (affiliated
companies).
Integrasi Secara Fisik
Integrasi secara fisik adalah suatu bentuk penngabungan
usaha yang memindahkan aktiva bersih (net assets) dari
beberapa jenis perusahaan yang akan melakukan
penggabungan. Adapun bentuknya ada dua macam yaitu
merger dan konsolidasi.
Legal Merger
Penggabungan usaha
dimana hanya akan ada satu Perusahaan AA
perusahaan yang bertahan Perusahaan AA
dari berbagai perusahaan
yang bergabung dan
perusahaan lainnya Perusahaan BB
dibubarkan.
Konsolidasi
Penggabungan usaha
dimana kedua perusahaan Perusahaan AA
melakukan penggabungan
Perusahaan CC
usaha langsung dibubarkan
dan aset serta kewajiban
keduanya ditransfer ke Perusahaan BB
perusahaan yang baru
terbentuk
Metode Akuntansi Untuk Penggabungan Usaha

Ada dua metode akuntansi untuk penggabungan usaha yang diterima secara
umum yaitu metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest) dan petode
pembelian (purchase method). Suatu penggabungan usaha yang memenuhi
criteria PSAK no.22 untuk penyatuan kepemilikan harus dipertanggungjawabkan
sesuai metode penyatuan (pooling method). Dan semua penggabungan usaha
yang lain harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan metode pembelian
(purchase method).
Metode Penyatuan Kepemilikan (Point Of Interest)
Dalam metode penyatuan kepemilikan, diasumsikan bahwa kepemilikan perusahaan
yang bergabung adalah satu kesatuan dan secara relatif tetap tidak berubah pada
entitas akuntansi yang baru. Karena tidak ada salah satupun dari perusahaan yang
bergabung telah dianggap memperoleh perusahaan-perusahaan yang bergabung
lainnya, tidak ada pembelian, tidak ada harga pembelian, sehingga karenanya tidak
ada dasar pertanggungjawaban yang baru.

Pada metode penyatuan, aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang bergabung
dimasukkan dalam entitas gabungan sebesar nilai bukunya. Oleh karena itu, setiap
goodwill pada buku masing-masing perusahaan yang bergabung akan dimasukkan
sebagai aktiva pada entitas yang masih beroperasi (disatukan). Laba ditahan dari
perusahaan-perusahaan yang bergabung juga dimasukkan dalam entitas yang
disatukan dan pendapatan yang bergabung untuk seluruh tahun dengan mengabaikan
tanggal penggabungan usaha dilakukan.
Prosedur Akuntansi Metode Penyatuan Kepemilikan
1 2 3 4
Semua aktiva Besarnya nilai Bila terjadi selisih Laporan
dan kewajiban investasi pada antara jumlah yang keuangan
milik perusahan yang dibukukan sebagai gabungan adalah
perusahan digabung adalah modal saham yang penjumlahan dari
yang sebesar jumlah diterbitkan ditambah laporan
bergabung modal perusahan kompensasi keuangan milik
dinilai pada yang digabung pembelian lainnya perusaha n-
nilai buku saat (yang dimaksud dalam bentuk kas perusahaan yang
diadakan modal disini adalah ataupun aktiva bergabung.
penggabungan modal saham, agio lainnya dengan
. saham, dan laba dengan jumlah aktiva
yang ditahan) atau bersih yang diperoleh,
sebesar aktiva maka
bersih (total aktiva harus diadakan
dikurangi total penyesuain terhadap
hutang) milik modal perusahaan
perusahaan yang yang akan digabung.
Metode Pembelian (Purchase Method)
Metode pembelian didasarkan pada asumsi bahwa penggabungan usaha merupakan
suatu transaksi yang salah satu entitas memperoleh aktiva bersih dari perusahaan lain
yang bergabung. Berdasarkan metode ini perusahaan yang memperoleh atau
membeli mencatat aktiva yang diterima dan kewajiban yang ditanggung sebesar nilai
wajarnya.

Biaya untuk memperoleh perusahaan (biaya perolehan) ditetapkan dengan cara yang
sama seperti pada transaksi lain. Biaya ini dialokasikan pada aktiva dan kewajiban
yang dapat diidentifikasikan sesuai dengan nilai wajarnya pada tanggal
penggabungan. Menurut PSAK tahun 2007 No.19 setiap kelebihan biaya perolehan
atas nilai wajar aktiva bersih yang diperoleh dialokasikan ke goodwill dan
diamortisasikan selama maksimum 20 tahun.
Prosedur Akuntansi Metode Pembelian
Menyesuaikan nilai aktiva dan kewajiban milik perusahaan yang akan digabung dengan nilai
wajarnya.

Mencatat transaksi penggabungan sebesar nilai investasinya (biaya perolehan).


Jika pengakuisisi mengeluarkan saham, maka nilai wajar saham tersebut sebesar harga pasar pada
tanggal transaksi penggabungan. Bila harga pasar tidak dapat digunakan sebagai indikator, maka
diestimasi secara proporsional perusahaan pengakuisisi atau yang diakuisisi (mana yang lebih dapat
ditentukan).

Membuat jurnal pemilikan aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang digabung. Apabila terjadi
selisih antara nilai investasi (biaya perolehan) dengan aktiva bersih yang diterima atau yang
menjadi bagian (interest) perusahaan pengakuisisi, maka selisih tersebut dicatat ke dalam rekening
Goodwill pada kelompok aktiva.
Tanya jawab

1. Bagaimana jika pemegang saham tidak menyetujui adanya penggabungan usaha?

2. Apa alasan perusahaan ingi melakukan penggabungan usaha?

3. bagaimana pembagian laba dalam penggabungan usaha?


Pemegang saham menolak keputusan penggabungan

Penggabungan usaha harus memerhatikan kepentingan:


a. perseroan, pemegang saham minrotas, karyawan perseroan
b. Kreditor dan mitra usaha lainnya dari perseroan
c. Masyarakat dan persaingan sehat dalam melakukan usaha

Pemegang saham yang tidak setuju terhadap keputusan RUPS mengenai penggabungan, hanya boleh
menggunakan haknya. Hak pemegang saham:
1. Meminta kepada perseroan agar sahamnya dibeli dengan harga yang wajar
2. Pada prinsipnya perseroan diwajibkan membelinya
3. Apabila saham yang diminta untuk dibeli perseroan melebihi batas ketentuan pembelian Kembali
saham oleh perseroan, maka perseroan wajiib mengusahakan agar sisa saham itu dibeli oleh pihak
ketiga

Namun, perlu diingat bahwa Tindakan penolakan pemegang saham tidak akan menghentikan proses
penggabungan usaha
Pembagian laba dalam penggabungan usaha

Pembagian laba tergantung kontribusi laba perusahaan yang bergabung. Nilai modal saham yang
diterbitkan akan ditentukan dengan mengkapitalisasi laba perusahaan dengan ting laba normal.
Diterbitkan dua jenis saham, yakni saham biasa dan istimewa. Besarnya masing-masing jenis saham
tergantung pada hak prioritas saham istimewa, yang dalam hal ini ada dua kemungkinan:
a. Saham istimewa mempunya hak prioritas di dalam pembagian laba
b. Saham istimewa mempunyai hak prioritas di dalam pembagian aktiva saat likuidasi.

Anda mungkin juga menyukai