Anda di halaman 1dari 10

RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN

Restrukturisasi

http://etyulia.blogspot.co.id/2012/04/makalah-restrukturisasi.html
http://ste84fredy.blog.com/2010/06/04/pengertian-
merger-dan-akuisisi-beserta-contoh-perusahaannya/

Restrukturisasi merupakan tindakan atau kegiatan untuk merubah struktur perusahaan

dengan tujuan untuk memperbaiki dan memaksimalisasi kinerja perusahaan.

Restrukturisasi dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Restrukturisasi portofolio/asset.

Restrukturisasi portofolio merupakan kegiatan penyusunan portofolio perusahaan supaya kinerja

perusahaan menjadi semakin baik. Yang termasuk ke dalam portofolio perusahaan adalah setiap

aset, lini bisnis, divisi, unit usaha atau SBU (Strategic Business Unit), maupun anak perusahaan.

2. Restrukturisasi modal atau keuangan.

Restrukturisasi modal atau keuangan adalah penyusunan ulang komposisi modal perusahaan

supaya kinerja keuangan menjadi lebih sehat. Kesehatan perusahaan dapat diukur berdasarkan

rasio kesehatan, yang antara lain: tingkat efisiensi (efficiency ratio), tingkat efektifitas

(effectiveness ratio), profitabilitas (profitability ratio), tingkat likuiditas (liquidity ratio), tingkat

perputaran aset (asset turn over), leverage ratio dan market ratio. Selain itu, tingkat kesehatan

dapat dilihat dari profil risiko tingkat pengembalian ( risk return profile).

3. Restrukturisasi manajemen/organisasi.
Restrukturisasi manajemen dan organisasi, merupakan penyusunan ulang komposisi manajemen,

struktur organisasi, pembagian kerja, sistem operasional, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan

masalah managerial dan organisasi.

Alasan perusahaan melakukan restrukturisasi :

1. Untuk memaksimalkan nilai pasar ekuitas para pemegang saham yang ada.

2. Untuk memaksimalkan kesejahteraan manajeman yang ada.

3. Lebih cepat bila/daripada harus membangun sendiri

4. Motif ekonomi saling menguntungkan dapat diperoleh sinergy


Sinergy merupakan nilai gabungan dari kedua perusahaan lebih besar dari penjumlahan masing-masing
nilai perusahaan yang digabungkan. Sinergy yang diperoleh dapat berupa:

1. Peningkatan pendapatan
2. Penurunan biaya
3. Penghematan pajak
4. Penurunan biaya modal

Jenis-jenis sinergy :

1. Operating sinergy
a. Kombinasi beberapa operasi
b. Menekankan biaya, menaikan penghasilan
2. Financial sinergy
a. Penghematan dari sumber pendanaan

Selain alasan alasan tersebut, sumber penciptaan nilai dalam restrukturisasi perusahaan juga

meliputi peningkatan penjualan dan operasi yang ekonomis, peningkatan manajemen, pengaruh

informasi, transfer kesejahteraan dari para pemilik utang, dan keuntungan pajak.

Restrukturisasi perusahaan sebetulnya tak harus menunggu perusahaan menurun, namun

dapat dilakukan setiap kali, agar perusahaan dapat bersaing dan tumbuh berkembang. Dalam
keadaan normal, perusahaan perlu melakukan pembenahan dan perbaikan supaya dapat terus

unggul dalam persaingan, atau paling tidak dapat bertahan.

Perusahaan yang dapat bersaing dan tumbuh berkembang, mungkin akan melakukan

perluasan usaha. Perluasan usaha tersebut bisa dilakukan dengan cara ekspansi secara intern,

tetapi juga dapat dilakukan dengan cara menggabungkan usaha yang telah ada (merger

danconsolidation) atau membeli perusahaan yang telah ada (akuisisi). Namun ketika perusahaan

mengalami kesulitan keuangan maka harus dilakukan penyempitan usaha. Kesulitan keuangan

ini dimulai dari kesulitan likuiditas (kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek) hingga

kesulitan solvabilitas (kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang). Kesulitan keuangan

tersebut dapat diselesaikan dengan cara reorganisasi ataupun likuidasi. Cara reorganisasi

ditempuh apabila kesulitan keuangan perusahaan tersebut diperkirakan masih bisa diperbaiki,

karena prospek perusahaan diperkirakan masih baik. Dengan kata lain, apabila kondisi

perusahaan sudah tidak bisa diperbaiki, maka likuidasi harus ditempuh.

MERGER

Definisi merger yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang
lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya.
Perusahaan pembeli juga akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli.
Setelah merger, perusahaan yang dibeli akan kehilangan/berhenti beroperasi (Harianto dan
Sudomo, 2001).

Tujuan dari merger adalah untuk menciptakan perusahaan yang lebih kuat dan lebih

besar, serta menghindari persaingan antar perusahaan sehingga miningkatkan efisiensi dalam

menggunakan sumber daya.


Merger terbagi dalam 4 jenis, yaitu:

a. Horizontal Merger, adalah penggabungan dari dua unit usaha atau lebih yang memiliki produk

sejenis baik barang atau jasa. Hal ini dilakukan untuk mengurangi persaingan industri,

memperkuat pangsa pasar, dan memperoleh efisiensi biaya operasional.

b. Vertikal Merger, adalah penggabungan antara dua unit usaha atau lebih yang mempunyai

keterkaitan supplier atau pelanggan. Ini dilakukan untuk lebih menjaga kontinuitas produksi dan

operasi perusahaan.

c. Congeneric Merger, adalah merger antara dua unit usaha atau lebih dalam industri sejenis yang

tidak memiliki keterkaitan supplier atau pelanggan.

d. Conglomerate Merger, merupakan merger antara dua unit usaha atau lebih dalam industri yang

berbeda dan tidak ada keterkaitan satu sama lain, sehingga model ini merupakan diversifikasi

usaha untuk mengurangi resiko.

Sebelum melakukan merger, perusahaan juga harus mempertimbangkan beberapa hal,

diataranya adalah syarat syarat yang harus dianalisis terlebih dahulu sebelum melakukan

merger. Syarat syarat tersebut antara lain:

1. Kondisi keuangan masing-masing.

2. Kecukupan modal.

3. Manajemen, baik sebelum atau sesudah merger.

4. Manfaat bagi konsumen.

Merger mempunyai kelebihan dan kelemahan. Pengambilalihan melalui merger lebih

sederhana dan lebih murah dibanding pengambilalihan yang lain merupakan kelebihan merger.
Sedangkan kelemahan merger adalah merger harus ada persetujuan dari para pemegang saham

masing-masing perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan waktu

yang lama.

Dalam perkembangannya, merger secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok

yaitu:financial merger dan operating merger. Financial Merger adalah merger dimana perusahaan

yang bersangkutan masih tetap beroperasi sehingga tidak ada keuntungan sinergik secara

operasional, Sedangkan Operating Merger diarahkan pada penggabungan operasional kedua unit

usaha dengan harapan memperoleh keuntungan sinergik.

KONSOLIDASI

Selain merger alternatif lain untuk melakukan perluasan usaha adalah dengan cara

consolidation. Consolidation merupakan penggabungan dari dua perusahaan atau lebih, dan

nama perusahaan tersebut hilang kemudian muncul nama baru dari perusahaan gabungan.

Perlakuan akutansi atas konsolidasi :

1. Sebagai pembelian

Perusahaan pembeli memperlakukan perusahaan yang dibeli sebagai investasi. Jika

pembeli membayar diatas nilai buku aktiva maka selisihnya dicatat sebagai good.will
2. Sebagai pemusatan kepentingan (poolingling of interst)
Neraca kedua perusahaan digabungkan.

AKUISISI

Akuisisi adalah pengambil-alihan (takeover) sebuah perusahaan dengan membeli saham

atau aset perusahaan tersebut, perusahaan yang dibeli tetap ada. Akuisisi bisa juga pembelian

suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok investor. Akuisisi sering digunakan
untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar.

Contoh : Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh Coca-Cola, dan lain-lain.

Faktor yang paling mendasari terjadinya akuisisi adalah motif ekonomi. Trasaksi

pembelian tersebut hanya akan terjadi kalau pembelian tersebut menguntungka kedua belah

pihak. Menguntungkan pemilik perusahaan yang dijual dan juga pemili perusahaan yang

membeli.

Akuisisi dibagi ada 3 yaitu :

a) Akuisisi horizontal,yaitu akuisisi perusahaan di industri yang sama dengan perusahaan yang

mengakuisisi,

b) Akuisisi vertikal,yaitu akuisisi yang melibatkan perusahaan dengan tingkatan yang berbeda

dalam proses produksi,

c) Akuisisi konglomerasi,yaitu perusahaan yang diakuisisi dan perusahaan yang mengakuisisi

tidak saling berhubungan satu sama lainnya.

Akuisisi mempunyai kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan akuisisi antara lain:

a. Akuisisi saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara pemegang saham. Dalam

akusisi saham, perusahaan yang membeli dapat berurusan langsung dengan pemegang saham

perusahaan yang dibeli dengan melakukan tender offer sehingga tidak diperlukan persetujuan

manajemen perusahaan. Karena tidak memerlukan persetujuan manajemen dan komisaris

perusahaan, akuisisi saham dapat digunakan untuk pengambilalihan perusahaan yang tidak

bersahabat (hostile takeover).


b. Akuisisi Aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak memerlukan mayoritas suara

pemegang saham seperti pada akuisisi saham sehingga tidak ada halangan bagi pemegang saham

minoritas jika mereka tidak menyetujui akuisisi.

Sedangkan kelemahan akuisisi antara lain:

a) Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak menyetujui pengambil-alihan

tersebut, maka akuisisi akan batal. Pada umumnya anggaran dasar perusahaan menuju pada

akuisisi sehingga akuisisi dapat terjadi. Namun bila perusahaan mengambil alih seluruh saham

yang dibeli maka terjadi merger.

b) Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus secara hukum dibalik nama

sehingga menimbulkan biaya legal yang tinggi.


Akuisisi dapat dilakukan dengan cara :

Friendly merger
Hostile take over

Akuisisi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan sebagai hasil suatu keputusan investasi.
Karenanya pengukuran atau criteria kelayakan investasi berlakupula disini, yaitu suatu
alternative dinilai menguntungkan apabila menghasilkan NPV positif.

Reorganisasi

Reorganisasi adalah suatu upaya untuk menjaga perusahaan tetap hidup dengan

mengubah struktur modalnya (pemodelan ulang struktur modal).

Dalam situasi ekonomi dan bisnis yang tidak menggembirakan, perusahaan sering

terpaksa harus bertahan dengan apa yang telah ada. Reorganisasi dalam aspek financial

dilakukan untuk memperkecil beban finansial yang tetap sifatnya.

Langkah-langkah reorganisasi:
1. Menentukan nilai perusahaan

Penilaian yang sering digunakan, dan yang termasuk sederhana, adalah menghitung nilai

perusahaan berdasarkan tingkat kapitalisasi.

2. Menentukan struktur modal yang baru

Struktur modal tersebut bertujuan mengurangi beban tetap (bunga) agar perusahaan bisa

beroperasi dengan lebih fleksibel. Untuk mengurangi beban tetap tersebut, total hutang biasanya

akan dikurangi. Jika tidak ada lagi harapan bahwa operasi perusahaan akan berhasil, maka

likuidasi merupakan alternatif satu-satunya yang mungkin dilakukan oleh perusahaan.

Reorganisasi dilakukan dengan cara :

a) Melakukan penghematan biaya. Pengeluaran pengeluaran yang tidak perlu, ditunda atau

dibatalkan.

b) Menjual aktiva-aktiva yang tidak diperlukan.

c) Divisi (unit bisnis) yang tidak menguntungkan dihilangkan atau digabung.

d) Menunda rencana ekspansi sampai situasi dinilai telah menguntungkan.

e) Memanfaatkan kas yang ada, tidak menambah hutang (kalau dapat dikurangi dari hasil

penjualan aktiva yang tidak perlu), dan menjaga likuidasi. Dalam jangka pendek mungkin sekali

profitabilitas dikorbankan (profitabilitas terpaksa negatif).

1.5 Likuidasi
Likuidasi yaitu proses penjualan aktiva non-kas dari persekutuan karena perusahaan

persekutuan sudah tidak memungkinkan untuk melunasi kewajiban jangka pendek maupun

jangka panjangnya dan operasional perusahaan juga sudah tidak menguntungkan.

Likuidasi ditempuh apabila kreditur berpendapat bahwa prospek perusahaan tidak lagi

menguntungkan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam likuidasi adalah likuidas mungkin

akan memakan waktu yang lama dan aktva mungkin aka terpaksi dijual dengan harga murah

(distress price). Disamping itu, perusahaan harus melunasi kewajiban tertentu lebih dahulu, yaitu

kewajiban terhadap para karyawan (gaji yang belum dibayar) dan pemerintah (pajak yang belum

dibayar). Dengan demikian dapat terjadi bahwa akhirnya kreditur aka menerima jumlah yang

relatif sangat kecil dari hasil penjualan aktiva perusahaan.

Tujuan likuidasi

a) Mengkonversi aktiva perusahaan menjadi uang tunai dengan kerugian minimum dari realisasi

aktiva.

b) Untuk menyelesaikan kewajiban yang sah dari persekutuan.

c) Untuk membagikan uang tunai dan tunai dan aktiva lain yang tidak dapat dicairkan kepada

masing-masing sekutu dengan cara yang adil.

Tujuan fungsi akuntansi yang terkait dengan likuidasi adalah untuk menyajikan informasi

yang memadai agar aktiva dapat dibagikan secara adil kepada kreditor dan sekutu dengan

memperhatikan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian terjadi pergeseran dari

pengukuran rugi laba periodic menjadi penentuan realisasi keuntungan dan kerugian.

Proses likuidasi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:


a) Melalui penyerahan (proses likuidasi yang tidak melalui pengadilan).

Likuidasi penyerahan adalah prosedur informal untuk melikuidir hutang, bagi kreditur cara ini

lebih menguntungkan dibanding kepailitan formal karena mereka menerima lebih banyak.

Dilakukan transfer kepemilikan aktiva kepada pihak ketiga yang disebut assignee atau trustee.

Assignee diinstruksikan untuk menjual aktiva itu baik di bawah tangan atau melalui lelang

umum dan hasilnya dibagikan kepada kreditur secara pro-rata.

b) Melalui kepailitan formal (berdasarkan yuridiksi suatu pengadilan khusus).

Likuidasi kepailitan diatur dalam Undang-undang kepailitan yang mempunyai tiga fungsi

penting, yaitu melindungi kreditur dari kemungkinan penipuan oleh debitur, pembagian aktiva

debitur secara adil kepada para kreditur, menghapuskan semua kewajiban debitur sehingga yang

bersangkutan dapat mulai usaha baru tanpa harus dibebani hutang terdahulu.

Anda mungkin juga menyukai