Anda di halaman 1dari 19

KOPERASI LUMBUNG SARI SEDANA

NAMA KELOMPOK :

Alfian Oscarino Misseyer ( 1602612010356 )

I Gusti Putu Ngurah Agus Ariadnya ( 1602612010458 )

Ida Ayu Winda Oktaviana ( 1602612010361 )

Ni Luh Putu Arika Tanggelina Sari ( 1602612010503)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MAHASARASWATI

DENPASAR

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat

dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas

unutk mata kuliah Manajemen Perubahan dengan judul Memahami Faktor-Faktor

Yang Mendorong Perubahan Dalam Suatu Organisasi dengan sebaik-baiknya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan dari segi isi maupun penulisannya karena keterbatasan kemampuan

dan wawasan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk dapat memperbaiki dan

menyempurnakan laporan selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi

penulis dan para pihak yang berkepentingan, serta bagi mahasiswa Universitas

Mahasaraswati Denpasar. Akhirnya kepada semua pihak penulis menyampaikan

terima kasih.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat merupakan salah satu lembaga

yang menjadi pilar ekonomi dimana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif

homogen berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Koperasi sebagai badan

usaha yang cukup strategis dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang berdampak

pada masyarakat secara luas. Individu yang bergabung dalam koperasi akan

melakukan interaksi dengan anggota koperasi lain. Individu saling berinteraksi

sehingga muncullah kelompok. Kelompok yang solid dengan tujuan, norma, prilaku

tertentu akan mendukung pencapaian tujuan koperasi. Sebaliknya kelompok yang

tidak solid dengan adanya individu yang tidak mendukung tercapainya tujuan

kelompok yang tercantum dalam aturan koperasi. Dan individu yang berprilaku tidak

sesuai dengan tujuan koperasi akan di pecat menurut Buttutasik (dalam PIP, 2005).

Dengan demikian kelompok yang kohesiv tetap dapat mencapai tujuan kinerja yang

baik (Nieva, Fleishman dan Rieck dalam Robbins, 2003).

Di Indonesia pengenalan koperasi memang dilakukan oleh dorongan

pemerintah, bahkan sejak pemerintahan penjajahan Belanda. Gerakan koperasi

sendiri mendeklarasikan sebagai suatu gerakan sudah dimulai sejak tanggal 12 Juli

1947 melalui Kongres Koperasi di Tasikmalaya. Di Indonesia, pemberdayaan

koperasi menjadi salah satu upaya dalam mengurangi pengangguran dan

mengentaskan kemiskinan melalui program-program pemberdayaan ekonomi rakyat.

Upaya pemerintah dalam hal ini Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah adalah untuk dapat menghasilkan program dan kebijakan yang dapat
mendukung tumbuh dan berkembangnya koperasi. Namun, citra koperasi di

masyarakat saat ini identik dengan badan usaha marginal, yang hanya bisa hidup bila

mendapat bantuan dari pemerintah. Walaupun hambatan senantiasa menghadang,

namun koperasi sebagai pilar ekonomi yang berbasis masyarakat ekonomi skala kecil

dan mikro terus diupayakan pengembangannya.

Dalam usaha pemulihan di bidang ekonomi, sesungguhnya koperasi

mendapatkan peluang (opportunity) untuk tampil lebih unggul. Krisis nilai tukar dan

kemudian membawa krisis hutang luar negeri, telah membuka mata semua pemerhati

ekonomi bahwa fundamental ekonomi yang semula diyakini kesahihannya, ternyata

hancur lebur. Karena masih kurangnya pemahaman tentang perkoperasian dan

gerakan koperasi di Indonesia.

Oleh karena itu, penulis merasa perlu membuat rangkuman informasi dalam bentuk

makalah yang mampu memberikan informasi singkat mengenai manajemen koperasi.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik mengambil judul Koperasi Lumbung Sari

Sedana.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam

penulisan makalah ini yaitu :

1) Bagaimana system yang digunakan oleh Koperasi Lumbung Sari Sedana?

2) Bagaimana prosedur dan kebijakan di Koperasi Lumbung Sari Sedana?


1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

Adapun tujuan yang didapat dalam penyusunan makalah ini adalah untuk

memberikan informasi kepada pembaca mengenai manajemen Koperasi Lumbung

Sari.

1.3.2 Manfaat

Adapun manfaat yang didapat dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut

1) Manfaat bagi Pembaca

Menambah Pengetahuan tentang manajemen Koperasi Lumbung Sari.

2) Manfaat bagi penulis

Sebagai sarana untuk menambah wawasan berfikir mengenai manajemen

Koperasi Lumbung Sari.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen

Ilmu Manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara

mencapai tujuan dengan efektif dan efisien dengan menggunakan bantuan/melalui

orang lain. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola atau

mengatur. Sedangkan secara definitip pengertian manajemen adalah seni dan ilmu

untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya dengan

menggunakan bantuan tenaga dan pikiran orang lain.

Manajemen merupakan suatu kegiatan atau serangkaian tindakan atau proses

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, melalui kerja sama dengan orang lain.

Sebagai arti dari serangkaian tindakan adalah dalam mencapai tujuannya, diperlukan

adanya kerja sama yang rasional dan efektif, dengan berbagai tindakan yang saling

berkaitan.

Menurut Alex Dasuki, manajemen adalah usaha (ilmu) yang berhubungan

dengan cara mengkombinasikan dan mengoperasionalkkan faktor-faktor produksi

secara efisien serta memilih unit-unit usaha yang menguntungkan serta

berkesinambungan, sebagai suatu proses, maka manajemen sebagai titik utamanya

memiliki fungsi berturut-turut sebagai berikut :

1) Perencanaan (planning) merupakan suatu keputusan tentanng apa yang dilakukan

untuk mencapai tujuan.


2) Pengorganisasian (organizing) merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh

seorang pimpinan unutk menggabungkan dan mengatur sumber daya yang

dimiliki. Langkah-langkah yang diperlukan meliputi penetapan struktur

organisasi dengan pembagian tugas, pengaturan hak dan wewenang masing-

masing sehingga dapat bekerja sama secara efisien dalam mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

3) Pengarahan (actuating) adalah pengarahan terhadap orang-orang agar mau

bekerja sama secara sadar dalam suatu kelompok kerja guna mencapai tujuan.

Berdasarkan fungsi tersebut manajer harus tahu persis kebutuhan dari orang-

orang terkait, sehingga manajer dapat dengan mudah menggerakkan orang lain

untuk mengerjakan tugas-tugasnya.

4) Koordinasi (coordinating) adalah suatu usaha memadukan atau menyamakan

berbagai arahan atau aneka perintah untuk dijadikan satu tujuan atau satu arah

yang sama, menyelaraskan keinginan masing-masing anggota yang terkait.

5) Pengawasan (controlling) merupakan tindakan yang sistematis dari manajemen

untuk mengarahkan agar setiap pelaksanaan kerja sesuai dengan apa yang telah

ditentukan semula. Dalam pengawasan, diperlukan tindakan pemantauan yang

efektif agar dapat mencegah penyimpangan yang merugikan.

Menurut M.C Farland menyebutkan bahwa manajemen sebagai suatu

pemandu, di mana orang-orang yang berwenang menciptakan, memelihara, dan

menjalankan organisasi dalam memilih dan mencapai tujuann. Jadi, menekankan

pada prosesnya, orangnya dan organisasinya. Sedangkan menurut beberapa literatur

manajemen, istilah manajemen mengandung maksud sebagai suatu proses, sebagai

kolektivitas orang-orang yang bekerja sama dan sebagai seni atau sebagai ilmu. Jadi
yang penting adanya tujuan yang ingin dicapai dengan menggunakan orang lain yang

dibimbing dan diawasi.

Dengan kata lain, sarana atau alat manajemen yang digunakan untuk mencapai tujuan

antara lain adalah :

1) Orang (man) yang mengatur atau mengelola sumber daya yang ada.

2) Uang (money) sebagai alat yang digunakan agar SDM bisa bekerja.

3) Bahan (material), bahan yang dibutuhkan dalam suatu organisasi.

4) Metode (cara kerja), langkah yang digunakan untuk menjalankan organisasi.

5) Pasar (market), sasaran yang menjadi tujuan pemasaran produk.

2.2 Pengertian Koperasi

Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asas kekeluargaan yang

anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk

mensejahterakan anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh

seluruh anggotanya, di mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam

setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi (biasa

disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU biasanya dihitung berdasarkan andil anggota

tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian laba berdasarkan

besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh anggota.

Berbicara tentang anggota, Koperasi memiliki anggota yang terdiri dari :

1) Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi,

2) Badan hukum koperasi, yaitu anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas

dari anggota perorangan.


Koperasi memiliki fungsi dan peran, sebagaimana yang dijelaskan pada Undang

Undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 yang berbunyi :

 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

 Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat.

 Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya.

 Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional,

yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan

demokrasi ekonomi.

 Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para

pelajar bangsa.

Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi, yaitu:

 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

 Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

 Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

 Kemandirian.

 Pendidikan perkoprasian.

 kerjasama antar koperasi


2.2 JENIS – JENIS KOPERASI

Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi

produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan

berdasarkan sektor usahanya.

1) Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan

dan pinjaman.

2) Koperasi Konsumen adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan

menjalankan kegiatannya menjual dan membeli barang konsumsi.

3) Koperasi Produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil

menengah(UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan

penolong untuk anggotanya.

4) Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan

produk/jasa koperasinya atau anggotanya.

5) Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.

2.3 SUMBER MODAL KOPERASI

Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya,

koperasi memerlukan modal. Adapun modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan

modal pinjaman. Modal sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut:

1) Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota

kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat

diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.

Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap anggota.


2) Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh

anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap

bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan

wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi

anggota koperasi.

3) Simpanan khusus/lain-lain misalnya:Simpanan sukarela (simpanan yang dapat

diambil kapan saja), Simpanan Qurba, dan Deposito Berjangka.

4) Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil

usaha, yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada

anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian

koperasi bila diperlukan.

5) Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang

yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.

Adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai berikut:

 Anggota dan calon anggota

 Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian

kerjasama antarkoperasi

 Bank dan Lembaga keuangan bukan banklembaga keuangan lainnya yang

dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku

 Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

 Sumber lain yang sah

Mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahap. Pertama-tama adalah

pengumpulan anggota, karena untuk menjalankan koperasi membutuhkan minimal 20

anggota. Kedua, Para anggota tersebut akan mengadakan rapat anggota, untuk
melakukan pemilihan pengurus koperasi ( ketua, sekertaris, dan bendahara ). Setelah

itu, koperasi tersebut harus merencanakan anggaran dasar dan anggaran rumah

tangga koperasi itu. Lalu meminta perizinan dari negara. Barulah bisa menjalankan

koperasi dengan baik dan benar.

2.4 PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI

Rapat anggota adalah wadah aspirasi anggota dan pemegang kekuasaan

tertinggi dalam koperasi. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maka segala

kebijakan yang berlaku dalam koperasi harus melewati persetujuan rapat anggota

terlebih dahulu, termasuk pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian personalia

pengurus dan pengawas.

Pengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota dan disertai dan

diserahi mandat untuk melaksanakan kepemimpinan koperasi, baik dibidang

organisasi maupun usaha. Anggota pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi

dalam rapat anggota. Dalam menjalankan tugasnya, pengurus bertanggung jawab

terhadap rapat anggota. Atas persetujuan rapat anggota pengurus dapat mengangkat

manajer untuk mengelola koperasi. Namun pengurus tetap bertanggung jawab pada

rapat anggota.

Pengawas adalah suatu badan yang dibentuk untuk melaksanakan

pengawasan terhadap kinerja pengurus. Anggota pengawas dipilih oleh anggota

koperasi di rapat anggota. Dalam pelaksanaannya, pengawas berhak mendapatkan

setiap laporan pengurus, tetapi merahasiakannya kepada pihak ketiga. Pengawas

bertanggung jawab kepada rapat anggota.


2.5 GAMBARAN UMUM KOPERASI LUMBUNG SARI SEDANA

Koperasi yang beralamat di Br. Tengah – Buduk – Mengwi, Kab. Badung

Telp: (0361) 8483733

1) Sejarah Koperasi

Mulanya, pameksan Banjar Nengah berniat membangun pura, namun tidak

memilki cukup dana. Setelah berproses terkumpul 33 orang yang sukarela

memberi iuran Rp. 10.000,00 per bulan. Seiring waktu berjalan dan iuran terus

bergulir juga dengan bantuan banyak pihak akhirnya pura berhasil didirikan.

Kelebihan dana yang sudah ada dan kesadaran warga untuk bekerja sama demi

kemajuan bersama maka muncul ide untuk membangun koperasi. Diinisiasi oleh

Made suarta SE, I Gede Arnaya B.Sc dan Ir. Subagia maka koperasi kredit bisa

berdiri dengan nama Lumbung Sari Sedana yang pada tahun 2008 memperoleh badan

hukum dengan nomor 23/BH/XXVIII.1/DISKOP/VI/2008.

Tugas pokok Koperasi Lumbung Sari Sedana adalah bertujuan mengembangkan

kesejahteraan anggota pada khususnya dan memajukan daerah kerja pada umumnya

dalam rangka menggalang terlaksananya masyarakat adil dan makmur berdasarkan

pancasila.
Kegiatan usaha Koperasi dalam rangka mencapai tugas pokok termaksud adalah :

 Membantu masyarakat sekitar dalam hal masalah ekonomi.

 Mewajibkan anggota atau nasabah untuk menyimpan pada koperasi.

 Memberikan pinjaman dalam bentuk uang dan barang kepada para anggota dan

masyarakat.

 Mengadakan dan mengusahakan barang kebutuhan para anggota.

Koperasi Lumbung Sari Sedana Karyawan yang mengurus jalannya manajemen yang

terdiri dari :

 Pimpinan : Memantau kinerja semua karyawan dan mengetahui

perkembangan Koperasi.

 Pengawas Kredit : Wajib mengetahui Laporan perbulan yang terjadi di

Koperasi.

 Bagian Administrasi : Mengatur surat menyurat yang ada di Koperasi,

mengarsipkan dokumen dokumen penting Koperasi, memonitor kebutuhan

Rumah Tangga dan ATK koperasi.

 Kasir : bertanggung jawab atas keluar masuknya uang,

membuat tanda bukti keluar masuknya uang di dalam koperasi.

 Marketing : Mencari nasabah yang ingin bergabung dengan

Koperasi Simpan Pinjam Graha Arthamas.

 Surveyor : memeriksa data nasabah yang masuk atau data

nasabah yang ingin meminjam uang.

 Kolektor : menangani nasabah yang bermasalah / kredit macet.


2) Pola Kebijakan

Keanggotaan

Calon anggota dapat diterima menjadi anggota jika:

 Bersedia mematuhi AD/ART dan peraturan lainnya di Koperasi Lumbung Sari

Sedana

 Mengisi formulir yang telah disediakan

 Mendapat rekomendasi dari sekurang-kurangnya 1 orang anggota

 Wajib melampirkan fotokopi KTP, KK dan pas foto 3×4 cm 1 lembar.

 Melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib.

Simpanan pokok : Rp. 100.000,00

Simpanan Wajib : Rp. 400.000,00

Administrasi : Rp. 50.000,00

Diklat : Rp. 50.000,00

Total : Rp. 600.000

Anggota berhak mendapat pinjaman setelah 3 bulan menjadi anggota.

Kebijakan Keuangan
Pengurus diberi kewenangan mengatur suku bunga sesuai dengan kebijakan moneter

pemerintah.

Simpanan

- SIBUHAR (Simpanan Bunga Harian)

 Bunga : 6% per tahun

 Saldo penutupan : Rp. 10.000,00

- SISUKA (Simpanan Sukarela Berjangka)

 Suku Bunga

3 bulan : 8% p.a

6 bulan : 10% p.a

12 bulan : 12% p.a

 Penarikan sebelum jatuh tempo kena pinalti 2%

 Perpanjangan otomatis

- SIGALUNG (Simpanan Hari Raya Galungan)

 Bunga : 0,7%

 Saldo penutupan : Rp. 5.000,00

- SIBERI (Simpanan Berencana Lumbung Sari Sedana)

 Bunga : 0,8%

 Saldo penutupan : Rp. 10.000,00


Pinjaman

- Suku bunga pinjaman 1,75% menurun

- Administrasi 3%

- Jangka waktu maximal 3 tahun

- Pinjaman Rp. 25.000.000,00 diikat secara notaris.

- Peminjaman diikutkan ke DAPERMA

Bantuan Dana Pendidikan

Masuk Bagi Anak Anggota Bagi Anggota

TK Rp. 50.000,00 Rp. 100.000,00

SD Rp. 75.000,00 Rp. 150.000,00

SMP Rp. 100.000,00 Rp. 200.000,00

Bantuan Sosial Diberikan

- Rawat inap : Rp. 100.000,00

 Opname di rumah sakit minimal 3 malam/3hari.

 Klaim dana rawat inap untuk sekali untuk satu orang dalam 1 tahun

- Anggota meninggal dapat santunan : Rp. 500.000,00 dan karangan bunga

- Keluarga anggota yang meninggal hanya mendapat karangan bunga

Pembagian SHU
- Dana cadangan : 30%

- Jasa Pinjaman Anggota : 10%

- Jasa Simpanan Anggota : 28%

- Dana Pendidikan : 5%

- Dana Sosial : 5%

- Dana Pembangunan : 5%

- Dana Pengurus & Pengawas : 10%

- Dana karyawan : 5%

- Dana Solidaritas Puskopdit : 2%

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Koperasi adalah salah satu badan usaha/asosiasi orang-orang yang bergabung

dan melakukan usaha bersama serta ikut berperan dalam mekanisme pasar tertentu,

sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar. Koperasi merupakan organisasi

atau perkumpulan yang memiliki tujuan mensejahterkan anggotanya dan membantu

perbaikan ekonomi masyarakat sekitar. Teori ini merupakan teori yang dianut oleh

Koperasi Simpan Pinjam Lumbung Sari Sedana dalam menjalankan organisasi

Koperasi.

Saran

Bagi pembaca, diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna sebagai

informasi menambah referensi ilmu pengetahuan serta lebih dikembangkan lagi

selama masih dalam satu konteks pembahasan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai