Disusun Oleh:
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
BAB I
Deskripsi Perusahaan
Saat ini CV. Mitra Arta Sukses memiliki 4 (empat) armada Truk Isuzu ELF, Truk
Toyota Dyna, Mitsubishi L300 dan PickUp Suzuki CARRY, dan akan terus ditambah untuk
mendistribusikan di area kota/kabupaten Pasuruan, Probolinggo dan Malang.
Kredibilitas pembayaran CV. Mitra Arta Sukses terjamin oleh Bank Garansi dan Rekening
Bank account CV. Mitra Arta Sukses di BCA (Bank Central Asia) Cabang Pasuruan dan Bank
UOB BUANA Cabang Surabaya.
Misi :
1. Menjadikan minimarket yang di dipercaya oleh masyarakat
2. Menjadikan tempat pilihan untuk pembelian kebutuhan
3. Minimarket yang ramah dengan pelanggan.
BAB II
Perencanaan Audit
1. Minimarket mitra usaha sudah lama berdiri sejak lama dan minimarket ini adalah
sebuah toko dengan varian baru dalam konsep perdagangan, dimana pelanggan dapat
belanja dengan segala kebutuhan hidup pada satu tempat yang sama, dan kurangnya
pemahaman karyawan dengan bidang akuntansi.
2. Minimarket mitra usaha adalah salah satu perusahaan yang sedang berkembang, tetapi
pihak pihak yang terlibat dalam kegiatan operisasonal perusahaan masih belum
mempunyai pemahaman dibidang akuntansi dan berpengaruh terhadap kinerja
bagaimana melaporkan transaksi-transaksi yang berpengaruh terhadap perusahaan
3. Minimarket mitra usaha mempunyai risiko pengendalian yang tinggi dikarenakan
perusahaan ini belum mempunyai suatu Standar Operating Procedure (SOP).
Dikarenakan, tidak mempunyai SOP disini auditor harus dapat mengetahui apa saja
dan bagaimana siklus-siklus yang berhubungan dengan kegiatan penerimaan dan
pengeluaran Minimarket mitra usaha.
4. Minimarket mitra usaha masih mempunyai suatu laporan keuangan tersendiri guna
mengevaluasi setiap operasional perusahaan yang ada, dalam laporan itu sudah
tergambarkan bagaimana perusahaan mempunyai hubungan dengan beberapa vendor
untuk membeli persediaan yang dijual oleh perusahaan
Latar Belakang
1. Minimarket mitra usaha merupakan sebuah varian baru dalam dunia perdagangan
dengan konsep belanja segala kebutuhan hidup pada satu atap, yang melayani
perdagangan dalam skala grosir. Selain itu segala kemudahan dan kenyamanan dalam
berbelanjapun dapat dipenuhi oleh minimarket. Hal inilah yang memicu trend
perubahan perilaku belanja masyarakat dari pasar tradisional ke pasar modern. Dalam
hal pembukuan minimarket mitra usaha belum berpedoman secara baik dengan
standar akuntansi yang berlaku karena kurang pahamnya beberapa karyawan dengan
akuntansi yang berlaku
2. Disini terdapat beberapa risiko bawaan yang terdapat pada minimarket mitra usaha
dikarenakan masih kurangnya pengendalian minimarket dalam mengelolah kegiatan
opersasional, terdapat beberapa contoh yang ada risiko bawaan, yaitu :
1) Terdapat kemungkinan adanya stok barang yang tidak sesuai dengan waktunya
2) Terdapat beberapa kesalahan dalam melaporkan hasil penjualan dan
pengeluaran kas yang dilakukan
3) Terdapat ditemukannya beberapa barang cacat yang ada di display
minimarket.
4) Terjadinya kesalahan dalam dalam pengaturan display yang sudah ditetapkan
oleh pemilik minimarket, dll
3. Minimarket mitra usaha dalam kegiatan operasionallnya, tidak jauh beda dengan
minimarket pada umumnya, minimarket mitra usaha menjual berbagai hal seperti
sembako, makanan ringan, dan baju. Minimarket mitra usaha hanya mempunyai satu
kasir.
4. Kebijakan perusahaan disini terkait dengan siklus penerimaan dan siklus pengeluaran
adalah :
a) Siklus penerimaan :
1) Pelanggan memasuki toko dan memilih barang yang ingin dibeli
2) Pelanggan memilih dan membawa barang ke bagian kasir beserta uang
tunai
3) Kasir melakukan perhitungan pembayan dan melakukan pengecekan
barang yang dibeli belum memasuki waktu kadaluarsa
4) Kasir memberikan kepada pelanggan barang yang sudah di bayar
beserta struk pembayaran, dan kasir melakukan rekapitulasi di dalam
komputer yang disediakan di meja kasir
5) Setiap sore kasir membuat dokumen 2 laporan penjualan, dimana
dokumen 1 diserahkan kepada pihak gudang dan dokumen 2
diserahkan kepada pemilik toko.
6) Setiap sore kasir membuat 1 dokumen penerimaan kas yang akan
diserahkan kepada pemilik toko.
7) Gudang menerima dokumen kasir dan melakukan pengecekan setiap
pagi di display dan di gudang, apabila stok habis di display, gudang
menaruh stok yang ada di gudang ke dalam display
b) Siklus pengeluaran :
1) Bagian gudang membuat surat permintaan barang yang dibuat 2
rangkap, dimana rangkap 1 diserahkan kepada pemilik, dan rangkap 2
disimpan sebagai arsip oleh bagian gudang
2) Pemilik menyerahkan surat permintaan barang kepada kasir, dan kasir
menghubungi vendor
3) Pengeluaran kas untuk pembelian bisa secara tunai ataupun kredit
4) Barang yang dipesan diterima oleh bagian gudang, dan bagian gudang
melakukan melakukan pengecekan jenis, kondisi, dan jumlah barang
sesuai dengan pesanan atau tidak.
5) Gudang melaporkan kepada kasir dengan faktur pengiriman barang
yang diterima
6) Pembayaran secara tunai maka kasir akan membuat bukti kas keluar
yang ditanda tangani oleh vendor sebagai bukti yang diserahkan
kepada pemilik
7) Bagian kasir akan membuat laporan pengeluaran kas harian 2 rangkap
dimana rangkap 1 diserahkan kepada pemilik, dan rangkap 2 menjari
arsip untuk kasir.
a. Risiko audit :
a) Inherent Risk (Risiko Bawaan)
Yaitu kemungkinan adanya kesalahan atau penyimpangan yang tanpa
memperhatikan pengendalian terkait, dalam minimarket mitra usaha dirasa
bisa terjadi beberapa kecurangan yang ada, dikarenakan tidak ada aturan yang
jelas, seperti :
i. hal pencatatan, apakah kasir melakukan pencatatan penjualan sesuai
dengan transaksi yang dilakukan
ii. apakah informasi yang berkaitan dengan persediaan yang ada didisplay
karyawan mampu memahami dengan baik
iii. apakah Minimarket mitra usaha telah membuat laporan dengan tepat
iv. bagaimana perbandingan minimarket mitra usaha dengan minimarket
sejenis yang mempunyai kegiatan operasional yang sama
v. dalam pengeluaran kas minimarket mitra usaha tidak melaporkan
dengan jelas berapa saja yang akan dibeli
vi. bagian gudang belum melaksanakan perhitungan ketika membeli
barang
vii. barang-barang yang dibeli tidak sesuai dengan kebutuhan seharusnya
b) Control risk (Risiko Pengendalian)
Yaitu kemungkinan adanya kesalahan atau penyimpangan dimana hal itu tidak
terdektesi pada saat pengendalian internal dilakukan, hal yang mendasar dalam
risiko pengendanlian disini adalah belum adanya pemisahan tugas yang jelas
dan ini bisa menimbulkan kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan, ada
beberapa risko pengendalian, yaitu :
i. Dalam struktur organisasi minimarket mitra usaha belum
menggambarkan pemisahan tugas yang jelas
ii. Rendahnya pengawasan pemilik terhadap karyawan khususnya pada
kasir
iii. Gudang tidak melakukan pengecekan atau melihat stock barang yang
ada dalam perusahaan
iv. Kasir tidak melakukan pelaporan hasil penjualan disaat akhir shiftnya.
v. Kasir tidak bisa melakukan rekapitulasi dengan benar atau kehilanggan
data penjualan pada hari tersebut.
vi. Kasir tidak membayar barang yang dibeli dari vendor dengan sesuai
yang ditetapkan sebelumnya
d) Monitoring ( pemantauan)
i. Pengendalian yang terdapat di minimarket mitra usaha adalah
pengendalian dimana hal tersebut terjadi tetapi tidak dijelaskan secara
formal, minimarket mitra usaha seharusnya dapat menjalakankan
pengendalian secara efektif, namun karena tidak ada yang tertulis
masih banyak hal yang membuat pengendalian yang ada di minimarket
mitra usaha tidak efektif.
ii. Pengendalian yang digunakan dalam minimarket mitra usaha telah di
pahami dengan karyawan dengan baik meskipun tidak tertulis secara
formal, akan tetapi beberapa kelemahan dapat terjadi apabila pemilik
hanya melakukan pendelegasian arahan kerja lewat lisan.
iii. Pengendalian yang diterapkan sudah diterapkan setiap hari oleh
karyawan yang terlbiat dalam minimarket mitra usaha
iv. Pengendalian yang ada dalam saat ini sejalan dengan berjalannya
waktu seharusnya dapat digunakan lebih baik lagi, sehingga
perusahaan dapat beroperasi secara efektif.
Risk response
Tujuan audit Pengendialian kunci yang ada Pengujian pengendalian Pengujian sustantif atas
transaksi penjualan
Keterjadian Terdapat dokumen yang Memeriksa dan membahas Menelusuri bukti
bertujuan untuk digunakan dengan individu yang pengeluaran kas yang ada
sebelum otorisasi ketika bersangkutan dalam perusahaan dan
pengeluaran Memeriksa apakah
melakukan pihak pihak mana yang
kas memang susah terlibat
Terdapat dokumen dilakukan otorisasi Memeriksa dokumen-
pembayaran yang di Memeriksa dan mengamati dokumen yang telah
otorisasi dengan jelas aktivitas-aktivitas yang diotorosisasi ketika
Terdapat wewenang dan dilakukan melakukan pembayaran
pemisahan tugas yang Menelusuri apakah sudah
jelas antara kasir, gudang dijelaskannya tentang
dan pemilik pemisahan tugas yang
jelas
Kelengkapan Faktur di nomori ketika Memeriksa kelengkapan Menelusuri semua
melakukan pembelian dan dalam perhitungan setiap dokumen yang sesudai
diperhitungkan setiap periode tertentu dan memastikan bahwa
periode tertentu Memeriksa jumlah dan data sudah dimasukan
Pembelian dalam bagaimana pengendalian semuanya
pengadaan sesuai dengan mengukurnya
kuantitas yang ada
Keakuratan Pembelian tertentu Memeriksa dokumen Menelusuri faktur atau
didukung oleh otorisasi terjadii otorisasi pesanan yang sudah
dan beberapa pesanan Memeriksa pesanan terjadi
yang disetujui Menelusuri apakah
apakah sudah sesuai
pembelian yang dikirim Memeriksa harga yang pesanan sudah sesuai atau
sesuai dengan apa yang terdapat pada harga yang tidak
Menelusuri harga yang
ditagih kepada vendor sudah disepakatai
Harga yang dibeli oleh sudah ditetapkan
sebelumnya
kasir sesuai dengan harga Memeriksa laporan yang Menelusuri jurnal dan
Prosedur audit pengujuian pengendalian dan pengujian substantif atas penerimaan dan
pengeluaran
UMUM : PENERIMAAN
Menelusuri semua dokumen yang sesudai dan memastikan bahwa data sudah dimasukan semuanya
Memeriksa apakah yang didokumentasikan sesuai dengan tanggal dan urutan
Melihat apakah angka yang ada di struk sudah di laporkan sesuai dengan yang terjadi
Melihat dan membandingan antara penjualan dan kartu stok yang ada digudang
Menelusuri laporan yang dibuat oleh kasir dan hal-hal lain yang mendukung
DOKUMENTASI : PENERIMAAN
Menelusuri faktur penjualan dan klasifikasi akun yang tepat
Memeriksa salinan dari bukti dari beberapa vendor
Menelusuri faktur atau pesanan yang sudah terjadi
Menelusuri apakah pesanan sudah sesuai atau tidak
Menelusuri harga yang ada di display
Menelusuri jurnal dan laporan yang sudah dibuat oleh kasir
UMUM : PENGELUARAN
Menelusuri dan membandingkan laporan dengan tanggal terjadinya transaksi
Menelusuri bukti pengeluaran kas yang ada dalam perusahaan dan pihak pihak mana yang terlibat
Memeriksa dokumen-dokumen yang telah diotorosisasi ketika melakukan pembayaran
Menelusuri apakah sudah dijelaskannya tentang pemisahan tugas yang jela
DOKUMENTASI : PENGELUARAN
Menelusuri semua dokumen yang sesudai dan memastikan bahwa data sudah dimasukan semuanya
Menelusuri faktur atau pesanan yang sudah terjadi
Menelusuri apakah pesanan sudah sesuai atau tidak
Menelusuri harga yang sudah ditetapkan
Menelusuri jurnal dan laporan yang sudah dibuat oleh kasir
Menelusuri faktur penjualan dan klasifikasi akun yang tepat
Memeriksa salinan dari bukti dari beberapa vendor
Menelusuri dan membandingkan laporan dengan tanggal terjadinya transaksi
c) Aset Keuangan
Aset keuangan ( atau bagian dari aset yang mempunyai kelompok serupa seperti aset
keuangan) dapat dikategorikan ketika (1) hak untuk menerima arus kas dari aset yang
sudah tidak berlaku, (2) perusahaan sudah melakukan transfer dan mengasumsikan
sudah melakukan kewajibannya yang dimiliki dengan mebayar uang tunai.
Perusahaan harus mempunyai mengetahui semua risiko yang dimiliki dari aset yang
dipunya dan perusahaan harus dapat mampu untuk mempertahankan aset dan mampu
memindahkan aset, sehingga memudahkan untuk memberikan pengawasan apabila
ada transfer aset.
d) Persediaan
Menurut PSAK 14 persedian adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan
usaha normal, dalam proses produksi dan/atau dalam perjalanan, dan bentuk bahan
atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses pemberian jasa.
Persediaan meliputi barang yang dibeli dan dismpan untuk dijual kembali, persediaan
juga mencakup barang jadi yang telah diproduksi atau barang dalam penyelesasian
yang sedang diproduksi perusahaan, dan termasuk bahan serta perlengkapan yang
akan digunakan dalam proses produksi. Biaya persediaan yang terdapat Minimarket
Mitra Usaha meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang
timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual
atau dipakai. Persediaan dalam perushaan asdfg diukur berdasarkan biaya atau nilai
realisasi, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realible value).
Minimarket Mitra Usaha menghidung harga perolehan persediaan mengunakan FIFO
(First In First Out) dan sistem pencatatan yang digunakaan menggunakan sistem
perpetual.
e) Hutang lancar
Ketika kewajiban yang sudah dilakukan oleh perusahaan digantikan dengan kreditur
atau secara substansi berbeda-berbeda dengan syarat-syarat kewajiban yang ada.
Hutang adalah kewajiban perusahaan yang timbul karena tindakan atau transaksi-
transaksi di msaa lampau untuk memperoleh aktiva tau jasa, yang pelunasanya baru
akan dilakukan di masa yang akan datang, baik dengan penyerahan uang tunai, aktiva-
aktiva tertentu. Pada Minimarket Mitra Usaha terdapat hutang jangka pendek yaitu
hutang yang harus dilunasi dalam jangka waktu pendek, paling lama satu tahun
sesudah tanggal neraca, atau harus dilunasi dalam jangka waktu satu siklus operasi
normal perusahaan yang bersangkutan ( tergantung mana yang lebih panjang). Pada
Minimarket Mitra Usaha penyelesasian hutang jangka pendek memerlukan
perbandingan antara harta lancar terhadap hutang jangka pendek atau yang biasa
disebut rasio lancar. Dan perbedaan diantara prespektif terhadap pandangan laporan
laba komprehensif
f) Piutang usaha
Piutang yang dihubungkan dengan aktivitas operasi normal sebuah bisnis, yaitu
penjualan kredit barang atau jasa untuk pelanggan. Piutang usaha dalam PSAK 55
yaitu jumlah yang akan dibayar oleh kostumer sebagai akibat dari pejualan barang dan
jasa. Pada kerangka konseptual pelaporan keuangan menjelaskan bahwa istilah
pengakuan adalah proses dimasukannya suatu item (transaksi atau kejadian) ke dalam
laporan posisi keuangan (neraca) atau laporan laba-rugi dan penghasilan
komprehensif lain. Secara teknis, pengakuan bisa diartikan sebagai menjurnal atau
merekam data transaksi ke dalam sistem akuntansi sehingga mempengaruhi saldo-
saldo akun buku besar umum. Pada Minimarket Mitra Usaha apabila ada piutang
yang tidak tertagih maka dianggap sebagai pendapatan yang tidak tertagih.
g) Aset Tetap
aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Jenis aset tidak lancar ini
biasanya dibeli untuk digunakan untuk operasi dan tidak dimaksudkan untuk dijual
kembali. PSAK nomor 16 tentang aset tetap menuturkan bahwa aktiva tetap ialah
Aset yang berwujud yang didapat/diperoleh dengan kondisi siap pakai ataupun
dibangun terlebih dahulu dan dipakai dalam aktivitas operasi entitas binis, tidak
ditujukan dijual kembali dlam rangka aktivitas normal perusahaan serta memiliki
manfaat ekonomi lebih dari satu tahun buku (lebih dari satu periode). Pada
Minimarket Mitra Usaha menggunakan metode depresiasi garis lurus dalam
perhitungan beban depresiasi yang ada.
h) Pendapatan
Menurut PSAK no. 23 pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi
yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila asus masuk
inti mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam
modal. Pendapatan yang ada dalam peruasahaan asdfg sangat berpengaruh bagi
kelangsungan hidup Minimarket Mitra Usaha tersebut, semakin besar pendapatan
yang diperoleh maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk membiayai segala
pengeluaran dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Pada Minimarket
Mitra Usaha konsep pendapatan memusatkan pada arus masuk (inflow) aktiva sebagai
hasil dari kegiatan operasi perusahaan, atau dikenal juga dengan pendekatan inflow of
net asset. Sumber pendapatan yang ada pada perusagaan asdfg diklasifikasikan
sebagai pendapatan operasional yang diperoleh dari aktivitas utama perusahaan.
Proses pendapatan yang ada dalam Minimarket Mitra Usaha adalah proses
pembentukan pendapatan (earning process) yaitu konsep mempunyai asumsi bahwa
semua kegiatan operasi yang diperlukan dalam rangka emncapai hasil, yang meliputi
semua kegiatan penjualan yang ada dalam Minimarket Mitra Usaha.