Anda di halaman 1dari 5

KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN

1. Pak Tarno sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi telah menyampaikan SPT Tahunan PPh
Orang Pribadi tahun 2015 pada tanggal 12 Maret 2016. Karena terjadi kesalahan penjumlahan
omzet, maka tanggal 30 Agustus 2016, Pak Tarno membetulkan SPT tersebut dengan jumlah
kurang setor Rp. 20.000.000 yang telah disetor pada tanggal 29 Agustus 2016. Data pembetulan
SPT Tahunan Pak Tarno pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Keterangan SPT Tahun 2015 Pembetulan


Pajak Terutang Rp 180.000.000 Rp 200.000.000
Kredit Pajak Rp 180.000.000 Rp 180.000.00
Kurang Setor NIHIL Rp 20.000.000

Hitunglah sanksi administrasi perpajakan yang diterbitkan akibat pembetulan SPT


Tahunan tersebut! (Asumsi DJP belum melakukan pemeriksaan)
Hitunglah sanksi administrasi perpajakan yang diterbitkan akibat pembetulan SPT
Tahunan tersebut! (Asumsi DJP sudah melakukan pemeriksaan)

Jawaban disertai dengan dasar undang-undang perpajakan

2. Terdapat kasus bahwa Cahyo Kusumo tidak melaporkan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak
Orang Pribadi tahun 2015. Hal ini menyebabkan KPP mengeluarkan surat teguran pada tanggal 7
Mei 2016. Sayangnya, Cahyo Kusumo tetap tidak merespon adanya surat teguran tersebut. Hingga
KPP menerbitkan surat teguran kedua pada tanggal 12 November 2016. Karena Cahyo Kusumo
sedang dirundung masalah keuangan, Cahyo Kusumo tetap belum melaporkan SPT Tahunan PPh
nya. Lalu pada tanggal 1 Desember 2016, KPP mengeluarkan SKP (Surat Ketetapan Pajak) sebesar
Rp 150.000.000 atas nama Wajib Pajak Cahyo Kusumo.

Pertanyaan :

Berapakah jumlah SKP Cahyo Kusumo yang seharusnya dikeluarkan oleh Dirjen Pajak?
Apabila jumlah tersebut (poin a) berbeda, upaya apa yang dapat dilakukan oleh Cahyo
Kusumo? Cantumkan dasar hukumnya!
Apabila Cahyo Kusumo tidak melunasi hutang pajaknya, kapan Surat Perintah
Melaksanakan Penyitaan paling cepat dapat diterbitkan?

3. Bapak Teguh Prayono adalah wajib pajak orang pribadi. Untuk tahun 2014 telah terutang
PPh sebesar Rp 5.500.000.000. Selama tahun tersebut, Bapak Teguh Prayono telah membayar PPh
terutang sejumlah Rp 2.050.000.000. Bapak Teguh baru membayar PPh kurang bayar pada tanggal
8 Mei 2015, sekaligus menyampaukan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak.

Kapan batas waktu maksimal untuk penyampaian surat pemberitahuan?


Apakah ada perpanjangan waktu untuk wajib pajak dalam menyampaikan Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak?
Adakah sanksi yang dikenakan pada Bapak Teguh Prayono terkait dengan waktu
penyampaian SPT Tahunan Pajak tersebut? Bila ada sebutkan total sanksi terkait berikut
perhitungan beserta dasar hukumnya

4. PT. Airsoft merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Pada bulan Mei
2015, PT. Airsoft sedang menghadapi kasus sengketa pajak akibat PT. Airsoft menerima Surat
Ketetapan Pajak yang menurut perusahaan tidak sesuai dengan perhitungan yang dilakukan oleh
perusahaan. PT. Airsoft ingin mencoba membawa kasus atas Surat Ketetapan Pajak ini ke jalur
hukum. Sebutkan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh PT. Airsoft hingga mendapat
keputusan final dari Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung! (Asumsi PT. Airsoft ingin
melanjutkan proses hukum hingga ke Mahkamah Agung)
STUDI KASUS PERHITUNGAN PPH 21/26

1. Sulistia karyawati dengan status menikah dan mempunyai tiga anak bekerja pada PT. Maju
Mundur. Suami Sulis bekerja sebagai PNS di Dinas Pendidikan Kabupaten Malang. Sulis
menerima gaji Rp 4.500.000 per bulan. PT. Maju Mundur mengikuti program pensiun dan
jamsostek. Perusahaan membayar iuran pensiun kepada dana pensiun yang pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp 45.000 per bulan dan iuran JHT untuk karyawan
setiap bulan sebesar 3,50% dari gaji. Sulis juga membayar iuran pensiun sebesar 30.000 per bulan
dan membayar JHT setiap bulan sebesar 2,0% dari gaji. PT. Maju Mundur mengikuti program
BPJS Ketenagakerjaan. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian dibayar oleh
pemberi kerja dengan jumlah masing-masing sebesar 1,0% dan 0,30% dari gaji. Pada bulan Juli
2016, ia juga menerima uang lembur sebesar Rp 2.750.000

2. Gunawan pada tahun 2013 bekerja di PT Suka Duka dengan gaji sebulan Rp. 8.000.000 dan
membayar iuran pension sebesar Rp. 200.000,00. Gunawan menikah tetapi belum mempunyai
anak. Pada bulan Juli 2013, Gunawan menerima kenaikan gaji menjadi Rp. 10.000.000 dan berlaku
surut sejak 1 Januari 2013. Dengan adanya kenaikan gaji yang berlaku surut tersebut, Gunawan
menerima rapel sejumlah Rp 12.000.000. Pada Bulan Oktober, Gunawan menerima bonus tahunan
sebesar Rp 20.000.000. Hitunglah PPh-21 atas rapel dan bonus

3. Neil Amstrong tercatat sebagai seorang pegawai tetap di sebuah perusahaan. Pada Januari 2017,
ia memperoleh gaji dalam mata uang asing sebesar US$2.500 sebulan. Kurs yang berlaku untuk
bulan Januari 2017 berdasarkan keputusan Menteri Keuangan sebesar Rp12.000 per US$1. Neil
berstatus menikah dengan dua anak.

4. Ketut Kartika berstatus belum menikah dan tidak memiliki tanggungan keluarga. Ia bekerja di
PT. Sarimanis dengan gaji dan tunjangan setiap bulannya sebesar Rp 6.000.000. Ketut membayar
iuran pensiun kepada perusahaan Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan setiap bulannya sebesar Rp 150.000. Ketut baru memiliki NPWP pada Juni 2017 dan
menyerahkan fotokopi kartu NPWP kepada PT. Sarimanis untuk digunakan sebagai dasar
pemotongan PPh pasal 21 bulan Juni 2017.
5. Annissa adalah seorang perancang sistem yang merancang sistem-sistem bagi perusahaan. Ia
memiliki seorang Ibu dan satu orang adik kandung. Pada bulan April, Annissa menerima imbalan
atas jasanya merancang sistem informasi akuntansi untuk PT Maju Mundur untuk tahun 2016
sebesar Rp. 180.000.000. Annisa telah memiliki NPWP dan beralamat di Jalan Pesawat No. 66,
Surabaya.

6. Glen adalah seorang akuntan investasi professional di PT. Lexcorp yang bergerak di bidang
manufaktur alat-alat teknologi modern seperti fingerprint , retinal scanner dan alat-alat canggih
lainnya. Glen masih belum menikah dan tidak memiliki tanggungan. Karirnya sebagai akuntan
professional membuat namanya cukup terkenal di kalangan para pengusaha besar di Indonesia.
Pada Bulan Desember 2015, Glen diangkat menjadi salah satu dewan komisaris di PT. Wayne
Enterprises. Pada Bulan Desember 2016, Glen menerima penghasilan sebagai komisaris setahun
sebesar Rp 85.000.000. Karena Glen merupakan akuntan professional di PT. Lexcorp, posisinya
bukanlah sebagai pegawai tetap di PT. Wayne Enterprises. Berapakah PPh-21 yang harus
dibayarkan ke kas negara oleh Glen?

7. Neneng Khasanah adalah petugas dinas luar asuransi dari PT Tabarru Life (bukan sebagai
pegawai perusahaan asuransi). Suami Neneng Khasanah telah terdaftar sebagai Wajib Pajak dan
mempunyai NPWP. Suami Neneng bekerja di PT. Kersmanah. Neneng Khasanah telah
menyampaikan fotokopi NPWP suami keada pemotong pajak. Neneng Khasanah hanya menerima
penghasilan ari kegiatannya sebagai petugas dinas luar asuransi, dan telah menyampaikan surat
pernyataan yang menerangkan hal tersebut kepada PT. Tabarru Life. Pada tahun 2015, penghasilan
yan diterima oleh Neneng adalah sebagai berikut.
Bulan Komisi Agen
Januari 38.000.000
Feburari 38.000.000
Maret 41.000.000
April 42.000.000
Mei 44.000.000
Juni 45.000.000
JUli 45.000.000
Agustus 48.000.000
September 50.000.000
Oktober 52.000.000
November 55.000.000
Desember 56.000.000
Jumlah 554.000.000

8. Baharudin adalah seorang pegawai tetap yang bekerja di PT. XX yang berlokasi di Jalan
Merdeka no. 45, Surabaya. Baharudin telah memiliki NPWP dengan nomor 04.234.567.8.456.000.
Baharudin meemiliki status belum menikah. Baharudin memiliki tanggungan 1 orang paman, 1
adik kandung dan ibu kandung. Masa pembayaran yang diterima oleh Baharudin adalah Januari-
Desember dengan penghasilan kumulatif Rp. 520.000.000. Selain itu, Baharudin memiliki
tunjangan-tunjangan antara lain sebagai berikut.

Tunjangan Jabatan 16.500.000


Tunjangan Transport 20.800.000
Tunjangan Makan 15.600.000
THR September 20.000.000
Iuran Pensiun (dibayar perusahaan) 1.500.000
Iuran Pensiun (dibayar sendiri) 1.340.000
Iuran THT (dibayar perusahaan) 1.200.000
Iuran THT (dibayar sendiri) 1.000.000
PPh 21 yang sudah dipotong 50.000.000
Premi JKK 13.000.000
Premi Asuransi Kematian 15.600.000

Hitunglah PPh 21 untuk Baharudin dan isilah bukti potong PPh 21 untuk pegawai tetap yang belum
diketahui jumlah pajak terutangny

Anda mungkin juga menyukai