Anda di halaman 1dari 25

Kuliah ke - 1

SISTEMATIKA UNDANG-
UNDANG KUP
(KETENTUAN UMUM DAN TATACARA
(UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
PERPAJAKAN)
dengan UU Nomor 16 Tahun 2009)

Oleh: Indra Januarman


Tentang UU KUP
Undang-undang KUP telah mengalami beberapa kali
perubahan sejak:

1. Diundangkan pertama kali dengan UU Nomor 6 Tahun 1983 yang


berlaku 1 Januari 1984.
2. Perubahan pertama dilakukan dengan UU Nomor 9 Tahun 1994
yang mulai berlaku 1 Januari 1995.
3. Perubahan kedua dilakukan dengan UU Nomor 16 Tahun 2000 yang
mulai diberlakukan tanggal 1 Januari 2001.
4. Perubahan ketiga dilakukan dengan UU Nomor 28 Tahun 2007 yang
mulai berlaku tanggal 1 Januari 2008.
5. Perubahan keempat yang merupakan penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti UU Nomor 5 Tahun 2008 menjadi Undang-
Undang, yaitu melalui UU Nomor 16 Tahun 2009.
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara
yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
(Pasal 1 angka 1 UU KUP)

ASPEK EKONOMI ASPEK HUKUM

MANFAAT
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP)

adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak


sebagai sarana dalam administrasi perpajakan
yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri
atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan
hak dan kewajiban perpajakannya.
(Pasal 1 angka 6 UU KUP)

terdiri dari 15 (lima belas) digit, yaitu 9 (sembilan) digit pertama


merupakan Kode Wajib Pajak dan 6 (enam) digit berikutnya merupakan
Kode Administrasi Perpajakan.
Peraturan Dirjen Pajak Nomor: PER-44/PJ/2008 SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
(sudah diganti dengan PER - 38/PJ/2013 ) NOMOR SE - 44/PJ/2015

01.234.567.8 – 999 . 000


Identitas WP Kode KPP pertama kali Kode cbg
terdaftar
MENDAFTARKAN DIRI

adalah KEWAJIBAN
bagi setiap WAJIB PAJAK

Yaitu:

Orang pribadi atau badan yang


telah memenuhi persyaratan
subjektif maupun persyaratan
objektif berdasarkan UU PPh 1984
Sebagai pemikul beban pajak ataupun
sebagai pemotong dan/ pemungut pajak
MELAPORKAN USAHANYA

adalah KEWAJIBAN
bagi setiap PENGUSAHA KENA PAJAK

Yaitu:

PENGUSAHA yang menyerahkan


Barang Kena Pajak dan atau
Jasa Kena Pajak yang dikenai
pajak berdasarkan UU PPN 1984
SISTEM PERPAJAKAN INDONESIA

Reformasi Perpajakan
Sebelum reformasi Self-assessment System:
Official assesment Wajib Pajak diberikan
kepercayaan untuk
mendaftarkan diri,
menghitung, membayar
dan melaporkan
pajaknya sendiri.
Self Assessment⁺⁺ (6M+1)
Mendaftar /Melaporkan

Menghitung

Memperhitungkan

Memungut/Memotong

Membayar/Menyetor/Melunasi

Menyampaikan

Menghapuskan/Mencabut
PERHITUNGAN PPH 21

Oleh: Indra Januarman


PAJAK PENGHASILAN
(PPh)

ADALAH

PAJAK YANG DIKENAKAN


TERHADAP SUBJEK PAJAK
ATAS PENGHASILAN YANG
DITERIMA ATAU DIPEROLEHNYA
DALAM TAHUN PAJAK

PPh 1
Pasal 6 Ayat (3) UU PPh

(3) Kepada orang pribadi sebagai Wajib Pajak


dalam negeri diberikan pengurangan berupa
Penghasilan Tidak Kena Pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 (UU PPh).
PTKP
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
BESARAN PTKP
Ps. 7(1) UU PPh
(1) Penghasilan Tidak Kena Pajak ( PTKP 2018, Peraturan Menteri
Keuangan No 101/PMK.010/2016)
a. Rp 54.000.000 untuk diri Wajib Pajak orang pribadi;
b. Rp 4.500.000 tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin;
c. Rp 54.000.000 tambahan untuk seorang isteri yang
penghasilannya digabung dengan
penghasilan suami sdd Pasal 8 ayat (1)
(UU PPh); dan
d. Rp 4.500.000 tambahan untuk setiap anggota keluarga
sedarah dan keluarga semenda dalam garis
keturunan lurus serta anak angkat, yang
menjadi tanggungan sepenuhnya, paling
banyak 3 orang untuk setiap keluarga.

PENERAPAN PTKP DITENTUKAN OLEH KEADAAN


PADA AWAL TAHUN PAJAK ATAU
AWAL BAGIAN TAHUN PAJAK
Yang dimaksud dengan "anggota keluarga yang
menjadi tanggungan sepenuhnya" adalah anggota
keluarga yang tidak mempunyai penghasilan dan
seluruh biaya hidupnya ditanggung oleh Wajib Pajak.

Anak angkat yang belum dewasa  belum berumur


18 tahun dan belum menikah
PTKP

Tidak boleh sebagai Tanggungan

1. Saudara Kandung (Kakak/Adik)


2. Saudara Ipar (Kakak/Adik Ipar)
3. Saudara dari Bapak/ibu (Paman/Bibi, Pakde/Bude,
Om/Tante, Uwak)
1. Tuan Budi, seorang PNS, Ph neto Rp
8.500.00/Bulan. Istri Yanti seorang ibu
rumah tangga. Anggota keluarga sbb:
Lahir Hub. Status

Aminah 1-8-1948 Mertua


Anita 2-10-2000 a k pelajar
Amir 15-2-2008 a k pelajar

Berapa PTKP tahun pajak 2018 ?


1. Tuan Budi, seorang PNS, Ph neto Rp 100
juta. Istri Yanti seorang guru sekolah
swasta, Ph neto Rp 75 juta. Anggota
keluarga sbb:
Lahir Hub. Status

Aminah 1-8-1948 Mertua


Anita 2-10-2000 a k pelajar
Amir 15-2-2008 a k pelajar

Berapa PTKP tahun pajak 2018 dan PKP?


3. Tuan Budi, memiliki toko, Ph neto Rp 150
juta. Istrinya, Yanti, sebagai kasir toko milik
Budi, Ph neto Rp 50 juta. Anggota keluarga
sbb:

Lahir Hub. Status


Aminah 1-8-1948 Mertua
Darman 3-6-1945 Mertua
Anita 2-4-2000 a k pelajar
Amir 15-2-2013 a k -

Berapa PTKP tahun pajak 2018 dan PKP?


WP Tidak Kawin Kode PTKP2018 PTKP/ Sebulan
0 Tanggungan TK/0 54.000.000 4.500.000
1 Tanggungan TK/1 58.500.000 4.875.000
2 Tanggungan TK/2 63.000.000 5.250.000
3 Tanggungan TK/3 67.500.000 5.625.000
WP Kawin
0 Tanggungan K/0 58.500.000 4.875.000
1 Tanggungan K/1 63.000.000 5.250.000
2 Tanggungan K/2 67.500.000 5.625.000
3 Tanggungan K/3 72.000.000 6.000.000
WP Kawin + Penghasilan Istri Digabung
0 Tanggungan K/I/0 112.500.000 9.375.000
1 Tanggungan K/I/1 117.000.000 9.791.666
2 Tanggungan K/I/2 121.500.000 10.125.000
3 Tanggungan K/I/3 126.000.000 10.500.000
NO. LAPISAN PENGHASILAN KENA PAJAK TARIF

1. s.d. Rp 50.000.000,- 5%

Di atas Rp 50.000.000,- s.d. Rp 15%


2.
250.000.000

Di atas Rp 250.000.000,- s.d. Rp 25%


3.
500.000.000,-

4. Di atas Rp 500.000.000,- 30%

Pasal 17 UU PPh
Penghasilan Kena Pajak
Adalah penghasilan Wajib Pajak yang menjadi dasar untuk
menghitung pajak penghasilan
Contoh
Penghasilan Netto Sebulan Rp 240,000,000

Lemburan + Bonus Rp 30,000,000

THR Rp 20,000,000

Penghasilan Bruto Rp 290,000,000

Pengurangan Penghasilan Bruto

Biaya Jabatan 5% PH Bruto Maksimal Rp 6,000,000

Iuran Pensiun 5% PH Bruto Maksimal Rp 2,400,000

Jumlah Pengurangan Rp 8,400,000

Penghasilan Netto Rp 281,600,000

PTKP / K3 Rp 72,000,000

Penghasilan Kena Pajak / PKP Rp 209,600,000


Penghasilan Kena Pajak
Adalah penghasilan Wajib Pajak yang menjadi dasar untuk
menghitung pajak penghasilan
Contoh
Penghasilan Netto Sebulan Rp 240,000,000

Lemburan + Bonus Rp 30,000,000

THR Rp 20,000,000

Penghasilan Bruto Rp 290,000,000

Pengurangan Penghasilan Bruto

Biaya Jabatan 5% PH Bruto Maksimal Rp 6,000,000

Iuran Pensiun 5% PH Bruto Maksimal Rp 2,400,000

Jumlah Pengurangan Rp 8,400,000

Penghasilan Netto Rp 281,600,000

PTKP / K3 Rp 72,000,000

Penghasilan Kena Pajak / PKP Rp 209,600,000


Latihan
1. Pada tahun 2018 Sony Hendarson bekerja di Perusahaan lampu dengan gaji
sebesar Rp 10 juta sebulan atau Rp 120 juta setahun, dengan uang lembur
Rp 5 juta dan THR sebesar 1 kali gaji, dan membayar iuran pensiun sebesar
Rp 1,5 juta.
Sony Hendarson telah berkeluarga dengan status PTKP K/2.
Berapakah Jumlah PPh Terutang atas Tn. Sony Hendarson untuk Tahun
2018?
2. Pada tahun 2018 Nn. Ambagita bekerja di Pabrik gula dengan gaji sebesar
Rp 4,5 juta sebulan, dengan uang lembur Rp 5 juta dan THR sebesar 1 kali
gaji.
Nn Ambagita belum berkeluarga dan membayar Iuran pensiun sebesar Rp
800 ribu selama Tahun 2018.
Hitunglah PPh Terutang atas Nn. Ambagita untuk Tahun 2018?
PR
1. Tn. Rohimin seorang direktur perusahaan tambang, dalam tahun 2018
memperoleh gaji sebesar Rp 720 juta dan mendapatkan THR sebesar 1 kali
gaji ya.
Dalam Tahun 2018 Tn. Rohimin membayar iuran pensiun yang ditanggung
sendiri sebesar Rp 2.400.000,-
Susunan keluarga Tn. Rohimin adalah sebagai berikut

Hitunglah PPh terutang Tn. Rohimin untuk tahun 2018!

Anda mungkin juga menyukai