Anda di halaman 1dari 3

1.

Aryo Kusuma, status kawin , tanggungan 1 anak kandung yang dilahirkan pada
tanggal 15 April 2010. Aryo kusuma Karyawan UNICEF (United Nationsn Children’s
Fun ) suatu organisasi International, yang dikecualikan sebagai pemotong pajak.
Penghasilan Aryo Kusuma dari UNICEF dalam tahun 2010 adalah Rp 180.000.000,-
Yanti , istri Aryo Kusuma , karyawati PT Perdana , perusahaan yang bergerak
dibidang industry kertas. Penghasilan neto Yanti berdasarkan bukti potong 1721 A1
tahun 2010 yang dibuat oleh PT Perdana adalah sebesar Rp 96.000.000,-. Berdasarkan
data diatas besarnya Penghasilan kena pajak Aryo Kusuma untuk tahun pajak 2010
adalah ………..

Jawaban
Penghasilan Bruto Rp 180.000.000
Biaya Jabatan ( 5% X Rp 180.000.000 ) Rp 6.000.000 (-)
Max Rp 6.000.000
Penghasilan Neto Rp 174.000.000

PTKP ( K/0 ) Rp 17.160.000 (-)


Penghasilan Kena Pajak Rp 156.840.000

Dasar Hukum
      Sesuai dengan Pasal 8 ayat 1 UU PPh, bahwa penghasilan yang diterima Yanti (istri) sebesar
Rp 96.000.000 termasuk penghasilan yang bersifat Final, sehingga tidak dilakukan
penggabungan dengan penghasilan suaminya.

      Sesuai dengan Pasal 7 ayat 2 UU PPh, Bahwa penerapan ketentuan PTKP ditentukan pada
keadaan awal tahun pajak , sehingga anak kandung Aryo Kusuma yang lahir pada tanggal 15
April 2010 belum menjadi tanggungan Aryo Kusuma untuk tahun pajak 2010.

2. Gunawan,status kawin, adalah seorang pedagang besar alat tulis kantor/sekolah, yang
dalam tahun 2010 memperoleh penghasilan neto dari usaha dagangnya sebesar Rp
257.890.000. Farida, istri Gunawan, adalah seorang anggota Fa.FAXY. Dalama tahun
2010 memperoleh gaji sebagai anggota Fa.FAXY sebesar Rp 75.000.000, anggota
keluarga yang menjadi tanggungan Gunawan adalah sebagai berikut :
         Ali, anak kandung , lahir tanggal 23 Oktober 1998
         Dewi, anak kandung, lahir tanggal 10 Januari 2010
         Budi, seorang adik kandung yang masih kuliah di Universitas GN
         Fatimah, ibu mertua, janda pensiunan pegawai Departemen Dalam Negeri.
Besarnya PTKP yang dapat dikurangkan dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak
Gunawan adalah………
a.       Rp 18.480.000
b.      Rp 34.320.000
c.       Rp 19.800.000
d.      Rp 35.640.000

Jawaban ( A )

Besarnya PTKP Gunawan adalah :


         Wajib Pajak sendiri Rp 15.840.000
         Kawin Rp 1.320.000
         Tanggunan 1 orang Rp 1.320.000 ( + )
Jumlah Rp 18.480.000

Dasar Hukum
         Pasal 7 ayat 1 UU PPh, mengenai Besarnya PTKP
         Pasal 7 ayat 2 UU PPh, mengenai Keadaan awal tahun dalam menentukan PTKP
   Pasal 8 ayat 1 UU PPh, mengenai penghasilan istri yang bersifat final dan tidak
digabungkan dengan penghasilan suami.

5.  Data penghasilan kena pajak tahun pajak 2010 Tuan Harmanto yang bergerak dibidang
industry makanan dari tepung , untuk pengisian SPT Tahunannya adalah sebagai berikut :
Penghasilan neto tahun 2010 Rp 488.722.000
PTKP ( K/1 ) Rp 18.480.000 (-)
Penghasilan Kena Pajak Rp 470.242.000

PPh Terhutang Rp 87.560.500


Kredit Pajak :
         PPh 21 Rp 7.462.100
         PPh 22 Rp 22.000.000
         PPh 23 Rp 1.500.000
         PPh 25 Rp 110.000.000
         STP PPh 25 Rp 10.000.000 (+)
Jumlah Rp 150.962.100 (-)
PPh yang lebih bayar Rp 63.401.000

Besarnya PPh Pasal 25 tahun 2011 adalah ………….


a.       Rp N I H I L
b.      Rp 7.296.708
c.       Rp 4.716.533
d.      Rp 3.883.200

Jawaban ( C )
Penghasilan neto tahun 2010 Rp 488.722.000
PTKP ( K/1 ) Rp 18.480.000 (-)
Penghasilan Kena Pajak Rp 470.242.000

PPh Terhutang Rp 87.560.500


Kredit Pajak :
         PPh 21 Rp 7.462.100
         PPh 22 Rp 22.000.000
         PPh 23 Rp 1.500.000(+)
Jumlah Rp 30.962.100 (-)
PPh terhutang sebagai dasar penghitungan PPh pasal 25 Rp 56.598.400
Angsuran PPh Pasal 25 ( Rp 56.598.400 : 12 ) Rp 4.716.533
Dasar Hukum
      Sesuai dengan Pasal 25 ayat 1 UU PPh, bahwa besarnya angsuran pajak dalam tahun pajak
berjalan yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak untuk setiap bulannya adalah sebesar
Pajak Penghasilan yang terhutang menurut SPT Tahunan yang dikurangi dengan :
  Pajak Penghasilan yang dipotong sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 dan pasal 23 serta
Pajak Penghasilan yang dipungut sebagaimana dimaksud pasal 22 dan Pajak Penghasilan
yang dibayar atau terhutang di luar negeri yang boleh dikreditkan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 24.
Dibagi 12 ( dua belas ) atau banyaknya bulan dalam tahun pajak.

Anda mungkin juga menyukai