Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : ARIANSYAH

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043037074

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4330/Administrasi Perpajakan

Kode/Nama UPBJJ : 51 / Tarakan

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
1. Sistem pemungutan pajak yang dicanangkan pemerintah mulai mununjukkan hasil yang cukup baik,
walupun target belum tercapai, pihak pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak terus-
menerus menggalakan pemungutan pajak yang luar biasa hebat. Sebutkan perbedaan dari Official
assessment system dengan Self assesment sistem yang saudara/i ketahui!

Jawaban :

Perbedaan Official assessment system dan Self assesment sistem :


 Official assessment system merupakan sistem perpajakan di mana inisiatif untuk memenuhi
kewajiban perpajakan berada di pihak petugas pajak (fiskus). Sistem official assessment adalah
suatu sistem perpajakan yang mana inisiatif untuk memenuhi kewajiban perpajakan berada di
pihak fiskus. Dalam sistem ini fiskus yang aktif sejak dari mencari Wajib Pajak untuk diberikan
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sampai penetapan jumlah pajak yang terutang melalui
penerbitan surat ketetapan pajak

 Self assesment sistem merupakan sistem perpajakan di mana inisiatif untuk memenuhi kewajiban
perpajakan berada di pihak wajib pajak. Sistem Self assessment perpajakan di Indonesia dapat
diartikan sebagai suatu sistem pemungutan pajak yang memberikan kepercayaan kepada Wajib
Pajak (WP) untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri kewajiban
dan hak perpajakannya berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan.

2. Randi memiliki rumah di Jakarta Timur dengan luas 500 m², NJOPnya Rp. 1.500.000.000 dengan luas
bangunan 300 m² dan NJOPnya Rp. 900.000.000. Hitunglah PBB tahun 2019 untuk tanah dan
bangunannya, apabila NJOPTKP nya adalah Rp. 80.000.000!

Jawaban :

Luas Tanah = 500 m², NJOP sebesar Rp. 1.500.000.000 atau


NJOP/m² sebesar Rp. 3.000.0000
Luas Bangunan = 300 m², NJOP sebesar Rp. 900.000.000 atau
NJOP/m² sebesar Rp. 3.000.0000

Perhitungan PBB tahun 2019 :


NJOP Tanah = 500 m² x Rp. 3.000.0000 = Rp. 1.500.000.000
NJOP Bangunan = 300 m² x Rp. 3.000.0000 = Rp. 900.000.000 +
Total NJOP Tanah dan Bangunan = Rp. 2.400.000.000
NJOPTKP = Rp. 80.000.000 -
NJOP untuk perhitungan PBB = Rp. 2.320.000.000

NJKP = 40% x Rp. 2.320.000.000 = Rp. 928.000.000


PBB = 0,1% x Rp. 928.000.000 = Rp. 928.000

Jadi PBB tanah dan bangunan milik Randi sebesar Rp. 928.000

Keterangan: Tarif PBB di Jakarta Tahun 2019


Tarif 0,01% untuk NJOP < Rp 200 juta
Tarif 0,1 % untuk NJOP Rp 200 juta s/d < Rp 2 miliar
Tarif 0,2 % untuk NJOP Rp 2 miliar s/d < Rp 10 miliar, dan
Tarif 0,3 % untuk NJOP Rp 10 miliar atau lebih

3. Angga bekerja di PT. Mantap sebagai pegawai tetap, sejak tahun 2018 dan memiliki NPWP, menikah
dan mempunyai 2 orang anak, gaji perbulannya adalah Rp. 10.750.000, premi asuransi dibayar
pemberi kerja sebesar Rp. 15.000, iuran pensiun dibayar sendiri Rp. 55.000. diminta berapa pajak yang
harus dibayar oleh Angga perbulannya!
Jawaban :

Gaji Kotor Perbulan = Rp. 10.750.000


Iuran Pensiun = Rp. 55.000

Gaji Bersih Perbulan = Rp. 10.695.000

Gaji Bersih Pertahun 12 x Rp. 10.695.000 = Rp. 128.340.000


PTKP K/2 Tahun 2018 = Rp. 67.500.000 -
PKP = Rp. 60.840.000

Karena PKP di atas Rp. 50.000.000 sampai dengan Rp. 250.000.000, berlaku tarif dua lapis :

Rp. 50.000.000 dikenai tarif 5%

Rp. 10.840.000 dikenai tarif 15%

Maka PPh 21 terutang = (5% x Rp. 50.000.000) + (15% x Rp. 10.840.000)

Maka PPh 21 terutang = Rp. 2.500.000 + Rp 1.626.000

Maka PPh 21 terutang = Rp. 4.126.000 (PPh terutang setahun)

Jadi pajak yang harus dibayar oleh Angga perbulannya :

Rp. 4.126.000 : 12 Bulan = Rp. 343.833,33 (PPh terutang per bulan)

Keterangan: Tarif PPh berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008
Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan

Pasal 17 ayat (1), tarif pajak penghasilan wajib pajak pribadi dibagi menjadi empat lapis sebagai
berikut:

Lapisan Penghasilan Kena Pajak (PKP) Tarif


Pajak

Sampai dengan Rp 50.000.000 5%

Di atas Rp 50.000.000 sampai dengan Rp 250.000.000 15%

Di atas Rp 250.000.000 sampai dengan Rp 500.000.000 25%

Lebih dari Rp 500.000.000 30%

Besaran PTKP berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No 101/PMK.010/2016.


Tidak Kawin Status PTKP
Wajib pajak TK/0 Rp54.000.000
1 orang tanggungan TK/1 Rp58.500.000
2 orang tanggungan TK/2 Rp63.000.000
3 orang tanggungan TK/3 Rp67.500.000
Kawin
Wajib pajak kawin K/0 Rp58.500.000
1 orang tanggungan K/1 Rp63.000.000
2 orang tanggungan K/2 Rp67.500.000
3 orang tanggungan K/3 Rp72.000.000
Kawin dan Penghasilan Suami-Istri Digabung
Wajib pajak kawin K/I/0 Rp112.500.000
1 orang tanggungan K/I/1 Rp117.000.000
2 orang tanggungan K/I/2 Rp121.500.000
3 orang tanggungan K/I/3 Rp126.000.000

Anda mungkin juga menyukai