Anda di halaman 1dari 3

1.

Sebutkanlah penggolongan tarif pajak yang anda ketahui serta jelaskan secara singkat
mengenai perbedaannya dan analisa dari masing” tarif tersebut apakah msh cocok
diterapkan dimasa sekarang serta sebutkan tarif yang sering digunakan dalam
penghitungan perpajakan di indonesia!
Jawab :
 Secara struktural tarif pajak dibagi menajdi 4 jenis yaitu
Tarif Progresif ( a progressive tax rate )
Yaitu tarif pajak dengan persentase yang semakin meningkat mengikuti
pertambahan jumlah pendapatan yang dikenakan pajak,
Tarif Degresif (a degressive tax rate)
Tarif pajak yg nominalnya tetap tanpa memerhatikan jumlah yang dijadikan
dasar pengenaan pajaknya.
Tarif Proporsional (aproportional tax rate)
Yaitu tarif pajak yang presentasenya tetap meskipun terjadi perubahan dasar
pengenaan pajak
Tarif Tetap/regresif (a fixedbtax rate)
Yaitu tarif pajak akan selalu tetap sesuai peraturan yang telah ditetapkan.

Tarif degresif ini kebalikan dari tarif progresif. Artinya, tarif pajak ini merupakan
tarif pajak yang presentasenya akan lebih kecil dari jumlah yang dijadikan dasar
pengenaan pajak tinggi. Atau presentase tarif pajak akan semakin rendah ketika
dasar pengenaan pajaknya semakin meningkat.

 Pajak yang dikelompokkan berdasarkan golongan dibelah lagi menjadi dua


macam, yakni:

 Pajak langsung
Pajak langsung adalah pajak yang ditanggung sendiri oleh WP.

Contohnya, Pajak Penghasilan (PPh).

 Pajak tidak langsung


Adapun pajak tidak langsung kebalikan dari pajak langsung, yaitu bisa
dibebankan ke pihak lain.

Contohnya, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Pajak yang termasuk PPB ini bisa dibebankan kepada pihak lain yang
bukan pemiliknya, tetapi bisa dibebankan kepada pihak atau individu
yang memanfaatkan.
2. Reformasi perpajakan saat ini sering dilakukan pemerintah diantaranya membuat sistem
administrasi perpajakan modern? Apakah reformasi perpajakan yang dilakukan
pemerintah efektif dalam meningkatkan penerimaan pajak di indonesia ! jelaskan secara
ringkas beserta contohnya aplikasi dari sistem perpajakan yang ada saat ini!
Jawab:
Sistem administrasi perpajakan modern sendiri merupakan sistem administrasi
perpajakan yg terus mengalami penyempurnaan atau perbaikan kinerjanya baik dari sisi
internal maupun eksternal institusi perpajakan yg tujuan untuk memberikan pelayanan
yg prima sekaligus meningkatkan penerimaan pajak.
Reformasi perpajakan yang dimaksudkan untuk menciptakan administrasi perpajakan yg
kuat dan efesien melalui peningkatan kualitas layanan kepada Wajib Pajak, kemudian
pengawasan yg efektif dan efesien untuk mencegah aggressive tax planning, yg semakin
sopecited dan memberikan kepastian dalam penegakan.

Di Indonesia berlaku 3 jenis sistem pemungutan pajak yakni Self assessment System,
Official Assessment system, Withholding Assessment System.
- Self assessment system adalah sistem pemungutan yang membebankan penentuan
besaran pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak yang bersangkutan secara
mandiri. Berarti, wajib pajak berperan aktif dalam perhitungan, pembayaran, serta
pelaporan pajak ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau dengan sistem administrasi
online resmi dari pemerintah.

Contoh sistem pemungutan pajak dari self assessment system, yakni jenis pajak
PPN serta PPh. Sistem pemungutan yang telah berlaku sejak masa reformasi yaitu
1983 hingga saat ini yang berlaku untuk jenis pajak pusat. Sementara itu melalui
sistem ini, pemerintah berperan sebagai pengawas dari kegiatan perpajakan dari
wajib pajak.

- Official assessment system adalah sistem pemungutan pajak yang


membebankan wewenang dalam penentuan besaran pajak terutang fiskus
maupun aparat perpajakan sebagai pemungut pajak. Dengan sistem official
assessment, wajib pajak memiliki sifat pasif dan pajak terutang pun ada
ketika fiskus mengeluarkan surat ketetapan pajak.

Contoh sistem pemungutan pajak yang satu ini yakni dalam pelunasan Pajak
Bumi Bangunan (PBB) maupun jenis pajak daerah lainnya.
Hal tersebut karena ketika membayar PBB, KPP menjadi pihak yang
menerbitkan surat ketetapan pajak yang berisikan besaran PBB terutang di
setiap tahun.

- Withholding system adalah sistem pemungutan yang memberikan otoritas kepada


pihak ketiga dalam penentuan besaran pajak terutang wajib pajak. Pihak ketiga yang
dimaksud, bukan berasal dari pemerintah maupun wajib pajak yang bersangkutan.
Contoh sistem pemungutan pajak dengan sistem yang satu ini, yakni pemotongan
penghasilan karyawan oleh bendahara instansi terkait. Dengan begitu, karyawan tak
perlu ke KPP untuk melakukan pembayaran atas potongan pajak tersebut.

SUMBER REFERENSI: BMP ADBI4330, https://www.rusdionoconsulting.com/sistem-


pemungutan-pajak-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai