3. Perbedaan PPh pasal 21 dan PPh Pasal 23 menurut saya dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Berdasarkan subjek
PPh pasal 21 merupakan pajak atas penghasilan, dapat berupa gaji, upah, honorarium,
tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun yang berhubungan
dengan pekerjaan, jabatan, jasa, maupun kegitan yang dilakukan oleh orang pribadi dalam
negeri.
Sedangkan PPh pasal 23 ditujukan untuk penghasilan atas modal, penyerahan jasa, atau
hadiah, dan penghargaan.
b. Berdasarkan konsep
PPh Pasal 21 yaitu transaksi jasa yang dibayarkan kepada wajib pajak pribadi dalam negeri.
PPh Pasal 23 yaitu transaksi jasa dibayarkan kepada wajib pajak badan dalam negeri.
c. Berdasarkan tarif
PPh Pasal 21 menggunakan tarif progresif, yaitu wajib pajak yang penghasilan sampai Rp. 50
juta per tahun, maka penghasilannya akan dipotong sebesar 5%, penghasilan Rp. 50-250 juta
per tahun akan dikenakan pajak sebesar 15%, penghasilan Rp.250-500 juta per tahun akan
dikenakan pajak 25%, dan penghasilan di atas Rp500 juta per tahun akan dikenakan pajak
30%.
PPh Pasal 23 diberlakukan atas nilai DPP (Dasar Pengenaan Pajak) atau jumlah bruto
penghasilan. Contoh tarif PPh Pasal 23 yaitu, (a) Tarif 15% dari jumlah bruto atas dividen
(pembagian dividen orang pribadi dikenakan pajak final yaitu 1%), dan hadiah dan
penghargaan, selain yang dipotong PPh 21. (b) Tarif 2% dari jumlah bruto atas sewa dan
penghasilan lain yang berkaitan dengan penggunaan harta (kecuali sewa tanah atau
bangunan). (c) Tarif 2% dari jumlah bruto atas imbalan jasa teknik, jasa manajemen, jasa
konstruksi, dan jasa konsultan. (d) Tarif 2% dari jumlah bruto atas imbalan jasa lainnya yang
diuraikan dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 141/PMK.03/2015.
d. Berdasarkan pelaporan pajak
PPh Pasal 21 dilaporkan setiap tahunnya, dengan batas pelaporan maksimal akhir bulan
Maret untuk (WP orang pribadi) dan April (WP badan) setiap tahun.
PPh Pasal 23 harus dilaporkan tiap bulannya oleh pihak pemotong dengan cara mengisi SPT
Masa PPh Pasal 23, dan paling lambat dilaporkan setiap Tanggal 20 bulan berikutnya.
Sumber:
BMP ADBI4330 (Buku Administrasi Perpajakan; Univesitas Terbuka; Tiesnawati Wahyuningsih, dkk).
Liberty Pandiangan. 2008. Modernisasi dan Reformasi Pelayanan Perpajakan bedasarkan UU
Terbaru: Gramedia. Jakarta
Pendapat Pribadi