Anda di halaman 1dari 2

Nama : Febri Dwi Budi Ramadhani

NIM : 042248717
Mata Kuliah : Administrasi Perpajakan 33

1. Sebutkanlah penggolongan tarif pajak yang anda ketahui serta jelaskan secara
singkat mengenai perbedaannya dan analisa dari masing-masing tarif tersebut
apakah masih cocok diterapkan dimasa sekarang serta sebutkan tarif yang sering
digunakan dalam penghitungan perpajakan di Indonesia !

Jawaban :

Penggolongan tarif pajak

a. Tarif Progresif
Tarif pajak progresif merupakan tarif pungutan pajak yang persentasenya akan
semakin besar sebanding dengan besarnya dasar pengenaan pajak. Tarif ini
masih sangat cocok untuk diterapkan dimasa sekarang karena dengan tarif yang
berbanding lurus dengan dasar pengenaan pajak akan menunjukan keadilan
persentase tarif untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah maupun tinggi.
Tarif pajak progresif ini diterapkan untuk pajak penghasilan (PPh) wajib pajak
orang pribadi di Indonesia, yaitu terdapat pada Pasal 17 Ayat 1 UU PPh dengan
tarif sebagai berikut :
- Lapisan penghasilan kena pajak (PKP) sampai Rp50 juta, tarif pajaknya 5%.
- Lapisan PKP lebih dari Rp50 - Rp250 juta, tarif pajaknya 15%.
- Lapisan PKP lebih dari Rp250 - Rp500 juta, tarif pajakya 25%.
- Lapisan PKP di atas Rp500 juta, tarif pajaknya 30%.

b. Tarif degresif
Tarif pajak yang persentasenya semakin menurun dengan semakin
meningkatnya taxable capacity yaitu potensi pendapatan atau kemampuan bayar
Wajib Pajak. Contoh dari tarif ini adalah Bea Warisan, semakin tinggi warisan
yang didapatkan oleh ahli waris maka tarif pajak atas warisan akan semakin
kecil. Tarif ini sudah tidak cocok diterapkan pada masa sekarang karena akan
menimbulkan kesulitan yaitu pihak yang berpenghasilan besar justru akan bebas
dari pajak sedangkan yang berpenghasilan kecil akan mendapatkan beban pajak
yang besar.

c. Tarif Proporsional
Tarif proporsional merupakan tarif yang persentasenya tetap meskipun terjadi
perubahan terhadap dasar pengenaan pajaknya. Tarif ini masih bisa dan cocok
untuk diterapkan dimasa sekarang yaitu sebagai tarif PPN, dimana semua harga
barang di tingkat akhir akan dikenakan tarif PPN yang sama yaitu 10%.
d. Tarif Tetap/Regresif
Tarif tetap atau tarif pajak regresif adalah tarif pajak yang nominalnya tetap tanpa
memerhatikan jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajaknya. Tarif ini masih
bisa dan cocok diterapkan dimasa sekarang yaitu sebagai tarif pada bea meterai
dengan nilai atau nominal sebesar Rp10.000.

2. Reformasi perpajakan saat ini sering dilakukan pemerintah diantaranya membuat


sistem administrasi perpajakan modern ? apakah reformasi perpajakan yang
dilakukan pemerintah efektif dalam meningkatkan penerimaan pajak di Indonesia !
jelaskan secara ringkas beserta contohnya aplikasi dari sistem perpajakan yang ada
saat ini!

Jawaban :

Reformasi perpajakan yang dilakukan pemerintah sangat efektif dalam


meningkatkan penerimaan pajak di Indonesia karena sistem administrasi perpajakan
saat ini bersifat modern, berbasis teknologi informasi, sehingga akan memudahkan
pelaksanaan administrasi perpajakan bagi Wajib Pajak. Pada lingkungan Direktorat
Jenderal Pajak sendiri juga dilakukan peningkatan sumber daya aparatur dengan
berbagai training, diklat, ToT, pengujian (tes), dan lain-lain .
Contoh:
- Pelaporan SPT Tahunan mulai tahun pajak 2013 dapat menggunakan e-filing
(lebih efisien, dapat dilakukan di mana dan kapan saja asal terhubung dengan
internet, less movement)
- Pembayaran pajak mulai tahun 2015 dapat dilakukan dengan e-billing
- Adanya E-faktur untuk pembuatan faktur dan pelaporan PPN secara online
- Adanya Standard Operating Procedure (SOP) di setiap proses bisnis
perpajakan dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari
- Adanya aplikasi pengawasan dan informasi data Wajib Pajak yang digunakan
Account Representative untuk menggali potensi, mengawasi pembayaran,
pelaporan, tunggakan, dan kepatuhan perpajakan WP lainnya dalam
menunjang penerimaan pajak
- Pemisahan Pajak Pusat dan Pajak Daerah yaitu PBB mulai tahun 2007 menjadi
kewenangan Pemerintah Daerah sehingga KPP hanya fokus pada penerimaan
PPN dan Pajak Penghasilan

Referensi :
Wahyuningsih, Tiesnawati, Administrasi Perpajakan, Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka, 2020.

Anda mungkin juga menyukai