Anda di halaman 1dari 2

Tugas 2 Administrasi Perpajakan

1. Self Assessment System merupakan sistem pemungutan pajak yang membebankan


penentuan besaran pajak yang perlu dibayarkan oleh wajib pajak yang bersangkutan.
Dengan kata lain, wajib pajak merupakan pihak yang berperan aktif dalam
menghitung, membayar, dan melaporkan besaran pajaknya ke Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) atau melalui sistem administrasi online yang sudah dibuat oleh
pemerintah. Peran pemerintah dalam sistem pemungutan pajak ini adalah sebagai
pengawas dari para wajib pajak. Self assessment system diterapkan pada jenis pajak
pusat.

Contohnya adalah jenis pajak PPN dan PPh. Sistem pemungutan pajak yang satu ini mulai
diberlakukan di Indonesia  setelah masa reformasi pajak pada 1983 dan masih berlaku hingga
saat ini. Namun, terdapat konskuensi dalam sistem pemungutan pajak ini. Karena wajib pajak
memiliki wewenang menghitung sendiri besaran pajak terutang yang perlu dibayarkan, maka
wajib pajak biasanya akan mengusahakan untuk menyetorkan pajak sekecil mungkin.

Ciri-ciri sistem pemungutan pajak Self Assessment:

 Penentuan besaran pajak terutang dilakukan oleh wajib pajak itu sendiri.
 Wajib pajak berperan aktif dalam menuntaskan kewajiban pajaknya mulai dari
menghitung, membayar, hingga melaporkan pajak.
 Pemerintah tidak perlu mengeluarkan surat ketetapan pajak, kecuali  jika wajib pajak
telat lapor, telat bayar pajak terutang, atau terdapat pajak yang seharusnya wajib pajak
bayarkan namun tidak dibayarkan.

Sedangkan Withholding System merupakan salah satu sistem pemotongan atau pemungutan


pajak, di mana pemerintah memberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk melaksanakan
kewajiban memotong atau memungut pajak atas penghasilan yang dibayarkan kepada
penerima penghasilan sekaligus menyetorkannya ke kas negara. pada Withholding System,
besarnya pajak dihitung oleh pihak ketiga yang bukan wajib pajak dan bukan juga aparat
pajak/fiskus. Contoh Witholding System adalah pemotongan penghasilan karyawan yang
dilakukan oleh bendahara instansi terkait. Jadi, karyawan tidak perlu lagi pergi ke KPP untuk
membayarkan pajak tersebut. Jenis pajak yang menggunakan withholding system di
Indonesia adalah PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Final Pasal 4 ayat (2) dan
PPN. Sebagai bukti atas pelunasan pajak dengan menggunakan sistem pemungutan pajak ini
biasanya berupa bukti potong atau bukti pungut.

2. PT ambyar mempunyai Pajak Penghasilan yang terutang berdasarkan Surat


Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2017, Rp 116.000.000, PPh yang
dipungut oleh pihak lain (Pasal 22) Rp 13.000.000, PPh yang dipotong oleh pihak lain
(Pasal 23) Rp   5.500.000. berapakah besarnya angsuran pajak yang harus dibayar
sendiri setiap bulan untuk tahun 2017 !

Jawab :

Diketahui pajak penghasilan terutang (SPT 2017) yaitu Rp. 116.000.000 dengan PPh yang
dipungut oleh pihak lain yaitu pasal 22 yaitu Rp. 13.000.000 dan juga PPh yang dipotonhg
oleh pihak lain yaitu pasal 23 dengan besaran Rp. 5.500.000. Berapakah jumlah angsuran
pajak yang harus dibayar setiap bulannya pada tahun 2017? Yaitu sebagai berikut. Pajak
penghasilan terutang (SPT 2017)= Rp. 166.000.000 kemudian dikurangi jumlah kredit PPh
yang dipungut pada pasal 22 dan juga pasal 23 yaitu Rp. 18.500.000 dengan itu maka akan
dihasilkan Rp. 97.500.000. Berarti besaran angsuran pajak yang harus dibayarkan perbulan
pada tahun 2017 oleh PT Ambar yaitu Rp. 97.500.000 dibagi 12 bulan= Rp. 8.125.000.

Penjelasan:

PPh merupakan pajak sebuah penghasilanyang dikenakan pada orang pribadi atau instansi
perusahaan atas pengahsilan yang diterima daam satu tahun pajak, sedangkan PPN
merupakan pajak dari pertambahan nilai yang dikenakan dalam setiap produksi
distribusi/pungutan terhadap konsumsi Barang Kena Pajak/Jasa Kena pajak di dalam daerah
daerah papabean.

SUMBER : ADBI 4330

Anda mungkin juga menyukai