Anda di halaman 1dari 2

ISIP4212

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.1

Pengantar Ilmu Politik


ISIP4212
Catatan petunjuk pengerjaan soal:
Dalam melakukan analisis, mahasiswa diharuskan menyusun argumentasi dengan bahasa sendiri Cantumkan
sumber referensi yang rujukan dalam penguatan argumentasi tersebut.
Hindari copy-paste dan tindakan plagiarsi, karena hal tersebut adalah pelanggaran terhadap kode etik akademik.

No. Soal Skor


1. Pada bulan Oktober 2020, terjadi serangkaian aksi demonstrasi terkait UU Omnibus Law. (20)
Dampak dari serangkaian demonstrasi tersebut diantaranya kerusakan fasilitas publik, di
antaranya 25 halte Trans-Jakarta. Kerugian demonstrasi di Jakarta tersebut diperkirakan
mencapai Rp 65 miliar.( Intisari sumber:
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/09/21285111/25-halte-rusak-karena-aksi-tolak-
uu-cipta-kerja-kerugian-capai-rp-65, diunduh tanggal 4-11-2020, jam 4.29).

Pertanyaan:

a. Aksi demonstrasi tersebut merupakan hak warga negara yang telah diakomodir dalam
UUD 1945? Sebutkan pasal berapa dan jelaskan isinya secara lengkap pasal tersebut?
b. Aksi demonstrasi yang merusak fasilitas umum tersebut tentu melanggar undang-undang
(UU) yang mengatur tentang demonstrasi. Telusuri secara online peraturan PerUUan
tersebut dan serta tautannya (link). Sebutkan UU tersebut dan pasalnya serta jelaskan isi
dari UU yang mengatur mengenai demonstrasi tersebut.

2. Pada era pemerintahan Presiden Soeharto atau masa Orde Baru, partai pemenang pemilu (30)
hampir pasti dimenangkan oleh Golongan Karya, dan tentunya Soeharto dengan suara nyaris
mutlak dipastikan menjadi presiden yang memimpin negeri ini. Terbukti selama 3 dekade lebih,
Soeharto selalu memimpin Indonesia, tanpa adanya suksesi kepemimpnan selama 30 tahun
tersebut.

Pertanyaan:

a. Jika menggunakan kategori budaya politik Almond dan Powell, selama kurun waktu tahun
1966 hingga 1998 (masa Orde Baru), Indonesia berada pada kategori budaya politik yang
mana? Jelaskan tentang budaya politik tersebut?

b. Terkait contoh kasus diatas, jelasan alasan Anda pada pilihan kategori budaya politik dari
Almond dan Powell tersebut! Lakukan analisis terhadap pilihan Anda tersebut.

1 dari 2
ISIP4212

3. Baca artikel singkat dibawah ini! (30)

Tingkat Partisipasi Pemilu 2019 Naik: Positif atau Negatif?


Penyelenggaraan Pemilu 2019 menyelipkan beberapa fenomena menarik yang bisa dikaji
lebih jauh. Mulai dari maraknya hoaks hingga kenaikan tingkat partisipasi pemilih.
Dibandingkan dengan pesta demokrasi pada Pemilu sebelumnya, tingkat partisipasi pemilih
pada Pemilu meningkat dengan kenaikan 5%. Berdasarkan data yang dirilis Komisi Pemilihan
Umum (KPU), tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mencapai
81,97 persen dan pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 mencapai 81,69 persen. Padahal,
oleh KPU ditargetkan pada 77,5 persen, dan inipun dirasakan cukup tinggi.
Meski sempat diragukan, nyatanya target tingkat partisipasi yang dipatok KPU dan
pemerintah bisa terlampaui. Bahkan, tingkat partisipasi Pemilu tahun ini tercatat sebagai yang
paling tinggi dalam 10 tahun terakhir.Terakhir kali tingkat partisipasi pemilih di Pileg melebihi
angka 80 persen pada Pilpres 2004. "Pemilu kita pernah mengalami tren penurunan angka
partisipasi pemilih sangat tajam pada 1999 hingga 2009. Tren itu untungnya tidak berlanjut
terus. Sejak Pemilu 2014 terjadi rebound," kata Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi
kepada wartawan, Senin (31/5/2019).
Faktor naiknya partisipasi pemilih dalam Pemilu 2019 harus dicari tahu melalui kajian
mendalam dan dalam waktu tidak singkat. Tetapi, ada sejumlah hipotesis yang bisa digunakan
untuk menerka penyebab fenomena tersebut. Setidaknya ada lima faktor yang menjadi
penyebab meningkatnya keikutsertaan pemilih pada Pemilu kali ini.
Pertama, faktor kandidat yang mungkin lebih menarik dan berkampanye dengan atraktif.
Kedua, faktor pemilih yang merasa terwakili, baik secara politik atau programatik.
Ketiga, ada faktor kontestasi yang ketat.
Keempat, faktor gencarnya pemberitaan media mengenai Pemilu 2019.
Kelima, faktor sosialisasi dari KPU yang maksimal. Semua faktor itu berkontribusi [menaikkan
tingkat partisipasi]," tuturnya kepada Bisnis.

(Disari dari https://kabar24.bisnis.com/read/20190614/15/933808/tingkat-partisipasi-pemilu-


2019-naik-positif-atau-negatif)

Berdasarkan artikel diatas, ada 2 pertanyaan yang diajukan:


a. Joan Nelson dalam bukunya No Easy Choice, membedakan tipe partisipasi politis yaitu
partisipan yang otonom dan yang dimobilisasi. Setelah membaca artikel di atas, menurut
Anda manakah yang terjadi di Indonesia saat itu?
b. Jelaskan alasan jawaban Anda pada poin a, dan lengkapi argumen jawaban Anda dengan
materi yang telah Anda pelajari pada BMP dan dengan sumber referensi lain merujuk pada
jurnal ilmiah online yang relevan dan kredibel. Jangan lupa sertakan tautan (link) sumber
rujukan online tersebut.

4. Pertanyaan: (20)
a. Han Kelsen membagi bentuk negara menjadi 3 (tiga) yaitu: bentuk federasi, konfederasi
dan negara kesatuan. Menurut Anda, apakah bentuk negara Indonesia yang berbentuk
negara kesatuan sudah tepat?
b. Jelasan alasan Anda pada pilihan poin a. Lengkapi dengan sumber referensi, merujuk
pada media online yang relevan dan kredibel. Jangan lupa sertakan sumber online yang
Anda jadikan rujukan tersebut.

Skor Total (100)

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai