Anda di halaman 1dari 2

SESI 3

Sebagai agen perubahan, gerakan mahasiswa akan berbeda dari generasi ke generasi
sebelumnya. Generasi mahasiswa saat kini adalah generasi milenial dengan kemampuan
teknologi digital. Dengan sarana teknologi, mahasiswa kini punya banyak peluang untuk
melakukan perubahan secara cepat. Namun demikian,

….banyak yang mengatakan bahwa generasi milenial cenderung lebih tidak peduli terhadap
keadaan sosial, termasuk politik dan ekonomi. Mereka cenderung lebih fokus pada pola hidup
kebebasan dan menginginkan hal yang instan serta tidak menghargai proses. (kutipan dari
sumber online, diunduh pada 26/08/2020)

Setujukah Anda dengan pernyataan di atas? Diskusikan!

Selamat berdiskusi.

Jawab :

Tidak setuju, sejak zaman runtuhnya orde baru (Pemerintahan Soeharto) mahasiswa selalu
mendapatkan julukan agen perubahan karna Mahasiswa adalah kaum intelektual atau kaum
cendekiawan oleh masyarakat. Harapan tinggi suatu bangsa terhadap mahasiswa adalah menjadi
generasi penerus yang memiliki loyalitas tinggi terhadap kemajuan bangsa. terutama dalam dunia
pendidikan.

Ide dan pemikiran cerdas seorang mahasiswa mampu merubah paradigma yang berkembang
dalam suatu kelompok dan menjadikannya terarah sesuai kepentingan bersama. Dan satu hal
yang menjadi kebanggaan mahasiswa adalah semangat membara untuk melakukan sebuah
perubahan.

Pada era modern seperti ini Gerakan mahasiswa tidak hanya turun aksi ke jalan saja. Tapi
gerakan atau aksi juga sudah masuk ke dunia digital. Mahasiswa menyuarakan aspirasinya tidak
hanya mengunjungi pemerintah namun melalui plaform digital seperti social media. Dengan
adanya social media dan internet maka informasi social, politik dan ekonomi sangat cepat sekali
tersebar luas.

Aksi penolakan terhadap pengesahan undang undang omnibus law yang sedang marak
diperbincangkan akhir-akhir ini mendapat perhatian penuh dari banyak mahasiswa seluruh
Indonesia, aksi besar-besaran turun aksi di lapangan sampai kampanye penolakan Undang-
undang omnimbus law. Contohnya saja trending social media seperti twitter, tiktok, dan
facebook yang menjadi media anak muda milenial akhir-akhir ini dipenuhi dengan penolakan
dan pembahasan bahkan diskusi perihal isi dari Undang-Undang Omnimbus Law.

Anda mungkin juga menyukai