0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
304 tayangan2 halaman
Dokumen menjelaskan tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk memahami alasan sebuah pemerintahan menyatakan perang terhadap negara lain: pendekatan kelembagaan lama yang menekankan keharusan hukum, pendekatan elitism yang menyoroti keputusan elit politik untuk menggunakan kekuasaan, dan pendekatan pluralisme yang melihat pengaruh kelompok kepentingan masyarakat dalam kebijakan pemerintah.
Dokumen menjelaskan tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk memahami alasan sebuah pemerintahan menyatakan perang terhadap negara lain: pendekatan kelembagaan lama yang menekankan keharusan hukum, pendekatan elitism yang menyoroti keputusan elit politik untuk menggunakan kekuasaan, dan pendekatan pluralisme yang melihat pengaruh kelompok kepentingan masyarakat dalam kebijakan pemerintah.
Dokumen menjelaskan tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk memahami alasan sebuah pemerintahan menyatakan perang terhadap negara lain: pendekatan kelembagaan lama yang menekankan keharusan hukum, pendekatan elitism yang menyoroti keputusan elit politik untuk menggunakan kekuasaan, dan pendekatan pluralisme yang melihat pengaruh kelompok kepentingan masyarakat dalam kebijakan pemerintah.
Suatu pemerintahan telah menyatakan perang terhadap negara lain.
Jelaskan berbagai kemungkinan yang dapat dijadikan alasan kenapa hal itu terjadi, dengan menggunakan tiga pendekatan berikut:
1. Pendekatan kelembagaan lama
2. Pendekatan elitism 3. Pendekatan pluralism
Jawaban
1. Pendekatan kelembagaan lama
Kelembagaan lama cenderung terkonsentrasi pada institusi pemerintahan formal dan konstitusi yang menghasilkan struktur. Revolusi perilaku di dalam ilmu politik cenderung berlaianan pada penekanan dan konsentrasinya melalui input dalam masyarakat ke sistem politik. Dengan kata lain, pernyataan perang adalah suatu keharusan dan legal dilaksanakan jika undang – undang Negara tersebut dilanggar dan kedaulatannya diancam. 2. Pendekatan elitism Para penganut elitism berfokus pada kekuasaan . Jika negara menyatakan perang, artinya sudah siap menggunakan powernya untuk melaksanakan perang. Keputusan untuk menyerang Negara lain berasal dari pemerintah atau para elit politik dan bukan kehendak rakyat. Elit politik didefinisikan sebagai kelompok individual, yang jumlahnya kecil, komunitasnya relatif kohesif, stabil, dengan mana mereka yang memiliki kekuasaan disproporsional untuk mempengaruhi outcome politik nasional dan supranasional secara berkelanjutan. Pernyataan perang oleh kaum elit ini berpotensi tidak hanya mengerahkan kekuatan keluar tapi juga mengerahkan kekuatan ke dalam internal negaranya karena protes rakyat pasti bermunculan. 3. Pendekatan pluralism Jika menggunakan ini , artinya pemerintah mendengarkan dorongan dari masyarakat dan golongan tertentu untuk menyatakan perang. Alasannya bisa saja karena konflik internasional yang akan menumbuhkan dampak terhadap negaranya sehingga akan menggangu stabilitas politik (berpotensi chaos) Jadi pada intinya disini negara berfungsi sebagai pengolah lalu merefleksikannya sesuai suara (output) yang dibawa oleh pressure group tadi. Jika dipandang secara mendalam lagi, disini secara negara hanya menjadi pion dan alat dukung, dimana pressure group yang memilik kapabilitas dan kekuatan akan mendominasi hasil atau output kedepannya.